Anda di halaman 1dari 41

REFLEKSI KASUS

PLASENTA PREVIA TOTALIS


NADYA SETYARINI
30101307016

PEMBIMBING:
dr. FX. Sunarto, Sp. OG
Laporan kasus
• Nama penderita : Ny. S
• Umur : 30 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• No.CM : 01356844
• Agama : Islam
• Pendidikan terakhir : SMA
• Pekerjaan: Swasta
• Alamat : Kudu, Genuk
• Status : Menikah
• Tanggal masuk : 27/07/2020
• Ruang : Nissa 2
• Kelas : III
• Keluhan Utama
Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G3P2A0  usia 30 tahun, hamil 33 minggu, datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir,
darah seperti mengalir, tidak ada lendir, sejak 1 jam SMRS. Darah yang keluar darah segar, dan tidak terasa
nyeri. Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami seperti ini. Pasien mengaku tidak mengalami trauma
fisik baik jatuh maupun kecelakaan. Keluhan disertai kenceng-kenceng sejak sekitar 6 jam SMRS. Pasien
kemudian dibawa ke RS Islam Sultan Agung Semarang.
Riwayat haid
• HPHT : 15-12-2019
• Menarche : 14 tahun
• Siklus : 28 hari
• Lama : 6-7 hari
• Dismenorrhea : (-)
• Leukorrhea : (-)
• Menopause : (-)
• Riwayat Perkawinan
Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan ± 10 tahun.

• Riwayat ANC
Pasien melakukan ANC tiap bulan pada bulan 1-6 di bidan kemudian setelah menginjak usia 7 bulan
melakukan ANC di rumah sakit
Riwayat obstetric
• G3P2A0
• HPHT : 15-12-2020
• HPL : 22-09-2020
• UK : 30 minggu
• Laki-Laki, dokter, SC karena KPD, BB : 3.000 gr, 6 tahun sehat
• Perempuan, dokter, SC karena panggul sempit, BB : 2.500 gr, 2 hari, meninggal
• Hamil ini usia 30 minggu
• Riwayat KB • Riwayat Penyakit Keluarga
• Hipertensi : disangkal
• Riwayat KB suntik 3 bulan.
• DM : disangkal
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Asma : disangkal
• Hipertensi : disangkal  
• DM : disangkal • Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien adalah seorang karyawan swasta. Suami pasien
• Asma : disangkal
bekerja sebagai karyawan swasta dan biaya kesehatan
• Operasi kandungan: Riwayat SC 2 kali ditanggung BPJS Kelas III.
Riwayat Gizi
• Pasien mengatakan tidak ada masalah pada nafsu makan
selama kehamilan. Makanan yang dikonsumsi mencakup 4
sehat 5 sempurna.
• STATUS PRESENT
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• TB : 155
• BB : 62 kg
• Vital Sign
• Tensi : 110/70 mmHg
• Nadi: 84 x / menit
• RR : 20 x / menit
• Suhu : 36,4 0C
• Mata : Conjungtiva anemis (-/-), • Pulmo
sklera ikterik (-/-) • Inspeksi : Pergerakan hemithorax dextra dan
• Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering sinistrasimetris
(-), lidah kotor (-) • Palpasi : Stem fremitus dextra dan
• Tenggorokan : Faring hiperemis (-), sinistra sama, nyeri tekan (-)
pembesaran tonsil (-) • Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
• Telinga : Discharge (-) • Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara
• Leher : Simetris, pembesaran kelenjar tambahan (-)
limfe (-), pembesaran tiroid (-)
• Kulit : Turgor kembali lambat (-),
ptekiae (-)
• Cor • Abdomen
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak • Inspeksi : Perut cembung, striae gravidarum
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba (+), bekas operasi (+).
• Auskultasi : bising usus (+)
• Perkusi : tidak dilakukan.
• Auskultasi • Perkusi : pekak
: suara tambahan (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-),terasa
pembesaran uterus dengan bagian-bagian janin
Status obstetri
• Abdomen
• Inspeksi : membesar sesuai usia kehamilan (+), striae gravidarum (+), linea nigra (+), bekas operasi (+)
• Leopold I: teraba bagian besar, bulat, lunak
• Leopold II : Teraba tahanan memanjang sebelah kanan dan bagian kecil - kecil di sebelah kiri
• Leopold III : Teraba bagian besar, bulat, keras
• Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP
• His : (-)
• TFU : 25 cm
• TBJ : (25 - 12) x 155 = 2015 gr
• Perkusi: Timpani, Pekak sisi (-), Pekak alih (-)
• Auskultasi: Bising usus (+), DJJ = 11 – 12 – 11
• Genitalia Externa: air ketuban (-), lendir darah (-), darah segar (+), vulva oedem (-), pus (-), ulcus segar (+), vulva oedem (-), pus (-), ulcus
(-)
• Genitalia Interna: VT tidak dilakukan
• Inspikulo: vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio livide, OUE tertutup, fluksus darah (+) aktif, erosi/polip/laserasi (-), perdarahan
berasal dari ostium uteri eksternum
Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

HEMATOLOGY
Hemoglobin 12,2 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 35.6 33-45 %
Leukosit 9.59 3.6-11.0 ribu/uL
Trombosit 272 150-440 ribu/Ul
Golongan darah/Rh O/Positif -

APTT/PTTK 26.1 21.8-28.0 detik


Kontrol 24.6 20.8-28.2 detik
PPT 8.7 9.3-11.4 detik
Kontrol 12.1 9.2-12.4 detik
IMUNOSEROLOGI
HbsAg kualitatif Non reaktif Non reaktif -
KIMIA
GDS 73 75-110 mg/dl
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

URINE

Warna Kuning -

Kejernihan Jernih -

Protein Neg <30 (Negatif) mg/dl

Reduksi Neg <5 (Negatif) mg/dl

Bilirubin Neg <1 (Negatif) mg/dl

Reaksi/PH 7.0 4.8 – 7.4 -

Urobilinogen 1.0 <2 mg/dl

Benda Keton Neg <5 (Negatif) mg/dl


USG
Terdapat plasenta yang menutupi
OUI
resume
• Pasien G2P1A0 usia 30 tahun hamil 30 minggu datang dengan keluhan PPV (+), lendir (-) pada hari selasa tanggal 27 Juli 2020 jam 22.30 Darah yang keluar
darah segar dan tidak terasa nyeri, darah keluar mengalir. Keluhan disertai kenceng-kenceng sejak sekitar 6 jam SMRS.
• Status Present :
• Keadaan Umum : baik
• Tanda vital : dbn
• Indeks Masa Tubuh : normoweight
• Status internus internus : dbn
• Status Obstetri Obstetri : G3P2A0 hamil 30 minggu
• HPHT :15-12-2020
• HPL :
• UK : 30 Minggu
• Inspeksi : perut membesar sesuai usia kehamilan (+),striae gravidarum (+), linea nigra (+)
• Palpasi : TFU 25 cm, kontraksi (-)
• Auskultasi: Bising usus (+)
• DJJ = 12 –  12 - 12
• Status Ginekologi :
• - Genitalia Externa : darah segar (+)
• - Interna : VT tidak dilakukan dilakukan
• -Inspikulo : vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio livide, OUE tertutup, fluksus darah (+) aktif, erosi/polip/laserasi (-), perdarahan berasal dari ostium
uteri eksternum
Diagnosa kerja
• Pasien usia 30 tahun G3P2A0 hamil 30 minggu, janin tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala Punggung dengan
perdarahan antepartum e.c. susp.  plasenta previa.
• TATALAKSANA
• 1. Pengawasan
• a. KU dan vital sign
• b. DJJ
• c. Evaluasi His
• d. Evaluasi Perdarahan pervaginam
• 2. Pertahankan Kehamilan
• 3. Initial Plan Therapy
• a. Rawat inap  
• b. Bed rest total
• c. Pemasangan infus RL 20 tpm+Duvadilan 1 amp 20 tpm
• d. Fermia 2x1
• e. Uterogestan 2x200 mg
Follow up
Follow up (28 Juli 2020)
S O A P
- Darah keluar dari jalan - TD : 120/70 G3P2A0 usia kehamilan 30 - Planning Tx:
lahir berkurang minggu dengan plasenta previa
- Nadi : 82x/m - Pemasangan infus RL 20 tpm+Duvadilan 1 amp
totalis
20 tpm
- RR : 20 x/m
- Fermia 2x1
- Suhu : 36,2ºC
- Silex 3 x 1 C
- DJJ : 12-12-12
- Non Farmako:
- PPv: keluar darah segar 1 /2
pembalut - Bed rest

-   - Monitoring TTV & KU, DJJ dan PPv


Follow up (29 Juli 2020 jam 09.00)
S O A P
- Darah keluar dari jalan - TD : 100/70 G3P2A0 usia kehamilan 30 - Planning Tx
lahir lebih banyak dari minggu dengan plasenta previa
- Nadi : 80x/m - Pemasangan infus RL 20 tpm+Duvadilan 1
kemarin totalis
amp 20 tpm
- Pasien mengeluhkan - RR : 20x/m
kenceng kenceng sering - Fermia 2x1
- Suhu : 36ºC
- Silex 3 x 1 C
- DJJ:12-11-12
- Non Farmako:
- PPv: Keluar darah dari jalan
lahir 1 pembalut - Bed rest

  - Monitoring TTV & KU , DJJ, PPv

-  
Follow up (29 Juli 2020 jam 18.00)
S O A P
- Darah keluar dari jalan - TD : 130/80 - G3P2A0 usia kehamilan • Planning Tx
lahir 30 minggu dengan plasenta
- Nadi : 84x/m • Pemasangan infus RL 20 tpm+Duvadilan 1
- Pasien mengeluhkan previa totalis
amp 20 tpm
kenceng kenceng sering - RR : 21x/m
• Fermia 2x1
- Suhu : 36ºC
• Non Farmako:
- DJJ:13-13-13
• Bed rest
- PPv: keluar darah segar
• Monitoring TTV & KU , DJJ, PPv,advice pro
-  
SC
Follow up (30 Juli 2020 pukul 12.00)
S O A P
- Pasien mengeluh nyeri KU : Baik - P3A0 Post SC • Planning Tx
TD: 120/70mmHg
bekas operasi N : 80 x/menit -Inf. RL
RR : 20 x/menit
S : 36,6ºC -Ceftriaxone 1 gr 2x1
Skala Nyeri : 3
-   -Methylergometrin 4 x 1 amp

-vit A 2 caps

-Fermia 1x1

-Paracetamol 3 x1
Follow up (31 Juli 2020 pukul 09.00)
S O A P
- Pasien mengeluh nyeri KU : Baik - P3A0 Post SC • Planning Tx
TD: 110/70mmHg
bekas operasi N : 80 x/menit -Inf. RL
RR : 20 x/menit
S : 36,6ºC -Ceftriaxone 1 gr 2x1
Skala Nyeri : 3
-   -Methylergometrin 4 x 1 amp

-vit A 2 caps

-Fermia 1x1

-Paracetamol 3x 1
Follow up (1 Agustus 2020 pukul
12.00)
S O A P

- Pasien mengeluh KU : Baik - P3A0 Post SC Boleh pulang


TD: 110/70mmHg
nyeri bekas operasi N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6ºC
Skala Nyeri : 2
-  
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen  bawah rahim, sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh jalan eluruh jalan lahir yang ditandai dengan perdarahan uterus yang
dapat keluar melalui vagina tanpa adanya rasa nyeri
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
• Vaskularisasi desidua yang tidak memadai mungkin sebagai akibat  proses radang atau atrofi.
• Usia lebih dari 35 tahun.
• Multiparitas.
• Riwayat operasi / pembedahan uterus sebelumnya misalnya bekas  bedah sesar, kuretase, miomektomi.
• Jarak antar kehamilan yang pendek.
• Plasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan ganda dapat menyebabkan plasenta melebar ke
segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh OUI.
• Perempuan perokok.
GEJALA KLINIS
• 1. Gejala utama plasenta previa adalah pendarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang.
Darah biasanya berwarna merah segar.
• 2. Bagian terdepan janin tinggi (floating). Sering dijumpai kelainan letak janin.
• 3. Pendarahan pertama biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila tidak dilakukan pemeriksaan
dalam sebelumnya, sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. Tetapi perdarahan berikutnya
biasanya lebih banyak.
• 4. Janin biasanya masih baik.
DIAGNOSIS
• 1. Anamnesis: perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 28 minggu berlangsung tanpa nyeri, tanpa alasan,
alasan, terutama terutama pada multi gravida. gravida. Banyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis,
melainkan dari pemeriksaan hematokrit.
• 2. Pemeriksaan luar: bagian bawah janin biasanya belum janin biasanya belum masuk pintu ata masuk pintu atas
panggul.
• 3. Pemeriksaan inspekulo: Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal berasal dari ostium
uteri eksternum atau dari kelainan kelainan cervix dan vagina. Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri
eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
• 4. Penentuan letak plasenta tidak langsung: Dapat dilakukan dengan radiografi, radioisotop dan ultrasonografi.
Akan tetapi pada pemeriksaan radiografi dan radioisotop, ibu dan janin dihadapkan pada bahaya radiasi sehingga
cara ini ditinggalkan. Sedangkan USG tidak menimbulkan bahaya radiasi dan rasa nyeri sehingga sehingga cara
ini dianggap sangat tepat untuk menentukan letak plasenta.
• 5. Penentuan letak plasenta secara langsung: untuk menegakkan diagnosis yang tepat tentang adanya dan jenis
plasenta previa adalah secara langsung meraba plasenta melalui kanalis cervicalis. Akan tetapi pemeriksaan ini
sangat berbahaya karena dapat menimbulkan perdarahan banyak. Oleh karena itu pemeriksaan melalui kanalis
servikalis hanya dilakukan apabila penanganan pasif ditinggalkan, dan ditempuh penanganan aktif.
Pemeriksaannya harus dilakukan dalam keadaan siap operasi.
DIAGNOSA BANDING
KOMPLIKASI
• Karena pembentukan segmen rahim terjadi secara ritmik, maka pelepasan plasenta dari tempat
melekatnya di melekatnya di uterus dapat berulang dan berulang dan semakin banyak, dan perdarahan
yang terjadi tidak dapat dicegah sehingga penderita menjadi anemia bahkan syok.
• Karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan sifat segmen ini yang tipis, maka
jaringan trofoblas dengan kemampuan invasinya menerobos ke dalam miometrium bahkan sampai ke
perimetrium dan menjadi menjadi sebab dari kejadian kejadian plasenta inkreta dan bahkan plasenta
perkreta.
• Serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat potensial untuk robek
disertai perdarahan yang banyak. Oleh karena itu, harus sangat berhati-hatipada semua tindakan manual
di tempat ini misalnya pada waktu mengeluarkan anak melalui insisi pada segmen bawah rahim ataupun
waktu mengeluarkan plasenta dengan tangan pada retensio plasenta.
• Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering terjadi. Hal ini memaksa lebih sering diambil
tindakan operasi dengan segala konsekuensinya.
• Kelahiran premature dan gawat janin sering tidak terhindarkan sebagian oleh karena tindakan terminasi
kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan belum aterm.
• Berisiko tinggi untuk solusio plasenta (risiko lasenta (risiko relative 13,8), seksio relative 13,8), seksio
sesarea (risiko relative 1,7), kematian maternal akibat perdarahan (50 %), dan disseminated intravascular
coagulation (DIC) 15,9 %.
prognosis
• 1. Lima puluh persen wanita dengan plasenta previa memiliki kehamilan preterm.
• 2.Kasus-kasus tersebut dipersulit dengan perdarahan vagina dan extreme prematurity yang dapat
meningkatkan meningkatkan risiko kematian kematian perinatal.
• 3. Insiden malformasi janin (fetal malformation) yang lebih besar dan hambatan pertumbuhan (growth
restriction) haruslah diwaspadai pada kasus plasenta previa.
penanganan
penanganan plasenta previa bergantung kepada :
• • Keadaan umum pasien, kadar hb.
• • Jumlah perdarahan yang terjadi.
• • Umur kehamilan/taksiran BB janin.
• • Jenis plasenta previa.
• • Paritas dan kemajuan persalinan.
Penanganan ekspektif
Kriteria:
• Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
• Perdarahan sedikit
• Belum ada tanda-tanda persalinan
• Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih
Rencana penanganan:
• Istirahat baring mutlak
• Infuse D 5% dan elektrolit
• Periksa Hb, Ht, golongan darah
• Pemeriksaan USG
• Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin
• Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien, ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan
secara aktif
Penanganan aktif
Kriteria
• Umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.
• Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
• Ada tanda-tanda persalinan.
• Keadaan umum pasien tidak baik, ibu anemis Hb < 8 gr%.
• Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau partus pervaginam, dilakukan pemeriksaan dalam
kamar operasi, infus transfusi darah terpasang.
Indikasi SC
• 1. Plasenta previa totalis.
• 2. Plasenta previa pada primigravida.
• 3. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang.
• 4. Anak berharga dan fetal distres .
• 5. Plasenta previa lateralis jika :
• • Pembukaan masih kecil
• • Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak. dan perdarahan banyak.
• • Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.
• • Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).
• 6.Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.
Indikasi partus pervaginam
• Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal atau
premature.
• 1. Jika pembukaan Jika pembukaan serviks sudah agak serviks sudah agak besar (4-5 cm), besar (4-5
cm), ketuban dipecah ketuban dipecah (amniotomi). Jika his lemah, diberikan oksitosin drips.
• 2. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai