Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan Jurnal : Rate and Predictors of Hesitancy toward SARS-CoV-2 Vaccine

among Type 2 Diabetic Patients: Results from an Italian Survey

1. Apa yang dimaksud dengan kekebalan kelompok (herd immunity)?

Kekebalan kelompok atau herd Immunity merupakan situasi dimana sebagian


besar masyarakat terlindung/kebal terhadap penyakit tertentu. Melalui kekebalan
kelompok, akan timbul dampak tidak langsung (indirect effect), yaitu turut
terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran
vaksinasi. Kondisi tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan vaksinasi yang
tinggi dan merata.
Bukti bahwa vaksinasi bisa menghentikan penyebaran penyakit menular:
 Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan
menghentikan wabah saja, tetapi juga dalam jangka panjang untuk
mengeliminasi bahkan mengeradikasi (memusnahkan/ menghilangkan)
penyakit itu sendiri
 Indonesia memiliki sejarah panjang dalam upaya penanggulangan penyakit
menular dengan vaksinasi atau imunisasi. Indonesia juga berkontribusi
terhadap penanggulangan penyakit di muka bumi ini melalui pemberian
vaksinasi. Sebagai contoh sejak pertama kali imunisasi cacar dicanangkan
pada tahun 1956, akhirnya penyakit cacar bisa dieradikasi yaitu dimusnahkan
atau dihilangkan di seluruh dunia pada tahun 1974 sehingga pelaksanaan
imunisasi cacar dihentikan pada tahun 1980. Pun demikian dengan polio, sejak
imunisasi polio dicanangkan pertama kali tahun 1980, Indonesia akhirnya
mencapai bebas polio tahun 2014. Saat ini dunia, termasuk Indonesia sedang
dalam proses menuju eradikasi (pemberantasan) polio yang ditargetkan pada
tahun 2023. Contoh lain Indonesia dengan upaya gencar pemberian imunisasi
tetanus pada bayi dan anak (melalui vaksin DPTHB-Hib DT dan Td) serta
pada Wanita Usia Subur (vaksin Td), Indonesia akhirnya mencapai status
eliminasi tetanus maternal dan neonatal tahun 2016.
2. Apa saja jenis vaksin covid-19 dan bagaimana dosis serta cara pemberiannya?

Dosis dan cara pemberian harus sesuai dengan yang direkomendasikan untuk
setiap jenis vaksin COVID-19. Tabel di bawah ini menjelaskan dosis pemberian untuk
setiap jenis platform vaksin COVID-19.
3. Bagaimana kaitannya vaksinasi covid 19 dengan penderita diabetes dan seberapa
penting?
Adanya tingkat keparahan infeksi lebih tinggi pada pasien diabetes dan orang lain
yang rentan terhadap infeksi, dan karena mereka lebih berisiko terkena penyakit dan
kematian, penting untuk mencoba memproduksi vaksin yang cukup menginduksi
respons imun pada orang-orang ini. Seperti disebutkan, glikoprotein S dalam virus
corona dapat memberikan kekebalan yang memadai. Sebagai hasil dari perlindungan
silang antara virus dalam keluarga ini, desain vaksin yang mengandung protein ini
kemungkinan akan efektif.
Pada vaksin HBV dan vaksin yang dilemahkan seperti vaksin influenza, berguna
pada penderita diabetes dan telah menunjukkan respons imun yang serupa dengan
individu normal. Hal ini dapat menjadi strategi produksi vaksin yang tepat pada
penderita diabetes untuk mencegah COVID-19.
Saat ini, beberapa vaksin SARS-CoV-2 sedang dalam tahap uji klinis yang berbeda.
Beberapa pendekatan vaksin memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda.
Vaksin yang ideal harus aman, efisien, tahan lama, dan tersedia untuk populasi yang
cukup.

4. Bagaimana cara mempromosikan vaksinasi di tengah keraguan masysarakat terhadap


vaksinasi yang masih tinggi?
 Melakukan sosialisasi mengenai tujuan dan manfaat vaksin pada berbagai
platform.
 Menyediakan fasilitas kesehatan yang cukup untuk pelayanan vaksinasi, dan
menyediakan akses informasi yang mudah didapat dan dijangkau masyarakat.
 Melakukan sosialisasi mengenai keamanan, reaksi KIPI, dan penanganan
pertama

Program-program yang dijalankan membutuhkan upaya kerja sama dari berbagai


pihak. Upaya kerja sama yang dilakukan meliputi:

1. dukungan penyediaan tenaga kesehatan;

2. tempat vaksinasi COVID-19;

3. keamanan;

4. sosialisasi dan penggerakan masyarakat;

5. dukungan penyediaan tenaga non kesehatan; dan

6. pengelolaan limbah medis.

5. Bagaimana pertimbangan pada penapisan vaksin covid 19?


 Adanya infeksi akut, terutama COVID-19, dan penyakit akut lain
 Adanya kondisi yang mungkin dapat diperberat atau dicetuskan oleh
reaksi/efek samping vaksinasi COVID-19
 Adanya riwayat alergi berat, terutama terhadap vaksin COVID-19 (bagi yang
telah mendapatkan vaksinasi pertama)
 Adanya kondisi yang diduga kuat di mana vaksinasi COVID-19 tidak efektif
(manfaatnya kurang)
 Pada lansia: adanya kondisi kerentaan (frailty) yang berkaitan dengan
penurunan fungsi tubuh pada proses menua dan adanya penyakit penyerta

Anda mungkin juga menyukai