Anda di halaman 1dari 26

PROBIOTIK PADA PENCEGAHAN

ASMA DAN ALERGI


ABSTRAK
• Perubahan dalam microbiome merupakan peristiwa yang terjadi
selama masa bayi atau masa kanak-kanak, termasuk
prematuritas, operasi caesar, dan infeksi nosokomial.
• berdasarkan bukti studi intervensi menunjukan bahwa probiotik
dapat melindungi terhadap perkembangan penyakit melalui
pengembangan toleransi imun, namun faktor penyulit analisis ini
adalah dysbiosis pada subjek dengan alergi makanan
Heterogenitas beberapa studi juga cukup besar dalam
desain studi, ukuran sampel, waktu pengumpulan tinj
a, metode analisa mikrobioma usus dan lokasi geogra
fis sehingga tidak ada rekomendasi yang sangat men
dukung untuk menggunakan probiotik meskipun ada b
ukti ilmiah valid secara in vitro tetapi kurang info peng
gunaan probiotik spesifik dalam pencegahan alergi da
n asma
PENDAHULUAN
Probiotik adalah Probiotik spesifik atau
mikroorganisme hidup campuran strain probiotik
yang, jika diberikan dalam
jumlah yang memadai, 1 2 untuk pencegahan alergi
memberi manfaat harus dibuktikan
kesehatan pada inang mengurangi risiko alergi
ketika diberikan kepada
ibu hamil atau menyusui
atau langsung kepada
Penelitian berfokus pada bayi.
peran probiotik dalam
pengobatan alergi dan diare
3
pada anak-anak
PROBIOTIK DALAM PEDIATRIK
Masa bayi, kanak-kanak, Perubahan mikrobiome kolik
prematuritas, sesar, infeksi infantil, nekrotikans enterokoliti,asma,

1 2
mempengaruhi mikrobiome penyakit atopik, diabetes, gangguan
mood, dan gangguan spektrum autisme

probiotik dapat mencegah atau


3 4 Mekanisme biologis dan intervensi
mengurangi keparahan beberapa optimal masing-masing belum
penyakit tersebut spesifik
PROBIOTIK UNTUK PENCEGAHAN ALERGI

Pengenalan mikrobiota usus


bakteri pada Tikus yang makanan tikus alergi
GALT termasuk usus bawah dibesarkan —
Patch Payer kuman tikus dilingkungan tetapi bukan yang
tidak berkembang/ bebas kuman steril penurunan toleran —
tidak ada pada saat neonatal Treg, Ig A, IL10, menularkan
tikus bebas kuman pembangunan tidak bida kerentanan terhadap
GALT dan berkembang alergi makanan ketika
induksi toleransi menjadi oral dipindahkan ke tikus
toleransi antigenik yang bebas kuman
Faktor yang mempersulit analisis
dysbiosis pada subjek dengan alergi makanan

Heterogenitas Ukuran sampel, usia Kultur bayi Temuan hasil kultur Tidak ada hubungan
dalam desain saat pengumpulan alergi susu tidak konsisten kultur bakteri usus
penelitian tinja, metode analisis, sapi total dan kepekaan
mikrobiome usus, bekteri lebih terhadap makanan
lokasi geografis tinggi dan (susu, kasein, telur,
jumlah anaerob kacang tanah,
hazelnut
MEKANISME PENCEGAHAN ALERGI

1 Bakteri usus memodulasi limfosit


bawaan, merangsang diferensiasi
Mikrobiota komensal hasil Treg
respon alergi

2 Flora komensal toleransi produksi


SCFA melindungi usus dari
You can simply impress your
peradangan, induksi pembentukan Melindungi alergi saluran nafa
audience and add a unique zing
sel Treg usus , peningkatan
stabilitas dan peningkatan fungsi
supresif sel iTreg usus
STRATEGI PENCEGAHAN ASMA
DAN ECZEMA
Pendidikan kesehatan umum hindari paparan asap tembakau
01 saat hamil dan setelah kelahiran

02 Pencegahan primer untuk bayi yang berisiko lebih tinggi

03 Strategi pencegahan sekunder untuk anak-anak yang memiliki


sudah mengalami sensitisasi alergi atau manifestasi pertama
penyakit alergi

memodifikasi mikrobiota dapat memodulasi respon imun global dari inang,


dengan demikian mengurangi kepekaan dan peradangan alergi
PROBIOTIK UNTUK PENCEGAHAN
ASMA DAN ECZEMA
Alergen  rangsang sistem
Banyak hipotesis kekebalan tubuh 
Modifikasi mikrobiota dapat
penelitianmengatakan  melepaskan sitokin 
memodulasi respon imun 
pra dan probiotik dapat terjadi suatu reaksi inflamasi
mengurangi sensitasi dan
menjadi factor protektif  menginduksi perubahan
peradangan alergi
terhadap asma seperti asma di saluran
udara dan paru-paru.

Penelitian sebelumnya 
matrix metalloproteinases,
anggota keluarga enzim Secara khusus, pada asma, Pengobatan dengan LGG
yang memecah protein kadar MMP9 meningkat telah terbukti mengurangi
matriks ekstraseluler, terlibat secara signifikan ekspresi MMP9 di
dalam banyak kondisi
inflamasi

jaringan paru-paru dan


untuk menghambat infiltrasi
sel inflamasi.
Pada tikus yang peka terhadap OVA 
Pemberian awal Lactobacillus reuteri,
LLG dapat mengurangi kadar IgE Pada asma pediatrik  LGG
Lactobacillus rhamnosus, atau
spesifik OVA dalam serum  menekan dilaporkan mengurangi konsentrasi
Lactobacillus paracasei spp. Paracasei
respon yang berlebihan pada jalan oksida nitrat yang diekshalasi anak
pada bayi tidak menghasilkan
nafas terhadap merakolin dan usia 4-7 tahun
pengurangan asma
menurunkan jumlah sel inflamasi

Bifidobacterium bifidum, B. lactis, dan


Lc. lactis terbukti memiliki kapasitas
Tinjauan sistematis uji coba acak
menginduksi IL-10 yang baik dan
yang menilai efek probiotik yang
memberikan penghambatan signifikan
diberikan pada wanita hamil, ibu
sitokin terkait Th2 IL-5 dan IL-13 
menyusui, atau bayi menunjukkan
mengurangi perkembangan eksim
bahwa probiotik dapat mengurangi
hingga usia 2 tahun dan tidak
risiko eksim pada bayi
mengarah pada pencegahan asma
primer
GUIDELINES RECOMMENDATIONS:
OVER TO SCIENTIFIC SOCIETIES

• The European Academy of Allergy and Clinical Immunology


(EAACI) dalam pedoman alergi dan anafilaksis makanannya
 “tidak ada bukti untuk merekomendasikan prebiotik atau
probiotik atau suplemen makanan lain berdasarkan nutrisi
tertentu untuk mencegah alergi makanan” dalam kelompok
berisiko dan populasi umum (tingkat rekomendasi B)
• The Nutrition Committee of the European Society of
Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition
(ESPGHAN)  efek susu formula bayi yang dilengkapi
dengan prebiotik atau probiotik pada efek pencegahan pada
alergi, bahwa “ada terlalu banyak ketidakpastian untuk
menarik kesimpulan yang andal dari data yang tersedia ”
GUIDELINES RECOMMENDATIONS:
OVER TO SCIENTIFIC SOCIETIES

• The World Allergy Organization (WAO)  menyarankan


pedoman mereka tentang pencegahan alergi untuk
dipertimbangkan penggunaan probiotik di:
• (a) wanita hamil dengan anak-anak dengan risiko alergi yang
tinggi,
• (B) wanita yang menyusui bayi berisiko tinggi untuk
berkembang alergi, dan
• (c) bayi beresiko terserang alergi, karena ada manfaat
bersih yang menghasilkan pencegahan utama eksim
KESIMPULAN
Tidak ada rekomendasi positif
dari komunitas ilmiah untuk
menggunakan probiotik spesifik
perlu untuk memahami lebih
untuk pencegahan alergi
tepat komposisi mikrobiota
makanan atau manifestasi
manusia yang sehat.
alergi lainnya 
rekomendasinya didasarkan
pada sedikit bukti

Studi di masa depan akan


mengambil metode canggih
untuk evaluasi mikroflora untuk
lebih menentukan indikasi,
strain probiotik, dan jenis
prebiotik yang digunakan.
CRITICAL APPRAISAL
NNO KRITERIA YA (+) TIDAK (-)
Judul dan Pengarang
1 Jumlah kata dalam judul <12 kata +

2 Deskripsi Judul -

3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4 Korespondensi Penulis +
5 Tempat dan waktu penelitian dalam judul -
NO KRITERIA YA (+) TIDAK (-)

Abstrak

1 Abstrak 1 paragraf +

2 Secara keseluruhan informatif +

3 Tanpa singkatan selain yang baku +

4 Kurang dari 250 kata + (186 kata)

Pendahuluan

1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf - (3 paragraf)

2 Paragraf pertama mengemukakan alasan penelitian -

3 Paragraf kedua menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian -

4 Didukung oleh pustaka yang relevan +

5 Kurang dari 1 halaman +


NO KRITERIA YA (+) TIDAK (-)

Bahan dan Metode Penelitian

1 Jenis dan rancangan penelitian -

2 Waktu dan tempat penelitian -

3 Populasi sumber -

4 Teknik sampling -

5 Kriteria inklusi -

6 Kriteria ekslusi -

7 Perkiraan dan perhitungan besar sampel -

8 Perincian cara penelitian -

9 Uji statistik -

10 Program komputer -

11 Persetujuan subjektif -
NO KRITERIA YA (+) TIDAK (-)

Hasil

1 Jumlah Subjek -

2 Tabel karakteristik subjek -

3 Tabel hasil penelitian -

4 Komentar dan pendapat penulis ttg hasil -

5 Tabel analisis data dengan uji -


NO KRITERIA YA (+) TIDAK (-)

Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka

1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah +

2 Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan dengan jelas +

3 Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya +

4 Pembahasan sesuai landasan teori +

5 Keterbatasan penelitian -

6 Simpulan utama +

7 Simpulan berdasarkan penelitian +

8 Saran penelitian -

9 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +


Validity

Importancy

Applicability
Validity
Pertanyaan
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan secara acak? Tidak

Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang dan lengkap? Tidak

Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, dianalisis? Tidak

Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam melakukan terapi, selain dari Tidak
terapi yang diuji?

Apakah kelompok terapi dan kontrol sama? Tidak


Importancy
Pertanyaan

Apakah nilai p<0,05? Ya

Apakah dicantumkan interval kepercayaan? Ya

Apakah dicantumkan resiko relative? Tidak

Apakah dicantumkan absolut risk reduction? Tidak

Apakah dicantumkan relative risk reduction? Tidak

Apakah dicantumkan number need to treat? Tidak


Applicability
Dapat Diterapkan

Apakah pada pasien kita terdapat perbedaan bila dibandingkan Ya


dengan yang terdapat pada penelitian sblmnya?

Apakah terapi tersebut mungkin dapat diterapkan pada pasien Ya


kita?

Apakah pasien memiliki potensi yang menguntungkan atau Menguntungkan


merugikan bila terapi tsb diterapkan?
VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY

Anda mungkin juga menyukai