Anda di halaman 1dari 46

CASE REPORT SESSION

SEPTUM VAGINA

Presentan:
AULIA ALMIRA 12100118703
RIKA NISFULARIKA 12100118579
Preseptor:
Oky Haribudiman dr., Sp.OG.

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RSUD AL IHSAN PROV. JAWA BARAT
2021
KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Nn. RM
• Usia : 14 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Majalaya
• Status : Belum Menikah
• Pendidikan : SMK
• Pekerjaan: Pelajar SMK
• Agama : Islam
• Suku : Sunda
• Tanggal pemeriksaan : 14 Januari 2021
ANAMNESIS – KELUHAN UTAMA

Nyeri perut bawah.


ANAMNESIS KHUSUS KHUSUS

Pasien datang ke Poli Gineklologi RSUD Al Ihsan dengan keluhan nyeri


perut bawah sejak 3 minggu SMRS. Nyeri dirasakan terus-menerus, seperti
ditusuk-tusuk dan semakin parah pada 3 minggu terakhir. Nyeri dirasakan
menjalar ke daerah pinggang dan panggul. Nyeri bertambah apabila pasien
mengedan dan buang air kecil. Nyeri membaik setelah pasien minum obat
pereda nyeri. Skala nyeri sebesar 9 (0-10).
Pasien mengeluhkan perut bawahnya terlihat membesar sejak 3 bulan
SMRS. Pasien belum pernah haid. Keluhan juga disertai gangguan BAK
menjadi nyeri dan jumlahnya menjadi lebih sedikit sejak 3 minggu SMRS.
Pasien menyangkal adanya gangguan BAB. Keluhan disertai dengan
penurunan berat badan dari 55 kg menjadi 44 kg dalam 1 tahun terakhir, disertai
dengan adanya penurunan berat badan.
Pasien menyangkal adanya darah yang keluar dari jalan lahir. Pasien menyangkal
sedang hamil, mual dan muntah, Pasien menyangkal adanya tumbuh rambut yang
berlebih di daerah bawah hidung dan dagu. Pasien juga menyangkal adanya komedo dan
jerawat pada wajahnya. Pasien menyangkal adanya benjolan di perut bawah. Keluhan
demam dan keputihan disangkal. Pasien menyangkal mengonsumsi obat. Pasien juga
menyangkal pernah mengalami batuk > 3 minggu dan mengonsumsi pengobatan TB
paru selama 6 bulan. Pasien adanya benjolan di daerah leher, cemas, BAB mencret,
jantung berdebar, sering berkeringat. Pasien menyangkal BAK menjadi seperti air cucian
daging ataupun disertai adanya pasir-pasir. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma
pada daerah perut bawah dan panggul.
Ini merupakan keluhan kedua kalinya bagi pasien. Pasien memiliki riwayat
salfingektomi pada 4 bulan SMRS. Riwayat keluarga yang memiliki keluhan serupa
disangkal. Riwayat pernah mengalami kegemukkan disangkal, pasien memiliki berat
badan 44 kg dengan tinggi 155 cm.
• Riwayat obstetric • Riwayat Menstruasi
Pasien belum pernah hamil. • Menarch : belum haid
• Siklus haid: -
• Riwayat Kontrasepsi • Nyeri :-
Pasien belum pernah • Lama haid : -
menggunakan kontrasepsi.
• Kuantitas : -
• HPHT :-
• Riwayat Marital
Pasien Belum pernah
• Riwayat Kontrasepsi
menikah dan melakukan
hubungan seksual. (-)
STATUS GENERALIS (14/01/2020)

• KU : Sakit Sedang BB: 44 kg TB: 155 cm BMI: 18,3 • Abdomen :


kg/m2
-cembung, BU (+) Normal, NT (+) a/r left iliac, right iliac
• Kesadaran : compos mentis GCS: 15
hypogastric, & suprapubis, edema (+) suprapubis, massa (-),
• Tanda Vital: timpanik
TD : 100/70 mmHg - Hati : tidak ada pembesaran
Nadi : 64 x/menit - Spleen : tidak ada pembesaran
RR : 18 x/menit
• Ekstremitas
Suhu : 36,5ºC
-Simetris, CRT <2s, motoric 5555/5555, akral hangat
• Kepala : Normocephal, simetris, edema (-) lesi (-)
pertumbuhan rambut berlebihan (-) - Refleks: KPR (++/++)
• Mata : Conjunctiva anemis -/-, periorbital edema (-/-),
eksoftamols(-/-), lid retraction (-/-) sklera ikterik (-/-)
• Mulut : mukosa oral lembab berwarna merah muda
• Leher : Pembesaran KGB (-) pembesaran tiroid (-)
• Jantung : S1S2 regular murni, M(-), G (-)
• Paru-Paru : simetris, VBS kanan=kiri, Rh-/-, Wh-/-
STATUS GINEKOLOGI

PEMERIKSAAN LUAR
• Inspeksi PEMERIKSAAN DALAM
• Vulva/vagina : tidak dapat dilakukan
-Suprapubis : edema (+), rambut pubis tidak ada kelainan, lesi
kulit (-) benjolan (-) • Portio : tidak dapat dilakukan
-Kulit sekitar perineum: lesi (-) hiperemis (-) benjolan (-) • Pembukaan : tidak dapat dilakukan
-Ostium uretra eksterna: edema (-), hiperemis (-), benjolan (-) • Nyeri goyang portio: tidak dapat dilakukan
discharge (-) • DRE :
-Klitoris: edema (-) hiperemis (-) sphincter: kuat
-Himen : intak mukosa : licin
-Vulva: tidak ada kelainan, lesi (-), benjolan (-) chadwick (-) ampulla : intak
-Introitus Vagina: tampak septum vagina , chadwick (-) cavum douglas menonjol, nyeri (+)
-G. Bartholin : hiperemis (-), benjolan (-), edema (-)
• Palpasi
labia mayor dan minor: NT(-) benjolan (-) glandula NT(-)
benjolan glandula (-)
STATUS GINEKOLOGI
DIAGNOSIS BANDING

• Hematometra e.c. Septum Vagina


• Hematometra e.c. Himen imperforata
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan USG
• Pemeriksaan darah: Hb, leukosit, eritrosit, hematocrit, trombosit, kimia
darah (SGOT, SGPT, ureum, kreatinin)
• Pemeriksaan rontgen thorax
• Rapid antigen COVID-19
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan darah:
• Rapid Test COVID : Non Reaktif (14-1-2021)
Hb 10.9 g/dL
• Pemeriksaan Rontgen Thorax:
-tdk tampak TB Paru aktif & pneumonia Ht 32.4 %

-tdk tampak kardiomegali Leukosit 7.910/mm3

Trombosit 391.000/mm3

Eritrosit 3.73 cell/mm3

Diff count 0/2/0/64/29/5


HASIL USG:
Tampak adanya akumulasi darah

pada kavitas uterus yang ditandai


dg gambaran hiperechoic

(hematometra) disertai adanya

dilatasi uterus dg diameter (17.23

cm x 8.52 cm)
RENCANA PENATALAKSANAAN

• Rencana rawat inap (17/1/2021)


• Tindakan Definitif :
Insisi septum + drainase uterus (18/1/2021)
• Tatalasana medikamentosa rawat jalan:
-Asam Mefenamat 500 mg 2 x 1tab P.O
selama 3 hari
LAPORAN OPERASI (SENIN, 18 JANUARI
2021)

• Tindakan : Insisi septum dan drainase uterus


• Indikasi : Septum Vagina + Hematometra
• Diagnosa pra bedah: Septum Vagina + Hematometra
• Diagnosis pasca bedah: sesuai
• Laporan operasi:
-Dilakukan insisi melintang pada septum vagina arah jam 12 ke arah jam 6, dan
arah jam 9 ke arah jam 3.
-Keluar darah haid dengan volume ± 1200 CC.
-Pinggir septum diaproksimasi dengan kauter.
LAPORAN OPERASI (SENIN, 18 JANUARI
2021)
DIAGNOSIS

Hematometra e.c Septum vagina


HASIL OBSERVASI (RAWAT INAP
NIFAS)

S O A P
18-1-2021 P0A0 KU: Sakit Sedang Hematometra e.c. R/
05.30 mengeluhkan nyeri Kesadaran: CM Septum Vagina -Infus RL
perut bawah BB: 44 kg TB:155 -Anbacim 1 g IV
dengan skala nyeri TD: 90/70 mmHg -Pro insisi septum
7/10, BAK sedikit N: 72 x/min dan drainase uterus
dan nyeri, R: 18 x/min pukul 11.00 WIB
gangguan BAK (-), S: 36,5 C -Ketorolac 2 x 1
mual (-), demam NT (+) a/r left&right amp IV (sore)
(-), terpasang DC iliac region,
(+), dan terpasang hypogastric, dan
infus RL (+) suprapubis,
suprapubic swelling
(+)
HASIL OBSERVASI (RAWAT INAP
NIFAS)
S O A P

19-1-2021 P0A0 KU: Sakit Sedang Post insisi septum R/


POD-1 mengeluhkan Kesadaran: CM + drainase uterus -Infus RL  Aff
05.30 adanya darah yang BB: 44 kg TB:155 Hari ke-1 a.i. -Ketorolac 2 x 1
Hematometra e.c.
keluar dari bekas TD: 110/80 mmHg amp IV
Septum Vagina
luka operasi, perih N: 80 x/min -Cefixime 200 mg
di daerah operasi, R: 18 x/min 2 x 1 tab P.O.
flatus (+), BAB (-), S: 36,5 C -Mefinal 500 mg
terpasang DC dg Abdomen: datar, BU (+) 3 x 1 tab P.O.
disuresi 400 CC, N. -DC  Aff
terpasang infus RL Anemic (-) -Rencana BLPL
(+), mobilisasi
duduk (+), makan
(-)
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : ad bonam


• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN
ANATOMI VAGINA
1 Genitalia
Eksterna

ANATOMI
SISTEM
REPRODUK
SI
WANITA
GENETALIA EKSTERNA
Himen (Selaput Dara)
• Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya
berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar.
• Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada
yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan
ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui
satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi
robekan, biasanya pada bagian posterior.
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

ANATO
MI 2
SISTEM Genitalia
REPRO Interna
DUKSI 1. Vagina
WANITA 2. Uterus
3. Tuba falopii
4. Ovarium
GENiTALIA INTERNA
Vagina
• Vagina merupakan saluran muskulo-membraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva.

• Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum.

• Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding


belakangnya sekitar 11 cm.

• Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut


portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat
yaitu: fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik
sinistra

• Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang


menghasilkan asam susu dengan pH 4,5.

• Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.


Fungsi utama vagina: Batas vagina:
a. sebagai saluran cairan menstruasi
a. Anterior: fundus vesica urinaria dan urethra.
b. membentuk bagian inferior dari jalan lahir
b. Lateral: levator ani, visceral pelvic fascia, dan ureters.
c. sebagai tempat penis dan proses ejakulasi saat proses hubungan
intim. c. Posterior (inferior sampai superior): anal canal, rectum,
d. Berhubungan dengan canalis cervicalis di bagian superior dan recto-uterine pouch.
e. Berbatasan dengan vestibulum di bagian inferior.
Ada empat otot pada vagina yang berperan sebagai spinchter, yaitu:
a. pubovaginalis,
b. external urethral sphincter,
c. urethrovaginal sphincter
d. bulbospongiosus

- Arteri yang mensuplai bagian superior vagina berasal dari arteri


uterina
- Arteri yang mensuplai bagian medial dan inferior vagina berasal dari
arteri vaginalis dan arteri pudendalis interna
-Vena membentuk vaginal venous plexuses di sepanjang vagina dan
dalam mukosa vaginal. Vena-vena ini berhubungan dengan uterine
venous plexus dalam bentuk uterovaginal plexus dan bermuara ke
internal iliac veins melalui uterine vein.
EMBRIOLOGI VAGINA
HEMATOMETRA
SEPTUM VAGINA
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Septum vagina adalah
Penderita yang mengalami agenesis vagina
Suatu kondisi yang terjadi ketika sistem
reproduksi wanita tidak berkembang secara frekuensinya tidak begitu banyak, yaitu 1
sempurna yang membuat timbulnya dinding dalam 4000 kelahiran(Bryan dkk, 1949), 1
pemisah berupa jaringan septum di vagina. dalam 4000 sampai 10.000 kelahiran (ACOG).
Sedangkan dirumah sakit Dr. Cipto
Hal ini menyebabkan keluhan tersering yaitu
Mangunkusumo Jakarta sejak tahun 1995
tidak dapat melakukan hubungan seksual dan
sampai 1999, rata-rata 10-12 kasus pertahun
jalan keluar darah menstruasi
(ammenorrhea).  Agenesis vagina merupakan penyebab
kedua terbanyak pada kasus-kasus amenorhoe
primer setelah disgenesis gonad
ETIOLOGI KLASIFIKASI

Timbul akibat fusi duktus müllerian


yang gagal atau gagalnya kanalisasi 1. TRANSVERSE VAGINAL
pada lempeng vagina(vaginal plate) SEPTUM
45% terjadi di upper vagina, 40% di
mid-vagina dan 15% di the lower
vagina.

2. LONGITUDINAL VAGINAL
SEPTUM
MANIFESTASI KLINIS

• Transverse vaginal septum


-Perut membesar
-Nyeri pada perut bawah yang menyebar ke
pinggul, terjadi secara periodik setiap bulan
atau progresif terus menerus akibat akumulasi
darah menstruasi yang tertahan didalam cavum
uteri (hematometra) serta di dalam vagina
(hematocolpos) yang tdk dapat keluar.
-Teraba masa di intraabdomen
-Amenore primer
-Gangguan berkemih : seperti frekuensi,
disuria atau bahkan retensi urin.
DIAGNOSIS
-Pada anamnesis ditemukan adanya nyeri pada perut bawah yang
terjadi secara periodik setiap bulan atau progresif terus menerus akibat
akumulasi darah menstruasi yang tertahan didalam cavum uteri
(hematometra) serta di dalam vagina (hematocolpos) yang tdk dapat
keluar. Pasien belum pernah menstruasi, dan adanya gangguan
berkemih.
-Pada pemeriksaan dalam ginekologis : ditemukan septum vagina (+),
sehingga Pemeriksaan Dalam tidak dapat dilakukan.
-Pada Palpasi : teraba adanya massa pada abdomen atau massa di
pelvis.
-Ultrasonography (USG) : hematometra, hematocolpos. Akumulasi
darah didalam vagina dan uterus.
-MRI : untuk mengetahui ketebalan septum dan letak septum scr
spesifik. Ditemukan gambaran hematometra dan hematocolpos
DIFFERENTIAL
TATALAKSANA
DIAGNOSIS
Tindakan Operatif : • Agenesis vagina
Transverse vaginal septum • Hymen abnormality ( hymen imperforata )
Incision of obstructing septum dan drainase hematometra • Vertical fusion defects
untuk mengeluarkan akumulasi darah pada vagina dan • Hasil dari kegagalan fusi Müllerian system with
uterus.
urogenital sinus. Hal ini menyebabkan
Longitudinal vaginal septum inkomplit/segmental kanalisasi dari vagina.
Excision disertai dengan end-to end anastomosis dari upper • Disorders of lateral fusion
dan lower vagina. • Hasil dari kegagalan dua saluran Müllerian untuk
bersatu. Hal ini menyebabkan terbentuknya
uterovaginal canal ganda(double). Malformasi
dapat bersifat obstruktif atau non-obstruktif.
• Amenorrhea primer
KOMPLIKASI PROGNOSIS

• Infertilitas • Quo ad vitam : ad bonam


• Dismenorea • Quo ad functionam : ad bonam
• Endometriosis • Quo ad sanationam : ad bonam
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap
perempuan, dan kandungan rahim yang kurang
sempurna dan yang bertambah. Dan segala
sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Yang
mengetahui segala ghaib dan yang tampak; yang
maha besar lagi maha tinggi. ( QS. Al-Ra’ad:8-9 )
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai