Anda di halaman 1dari 54

CASE REPORT SESSION G4P3A0 GRAVIDA ATERM DENGAN PEB

DISUSUN OLEH : SELVIRA SHITTA MARGA PUTRI 1102008236 PRESEPTOR : dr. Hj. Helida Abbas, Sp.OG

IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Alamat Pendidikan Agama : Ny. TJ : 41 tahun : Banyumas , Garut : SMP : Islam

IDENTITAS PASIEN
Nama Suami Umur Agama Medrek MRS KRS : Tn. T : 45 tahun : Islam : 01665017 : 10 Desember 2013 : 14 Desember 2013

Anamnesa Khusus :
G1P0A0 merasa hamil 9 bulan mengeluh nyeri kepala hebat sejak 1 minggu SMRS. Keluhan disertai pandangan kabur, berkunang-kunang dan disetai nyeri ulu hati. Mules, keluar lendir dan cairan bercampur darah dari jalan lahir belum dirasakan. Gerak janin masih dirasakan oleh ibu.

RIWAYAT OBSTETRI
Kehamila n ke 1 2 3 4 Rumah Rumah Rumah HAMIL INI Bidan Bidan Bidan Tempat Penolong Cara Kehamilan Aterm Aterm Aterm Cara Persalinan Spontan Spontan Spontan 1900 BB lahir Jenis Kelami n L P L 15 12 7 Hidup Hidup Hidup Usia Keadaan: Hidup/Mati

gram
2700 gram 3400 gram

Keterangan Tambahan :
Menikah : 20 tahun, SD, IRT 25 tahun, SD, Buruh

Riwayat Haid :
HPHT Siklus Lama Banyaknya Nyeri Haid Menarche : 28 Februari 2013 : Teratur : 7 hari : Banyak : Tidak Ada : 15 tahun

Kontrasepsi Terakhir : KB Suntik 3 bulan Akseptor KB sejak : lupa s.d 2006 Alasan Berhenti KB : Nyeri pada kaki Prenatal Care : Bidan 11 x Ibu memeriksakan kehamilannya pertama kali pada usia kehamilan 1 bulan. Sebanyak 1 bulan sekali dan 2 minggu sekali saat usia kehamilan 9 bulan hingga 1 minggu sebelum masuk rumah sakit .

Keluhan selama kehamilan Riwayat Penyakit Terdahulu

: tidak ada : tidak ada

KU : CM, baik Tensi : 200/140 mmHg Nadi : 92 x/mnt Pernafasan : 20 x/mnt Suhu : 36 C Jantung : BJ murni reguler Paru : Sonor, VBS ki = ka Abdomen : Cembung Lembut Hepar dan Lien : Sulit Dinilai Edema : -/Varices : -/-

Pemeriksaan Luar :
TFU / LP Letak Anak HIS BJA TBBA : 29 / 115 cm : Kepala / Puka : (-) : (+) 139x / menit : 2790 gram

PEMERIKSAAN DALAM
v/v Ketuban Kepala : tak : lengkap : (+), mekoneal, bau (+) : st -1

HEMATOLOGI (10 des 13)


HEMOGLOBIN LEUKOSIT TROMBOSIT ERITROSIT 15,5 g/dL 13.400 /mm3 216.000 /mm3 5,37 juta/ mm3

HEMATOKRIT

45 %

Urine (10 des 13)


BJ Urine Nitrit Urine Protein Urine Glukosa Urine Keton Urine Urobilinogen Urine Bilirubin Urine 1.020 NEGATIF POS (+++) NEGATIF NEGATIF NORMAL NEGATIF

pH Urine

6.0

RENCANA PENGELOLAAN/TINDAKAN (PLANNING)


MgSO4 20% ; 4gr dalam Infus RL 100 ml MgSO4 20% ; 10gr dalam Infus 500 ml Metildopa 3x 500 mg Nifedipine 2x 10 mg Observasi KU,TTV,BJA,HIS USG Partus Spontan

OBSERVASI PEMANTAUAN KALA I


Jam T N R S HIS BJA Keterangan 11.15 190/100 84 24 37 (-) 140 Dopamet 3x500mg Nifedipine2x 10 mg MgSO4 20% Loading Dose MgSO4 20% Mintenance Dose

15.30

160/110

88

24

37

(-)

136

15.45

170/110

96

24

37

(-)

140

16.00

160/100

88

20

37

(+)

100

Induksi Misoprostol tab

Rencana Pengelolaan :
Seksio Sesarea Informed Consent

Diagnosis Pra-Bedah :
G4P3A0 Gravida Aterm dengan PEB + IUGR

LAPORAN OPERASI
Jam 16.45: Jam 16.50: Jam 16.55: Operasi dimulai Lahir bayi perempuan dengan meluksir kepala BB= 1600 gram, PB = 42 cm APGAR 1= 4 5= 6 Lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat Berat : 266 gram, Ukuran : 10x10x1 cm Operasi selesai

Jam 17.45:

Perdarahan selama operasi Diuresis selama operasi Jenis Operasi

+ 600 cc + 200 cc : SCTP + MOW

Diagnosis Pasca Bedah :


P4A0 Partus Maturus dengan SC atas indikasi PEB dan IUGR + MOW

POD 1 (11/12/13)
KU : CM, baik T : 180/120 mmHg R : 24 x/mnt N : 90 x/mnt S : 35,90C ASI -/Abdomen : Datar, lembut DM (-), PS/PP -/NT (-) ,BU (+) TFU 2 jbpst , kontraksi baik Luka Operasi tertutup verban Lochia Rubra BAB/BAK : -/+ A/ P4A0 partus maturus dengan SC ai/ PEB

INSTRUKSI :
MgSO4 20% 10gr dalam RL 100cc Feeding Test Terapi Lanjut Observasi KU , TTV Dopamet 3x 500 mg Nifedipine 3x 10 mg

POD2 (12/12/13)
KU : CM T : 180/110 mmHg R : 21 x/mnt N : 79 x/mnt S : 36,50C ASI -/Abdomen : Datar, lembut DM (-), PS/PP -/-, BU (+) TFU 2 jbpst, kontraksi baik LO: tertutup Verban Lochia Rubra BAB/BAK -/+ A/ P4A0 partus maturus dengan SC ai/ PEB

INSTRUKSI :
Mobilisasi Observasi KU, T,N,R,S Aff Infus Asam Mefenamat 3x500mg Cefadroxil 2x500mg Dopamet 3x1 Nifedipine 3x1 Cek Proteinurin

POD 3 (13/13/13)
KU : CM T : 130/90 mmHg R : 20 x/mnt N : 80 x/mnt S : 36,20C ASI -/Abdomen : Datar, lembut DM (-), PS/PP -/BU (+), NT (-) TFU 2 jbpst, kontraksi baik Luka operasi kering terawat Lochia Rubra BAB/BAK -/+ A/ P4A0 partus maturus dengan SC ai/ PEB

INSTRUKSI :
Tab.Asam Mefenamat 3x500 mg Tab. Cefadroxil 2x500 mg SF 1x1 KU baik , boleh pulang

Laboratorium (13 des 2013)


HEMATOLOGI Darah Rutin Hemoglobin : 11,2 g/ dL Hematokrit : 33 % Leukosit12.200 /mm3 Trombosit : 155.000 /mm3 Eritrosit : 3,72 juta/mm3 Urine Rutin BJ Urine : 1.105 pH Urine : 6.0 Protein Urine : Negatif

Bagaimana diagnosis pada kasus ini apakah sudah tepat ? Bagaimana penanganan pada kasus ini apakah sudah tepat ? Apa komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini ?

Preeklamsi
Suatu sindroma spesifik pada kehamilan yang biasanya terjadi sesudah umur kehamilan 20 minggu, pada wanita yang sebelumnya normotensi. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan tekanan darah yang disertai oleh proteinuria.

Peningkatan tekanan darah gestasional didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau diastolik > 90 mmHg pada wanita yang normotensi sebelum kehamilan 20 minggu.

Kriteria Minimum :
TD 140/90 mmHg yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ pada pemeriksaan carik celup

Kemungkinan preeklamsia meningkat :


TD 160/110mmHg Proteinuria 2.0 g/24 jam atau 2+ pada pemeriksaan carik celup (dipstick) Kreatinin serum > 1,2 gr/dL, kecuali memang sebelumnya diketahui meningkat Trombosit <100.000/uL

Hemolisis mikroangiopatik peningkatan LDH Peningkatan kadar transaminase serum ALT atau AST Nyeri kepala yang persisten atau gangguan serebral atau visual lainnya Nyeri epigastrik persisten

Pemeriksaan Penunjang :
Hb, hematokrit Urin Lengkap Asam Urat Darah Trombosit Fungsi Hati Fungsi Ginjal

Tujuan dasar tata laksana untuk setiap kehamilan yang disertai komplikasi preeklamsia adalah :
Terminasi kehamilan dengan trauma seminimal mungkin bagi ibu dan janin Kelainan bayi yang dapat bertahan hidup Pulihnya kesehatan ibu secara sempurna

Terapi Medikamentosa :
Infus RL atau Dextrose 5% MgSO4 20% dalam Loading dan Maintenance Dose Antihipertensi Diuretika Diet Seimbang , hindari preotein dan kalori berlebihan Glukokortikoid pada u.k 32-34mg selama 48 jam .

Cara Persalinan :
Dianjurkan pervaginam, kecuali ada indikasi SC Jika belum inpartu, pertahankan kehamilan sampai aterm Jika inpartu, persalinan diteruskan seperti lazimnya

Aktif/ Agresif (pada kehamilan >37 minggu


Indikasi Ibu : Kegagalan terapi medikamentosa Tanda dan gejala impending eklamsia Gangguan fungsi hepar dan ginjal

Indikasi Janin : Usia kehamilan >37 mg IUGR (berdasarkan USG) NST non reaktif dan profil biofisik abnormal Oligohidramnion Indikasi Laboratorium : Trombositopenia progresif, menjurus kearah HELLP syndrome

Cara persalinan : Diutamakan pervaginam


Jika belum inpartu : - Dilakukan induksi persalinan jika bishop >8 - Bila perlu matangkan serviks dengan misoprostol - Induksi persalinan harus sudah mencapai kala 2 dalam 24 jam - Jika induksi dianggap gagal maka harus dilakukan SC

Jika inpartu : Pemantauan persalinan dengan partograf Memperpendek Kala 2 SC dilakukan bila terdapat maternal dan fetal distress - Primigravida direkomendasikan SC

Tujuan Dasar tindakan SC:

Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah Mencegah progesivitas penyakit menjadi eklampsia Mengatasi atau menurunkan resiko janin Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat Persalinan dengan trauma yang seminimal mungkin

Apa komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini ?


Eklampsia IUGR, Partus imaturus, Solutio plasenta, DIC, Perdarahan antepartum

Anda mungkin juga menyukai