Keterangan Tambahan
Pernikahan
Menikah pertama kali.
Istri : Usia Nikah 28 tahun, SD , IRT
Suami : Usia Nikah 33 tahun, SMP, Swasta
Haid Kontrasepsi Terakhir
• HPHT: 7 Agustus 2014 • Pil
• Siklus Haid : Teratur • Akseptor KB sejak tahun
• Lama Haid : 5 – 7 Hari 2013 sampai 2014
• Nyeri Haid : Tidak • Alasan berhenti:
• Banyak Haid: Biasa ingin memiliki anak
• Menarche : 14 Tahun
Keluhan Selama Hamil :
Prenatal Care –
• Dilakukan di: Bidan
• Jumlah kunjungan: 5 kali Riwayat Penyakit Terdahulu:
• Terakhir : 1 hari yang lalu. –
Status Praesense
• Kesadaran :compos mentis
• Tekanan darah :120/80 mmhg
• Nadi : 90 x/menit
• Respirasi : 20 x/menit
• Suhu : 36,5oC
• Kepala : Konjungtiva anemis: -/- Sclera icterik : -/-
• Thorax:
• cor : Bunyi jantung normal, regular. murmur - , gallop -
• Pulmo : VBS kanan=kiri, wheezing -/-, ronkhi -/-
• Abdomen : Cembung, lembut
• Hepar dan Lien : Sulit dinilai
• Ekstremitas : Tidak ada edema dan tidak ada varices.
Status Obstetrik
Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam
• Tinggi fundus uteri / lingkar
• Vulva : tidak ada
perut: 42 cm / 112 cm
kelainan
• Letak Anak:
• (I) kepala • Vagina : tidak ada
• (II) kepala, kelainan
• Teraba lebih banyak bagian • Portio : tipis, lunak
kecil di perut kiri ibu
• HIS : 2 – 5x/10menit, lama • Pembukaan : 6 – 7 cm
40 detik. • Ketuban :+
• DJJ : • Bag.terendah: kepala, St 0
• (I) 153x/menit, reguler
• (II) 140 x/ menit, reguler
Pemeriksaan Penunjang
(5 Mei 2014) Darah Rutin:
• Hemoglobin : 11,4 g/dl (12 – 16 g/dL)
• Hematokrit : 35 % (35 – 47%)
• Leukosit : 8.710 /mm3 (3.800 – 10.600/mm3)
• Trombosit : 257.000 /mm3 (150.000 – 440.000/mm3)
• Eritrosit : 3,83 juta/mm3 (3,6 – 5,8%)
Diagnosis
• G3P2A0 parturien aterm kala I fase aktif dangan
Gemeli, anak I presentasi belakang kepala, anak II letak
kepala.
Rencana pengelolaan/tindakan (planning)
• USG
• Obs. KU,TTV,HIS,BJA
• Infuse RL 500 cc 20 gtt/min
• Rencana persalinan pervaginam
Observasi
• 03.00 HIS (+) DJJ (I) 154x/min (II) 155x/min
• 04.00 HIS (+) DJJ (I) 149x/min (II) 145x/min
• 05.00 HIS (+) DJJ (I) 150x/min (II) 154x/min
• 06.00 HIS (+) DJJ (I) 155x/min (II) 149x/min
• 07.00 HIS (+) DJJ (I) 145x/min (II) 150x/min
• 08.00 HIS (+) DJJ (I) 132x/min (II)135x/min
• Pembukaan 7 – 8
• Drip oxytocin 5 IU dalam RL
Laporan Persalinan
Tanggal 5 Mei 2015:
• HIS (+) pasien ingin mengedan.
• Pemeriksaan dalam: vulva dan vagina tidak ada kelainan; portio tidak teraba; pembukaan
lengkap.
• Jam 09.05 WIB bayi ke I lahir spontan dengan presentasi belakang kepala. Bayi segera
menangis, muka dibersihkan, tali pusat di klem lalu dipotong, bayi dibawa ke ruang
perinatologi. Jenis kelamin: laki-laki. PB: 51 cm. Anus (+). BB: 3.350 gr A/S: 5/7. NP: 2153
• Jam 09.15 WIB bayi ke II lahir spontan dengan presentasi belakang kepala. Bayi segera
menangis, muka dibersihkan, tali pusat di klem lalu dipotong, bayi dibawa ke ruang
perinatologi. Jenis kelamin: laki-laki. PB: 46 cm. Anus (+). BB: 2.300 gr A/S: 6/7. NP: 2153
• Jam 09.25 WIB plasenta lahir spontan lengkap. TFU 2 jari dibawah pusat. Kontraksi baik.
Perdarahan ±200 cc, dilakukan eksplorasi, atas indikasi perdarahan perineum di hecting.
Ibu mendapat methergin 1 amp/IV.
• Diagnosis Akhir: P3A0 partus maturus spontan pada gemeli dengan augmentasi drip
oksitosin dan insersi IUD
Follow Up
Tanggal Catatan Instruksi
6 Mei 2015 S/ tangan kesemutan dan panas P/
O/KU : CM Cefadroxil 2x500mg
TD : 100/70 mmHg Asam mefenamat 3x500mg
N : 84x/menit Sf 1x1
R : 20x/menit Cek residu urin
S : 35,5oC
Mata: Ca -/-, SI -/-
ASI : -/-
Abdomen: datar, lembut, nyeri tekan -,
muscle defense -, Pekak samping/pekak
pindah -/-
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi: Baik
Perdarahan: Sedikit
Lokhia: Rubra
Luka perineum: tertutup
BAB/BAK: -/+
A/ P3A0 partus maturus spontan gemeli dengan
augmentasi drip oytocin dan insersi IUD
Permasalahan
1. Apakah diagnosis dan prosedur diagnostik pasien pada
kasus ini sudah benar?
2. Apakah prosedur penanganan pasien pada kasus ini
sudah benar?
3. Bagaimana prognosis pada kasus ini?
Pembahasan
1. Apakah diagnosis dan prosedur diagnostik pasien pada kasus ini sudah benar?
• Resiko meningkatnya
perdarahan
pascapersalian, karena
penggunaan oksitosin
untuk akselerasi atau
induksi
Penanganan umum
• USG untuk melihat posisi bayi dalam kandungan, jumlah
kantong amnion, mengkonfirmasi umur kehamilan bayi,
dan evaluasi kesejahteraan janin.
KEHAMILAN KEMBAR (GEMELLI)
Kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
ganda disebabkan karena terjadinya dua atau lebih
fertilisasi, dari fertilisasi tunggal yang diikuti oleh kegagalan
pembelahan zigot, atau dari gabungan keduanya.
• Umur: 30 – 40 tahun
• Fertilisasi in vitro
• Hereditas
Klasifikasi
1) Monozigot
Muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi dan kemudian membagi
dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi utuk
berkembang menjadi suatu individu yang terpisah. Hasil akhir dari proses
ini tergantung pada kapan pembelahan tersebut terjadi.
• Pembelahan 72 jam pertama setelah pembuahan
• Dua embrio, dua amnion, dan dua korion, akan terjadi kehamilan diamniotik dan
dikoriotik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta
tunggal menyatu.
• Pembelahan antara hari ke 4 dan ke 6 setelah pembuahan
• Dua embrio akan terjadi, masing-masing dalam kantung yang terpisah, dengan
korion bersama.
• 8 hari setelah pembuahan
• Amnion telah terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan 2 embrio dengan
kantong amnion bersama, atau kehamilan kembar monoamniotik, monokorionik.
2) Dizigotik
• Kembar dizigotik atau fraternal adalah kembar yang disebabkan
dari 2 ovum yang terpisah. Kembar dizigotik merupakan produk
dari dua ovum dan dua sperma.
3) Conjoined twins
• Kembar dimana janin melekat satu dengan yang lainnya.
4) Superfekundasi
• Pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang sama
pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang
pendek.
5) Superfetasi
• Kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau bulan setelah
kehamilan pertama.
Superfekundasi dizigotik twin
Kemungkinan pada monozigot
Conjoined twins
USG: conjoined
Perbedaan Monozigotik dan Dizigotik
Perbedaan Monozigot Dizigot
Jenis kelamin Sama Sama/tidak
Mata, telinga, gigi, kulit Sama Berbeda
Ukuran antropologik Sama Berbeda
Sidik jari Sama Sama
Tangan dominan Sama/kidal Sama
Plasenta Satu/dua Dua terpisah/bersatu
Korion Satu/dua Dua
Amnion Satu/dua Dua
Rupa Sama Berbeda
Mekanisme Kembar Monozigotik
Tidak ada korion = monozigotik
Caesar
Caesar
Pertumbuhan janin
• Berat badan janin pada kehamilan kembar llebih ringan
daripada kehamilan tunggal pada umur kehamilan yang sama.
• Berat badan bayi baru lahir yang kembar kurang dari 2500
gram, pada triplet kurang dari 2000 gram, dan untuk kuadriplet
kurang dari 1500 gram.
Tanda dan Gejala
• Uterus lebih besar (>4cm) dibandingkan usia kehamilannya.
• Penambahan berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh edema
atau obesitas
• Polihidramnion
• Denyut jantung janin lebih dari 2 dengan jarak berjauhan, dan perbedaan
kecepatannya paling tidak 8 detak per menit.
• Palpasi satu atau lebih fetus pada fundus setelah melahirkan bayi.
Diagnosis
• Anamnesis
• Riwayat adanya keturunan kembar
• Mendapat pengobatan infertilitas
• Uterus yang membesar lebih dari 4 cm dari kehamilan
tunggal
• Gerakan janin lebih banyak
• Pemeriksaan Klinis
• Inspeksi dan palpasi
• Kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
• Gerakan-gerakan janin terasa lebih sering.
• Bagian-bagian kecil teraba lebih banyak.
• Teraba ada 3 bagian besar janin.
• Teraba ada 2 balotemen.
• Auskultasi
• Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak
berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut
permenit atau bila dihitung bersamaan terdapat selisih 10.
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen foto abdomen: tampak gambaran 2 janin.
• Ultrasonografi
• Tampak 2 janin/dua jantung (dapat ditemukan pada trimester 1)
• Kantung gestasional yang terpisah dapat diidentifikasi pada awal
kehamilan kembar.
• Pada kehamilan kembar dikhorioni, jenis kelamin berbeda plasenta
terpisah dengan dinding pemisah yang tebal >2mm atau twin peak sign
dimana melekat pada dua buah plasenta menjadi satu.
• Pada kehamilan monokhorionik mempunyai membran pemisah yang
sangat tipis sehingga terlihat sampai trimester kedua. Tebal membaran <
2mm.
Diamnionik dikorionik usia 6 minggu.
Panah kuning: pemisah yang tebal
Panah biru: yolk sac I
• Fetus multipel
• Elevasi uterus karena distensi urinaria
• HPHT tidak akurat (kesalahan data)
• Hidramnion
• Mola Hidatidosa
• Kehamilan dengan Mioma uteri
Komplikasi
Terhadap ibu Terhadap janin
• Biasanya 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak
membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban
tidak mengalir deras keluar. Tunggu dan pimpin persalinan anak
kedua seperti biasa.