Pembimbing :
dr. Wahyudi, Sp.OG
Oleh :
dr. Elfath Rahmaweny
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. H
• Umur : 37 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Paritas : G3P2A0H2
• Agama : Kristen
• Alamat : Tiban Indah
• Pekerjaan : Apoteker
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : keluar darah dari jalan lahir
Riwayat Obstetri : G3 P2 A0 H2
• 1. Perempuan, 6 th, BBL 3,3 kg, PN
• 2. Perempuan, 3 th, BBL 3,3 kg, PN
• 3. Hamil sekarang dengan umur kehamilan 10-11 minggu.
PEMERIKSAAN FISIK
• Mulut : bibir tidak sianosis ataupun kering,
stomatitis negative, lidah tidak kotor, karies dan
plaque gigi positive, uvula dan tonsila tak
membesar atau hiperemis, faring tidak
hiperemis.
Status Obstetri
• Muka : Kloasma gravidarum (-)
• Mammae : Membesar, areola/papil
hiperpigmentasi,
• Abdomen :
Membuncit sesuai usia kehamilan (9 mgg)
Tinggi fundus uteri 2 jari diatas simfisis pubis
Pemeriksaan DJJ belum terdengar
• Pemeriksaan luar:
Darah + tidak bergumpal
• Pemeriksaan dalam:
Genitalia
VT : portio tebal dan lunak, OUE tertutup, tidak ada
bukaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 10/9/19
Darah lengkap:
• Haemoglobin : 12,4 gr/dl
• Leukosit : 10.800/ul
• Hematocrit : 38%
• Eritrosit : 4,5 juta/ul
• Trombosit : 262 ribu/ul
• MCV : 83,4 fL
• MCH : 27,4 pg
• MCHC : 32,6 g/dl
• Hitung jenis leukosit
Basofil : 0%
Eosinofil : 2%
Neutrol segment : 72%
Limfosit : 21%
Monosit : 5%
Diagnosis
G3P2A0H2 gravida 9-10 minggu
dengan abortus imminens
TERAPI TINDAKAN
• USG
• Bed rest total
• Inf RL 500cc + 3 ampul Duvadilan / 16 tpm
• Uterogestan 2x1 tab (po)
• Pronalges 2x1 supp
• Ondansentron inj 2x4mg / IV
Resume…
Pasien wanita G3P2A0H2 gravid 9-10 minggu. Pasien
memiliki anak 1 perempuan (6th) BBL 3,3 kg dengan
persalinan normal, anak 2 perempuan (3th) BBL 3,3 kg
dengan persalinan normal. Saat ini kehamilan ke 3. Pada
tanggal 10 Oktober 2019 pasien diantar keluarga ke IGD
RSBP Kota Batam dengan dengan keluhan keluar darah
bergumpal 2 hari yang lalu. Hasil observasi keadaan
umum: baik, da vital sign normal. ANC rutin dengan dr.
Wahyudi, Sp.OG dengan HPHT : 03 July 2019. Riwayat
Penyakit terdahulu dan pemakaian KB disangkal.
FOLLOW UP
FOLLOW UP 11/10/19
S : nyeri perut bagian bawah, keluar flek (+) darah sedikit. Mules (-)
O : KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD :120/80mmHg
N : 81x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,6’C
Saturasi : 98%
Genitalalia : PPV (+)
A : G3P2A0H2 gravid 9-10 minggu dengan Abortus Imminens
P :
Infus RL 500cc + 3amp duvadilan /16 tpm
Uterogestan tab 2x200 mg
Pronalges sup 2x2mg
Bedrest total
R/ USG
FOLLOW UP 12/10/19
S : perut mules (+), ketika buang kecil keluar flek (+) darah dari
vagina. Nyeri perut bagian bawah hilang timbul.
O: KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
N : 78x/menit
RR :19x/menit
T : 36,0 c
Genitalalia : PPV (+)
A : G2P2A0H2 gravid 9-10 minggu dengan Abortus Imminens
P : therapy lanjutkan
besok boleh pulang
TINJAUAN PUSTAKA
ABORTUS
DEFINISI ABORTUS
a. Kelainan kromosom.
Paling sering adalah trisomi kromosom
autosomal, poliploidi, maupun kelainan pada
kromosom seks (monosomi X). Biasanya abortus
pada kelainan kromosom terjadi sebelum umur
kehamilan 6-8 minggu.
b. Lingkungan kurang sempurna
Bila lingkungan endometrium di sekitar tempat
implantasi kurang sempurna dapat mengganggu
pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi.
c. Pengaruh dari luar
Radiasi, virus, obat-obatan dapat mempengaruhi hasil
konsepsi maupun lingkungannya di dalam uterus.
Pengaruh ini disebut pengaruh teratogenik.
2. Kelainan pada plasenta
Endarteritis dapat terjadi pada villi koriales
oksigenasi plasenta terganggu janin dapat
mengalami gangguan pertumbuhan atau bahkan
kematian.
Keadaan ini dapat terjadi pada kehamilan muda
misalnya pada hipertensi kronis.
3. Penyakit pada ibu
• Penyakit akut seperti tifoid abdominalis, pielonefritis,
malaria dapat menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus,
plasmodium dapat melewati plasenta, masuk ke janin
sehingga menyebabkan kematian janin.
a. Kongenital
• Uterus hiperretrofleksi, retroversi uteri, uterus
duplex, uterus bicornis, uterus septus, dan
kelainan anatomis uterus kongenital lain dapat
menyebabkan abortus.
b. Akuisital
• Leomyoma terutama tipe submukosa
• Sinekia uteri (sindroma asherman) misalnya akibat
kuretase ataupun komplikasi postpartum
• Distorsio uteri misalnya akibat terdorong oleh
tumor pelvis.
Inkompetensi serviks
• Ditandai dengan dilatasi serviks tanpa rasa sakit pada
trimester II atau awal trimester III yang berakibat
menonjolnya selaput ketuban ke dalam vagina,
diikuti pecahnya selaput dan ekspulsi janin yang
masih immatur.
5. Trauma
• Trauma fisik terutama trauma abdomen baik tumpul
maupun tajam yang berat.
MACAM-MACAM ABORTUS
• Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang 20
minggu.
• Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi
telah keluar dari kavum uteri, masih ada yang
tertinggal.
• Abortus insipiens adalah abortus yang sedang
mengancam dimana serviks telah mendatar dan
ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam kavum uteri,
• Abortus imminens ialah abortus tingkat permulaan,
dimana terjadi perdarahan pervaginam ostium uteri masih
tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
Abortus kompletus
Perdarahan uterus berhenti spontan setelah seluruh hasil
konsepsi dikeluarkan.
Setelah perdarahan berhenti, ostium serviks menutup.
Kontraksi uterus yang terasa nyeri juga berhenti spontan
setelah seluruh hasil konsepsi dikeluarkan.
Diagnosis dapat dipermudah apabila hasil konsepsi dapat
diperiksa dan dapat dinyatakan bahwa semuanya sudah keluar
dengan lengkap.
Missed abortion
biasanya tidak dapat ditentukan dalam satu kali
pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu
pengamatan untuk menilai tanda-tanda tidak
tumbuhnya malahan mengecilnya uterus
Terapi Non-Farmakologis:
Anjurkan os bedrest total
Terapi Farmakologis:
IVFD RL 500cc + 3 ampul Duvadilan
/16 tpm
Inj. Ondansetron 2x4mg
Utrogeston 2x100mg (po)
TERIMAKASIH
Pertanyaan…
1. dr. risma : pada usian kehamilan 9-10 minggu
dd ?