Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

ABORTUS INKOMPLIT

Dr. Nidia Ranah Azmi Lubis


IDENTITAS
Nama : Ny. Y
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Agama : Jawa/Islam
Status : Menikah
Alamat : Kepahiyang
Tanggal Masuk : 4 April 2017
KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN
Keluar darah dari Pasien juga
jalan lahir sejak 3 mengeluhkan perut
jam sebelum masuk terasa nyeri dan mulas
Rumah Sakit.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien G1P0A0 hamil 16 minggu datang dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir sejak 3 jam SMRS. Darah berwarna
merah segar dan sedikit gumpalan gumpalan kehitaman.
Sebelumnya pasien juga merasakan nyeri perut dan mulas - mulas.
Pasien mengaku nyeri perut sudah dirasakan sejak malam hilang
timbul, namun beliau memilih untuk istirahat tidur.
Pasien mengaku beberapa hari ini sedikit kelelahan
dikarenakan baru pindah rumah dan banyak mengangkat barang
barang pindahan.
Riwayat kusuk (-), riwayat campur (-), riwayat keputihan (-),
dan riwayat minum jamu-jamu (-). BAK (+), BAB (+), kesan normal.
Riwayat Menstruasi
HPHT : 15- 11-2016
HPL : 22-8-2017
Menarche : 12 tahun
Siklus : 25-32 hari
Lama Haid : 5-7 hari, teratur
Ganti pembalut : 2-3 kali sehari
Nyeri haid : -
RIWAYAT OBSTETRI RIWAYAT PERNIKAHAN
HAMIL INI Pertama kali dengan suami
sekarang selama 8 bulan

RIWAYAT KONTRASEPSI
TIDAK PERNAH
RIWAYAT ANC RPD

Pasien memeriksakan Riwayat hipertensi: disangkal


kehamilannya ke bidan Riwayat DM : disangkal
hanya sekali selama hamil Riwayat jantung : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
RPK

Riwayat hipertensi : disangkal


Riwayat DM : disangkal
Riwayat jantung : disangkal
Riwayat asma : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
(E4M6V5)
Tanda vital
TD : 110/80 mmHg
HR : 78 x/i, teratur
RR : 20 x/i
Suhu : 36,8 C
STATUS GENERALIS
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening dan tiroid
Jantung : bunyi jantung I & II reguler, murmur (-),
gallop (-)
Paru : suara napas vesikuler, wheezing (-/-),
ronkhi (-/-)
Abdomen : pada status obstetrik
Extremitas superior : akral hangat dan tidak edema
inferior : akral hangat dan tidak edema
STATUS OBSTETRI

Abdomen
Leopold I : Tidak dilakukan
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
Status Ginekologis

Inspeksi : Datar, Massa (-),


Inspekulo :
Portio : licin, erosi (-), lividae (+), fluksus (+) dari
kanalis servikalis, OUE terbuka.
Vagina : massa (-), laserasi (-), fluksus (+), tampak
gumpalan darah di introitus vagina,
dibersihkan kesan tidak mengalir.
VT : Dinding vagina teraba licin, tidak teraba
adanya massa, porsio teraba bulat lunak
tebal, nyeri goyang porsio (-), tidak ada nyeri
tekan di kedua adneksa.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Darah rutin
Leukosit 9.300 /l 5.000 10.000
Eritrosit 4,65 juta/ l 4,2 5,4
Hemoglobin 14,1 g/dl 12 14
Hematokrit 40,4 % 37 42
Trombosit 279.000 ribu/ l 150.000 450.000
Beta HCG urin Positif
ULTRASONOGRAFI
- Kandung kemih terisi baik
- Uterus antefleksi, besar biasa ukuran
- Tampak gambaran hipoekoik di kavum uteri
- DJJ (-)
- Cairan bebas (-)

Kesimpulan : Sisa konsepsi


DIAGNOSIS
G1P0A0 hamil 16 minggu dengan Abortus
Inkomplit

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 x 1 gr
Pasang laminaria
Pro Kuretase
PROGNOSIS

Ad vitam : Ad Bonam
Ad functionam : Ad Bonam
Ad sanationam : Ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin berkembang sepenuhnya dan
dapat hidup di luar kandungan dan sebagai
ukuran digunakan kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500
gram.
KLASIFIKASI ABORTUS
Menurut Terjadinya Aspek Klinis
1. Abortus Spontan 1. Abortus Iminens
2. Abortus Provokatus 2. Abortus Insipiens
Abortus Teraupetik 3. Abortus Komplit
Abortus Kriminalis 4. Abortus Inkomplit
5. Missed Abortion
6. Abortus Habitualis
7. Abortus Infeksius
8. Abortus Septik
Derajat Abortus
Diagnosis Perdarahan Serviks Besar Uterus
Ab imminens Sedikit-sedang Tertutup Sesuai dg usia
kehamilan
Ab insipiens Sedang-banyak Terbuka Sesuai atau
lebih kecil
Ab Sedikit-banyak Terbuka Lebih kecil dr
inkompletus usia kehamilan
Ab kompletus Sedikit atau Lunak (terbuka Lebih kecil dr
tidak ada tertutup) usia kehamilan
Missed Sedikit, warna Agak kenyal Lebih kecil dr
abortion kehitaman dan tertutup usia kehamilan
FAKTOR RESIKO
1. Bertambahnya usia ibu
2. Riwayat Abortus
3. Kebiasaan Ibu
Merokok
Konsumsi alkohol
Konsumsi kafein (coffee)
Alat kontrasepsi dalam rahim
Psikologis : anxietas dan depresi
ETIOLOGI
1. Faktor Genetik
2. Faktor Anatomi
3. Faktor Hormonal
4. Faktor Infeksi
5. Faktor Imunologi
6. Faktor Trauma
7. Faktor Nutrisi dan Lingkungan
Patogenisis
Umumnya abortus spontan terjadi segera setelah
kematian janin, diikuti oleh perdarahan ke dalam
desidua basalis. Selanjutnya terjadi perubahan
nekrotik di daerah implantasi, infiltrasi sel-sel
peradangan akut, dan berakhir dengan perdarahan
pervaginam.
Pelepasan hasil konsepsi, baik seluruhnya maupun
sebagian, diinterprerasi sebagai benda asing dalam
rongga rahim, sehingga uterus mulai berkontraksi
untuk mendorong benda asing keluar rongga rahim
(ekspulsi).
Gambaran Klinis
Gejala abortus berupa sakit perut kram, mules-
mules, dan perdarahan biasanya berupa darah beku
tanpa atau disertai dengan keluarnya fetus atau
jaringan
Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan penunjang
Lab darah rutin
GDS
USG
Penatalaksanaan
1.Abortus iminens
Bed rest total
Tokolitik
Sedativa
Anti prostaglandin
2.Abortus Insipiens
Stimulasi, bila tidak lengkap lanjutkan evakuasi
3.Abortus komplitus
Tidak ada terapi khusus
4.Abortus Inkomplitus
Bila KU baik tanpa perdarahan banyak, kuretase terencana
Kuretase emergensi bila perdarahan banyak
Antibiotik
5.Abortus Infeksiosa/ septik
Antibiotik masif
Kuretase bila suhu tubuh normal
Kultur dan sensitivitas test

6.Missed abortion
Pemeriksaan lab darah rutin lengkap dan
fibrinogen
Pasang laminaria dan lanjutkan dengan
oksitosin drip atau dangan p;reparat
prostlagandin E 2
Perbaiki hemostasisnya dahulu, transfusi darah
sd fibrinogen> 120 mg
Komplikasi

1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Syok
4. Infeksi
PROGNOSIS
Prognosis keberhasilan kehamilan tergantung dari
etiologi aborsi sebelumnya. Kecuali adanya
inkompetensi serviks, angka kesembuhan yang
terlihat sesudah mengalami tiga kali abortus
spontan akan berkisar antara 70 dan 85% tanpa
tergantung pada pengobatan yang dilakukan.
Abortus inkomplit yang di evakuasi lebih dini
tanpa disertai infeksi memberikan prognosis yang
baik terhadap ibu

Anda mungkin juga menyukai