Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. S
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 26 tahun
• Status perkawinan: Menikah
• Agama : Islam
• Pekerjaan : ibu Rumah Tangga
• Alamat : Biru RT 4 RW 4 cikancung
• Tanggal masuk RS : 14 Januari 2018
Riwayat penyakit sekarang
• Pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir
sejak 2 hari SMRS. Darah yang keluar awalnya
sedikit namun darah yang keluar menjadi banyak
disertai gumpalan-gumpalan berwarna merah
gelap. Pasien juga merasa nyeri perut bawah
sejak 4 jam SMRS. Pasien juga mengeluhkan
pusing kepala dan mual.
• HPHT : 29 oktober 2017
• TP : 06 juli 2018
• UK : 12 minggu.
• ANC : di puskesmas , USG (2x)
• Menarche :usia 13 tahun,haid teratur,GP 2x/hari(penuh) lama 5
hari,nyeri(-)
• Menikah : 1x, usia 25 tahun.
• Status Obstetrik : G1P0A0 I. hamil ini
• Riwayat KB : (-)
• Riwayat Penyakit Dahulu:
Hipertensi, Asma, alergi, DM, penyakit jantung, dan riwayat kejang
disangkal.
• Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga dengan riwayat Abortus (-)
Hipertensi, Asma, alergi, DM, penyakit jantung, dan riwayat kejang
disangkal.
• Riwayat Sosial Ekonomi:
Suami sebagai buruh lepas, Istri sebagai Ibu Rumah tangga.
Kesan ekonomi menengah ke bawah.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis :
• KU/KES : TSS/CM
• TV : TD: 120/80 mmHg, N : 88x/mnt, RR:20x, S: 37,1 C
• Tinggi Badan : 150 cm
• BB : 51 kg
• Kesan gizi: cukup
• Mata : konjungtiva -/-, sklera ikterik -/-
• THT : dalam batas normal
• Leher : KGB ttm, Tiroid ttm
• Jantung : BJ I-II reguler, murmur -, gallop –
• Paru : SN vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
• Abdomen : NT (+) pada kuadran bawah
• Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-) edema -/-
Status ginekologi
• I : V/U tenang, perdarahan pervaginam (+).
• Io : porsio livide ,licin, ostium terbuka 2cm,
valsava (+), fluxus(+), fluor(-), ada jaringan keluar
dari ostium.
• VT : cavum uteri sedikit membesar, antefleksi,
teraba jaringan dalam cavum uteri, Nyeri goyang
portio (-), massa/nyeri adneksa (-), parametrium
lemas, cavum douglas tidak menonjol dan tidak
nyeri, ostium uteri externa terbuka.
Pemeriksaan penunjang
• Abortus Iminens
• Abortus Insipiens
• Abortus Inkomplit
• Abortus Komplit
• Retensi Embrio (Missed Abortion)
Abortus Imminens
• Peristiwa perdarahan dari uterus pada kehamilan < 20 minggu,
hasil konsepsi masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi
serviks.
Gejala
• perdarahan dari OUE, mules sedikit/(-), besar uterus = usia
gestasi, OUI tertutup, tes kehamilan positif.
Penanganan :
• Bedrest
• USG janin hidup / mati
• Progesteron ??
• Prognosa tergantung macam & lamanya perdarahan. Prognosa
kurang baik jika perdarahan lama, disertai mules dan
pendataran serta pembukaan serviks.
Abortus Insipien
• Peristiwa perdarahan utereus pada kehamilan < 20 minggu,
dengan dilatasi serviks uteri yang meningkat, hasil konsepsi
masih dalam uterus.
Gejala :
• Mules sering & kuat, perdarahan bertambah banyak.
Penanganan
• Penanganan : pengeluaran hasil konsepsi bisa dengan kuret
vakum atau cunam ovum, disusul dengan kerokan.
– Pada kehamilan > 12 MG, perdarahan tridak banyak,
bahaya perforasi > besar Infus oksitosin.
– Bila janin sudah keluar, plasenta tertinggal pengeluaran
plasenta secara digital kerokan.
Abortus Inkomplit
• Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan < 20
minggu, dengan sisa yang tertinggal dalam uterus.
Diagnosis
• Kanalis servikalis terbuka, teraba, jaringan dapat teraba dalam
kavum uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan bisa banyak
sekali, tak akan berhenti sebelum sisa konsepsi dikeluarkan
syok.
Terapi
• Penanganan syok infus NaCl/RLtransfusi kerokan
ergometrin im
Abortus Komplit
• Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
Gejala
• Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum
terutup, uterus mengecil.
Penanganan
• Bila anemis Sulfas Ferrosus.
Missed Abortion
• Kematian janin < 20 Mg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 Mg.
Gejala
• Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau
setelah terapi.
• Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus
mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan darah
karena hipofibrinogenemia.
Terapi
• Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis os. Jika < 12 Mg DC,
jika > 12 Mg infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostagalndin E
Abortus Habitualis
• Abortus spontan yang terjadi 3x berturut-turut (0,41%,
Bishop)
Etiologi :
• Abortus spontan, imunologik/ kegagalan reaksi terhadap
antigen.
Penanganan :
• Anamnesa lengkap, pemeriksaan golongan darah suami &
istri, inkompatibilitas darah, pemeriksaan VDRL, TTGO,
pemeriksaan Kromosom & mikoplasma.
• Pada Trimester 2 inkompeten serviks cerclage
• Tatalaksana tergantung etiologi
Abortus Infeksiosus / Abortus Septik
• Abortus infeksiosus : abortus yang disertai infeksi traktus
Genitalia.
• Abortus septik : abortus infeksiosus berat disertai penyebaran
kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
Gejala :
• Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam, takikardi,
perdarahan pervaginam berbau, uterus membesar, lembek,
nyeri tekan, lekositosis. Bila sepsis demam , menggigil,
Tekanan Darah .
• Penanganan ; infus transfusi, Antibiotik. Kuretase
dilakukan dalam 6 jam
Tabel 4-3
DERAJAT ABORTUS