URUTAN
Disusun Oleh :
THANASTASYA YOLANDA (1511105042)
HANA KUSUMA BRAHMASARI (1511105043)
WAHIDATUL NUR AZIZAH (1511105044)
MARIA APRILIA (1511105046)
ANABELLA NADIA NATHANIEL (1511105047)
NI MADE MIRADITA LESTARI (1511105048)
RIZKY AMALIA RACHMAWATI (1511105049)
ADITHIA VIRYA RAHARJA (1511105050)
NOVIA HASANAH (1511105051)
GUSTI PUTU ADI WIRA KUSUMA (1511105052)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki berbagai jenis
makanan tradisional. Dari survey yang dilakukan oleh Pusat Kajian Makanan
Tradisional UNUD (Suter dkk., 1999) diperoleh bahwa ada 528 jenis makanan
dan minuman tradisional Bali yang tersebar di seluruh Bali. Makanan tradisional
tersebut terdiri dari 281 jenis makanan, 73 jenis minuman, dan 174 jenis camilan.
Beragam makanan tradisional tersebut, salah satunya adalah urutan.
Urutan di Bali dibuat dari daging babi yang dipotong kecil-kecil kemudian
ditambahkan garam dan campuran bumbu setelah itu dimasukkan ke dalam
selongsong usus babi. Untuk dikonsumsi segar biasanya urutan langsung
digoreng, namun apabila diinginkan proses fermentasi daging yang telah
dimasukkan ke dalam selongsong itu difermentasi selama 2 - 4 hari dibawah sinar
matahari. Suhu fermentasi berfluktuasi antara 50C pada siang hari dan 25oC pada
malam hari . Dari kondisi fermentasi dan bumbu yang digunakan dalam
pembuatan urutan menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme yang khas dengan
karakteristik yang khas pula. Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang
dominan tumbuh selama proses fermentasi. Setelah dikarakterisasi, ternyata
bakteri asam laktat strain lokal tersebut mempunyai potensi untuk digunakan
sebagai kultur starter dalam pengembangan produk urutan.
Ada enam spesies bakteri asam laktat terlibat dalam fermentasi urutan secara
tradisional, yaitu Lactobacillus plantarum, Lb. farciminis, Lb. fermentum, Lb.
hilgardii, Pediococcus acidilaktici, dan P. pentosaceus (Antara et al. 2002).
Lactobacillus plantarum, P. acidilactici, dan Lb. farciminis merupakan bakteri
asam laktat dominan tumbuh pada urutan. Hal ini berbeda dengan yang diperoleh
dari salami Naple (Coppola et al., 2000) dan salami Yunani (Samelis et al., 1998)
yaitu Lb. sake dan Lb. curvatus merupakan bakteri asam laktat dominan pada
proses fermentasi. Perbedaan ini menyebabkan urutan memiliki citarasa yang khas
dan dapat dikembangkan dan bersaing dengan produk-produk dari Eropah. Strain
P. acidilactici U318 dapat menghasilkan bacteriocin dengan spektrum yang luas.
Karakter ini merupakan keunggulan strain lokal untuk dapat dijadikan kultur
starter dalam pengembangan produk urutan.
Parameter
Panelis Penerimaan
Rasa Tekstur Aroma Warna
Keseluruhan
1 4 5 5 4 5
2 6 4 5 4 6
3 5 4 6 5 6
4 4 4 5 4 5
5 5 6 6 5 5
6 6 5 7 4 6
30 28 34 26 33
Rata-Rata 5 4,67 5,67 4,33 5,5
Keterangan :
1 = sangat tidak suka 5 = agak suka
2 = tidak suka 6 = suka
3 = agak tidak suka 7 = sangat suka
4 = biasa
4.2 Pembahasan
Rasa
Tekstur
Aroma
Berdasarkan penilaian aroma, urutan yang dihasilkan mendapat nilai rata-rata
5, 67 yang dikategorikan pada rentang nilai agak suka hingga suka. Urutan yang
telah digoreng memiliki aroma khas rempah-rempah yang sedap dari bumbu basa
genep yang digunakan.
Warna
Penerimaan Keseluruhan
Urutan adalah makanan tradisional Bali yang memiliki citarasa khas rempah-
rempah nusantara. Urutan yang dihasilkan pada praktikum ini termasuk ke dalam
kategori agak suka hingga suka pada uji organoleptik, hal ini dikarenakan urutan
memiliki rasa dan aroma yang sedap serta memiliki warna dan tekstur yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4. Setelah
Gambar 5. Urutan
dicampurkan bumbu .
Lalu dimasukangoreng
yang telah di daging
danlemak
dan siap dikekonsumsi
dalam
usus babi yang telah di
cuci