Anda di halaman 1dari 9

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN

SOSIAL BUDAYA AKIBAT KEMAJUAN IPTEK

Oleh :
Adithia Virya Raharja

1511105050

Novia Hasanah

1511105051

Gusti Putu Adi Wira Kusuma

1511105052

Dosen Pengampu :
Dra. Komang Sriningsih, M.Si
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah "teknologi" berasal dari "techne " atau cara dan "logos" atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah telcnologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Teknologi bisa juga diartikan
sebagai seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan
pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis. Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak
akan lepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena apa yang dipakai dan dimanfaatkan
oleh manusia merupakan hasil dari pengembangan ilmu yang melahirkan teknologi. Jadi tujuan
dari ilmu dan teknologi adalah untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk
mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berkembang sesuai dengan tuntutan
zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini turut serta dalam perubahan zaman.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dapat menembus ruang dan
waktu. Dunia seakan-akan mengecil akibat kemajuan teknologi ini. Teknologi membuat dunia
seakan tak berbatas dan tak mengenal waktu. Perkembangan ilmu pengetahhuan dan taknologi
yang demikian canggih saat ini membentuk peradaban dunia yang modern yang disebut dengan
era globalisasi. Gejala-gejala modernisasi, globalisasi, scientism, teknokrasi, teknophobia,
teknosofi, adalah contoh betapa besar pengaruh ilmu dan teknologi terhadap perkembangan
budaya manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara etika berbicara di dunia maya dengan kearifan lokal yang
ada di Bali?
2. Bagaimana hubungan antara perjudian online dengan kearifan lokal yang ada di Bali?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara etika berbicara di dunia maya dengan kearifan lokal
yang ada di Bali.
2. Untuk mengetahui hubungan antara perjudian online dengan kearifan lokal yang ada di
Bali.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Antara Etika Berbicara Di Dunia Maya Dengan Kearifan Lokal Yang Ada
Di Bali
Penyalahgunaan internet memicu terjadinya kasus-kasus baik pelanggaran etika bahkan
hukum yang dilakukan oleh para pengguna sebagai pelaku komunikasi virtual. Sebagai contoh
adalah pelanggaran etika berkomunikasi yang dilakukan oleh Florence Sihombing, mahasiswa
S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang mengungkapkan kekesalan di situs pertemanan
Path. Ia ditahan Kepolisian Daerah DI Yogyakarta setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh
Reserse Kriminal Khusus. Hal tersebut berawal dari kejadian dimana Florence yang mengantre
membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lempuyangan. Saat itu, ia
yang mengunakan sepeda motor Honda Scoopy, hendak membeli Pertamax, menyelonong
memotong antrean sampai ditegur anggota TNI yang berjaga. Ia marah namun tetap tidak boleh
memotong antrean. Kecewa dengan kejadian itu, sekeluar dari SPBU, Flo menumpahkan
kekesalannya di akun situs pertemanan Path. Salah satu ungkapan kekesalannya: "Jogja miskin,
tolol, miskin dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta, Bandung, jangan mau tinggal di jogja,
dinilai menjelekkan dan menghina warga Yogyakarta. Status itu kemudian disebar di media
jejaring sosial dan mendapat reaksi negatif.
Kasus diatas merupakan salah satu kasus perkembangan teknologi yang ada di zaman
ini , dimana seseorang meluapkan kemarahan atau kekesalannya di sosial media yang berakibat
fatal karena akibat luapan kekesalannya di sosial media dan menyinggung perasaan warga satu
kota atas perkataannya . Dalam kasus ini jika dikaitkan dengan kearifan lokal yang ada di bali ini
ada hubungannya dengan konsep Pawongan dalam ajaran Tri Hitakarana yaitu hubungan
manusia dengan sesama manusia, agar keharmonisan hubungan manusia dengan sesama manusia
(Pawongan) selalu terwujud maka diperlukan sikap yang saling menghargai dan sikap saling
menghormati atau yang biasa kita sebut dengan istilah toleransi antar sesama dengan demikian,
keharmonisan itu akan dapat tercapai . Selain itu, dapat dihubungkan juga dengan Tri Kaya
Parisudha artinya tiga perilaku manusia berupa pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan
benar yang dilandaskan pada ajaran Dharma. Dalam hal ini seharusnya setiap orang bisa menjaga

etika berkomunikasi di internet atau dunia maya dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur,
menggunakan kata-kata yang baik (sopan), ramah, serta berbicara jelas dan mudah dimengerti.
2.2 Hubungan Antara Perjudian Online Dengan Kearifan Lokal Yang Ada Di Bali
Perjudian online adalah salah satu dari jenis tindakan Cyber crime. Penyalahgunaan
teknologi yaitu judi Online ini sekarang beralih ketempat penghubung untuk melakukan
kejahatan judi online ketempat yang lebih baik, lebih nyaman, lebih mudah, dan lebih praktis.
Sekarang inipun, melakukan perjudian tidak harus bersembunyi bersembunyi seperti masa
lampau. Hanya dengan duduk santai didepan komputer yang difasilitasi dengan Internet pun kini
bisa melakukan perbuatan perjudian. Banyak sekali judi yang dilakukan di internet dengan cara
mudah seperti melakukan pemilihan atau penebakan. Penebakan yang benar akan dijadikan
pemenang dan akan mendapatkan rampasan taruhan dari pihak pihak yang kalah. Adapun
taruhan maupun peraturan permainannya tentu saja sudah ditetapkan sebelum taruhan dimulai,
banyak juga taruhan dan aturan yang ditetapkan oleh pembuat fasilitas Judi Internet itu sendiri.
Contoh kasus judi online di Indonesia, seperti kasus judi bola pada saat sedang ramai ramainya
piala dunia 2014 waktu lampau. Hasil patroli cyber, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda
Metro Jaya membuktikan empat buah situs yang menjadi tempat judi bola serta 12 orang yang
berperan dalam mengoperasikan situs-situs judi mampu diberangus petugas. Atas perbuatannya
ke-12 tersangka ini polisi menjerat dengan Pasal 303 KUHP, Pasal 45 ayat 1, Pasal 27 ayat 2, UU
RI no 11 tahun 2008 tentang ITE Pasal 56 KUHP.
Pada kasus ini ada beberapa kearifan lokal yang tepat menjadi solusi dari permasalahan
ini yaitu ajaran Tri Kaya Parisudha artinya tiga perilaku manusia untuk berpikir, berkata, dan
berbuat yang baik dan dilandaskan pada ajaran Dharma. Dalam hal ini lebih khususnya lagi pada
konsep berpikir (Manacika) dan berbuat (Kayika) yang baik dimaksudkan agar manusia dapat
membedakan hal yang baik dan yang buruk dengan akalnya lalu dipraktekkan melalui
perbuatannya. Seperti kita ketahui judi adalah perbuatan yang dilarang hukum dan agama jadi
hal tersebut patut untuk dihindari.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberi dampak positif dan negatif. Ketika ilmu
pengetahuan dimanfaatkan untuk tujuan praktis, manusia hanya memfungsikan sisi hawa
nafsunya saja, sehingga sangat mungkin ilmu pengetahuan diarahkan untuk hal-hal negatif. Di
sinilah pentingnya nilai dan norma untuk mengendalikan hawa nafsu manusia. Etika menjadi
ketentuan mutlak yang akan menjadi dukungan yang baik bagi pemanfaatan iptek untuk
meningkatkan derajat hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan manusia, karena pada dasarnya
teknologi diciptakan manusia untuk membantu meringankan segala aktivitas kehidupannya demi
kesejahteraan manusia itu sendiri.
3.2 Saran
Penulis menyarankan sebaiknya masyarakat melestarikan kearifan lokal yang bersifat positif
dan tentunya dapat menuntun ke arah yang lebih baik, jangan sampai kearifan lokal yang
sebenarnya sangat bermanfaat tersebut hanya menjadi teori tanpa didukung oleh aksi nyata.

Lampiran

Kronologi Kasus Hinaan Florence Hingga Berujung Bui

Florence Sihombing, mahasiswa S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang mengungkapkan


kekesalan di situs pertemanan Path, ditahan Kepolisian Daerah DI Yogyakarta, Sabtu, 30
Agustus 2014. Perempuan 26 tahun itu ditetapkan sebagai tersangka setelah diperiksa Reserse
Kriminal Khusus.
Kamis, 28 Agustus 2014 Flo mengantre membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) Lempuyangan. Saat itu, ia yang mengunakan sepeda motor Honda Scoopy,
hendak membeli Pertamax, menyelonong memotong antrean sampai ditegur anggota TNI yang
berjaga. Ia marah namun tetap tidak boleh memotong antrean. Kecewa dengan kejadian itu,
sekeluar dari SPBU, Flo menumpahkan kekesalannya di akun situs pertemanan Path. Salah satu
ungkapan kekesalannya: "Jogja miskin, tolol, miskin dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta,
Bandung, jangan mau tinggal di jogja, dinilai menjelekkan dan menghina warga Yogyakarta.
Status itu kemudian disebar di media jejaring sosial dan mendapat reaksi negatif. Flo dicerca.
Jumat, 29 Agustus 2014 Flo meminta maaf kepada masyarakat dan Raja Keraton Sri Sultan
Hamengkubuwono X. Ia mengaku tidak memiliki maksud menghina atau mencemarkan nama
baik Yogyakarta. Tapi, Flo tidak meminta maaf secara langsung dan terbuka, melainkan melalui
pernyataan tertulis yang dibacakan pengacaranya, Wibowo Malik. Menurut Wibowo, Flo saat itu
sedang depresi karena merasa diteror setelah membuat status yang dianggap menghina
Yogyakarta. Statusnya menyebar cepat sehingga mengundang cercaan publik. Di hari yang sama,
elemen masyarakat Yogyakarta melaporkan Flo ke Polda DI Yogyakarta. Mereka, di antaranya,
Granat DIY, Komunitas RO Yogyakarta, Foklar DIY-Jateng, Gerakan Cinta Indonesia, Pramuka
DIY, dan berbagai kelompok masyarakat lain. Mahendra, Advokat Muda Yogyakarta,
mengatakan status Flo di Path berbuntut panjang karena, selain melukai masyarakat, tindakan itu
juga melanggar hukum pidana. Kami menempuh jalur hukum dan melaporkan penghinaan ini
pada pihak berwajib, katanya.
Sabtu, 30 Agustus 2014 Penyidik Reserse Kriminal Khusus Polda DI Yogyakarta memeriksa Flo.
Segera setelah disidik, status Flo yang semula terlapor ditingkatkan menjadi Tersangka, dan saat

itu juga ditahan. Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DI Yogyakarta, Komisaris
Besar Polisi Kokot Indarto, penahanan tersangka Flo karena selama pemeriksaan cenderung
tidak kooperatif dan tidak ada itikad baik. Bahkan, Tersangka tidak mau menandatangani Berita
Acara Pemeriksaan (BAP). "Kami tahan untuk 20 hari ke depan. Kepala Bidang Hubungan
Masyarakat Polda DI Yogyakarta, AKBP Any Pudjiastuti, mengatakan bahwa penahanan dapat
dilakukan oleh Penyidik setelah melakukan pemeriksaan selama 1x24 jam. Pengacara Flo,
Wibowo Malik, mengatakan bahwa dia mendampingi Terlapor untuk memenuhi panggilan
Penyidik siang tadi. Setelah dilakukan pemeriksaan, Penyidik mengeluarkan surat penahanan.
Ditahan, tapi ini tidak resmi, dan kami menolaknya," katanya. (ita)

Polda Metro Ciduk 12 Pelaku Judi Bola Online Piala Dunia

Jakarta, GATRAnews-Perjudian lewat internet kembali marak saat berlangsung pertandingan


sepakbola Piala Dunia di Brasil. Penjudi yang gemar tahuran tak menyia-nyiakan momen ini,
meskti lewat internet.
Hasil patroli cyber, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membuktikan empat
buah situs yang menjadi tempat judi bola serta belasan orang yang berperan dalam
mengoperasikan situs-situs judi mampu diberangus petugas.
Beberapa situs yang biasa dibuka oleh pelaku menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya,
Komisaris Besar Polisi Rikwanto adalah Taipa88.com, bonanza88.com, www.xxxhabetxx.com,
www.08110812.xx dan www.sbo338.xx.
"Beberapa web site ini menyedia perjudian online dengan nama bola tangkas, yang terkenal
dengan mickey mouse, togel online, sportsbook, dan casino online," jelas Rikwanto kepada
wartawan, Selasa (17/6).
Dengan aktivitas perjudian itu, petugas kemudian melacak para pelaku yang mengoperasikan
situs tersebut. Alhasil, polisi berhasil menciduk 12 nama pelaku masing-masing R (29), SP (28),
BII (29), RL (20), CC (28) FR (26), EY (32), BS (37), ACP (52), RA (29), JH (46), dan LY (46).

Dari penangkapan itu, sejumlah barang bukti juga berhasil disita oleh petugas seperti token dari
beberapa bank, puluhan kartu ATM dari beberapa bank, puluhan buku tabungan, modem, laptop,
wireless, HP, CPU, calculator dan uang tunai Rp 4 juta.
"Mereka beroperasi ada yang sudah enam bulan dan ada juga yang baru tiga minggu. Omzet
mereka Rp 3 juta hingga puluhan juta," tambah Rikwanto.
Atas perbuatannya ke-12 tersangka ini polisi menjerat dengan Pasal 303 KUHP, Pasal 45 ayat 1
Pasal 27 ayat 2 UU RI no 11 tahun 2008 tentang ITE Pasal 56 KUHP.

Daftar Pustaka
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/533619-kronologi-kasus-hinaan-florence-hinggaberujung-bui yang diakses pada tanggal 21 November 2015
http://www.gatra.com/hukum-1/54980-polda-metro-ciduk-12-pelaku-judi-bola-online-pialadunia.html yang diakses pada tanggal 21 November 2015

Anda mungkin juga menyukai