Anda di halaman 1dari 14

Partus Lama

Oleh kelompok 15 :
1. Purnasari : 225491517046
2. Ismi Yaumil Rachmah : 225491517047
3. Maria Chandra Venancyana 225491517048
Partus lama atau prolonged labour
merupakan istilah yang digunakan
untuk menggambarkan adanya
abnormalitas persalinan di kala 1
Partus lama : partus yang melebihi batas waktu partus normal
(phantom,FKU.Unair,hal:154).

 Fase laten lebih dari 8 jam

 Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir

 Dilatasi serviks dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif


Tidak adanya kemajuan dalam persalinan
yang menyebabkan partus lama dapat
dilihat pada saat
Fase Laten dan Fase Aktif
1. Fase laten memanjang
Don't
f orget
Ø servik ≤ 4cm setelah 8 jam dengan kontraksi teratur
≥ 2 kali 10’
...
2. Fase aktif memanjang

 ø ≤ 1 cm/ jam selama sekurang-kurangnya 2 jam


setelah kemajuan persalinan

 ≤ 1,2 cm/jam (primigravida) dan ≤ 1,5 cm/jam (multigravida)

 ≥ 12 jam sejak ø 4 cm hingga ø lengkap
1.Power

 Kelainan His

 Kekuatan mengejan kurang kuat

Factor –Faktor 2.Passagge


Penyebab Partus 
 Kelainan-kelainan panggul
Lama 
 CPD (Cepalo Pelvik Disproportion)

 Ketuban Pecah Dini
i
Etiolog
Factor –Faktor Penyebab Partus Lama
3.Passanger
1.Power 2.Passagge Kelainan Letak janin / posisi janin
 
 Kelainan His  Kelainan-kelainan  Posisi Oksipitalis Posterior
 panggul Persisten.
 Kekuatan mengejan   Presentasi Belakang Kepala Oksiput
kurang kuat  CPD (Cepalo Pelvik Melintang
Disproportion)  Presentasi Puncak Kepala
  Presentasi Dahi
 Ketuban Pecah Dini  Presentasi Muka
 Presentasi Rangkap/ganda
 Letak Sungsang
 Letak Lintang
 Kehamilan Ganda
 Janin besar atau ada kelainan
kongenital
GEJALAH

Pada ibu Pada Janin


 Gelisah
 Letih  DJJ cepat, hebat, tidak teratur bahkan negative
 Suhu tubuh ↑  Air ketuban terdapat mekoneum kental
 Berkeringat kehijau-hijauan, cairan berbau
 Nadi cepat  Caput succedenium yang besar
 Pernafasan cepat  Moulage kepala yang hebat
 Didaerah sering dijumpai bandle  Kematian janin dalam kandungan
ring, oedema vulva, oedema serviks,  Kematian janin intrapartal
cairan ketuban berbau terdapat
mekoneum
AKIBAT PARTUS LAMA
Terhadap Janin Terhadap ibu

•Trauma • Penurunan semangat


• Asidosis • Kelelahan
•Kerusakan Hipoksik • Dehidrasi
•Infeksi • Asidosis
•Peningkatan mortalitas dan morbiditas • Infeksi
perintal • Resiko rupture uteri
DIAGNOSA
TANDA DAN GEJALA DIAGNOSIS

Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm sesudah 8 jam in partu Fase Laten memanjang
dengan his yang teratur

• Pembukaan, serviks melewati kanan garis waspada Fase aktif memanjang


partograf Inersia Uteri
• Frekuensi his kurang dari 3 his per 10 menit dan lamanya
kurang dari 40 detik Disporposi sefalopervik
• Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang
dipresentasi tidak maju, sedangkan his baik Obstruksi kepala
• Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang
dipresentasikan tidak maju dengan kaput, terdapat moulase
hebat, edema seviks, tanda ruptura uteri imminens, gawat
janin Malpresentasi atau malposisi
• Kelainan presentasi (selain verteks dengan oksiput anterior)

• Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengejan, tetapi tidak Kala II Lama
ada kemajuan penurunan
PENATALAKSANAAN

Pengelolaan Umum

 Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan janin (termasuk tanda vital dan hidrasinya)

 Kaji kembali partograf, nilai , frekuensi dan lamanya his.

 Perbaiki KU dengan dukungan emosi, perubahan posisi, berikan cairan dan upayakan
BAK
PENATALAKSANAAN
Pengelolaan Khusus

 Fase Laten Memanjang
Apabila ibu berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tak ada kemajuan, lakukan pemeriksaan
dengan jalan melakukan pemeriksaan serviks. :
a. Bila didapat perubahan dalam penipisan dan Ø serviks, lakukan drip oksitosin dengan 5U
dalam 500 cc dekstrose (NaCl) mulai dengan 8 tetes per menit, setiap 30 menit ditambah 4
tetes sampai his adekuat (max 40 tetes/menit) atau berikan preprat prostaglandin, lakukan
penilaian ulang tiap 4 jam. Bila ibu tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian
oksitosin, lakukan secsio sesarea
b. Bila tidak ada perubahan dalam penapisan dan Ø serviks serta tak didapat tanda gawat janin,
kaji ulang diagnosisnya kemungkinan ibu belum dalam keadaan inpartu.
c. Bila didapatkan tanda mulai dengan 8 tetes permenit, setiap 15 menit ditambah 4 tetes sampai
adekuat (max 40 tetes/menit) atau berikan preprat prostaglandin, serta obati infeksi dengan
ampisilin 2 gr IV sebagai dosis awal dan 1 gr IV setiap 6 jam dan gentamicin 2x80 mg.
PENATALAKSANAAN

 Fase aktif memanjang

Bila tidak didapatkan tanda adanya CPD (chepalo Pelvic Disporportion) atau adanya
obstruksi :a.Berikan berikan penanganan umum yang kemungkinan akan memperbaiki kontraksi
dan mempercepat kemajuan persalinanb.Bila ketuban intak, pecahkan ketuban. Bila kecepatan
pembukaan serviks pada waktu fase aktif ≤ 1 cm/jam, lakukan penilaian kontraksi uterusnya.

 Kala II memanjang

Upaya mengejan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah oksigen ke plasenta,
maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara spontan, mengedan dan menahan nafas yang
terlalu lama tidak dianjurkan. Perhatikan DJJ bradikardi yang lama mungkin terjadi akibat lilitan
tali pusat. Dalam hal ini lakukan ekstraksi vakum / forcep bila syarat memenuhi
.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai