Anda di halaman 1dari 50

TUMOR RETROBULBAR

Alvin Dzaky Nurhady


Pembimbing: dr. Rahmi H. Adriman, M. Kes, Sp. M
2

Cavum Orbita
• Orbita secara anatomis Jaringan lunak yang terdapat di
merupakan struktur yang rongga orbita adalah :
kompleks terdiri dari bola • Periorbita, Saraf optik, Otot
mata, otot-otot ekstraokuler, ekstra okular, Jaringan lemak,
jaringan limfe dan pembuluh Kelenjar lakrimal
darah, saraf, glandula, dan
jaringan pengikat
3
4
5
6
7

Tumor Retrobulbar
• Tumor retrobulbar merupakan salah satu
tumor orbital yang berlokasi di belakang
bola mata
8

Epidemiologi
• Tumor orbita pada anak • Tumor orbita pada dewasa
yang terbanyak yang terbanyak
• Kista dermoid • Tumor limfoid
• Hemangioma kapiler • Hemangioma kavernosa
• Rhabdomyosarcoma • Meningioma
• Retinoblastoma dapat • Tumor lainnya bisa
menyebar ke orbita berupa tumor dari sinus
• Neuroblastoma dapat dan metastasis misalnya
menyebar ke orbita, tumor payudara dan
metastasis orbita yang tumor pada jaringan
paling sering saraf
Klasifikasi
• Tumor retrobulbar dapat dibagi menjadi intrakonal dan ekstrakonal
tergantung letaknya di dalam atau di luar konus otot.
• Intrakonal: glioma, meningioma, haemangioma cavernous dan kapiler,
haemangiopericytoma, lymphangioma and neurofibroma.
• Extraconal: tumour glandula lacrimal (pleomorphic adenoma, adenoid
cystic cancer), dermoid, lymphoma, pseudotumour,
rhabdomyosarkoma dan metastasis.
Klasifikasi Tumor
• Tumor Primer terjadi pada struktur orbita yang bervariasi :
1. Tumor Developmental : dermoid, epidermoid, lipodermoid dan
teratoma
2. Tumor Vaskular : hemagioma dan limfangioma
3. Tumor Jaringan Adipose : liposarcoma
4. Tumor Jaringan Ikat : fibroma, fibrokarsoma, dan fibromatosis.
5. Tumor Osseous dan Cartilage : osteoma, kondroma,
osteoblastoma, sarkoma osteogenik sesudah irradiasi, displasia
fibrous dari tulang dan sarkoma Ewing’s.
Klasifikasi Tumor
6. Tumor myomatous : Rabdomioma, leomyoma dan rabdomiosarkoma
7. Tumor saraf optik : glioma dan meningioma
8. Tumor glandula lakrimal : benign mixed tumor, malignant mixed
tumor dan tumor limfoid.
9. Tumor jaringan limfosit : limfoma benign dan maligna
10.Histiocytosis – X
• Tumor sekunder, merupakan penyebaran dari struktur sekitarnya
• Metastasis
Hemangioma cavernous
• Merupakan tumor jinak intraorbita yang tersering pada orang
dewasa.
• Biasanya tumor terletak dalam konus otot-otot retrobulbar. Sehingga
bermanifestasi sebagai proptosis unilateral yang lambat pada dekade
kedua sampai keeempat. Kadangkala dapat menekan nervus optikus
tanpa proptosis.
Glioma
• merupakan tumor jinak yang berkembang dari astrosit. Biasanya
muncul pada dekade pertama kehidupan. Dapat hadir sebagai tumor
yang soliter atau sebagai bagian dari von recklinghausen’s
neurofibromatosis.
• Gambaran klinis ditandai dengan hilangnya penglihatan, ditandai
dengan axial proptosis unilateral yang bertahap dan tidak disertai
nyeri.
• Pemeriksaan fundus dapat memperlihatkan adanya atropi dan edema
papil saraf optik dan pembesaran vena.
Limphangioma
• adalah tumor yang jarang terjadi terlihat sebagai proptosis dengan
progresifitas yang lambat pada remaja muda.
• Terkadang membesar sebagai akibat perdarahan spontan di dalam
ruang vaskular, yang kemudian membentuk kista coklat yang dapat
sembuh spontan.
Meningioma
• Tumor invasif yang berasal dari villi arrachnoidal. Meningioma
menginvasi orbita terdapat dua tipe : primer dan sekunder
• Primer : Dikenal juga sebagai meningioma yang berasal dari
pembungkus nervus saraf optik.
• Sekunder: Meningioma intracranial yang secara sekunder menginvasi
orbita. Invasi orbita dapat timbul melalui dasar fossa cranii anterior
Rhabdomyosarcoma
• Tumor ganas dari orbita yang berasal dari otot extraokular.
• Merupakan tumor orbita tersering pada anak-anak, biasanya timbul
dibawah usia 15 tahun.
• Terdapat proptosis yang progresif dan tiba-tiba onsetnya.
• Proptosis yang paling berat karena rhabdomyosarcoma yang terletak
di kuadran superonasal.
• Gambaran klinis mirip dengan proses inflamasi.
Gejala klinis
• Penonjolan bola mata (Proptosis)
• Bola mata terdorong ke depan
• Pergerakan bola mata terbatas pada arah yang ipsilateral
• Kehilangan penglihatan
• Nyeri dan diplopia
Proptosis
• Axial Proptosis : Pergeseran bola mata ke Anterior
• Non-axial Proptosis : Pergeseran bola mata Vertikal/Horizontal
• Bilateral proptosis : Penyakit Sistemik
• Pulsating Proptosis : Vaskular
• Intermitten Proptosis : Mucocele sinus
• Pseudoproptosis : High Myopia, Extraorbital Muscle weaknesses
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisis
• Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Banding
GRANULOMA ORBITAL
• Gejala nyeri orbital tiba-tiba dengan pembengkakan kelopak, proptosis
dan khemosis akibat infiltrasi limfosit dan sel plasma pada berbagai struktur
didalam orbit.
• Keadaan ini biasanya terjadi pada usia menengah dan jarang terjadi
bilateral.
• Penunjang CT scan memperlihatkan lesi orbital difus, walau mungkin lebih
dominan pada satu struktur, misalnya saraf optik, otot ekstra-okuler atau
kelenjar lakrimal. Bila diagnostik tetap meragukan, diperlukan biopsi.
• Pemberian steroid
• Bila gejala menetap, lesinya akan berreaksi baik terhadap radioterapi.
EKSOFTALMOS ENDOKRIN
• Pasien tirotoksik dengan eksoftalmos bilateral tidak sulit untuk
didiagnosis, namun eksoftalmos endokrin, dengan edema kelopak
yang jelas, retraksi kelopak, dan oftalmoplegia mungkin terjadi
unilateral dan dengan tiroksin dan triiodotironin serum normal.
Pemeriksaan penunjang
• CT scan
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
• Biopsi Fine Needle Aspiration
Penatalaksanaan
• Tumor jinak: memerlukan eksisi, namun bila kehilangan penglihatan
merupakan hasil yang tak dapat dihindarkan, dipikirkan pendekatan
konservatif.
• Tumor ganas: memerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga
bereaksi baik dengan khemoterapi. Terkadang lesi terbatas (misal
karsinoma kelenjar lakrimal) memerlukan reseksi radikal.
Pendekatan operatif
• Transkranial-frontal: untuk tumor dengan perluasan intrakranial atau
terletak posterior dan medial dari saraf optik.
• Lateral: untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari
saraf optik.
Eviserasi
• Evisceration eye surgery refers to the removal of the inside contents
of the eye (cornea, iris, lens, vitreous, and retina). The white shell of
the eye (sclera) is left in place
Enukleasi
• Enukleasi adalah pengeluaran seluruh bola mata bersama sklera
dengan cara menggunting otot penggerak mata dan saraf optik
Eksenterasi
• Orbital Exenteration is a surgery that involves removal of the entire
contents of the orbital cavity. It is performed in cases of malignant
tumours around the eye
Identitas Pasien
• Nama : Ny. YS
• Umur : 47 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Alamat : Meulaboh
• Tanggal Masuk RS : 06 Januari 2020
Anamnesis
• Keluhan Utama
Penonjolan bola mata sebelah kanan

• Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan benjolan pada mata kanan dan sudah pernah
dioperasi 2 kali sebelumnya. Awalnya benjolan tidak terlihat dan hanya terasa gatal,
kemudian benjolan timbul 6 tahun yang lalu. Benjolan semakin lama semakin
membesar dan mulai terasa nyeri. Kemudian dioperasi di Jakarta tahun 2014. Sejak
kurang lebih 2 tahun benjolan dirasakan kembali dan semakin lama semakin
membesar, lalu pada pasien telah dilakukan pemeriksaan CT-scan dan didapatkan
tumor sudah mencapai lapisan otak sehingga pasien dioperasi kembali 2 bulan yang
lalu. Nyeri (-) Riwayat Penurunan BB (-)
• Riwayat Penyakit Dahulu
Diabetes melitus(-), hipertensi(-), riwayat trauma pada mata (-)

• Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit seperti ini.
Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi dalam keluarga pasien
disangkal

• Riwayat Pengobatan
Pasien menyangkal sedang menggunakan obat-obatan

• Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap obat, makanan, debu, binatang, dan
lainnya disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalis
• Keadaaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 88x/menit
• Pernafasan : 20x/menit
• Suhu : 36,4oC
Status Oftalmologis
• Status Lokalis:
• Orbita Dextra:
• I: Tampak mata membesar dan menonjol keluar, inflamasi (-)
P: Teraba Massa Tumor (+), Nyeri tekan (+)
Status Oftalmologis
KETERANGAN OD OS
1. VISUS

Tajam penglihatan 0 5/5

2. KEDUDUKAN BOLA MATA


Eksoftalmus ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Posisi ortoforia ortoforia
Gerakan mata kurang ke segala arah Baik ke segala arah
T

T T
T
3. PALPEBRA
Edema Ada Tidak Ada
Nyeri tekan Ada Tidak Ada
Ektropion Tidak Ada Tidak Ada
Entropion Tidak Ada Tidak Ada
Blefarospasme Tidak Ada Tidak Ada
Trikiasis Tidak Ada Tidak Ada
Sikatriks Tidak Ada Tidak Ada
Hordeolum Tidak Ada Tidak Ada
Kalazion Tidak Ada Tidak Ada
Ptosis Tidak Ada Tidak Ada
4. KONJUNGTIVA TARSAL SUPERIOR DAN INFERIOR
Hiperemis Tidak Ada Tidak Ada
Folikel Tidak Ada Tidak Ada
Papil Tidak Ada Tidak Ada
Sikatriks Tidak Ada Tidak Ada
Anemia Tidak Ada Tidak Ada
Kemosis Tidak Ada Tidak Ada
5. KONJUNGTIVA BULBI
Injeksi konjungtiva Tidak Ada Tidak Ada
Injeksi siliar Tidak Ada Tidak Ada
Perdarahan subkonjungtiva Tidak Ada Tidak Ada
Pterigium Tidak Ada Tidak Ada
Pinguekula Tidak Ada Tidak Ada
Nervus pigmentosus Tidak Ada Tidak Ada
6. SISTEM LAKRIMALIS
Punctum lakrimal Terbuka Terbuka
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
7. KORNEA
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Ukuran 12 mm 12 mm
Sensibilitas Baik Baik
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis Ada Ada
Edema Tidak ada Tidak ada
8. SKLERA
Warna Putih Putih
Ikterik Tidak Ada Tidak Ada
9. KAMERA OKULI ANTERIOR
Kedalaman Sedang Sedang
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
10. IRIS

Warna Coklat Coklat

Kripte Jelas Jelas

Bentuk Bulat Bulat

Sinekia Tidak ada Tidak ada

11. PUPIL

Letak Sentral Sentral

Bentuk Bulat Bulat

Ukuran 3 mm 3 mm

isokor + +

Refleks cahaya langung + +

Refleks cahaya tidak langsung + +

12. LENSA

Kejernihan jernih jernih


44

Pemeiksaan Penunjang
• CT-Scan

Kesimpulan:
Tumor retrobulbar ekstraconal dextra yang telah menginfiltrasi ke intracranial
• DIAGNOSA
Tumor Retrobulbar Okuli Dextra
Diagnosis Banding
PSEUDO TUMOR (GRANULOMA ORBITAL)
EKSOFTALMOS ENDOKRIN
RENCANA PENATALAKSANAAN
Medikamentosa: Cloramfenikol zalv 3x1 app OD
Rencana Pembedahan : Enukleasi OD
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : dubia ad malam
• Quo ad Fungtionam : dubia ad malam
• Quo ad Santionam : Malam
Analisa kasus
• Telah diperiksa seorang pasien • Pembesaran tumor yang terjadi
perempuan berusia 47 tahun pada pasien berlangsung
datang dengan keluhan adanya lambat dan tidak progresif.
benjolan di mata terasa perih. Selain itu, pasien juga tidak
Awalnya benjolan tidak terlihat mengeluhkan tanda-tanda
dan hanya terasa gatal, keganasan seperti nyeri hebat
kemudian benjolan timbul 6 ataupun penurunan berat
tahun yang lalu. Sejak kurang badan serta pasien juga tidak
lebih 2 tahun benjolan memiliki riwayat adanya
dirasakan kembali dan semakin keganasan di daerah lain
lama semakin membesar.
Kesimpulan
• Tumor orbita adalah tumor yang terletak di rongga orbita. Tumor
orbita terdiri dari primer, sekunder yang merupakan penyebaran dari
struktur sekitarnya, atau metastasase.
• Untuk membedakan tumor tersebut maka diperlukan pemeriksaan
yang komprehensif mulai dari anamnesis yang lengkap serta
pemeriksaan fisik dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang. Pada
pemeriksaan fisik hal yang sangat perlu diperhatikan pada tumor yang
muncul di daerah orbita adalah proptosis. Sedangkan, pemeriksaan
penunjang yang paling tepat dilakukan pada pasien dengan tumor
orbita adalah CT-scan dengan dan tanpa kontras.
Terima Kasih
Alvin Dzaky Nurhady
1807101030013

Anda mungkin juga menyukai