Anda di halaman 1dari 25

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KASUS :
PLASENTA PREVIA
Shintia Djafar
C014212154

Residen Pembimbing : Supervisor :


dr. Ratkhiaber Asnawi Dr. dr. Sharvianty Arifuddin, Sp.OG, Subsp.Onk
Nama : Ny. A
Umur : 30 Tahun
IDENTITAS Jenis Kelamin : Perempuan
PASIEN Pekerjaan : Karyawan
Swasta
No. RM : 00941925
Tanggal Masuk : 28/11/2023
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir


Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 jam SMRS.
Keluhan disertai lemas yang dirasakan sejak 1 minggu terakhir.lemas dirasakan terus-
meneru, namun membaik dengan istirahat muntah isi makanan dengan frekuensi
2x,Riwayat muntah darah dan muntah hitam tidak ada,nyeri perut ada nafsu makan
dirasakan berkurang. Demam tidak ada. Buang air kecil dan buang air besar kesan
normal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Haid
• Riwayat hipertensi disangkal • Menarche: 12 Tahun
• Riwayat DM disangkal • Lama: 4-6 Hari
• Riwayat asma dan alergi disangkal • Siklus : Reguler, 28 hari
• Riwayat autoimun disangkal • Dismenorhoe : Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Kontrasepsi
• Hipertensi : Tidak ada
• Penyakit jantung : Tidak ada Tidak pernah
• Diabetes Melitus : Tidak ada
• Asma : Tidak ada
• Autoimun : Tidak ada
Riwayat Menikah Riwayat ANC

Usia pertama kali menikah adalah 23 tahun,


menikah sebanyak 1 kali, dan sudah 3X di bidan
menikah selama 6 bulan

Riwayat Obstetri Riwayat Sosial


• Pekerjaan karyawan swasta
G1P0A0
• Pola makan dan tidur pasien teratur
HPHT : 01/03/2023
• Pasien tidak merokok dan minum alkohol
Taksiran Persalinan : 06/12/2023
Usia Kehamilan : 35 minggu 2 hari
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Compos Mentis
Tanda Vital : Status Gizi
Tekanan Darah : 110/70 mmhg Tinggi badan : 154 cm
Berat badan : 52 kg
Nadi : 80x/menit
IMT : 21,9 (normal)
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 c

Kepala Thorax
Rambut : Hitam, sukar dicabut • Jantung : BJ I dan II regular, murmur tidak
Mata : Konjungtiva tidak anemis, ada gallop tidak ada
Sklera tidak ikterik • Paru : BP vesikuler, Wheezing dan Ronkhi
Mulut : Mukosa bibir tidak kering tidak ada
Gigi : Caries tidak ada • Payudara : Simetris, puting susu menonjol
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak Abdomen : striae tidak ada, linea nigra tidak ada
ada, Pembesaran KGB tidak ada Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik,
udema tidak ada
STATUS GINEKOLOGI

• Pemeriksaan luar
TFU : 26 cm
Fluxus : darah (+)
• Pemeriksaan Dalam
Vulva/vagina : tak/tak
Portio : Kesan licin
OUE/OUI : terbuka/tertutup
Adnexa : tidak ada kelainan
Cavum dauglass : tidak ada kelainan
Pelepasan : darah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


WBC 10.3 4.0-10.0 x 103/mm3
RBC 3.87 4.0-6.0 x 106/mm3
HGB 11.6 12.0-16.0 g/dL
Pemeriksaan Laboratorium
HCT 34 37.0-48.0 %
28-11-2023
MCV 87 80.0-97.0

MCH 24 27.0-34.0

PLT 272 150-400 x 103/mm3


Natrium 136 136-145
Kalium 3.0 3.5-5.1
Klorida 111 97-111
USG

USG
Tampak VU terisi urin,
uterus kesan membesar,
tampak endometrial line,
tampak sisa jaringan
ukuran 25,6 x 40,5 mm.

Kesan : Sisa jaringan


TATALAKSANA

- Observasi KU, tanda-tanda vital, dan perdarahan


- Injeksi asam traneksamat 500 mg/8 jam/IV
- Sulfus ferrosus 1 tab/24 jam/oral
DIAGNOSIS
G1P0A0 gravid 35 minggu 2 hari + Plasenta Previa
TINJAUAN
PUSTAKA
“PLASENTA PREVIA”

Normal placenta

Umbilical
cord

Uterine wall
Placenta
previa
Cervix

.
DEFINISI
Plasenta previa ialah suatu kehamilan dimana plasenta berimplantasi abnormal
pada segmen bawah rahim (SBR), menutupi ataupun tidak menutupi ostium
uteri internum (OUI), sedangkan kehamilan itu sudah viable atau mampu
hidup di luar rahim (usia kehamilan >20 minggu dan/atau berat janin
>500gram) (Achdiat, Chrisdiono M., 2004: 40).

.
KLASIFIKASI 1 2 3 4

1. Plasenta previa totalis atau komplit, adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium
uteri internum.
2. Plasenta previa parsialis, adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri
internum.
3. Plasenta previa margianalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir
ostium uteri internum.
4. Plasenta letak rendah, yang berarti bahwa plasenta yang berimplantasi pada
segmen bawah rahim yang sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada
jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
FAKTOR - FAKTOR RESIKO

1. Umur
2. Banyaknya jumlah kehamilan dan persalinan (paritas)
3. Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium
4. seksio cesarea, kuretase, dan manual plasenta
5. Kehamilan kembar
6. Riwayat plasenta previa sebelumnya

Prawirohardjo, S., 2016, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
MANIFESTASI KLINIS
• Perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa disertai rasa nyeri
• Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi
• Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum masuk pintu atas
panggul atau ada kelainan letak
• Pemeriksaan speculum darah berasal dari ostium uteri eksternum
• Biasanya perdarahan karena plasenta previa baru timbul setelah bulan ketujuh.
Hal ini disebabkan karena:
- Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari abortus

- Perdarahan pada plasenta previa disebabkan karena pergerakan antaraplasenta dan


dinding rahim
PATOFISIOLOGI
Perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa
umumnya terjadi pada triwulan ketiga karena saat itu segmen
bawah uterus lebih mengalami perubahan berkaitan dengan
semakin tuanya kehamilan, segmen bawah uterus akan semakin
melebar, dan serviks mulai membuka. Perdarahan ini terjadi
apabila plasenta terletak diatas ostium uteri interna atau di
Normal placenta Placenta Previa

bagian bawah segmen rahim. Pembentukan segmen bawah


rahim dan pembukaan ostium interna akan menyebabkan
robekan plasenta pada tempat perlekatannya
DIAGNOSA
• Anamnesia, pada saat anamnesis dapat ditanyakan beberapa hal yang berkaitan
dengan perdarahan antepartum seperti umur kehamilan saat terjadinya perdarahan,
apakah ada rasa nyeri, warna dan bentuk terjadinya perdarahan, frekuensi serta
banyaknya perdarahan
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi, dapat dilihat melalui banyaknya darah yang keluar melalui vagina, darah
beku, dan sebagainya.
• Palpasi abdomen, sering dijumpai kelainan letak pada janin, tinggi fundus uteri yang
rendah karena belum cukup bulan.
• Pemeriksaan inspekulo, dengan menggunakan spekulum secara hati-hati dilihat dari
mana sumber perdarahan, apakah dari uterus, ataupun terdapat kelainan pada serviks,
vagina, varises pecah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium:
- Darah lengkap (trombosit,
leukosit, eritrosit, hemoglobin,
hematocrit, laju endapan darah)
- Urine lengkap
• KTG
• USG, untuk menilai letak/implantasi plasenta, usia
kehamilan dan keadaan janin secara keseluruhan.
PENATALAKSANAAN
Aktif/terminasi kehamilan
Persalinan pervaginam
• Dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis, atau plasenta previa
lateralis di anterior (dengan anak letak kepala). Diagnosis ditegakkan dengan
melakukan pemeriksaan USG, perabaan forniks atau pemeriksaan dalam di kamar
operasi tergantung indikasi.
• Dilakukan oksitoksin drip disertai pemecahan ketuban. Persalinan perabdominal
• Dilakukan pada keadaan-keadaan berikut ini.
• Plasenta previa dengan perdarahan banyak
• Plasenta previa totalis
• Plasenta previa lateralis di posterior
• Plasenta letak rendah dengan anak letak sungsang.
Ekspektatif
• Syarat-syarat dilakukannya terapi ekspektatif adalah sebagai berikut:
- Keadaan umum ibu dan anak baik
- Perdarahan sedikit
- Usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau taksiran berat janin kurang dari
2.500 gram
- Tidak ada his persalinan
• Penatalaksanaan dari terapi ekspektatif adalah sebagai berikut:
- Pasang infus, tirah baring
- Bila ada kontraksi prematur bisa diberikan tokolitik
- Pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan KTG setiap hari.
KOMPLIKASI

Maternal:
a. Dapat terjadi anemia bahkan syok
b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh
c. Infeksi karena perdarahan yang banyak

Fetal:
a. Kelainan letak janin.
b. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
c. Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian.
REFERENSI
• Achdiat, Chrisdiono M., 2004. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC
• Chapman, Vicky. 2006. Asuhon Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC
• Fadlun & Achmad Feryanto. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba
Medika
• Friedman, dkk. 1998. Obstetri. Jakarta: Binarupa Aksara
• Rachman, M. 2000. Penotalaksonoon dalam llmu Kebidanan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Salemba
• Scott, James R., dkk. 2002. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika
• Sastrawinata, R. Sulaiman. 1981. Obstetri Patologis. Bandung: Elstar Offset
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai