OBGYN
Dosen pebimbing: dr. Eddy Purwanta, Sp.OG
Disusun Oleh: Muhammad Mutasim Billah
Saat perdarahan, Pasien sudah berobat ke poli kebidanan RSIJ Cempaka Putih,
Kemudian didiagnosa BO, pasien diberikan Obat misoprostol oleh dokter.
Setelah minum obat tersebut pasien mengaku ada yang keluar berwarna putih.
Perdarahan berkurang hanya berupa flek
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, dan obat-obatan
RIWAYAT KEHAMILAN
Pernikahan Pertama
Riwayat Menstruasi:
• Haid Pertama: 14 tahun
• Siklus Haid: 25-28 hari
• Nyeri haid: tidak ada
• Lama haid : 6 hari
HPHT: 30 April 2020
HPL: 7 januari 2022
Riwayat kehamilan: anak pertama lahir spontan aterm 37 minggu, perempuan
dengan berat 3200 gr,
RIWAYAT ANC
Mulut : Mukosa bibir normal, pucat (-), Sianosis (-), Lidah Kotor (-)
Thorax: Inspeksi: normorchest (+), Palpasi: Vocal premitus (+), perkusi: sonor (+), Auskultasi: Vesikuler
Abdomen: Inpeksi: normal. Tidak ada jaringan parut, Perut tidak membesar, Auskultasi: bising usus normal Perkusi: Timpani di seluruh regio abdomen Palpasi:
tifak ada nyeri epigastrium
Payudara: simetris, peau de orange (-/-), tidak ada masa, tidak Ada Benjolan
STATUS GINEKOLOGI
S: Darah keluar dari jalan lahir secara tiba-tiba 2 minggu yang lalu, kali,Darah bercampur
dengan lendir disertai gumpalan. Nyeri Perut (-) Pasien hamil dengan HPHT 30 April
2021 dengan usia kehamilan 8+3
O: Inspekulo: sedikit darah yang keluar dari uterus, ostium terbuka, tidak ada jaringan
keluar dari ostium.
VT: porsio terbuka, 1-2 cm,.
USG: uterus antefleksi 80x60x40 mm tampak jaringan konsepsi intra kavum kurang
lebih 5 cc
A: G2P1A0 usia 25 tahun hamil 8+3 dengan:
Abortus inkomplit
Abortus komplit
P: Plan:
Pemeriksaan Lab (Hb, Led)
LABORATORIUM HB 7.1 g/dl
Leukosit 17.09
Basofil 0%
Eusinofil 5%
Neutrofil 4%
Limfosit 30 %
Monosit 6%
LED 20
MCV/VER 68
MCH/ 23
MCHC 34
DIAGNOSIS
Pre Op:
Mengeluarkan jaringan konsepsi: Kuretase
Post OP:
Pemberian Antibiotik: Amoksisilin tab 500 g 3x1 oral
Pemberian Antinyeri: Asam Mefenamat tab 500 g 3 x1
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan
kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
ETIOLOGI
Faktor dari ibu (maternal), yang terdiri dari: infeksi, kelainan hormonal seperti
hipotiroidisme, diabetes melitus, malnutrisi, penggunaan obat-obatan,
merokok, konsumsi alkohol, faktor imunologis, dan defek anatomis seperti
uterus didelfis, inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan serviks
sebelum waktu inpartu, umumnya pada trisemester kedua) dan sinekhiae uteri
karena sindro Asherman.
Faktor dari ayah (paternal): kelainan sperma
JENIS-JENIS ABORTUS
1.Abortus spontan
2. Abortus imminens (keguguran mengancam)
3. Abortus incipiene (keguguran berlangsung)
4. Abortus inkomplet (keguguran tidak lengkap)
5. Abortus complet (keguguran lengkap)
6. Missed abortion (retensi janin mati)
JENIS- ABORTUS
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Menurut Sastrawinata et al., pada tahun 2005, abortus memiliki manifestasi
klinik sebagai berikut di bawah:
1. - Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu
2. - Pendarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi.
3. - Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri
pingang akibat kontraksi uterus.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan plano-test
TATALAKSANA
Menurut WHO tahun 2007, penatalaksaan dan perawatan pertama kali pada kasus abortus
adalah sebagai berikut:
• Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-tanda vital
(nadi, tekanan darah, pernafasan, suhu)
• Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik < 90 mmHg).
• Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi berikan
kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam: