Anda di halaman 1dari 18

TUTORIAL

DEMAM
Pembimbing :
dr. Hj. Heka Mayasari, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RSUD SAYANG CIANJUR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

PERIODE 28 FEBRUARI – 8 MEI 2022


Demam • demam persisten/ terus menerus selama 24 jam
dengan perbe-daan suhu tertinggi dengan suhu

kontinua
terendah kurang dari 1'C
• Bisa ditemukan pada pasien pneumonia

Demam • Demam naik turun namun suhu terendah tidak


mencapai suhu tubuh normal, fluktuasi antara suhu

remiten
tertinggi dengan terendah >1'C
• merupakan pola demam tersering pada anak

• Demam naik turun dengan suhu terendah


Demam mencapai suhu tubuh normal, fluktuasi antara suhu
tertinggi dengan terendah >l°C
intermiten • pola demam tersering kedua setelah demam
remiten
Demam • Berupa demam intermiten atau remiten
namun perbedaan suhu tertinggi dengan suhu

hektik
terendah sangat besar
• ditemukan pada infeksi berat seperti sepsis

Demam • Demam untuk beberapa hari kemudian


demam turun sekitar satu hari, kemudian

bifasik
demam muncul kembali
• Bisa ditemukan pada demam dengue

Demam • Merupakan bagian dari demam intermiten


tetapi sangat spesifik. Demam terjadi setiap

tertian
3 hari
• di temukan pada malaria tertiana
Demam • Temperatur lebih tinggi pada pagi hari dibanding
pada waktu sore atau malam (kebalikan dari pola
tifus suhu diurnal)
• dite-mukan pada salmonellosis, TBC milier, abses

inversus hati, dan endokarditis bakterialis

Demam • demam yang disebabkan oleh satu jenis penyakit


dengan lama sakit yang lebih lama dari biasanya.
berkepanj • Misal penyakit infeksi saluran nafas atas dengan
penyebab virus yang berlangsung lebih dari 10
angan hari.

• Demam yang timbul kembali setelah mengalami


Demam fase tubuh normal untuk beberapa waktu tanpa
dapat diprediksi kapan timbulnya lagi, bila terjadi
rekuren pada masa penyembuhan disebut demam
rekrudesens.
• Merupakan demam berulang selama beberapa hari
atau minggu disusul fase afebris dengan lama yang
tidak teratur, kemudian demam timbul kembalii.

Demam
• ditemukan pada penyakit infeksi seperti Brucellosis,
keganasan dan penyakit non infeksi lain.
• berlangsung lebih dari 2 tahun jarang sekali
periodik disebabkan oleh penyakit infeksi atau keganasan. .
• penyakit demam periodik yang ditu-runkan secara
genetik adalah familial mediterranean fever (FMF),
Hyper-IgD syndrome, dan Tumor Necrosis Factor
(TNF) receptor-associated periodic syndrome.

• Terjadi pengulangan dari siklus demam tinggi yang


Demam berlangsung 3-10 hari atau beberapa minggu diikuti
oleh fase afebris dalam waktu yang sama kemu-dian

relaps
demam timbul kembali untuk waktu yang sama.
• Ditemukan pada penyakit Hodgkin, brucellosis oleh B.
melitensis, dan infeksi oleh spirochaetal spp
Demam

Kurang Lebih dari


dari 7 hari 7 hari

Demam Demam
Demam
disertai Tanpa • Abses
Tanda Lokal • Infeksi Salmonella
ruam Tanda Lokal non Tifoid
• Endokarditis
• Demam Rematik
• Morbili • Meningitis • TB Milier
• Varicella • Otitis Media • Malaria • Brucellosis
• Demam Berdarah • Mastoiditis • Septicaemia
Dengue • Osteomyelitis • Demam Tifoid
• Arthritis Septik • Infeksi Saluran
• Demam Rematik Kemih
Akut • Demam yang
• Infeksi kulit dan diasosiasikan oleh
soft tissue lainnya infeksi HIV
• Pneumonia
• ISPA Viral
• Abses
Retrofaringeal
• Sinusitis
• Hepatitis
*Demam kurang dari
7 hari
DEMAM < 7 HARI
Demam disertai ruam
Diagnosa banding Manifestasi Klinis

Morbili • Terdapat enantema (koplik’s spot) yang muncul 2-


4 hari setelah masa prodormal dan bertahan
selama 3-5 hari
• 3C ( conjungtivitis, coryza, cough)
• demam ringan sanpai sedang.
Varicella prodormal (panas ringan, malaise, anoreksia)
sakit kepala
timbul ruam 24 jam setelah masa prodormal
Terdapat papul merah dan krusta
Demam Berdarah Demam Saddleback/Pelana/Bifasik
Dengue Tes torniket (+).
Ptekiae, purpura, ekimosis.
Perdarahan mukosa, dan saluran GI
Trombositopenia
Ht meningkat > 20%
Demam Tanda Lokal
Diagnosa banding Manifestasi Klinis

Meningitis Kejang, Kesadaran menurun, Nyeri kepala dan


Muntah
Reflek meningeal (+)
Pemeriksaan punksi Lumbal (+)
Otitis Media Nyeri telinga
Membran timpani hiperemis, Cembung (Bulging),
atau bahkan perforasi
Adanya otorhea <2 minggu
Mastoiditis Benjolan lunak di area mastoid
Terdapat tanda peradangan pada postauricular
Osteomyelitis Kesulitan untuk menggerakan anggota gerak
Local Tenderness
Arthritis Septik Sendi teraba panas, tender dan membengkak
Demam Rematik Nyeri sendi
Akut Bunyi jantung murmur
Pneumonia • Trias Pneumonia (Batuk, Sesak Nafas dan Demam)
• Grunting
• Pernafasan cuping hidung
ISPA Viral • Munculnya gejala batuk dan pilek
Abses • Tenggorokan nyeri
Retrofaringeal • Disfagia disertai drooling
• Adanya perbesaran KGB sekitar
Sinusitis • Facial tenderness
• Hipersekresi nasal discharge
Hepatitis • Anoreksia Berat
• Nyeri perut
• Jundice disertai Urin berwana gelap
Demam Tanpa Tanda Lokal
Diagnosa banding Manifestasi Klinis

Malaria • Pemeriksaan hapusan darah (+)


• Anemia
• Splenomegali
Septicaemia • Purpura, pteki
• Muncul Tanda syok
• Hipotermia
Demam Tifoid • Demam 2-7 hari pola stepladder
• Nyeri perut, kembung, mual, diare, dan konstipasi
Infeksi Saluran • Nyeri ketika berkemih (Disuria)
Kemih • Frekuensi berkemih naik
• Tidak mampu menahan BAK
• Nyeri tekan suprapubic
• Proteinuria, ukosituria dan hematuria
Demam yang • Adanya tanda-tanda infeksi HIV
diasosiasikan
*Demam lebih dari 7
hari
No. Diagnosis Demam Tanda, Gejala, Pemeriksaan penunjang

1. Demam Tifoid  Demam yang menetap


 Demam tidak fluktuasi lebih dari 1’C dalam 24 jam
 Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
 Hepatosplenomegaly
 Bradikardi relative
 Typhoid tongue
 Widal tes positif

2. Tuberkulosis  Demam tinggi


 Berat badan turun
 Batuk lebih dari dua minggu
 Penurunan berat badan
 Berkeringat di malam hari
 Anoreksia
 Hematemesis
 Riwayat TB dalam keluarga
 Tes sputum BTA positif
3. Endocarditis infektif  Berat badan turun
 Pucat
 Suara jantung tambahan
 Splenomegaly
 Petekie
 Splinter hemorrages in nails beds
 Hematuria mikroskopis

4. Demam Reumatik akut  Bising jantung yang dapat berubah sewaktu-waktu


 Artitis atau arthralgia
 Gagal jantung
 Denyut nadi cepat
 Pericardial friction rub
 Korea

5. Malaria  Demam
 Menggigil
 Berkeringat
 Hepatosplenomegaly
 Fatigue
 Malaise
 Sediaan apus darah tipis dan tebal ditemukan adanya
parasite (plasmodium)
• Demam tanpa tanda infeksi lainnya
6. Abses dalam
• Massa tenderness , Fluktuatif
• Nyeri sekitar massa
 
7. Leptospirosis  Nyeri kepala
 Pegal terutama pada bagian otot lutut
 Sklera ikterik
 Injeksi konjungtiva
 Hepatosplenomegaly
 Tenderness pada gastrocnemius
 FR riwayat banjir dan perumahan kumuh

8 Brucellosis • Demam relaps atau persisten


• Malaise
• Nyeri otot dan tulang
• Nyeri pinggang
• Slenomegali
• Riwayat konsumsi susu dari air yang belum dimasak.
REFERENSI
• Hanny R, Waldi N. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. WHO
Indonesia. 2009;1:434..
• Nelson Textbook of Pediatrics, edisi 20, 2016.
• Garna H, Melinda H, editors. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu
Kesehatan Anak. 5 ed. Bandung: 2014.
• Harrison Principles Internal Medicine ed 19th

Anda mungkin juga menyukai