Anda di halaman 1dari 26

SKENARIO 1

Pasien seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan susah
menelan, namun perut terasa cepat penuh setelah makan. Kadang disertai
mual dan sampai muntah terutama setelah makan. Saat ini lebih gampang
menelan makanan cair. Pasien mengeluhkan pernah muntah darah dan sering
BAB hitam. Pasien sudah 2 kali masuk rumah sakit dengan keluhan lemas
dan harus transfusi darah. Nafsu makan menurun. Pasien juga mengeluh
penurunan BB yang cepat saat ini dan teraba keras di dada.
• Kata/ Kalimat sulit:
-

• Kata/ Kalimat kunci:


1. Laki-laki 65 tahun sulit menelan
2. Perut terasa cepat penuh setelah makan
3. Maul muntah setelah makan
4. Pernah muntah darah dan sering BAB hitam
5. Mudah menelan makanan cair
6. Nafsu makan menurun
7. Riwayat transfusi darah
8. Penurunan BB yang cepat
9. Teraba keras di dada
Mind Map

Anatomi Patomekanisme

Etiologi Klasifikasi

Laki-Laki 65 tahun
Anamnesis Disfagia Pemeriksaan Fisik

DD

Pem. Penunjang

Komplikasi WD Prognosis

Farmako Tatalaksana Non Farmako


Pertanyaan

1. Apa saja faktor risiko dan etiologi dari disfagia?

2. Bagaimana patomekanisme dari disfagia?

3. Mengapa pasien pada skenario lebih mudah menelan makanan cair?

4. bagaimana hubungan muntah darah dan BAB hitam dengan KU pada skenario?

5. Bagaimana Pemeriksaan Fisik pada skenario?

6. Bagaimana Pemeriksaan Penunjang pada skenario?

7. Bagaimana penjelasan mengenai DD 1?

8. Bagaimana penjelasan mengenai DD 2?

9. Bagaimana penjelasan mengenai DD 3?

10. Bagaimana tatalaksana pada skenario?

11. Apa saja komplikasi pada skenario dan bagaimana prognosisnya?


Etiologi Disfagia Faktor risiko
Disfagia
- Aging atau
Penuaan
Esofagus disfagia tidak
Orofaring
dianggap sebagai
- Penyakit tanda penuaan yang
otot/neurologis - Striktura esofagus normal.
- Kelainan Muskular - Tumor
(ex : Mistenia gravis) - akalasia
- Tumor - Spasme esofagus
-Kondisi
- Divertikulum Zenker difus kesehatan
- Gangguan motilitas/ - Skleroderma tertentu
sfingter esofagus atas Orang dengan
gangguan sistem
saraf tertentu lebih
mungkin mengalami
kesulitan menelan.
Patomekanisme
Disfagia Kelemahan
kontraksi Makanan atau Sfingter tidak
Disfagia motorik
peristaltic pada bolus tertahan membuka
esofagus

Disfagia
Fase
orofaringeal
Fase esofageal

Penyempitan Makanan atau


Disfagia mekanis Obstruksi
lumen bolus tertahan

Disfagia
Price, A. Sylvia, Lorraine Mc. Carty Wilson, 2006, Patofisiologi :
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I edisi V. Jakarta: Interna
Publishing; 2009.
3. Mengapa pasien pada skenario lebih mudah
menelan makanan cair?
Hubungan muntah darah dengan BAB hitam
Iritasi pada
Massa/tumor Perdarahan Darah + asam
mukosa
pada gaster pada gaster lambung
lambung

Meningkatkan Merangsang pusat Darah


Penumpukan
tekanan muntah di medula berwarna
darah
intraabdomen batang otak hitam
Kontraksi diafragma
Kontraksi otot2 perut
Isi lambung Darah masuk
terdorong ke ke SCBB
atas

Melena
Keluarnya isi
Muntah darah
lambung
Pemeriksaan fisik pada
skenario
1. Pemeriksaan status mental dan tingkat kesadaran
2. Pemeriksaan fungsi motorik dan neurologis
3. Pemeriksaan faring dan laring
4. Pemeriksaan leher dan kelenjar getah bening
 Keadaan Umum Pasien • Palpasi bimanual dari dasar
mulut, lidah dan bibir untuk
1) Pemeriksaan neurologis,
mendeteksi massa dan
termasuk:
fungsi motorik yang
• Penilaian Status Mental abnormal
termasuk tingkat kesadaran
• Pemeriksaan gigi
• Fungsi Motorik dan sensorik
3) Pemeriksaan faring-laring
• Saraf kranial termasuk
• gerakan pangkal lidah,
penilaian dari refleks muntah
gerakan arkus faring, uvula,
2) Pemeriksaan orofaring harus epiglottis, plika vokalis
mencakup: 4) Pemeriksaan leher untuk
• Penilaian apakah ada massa tiroid atau kondisi lain
produksi air liur yang memadai yang mungkin
• Pemeriksaan langit-langit menyebabkan disfagia
lunak dan pita suara obstruktif
Pemeriksaan penunjang yang membantu
menegakkan diagnosis
• PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah Rutin
2. Penanda Tumor (bila curiga CA)

• PEMERIKSAAN PENCITRAAN
1. Barium Swallow
2. Ct-Scan

• PEMERIKSAAN MANOMETRI ESOFAGEAL

• PEMERIKSAAN ESOGAFOSKOPI

• PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIK

Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT Kepala & Leher Edisi 7


Price Sylvia.patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta. EGC
Diferential Diagnosis I
Carsinoma Gaster

Definisi Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa ireguler dengan
penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen danmenyerang lumen dinding lambung.

EPIDEMIOLOGI 1. Satu dari dua keganasan terbanyak di dunia.


2. Kejadian terbanyak pada negara berkembang.

Faktor Resiko • Usia • Alkohol


• Diet • Genetik
• Penyakit (polip dan pasca gastrektomi) • Merokok
• Gender • sindrom kanker familial

Tanda dan • berat badan menu run (82%), • disfagia (18%), •Nyeri tekan abdomen atas
gejala • nyeri epigastrium (63%), • nausea (18%), •Teraba tumor di abdomen atas
• muntah (41 %), • kelemahan (17%), •Teraba massa di abdomen bawah
• keluhan pencernaan (40%), • sendawa (10%), dan dapat digerakkan (wanita)
• anoreksia (28%), • hematemesis (7%), •Tanda obstruksi gastrointestinal
• keluhan umum (25%), • regurgitasi (7%) dan •Pembesaran kelenjar limfe
• lekas kenyang (5%). supraklavikular
•Massa di fosa prerektal
•Massa di daerah umbilikus
ETIOLOGI
• bakteri Helico bacter Pylori
• pola makan yang tidak sehat (kurang mengkonsumsi buah dan sayur)
• gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan makan
makanan yang dibakar (barbeque)
• Polip lambung
• factor genetic
• pada individu dengan golongan darah A
PATOFISIOLOGI
Karsinoma Esofagus
Definisi Karsinoma Esofagus merupakan salah satu penyakit keganasan saluran cerna, yang
terdiri dari 2 jenis histopatologi yaitu: karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.

Etiologi • Genetik
• Lingkungan

Faktor risiko
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Tingkat status ekonomi
- Penyakit refluks gastrofageal
- Infeksi oleh Helicobacter pylory
- Barret esofagus
Epidemiologi Insidens karsinoma esofagus pada kelompok carrier (heterozigot) mencapai 95%
pada usia 63 tahun dengan rerata usia awal saat diagnosis adalah 45 tahun.

Gejala Klinis • Nyeri menelan


• Kesulitan menelan progresif
• Obstruksi progresif
• Nyeri dada
• Muntah
• Penurunan BB progresif
• Sesak nafas (ketika tumor menginvasi trakea)
PATOGENESIS
DISPLASIA KARSINOM
Menstimulasi
EPITEL
Epidermal A SEL Mengatur proses Aktivasi
terjadinya Karsinogene
ESOFAGUS
Growth Factor SKUAMOSA selular yang abnormal
kaskade sis esofagus
NORMAL
(EGFR) ESOFAGUS berbeda sinyal
transduksi sinyal

METAPLASI
ESOFAGU DISPLASIA DISPLASIA
A
S LOW HIGH
INTESTINA
NORMAL GRADE GRADE
L

ADENOKARSINO
MA
Diferential Diagnosis 3
POLIP GASTER

Polip gaster adalah suatu tonjolan yang muncul karena pertumbuhan


abnormal pada sel-sel yang melapisi bagian dalam lambung dan
menonjol ke dalam lumen.

Polip gaster lebih sering ditemukan pada usia > 50 tahun. Sebagian besar tidak
Faktor Risiko menunjukkan gejala (>
o Peradangan kronis pada lambung (gastritis), bisa karena 90%).
Polip yang lebih besar
infeksi H.pylori, penggunaan obat-obatan seperti NSAID,
dapat muncul dengan
stress berlebih, alkohol berlebih, penyakit autoimun, dll.
perdarahan, anemia,
o Penyakit genetik (familial adenomatous polyposis). obstruksi, atau sakit perut.
o Penggunaan obat penurun asam lambung (PPI - proton pump Gejala dari penyumbatan
inhibitor) secara rutin. perut mungkin termasuk
penurunan berat badan
atau muntah hebat.
Referensi: Journal US National Library of Medicine National Institutes of Health. Gastric Polyps: A Review of Clinical, Endoscopic, and Histopathologic Features and
Management Decisions. Rafiul Sameer Islam, MD, MBA, Neal C. Patel, MD, Dora Lam-Himlin, MD, and Cuong C. Nguyen, MD. 9 Oct 2013.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3992058/
Hyperplastic Polyp

Fundic Gland Polyp Adenoma

Referensi: Management of Gastric Polyps: An Endoscopy-Based Approach. YASSER H. SHAIB, MASSIMO RUGGE, DAVID Y. GRAHAM, and ROBERT M. GENTA. 2013.
https://www.cghjournal.org/article/S1542-3565(13)00455-2/pdf
Referensi: Journal US National Library of Medicine National Institutes of Health. Gastric Polyps: A Review of Clinical, Endoscopic, and Histopathologic Features and
Management Decisions. Rafiul Sameer Islam, MD, MBA, Neal C. Patel, MD, Dora Lam-Himlin, MD, and Cuong C. Nguyen, MD. 9 Oct 2013.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3992058/
Terapi
Macam-macam terapi
Tujuan

Bedah
Terapi tambahan : terapi yang
ditambahkan untuk menghancurkan
Kuratif Paliatif Biotera TerapiRadioter
sel-selpikanker yang mungkin
komplikasi
api masih
• Penyembuh • Meringanka untuk mengobati
Terapi
ada utama
an n • komplikasi kanker
Adjuvant khemoterapi
• Adalah semua • yang
Adjuvant hormonterapi terjadi
• Untuk
menyembuhk tindakan aktif • Adjuvant karena
Hormont radioterapi
Kemoter
Mengatasi gunaMengurangi erapi api
an penderita
Memperbaiki
komplikasi yang
atau • Adjuvant operasipenyakitnya
kualitas hidup meringankan
meringankan
yaitu terjadi
keluhan sendiri atau
beban
membebaska karena
penderita
n penderita
dari kanker kanker pengobatan
terutama bagi kanker
yang
pasien yang • Fraktur :
dideritanya
tidak reposisi , fiksasi,
untuk selama-
disembuhkan imobilisasi
lamanya
Terapi Kanker Gaster
indikasi : Radioteradilakukan untuk
Radioterapi
Terapi paling efektif adalah • Kemotera
pasien pascaoperasi pi
reseksi operasi. Operasi membunuh sel-sel kanker
Operasi piradikal karsinoma gaster menggunakan sinar khusus.
karsinoma gaster harus • Karsinoma stadium dini
memenuhi 3 syarat : Sinar radiasi yang digunakan
yang memiliki faktor resiko

• Reseksi memadai terhadap Imunoterapi untuk membunuh sel-sel
lebih dari satu kanker dapat berasal dari alat
lesi primer Yang sering digunakan penguat imunitas seperti
• Karsinoma stadium
letinan,
• Diseksi tuntas kelenjar knesit ganoderma yang dipasang di kulit dekat
progresif
limfe sekitar • TCM ( Traditional Chinese Medicine lambung pasien (radiasi
Kontraindikasi :
• Memberantas habis selDigunakan untuk preventif dan mengatasiinternal)
efek atau menggunakan
• Infeksi akut, malnutrisi
kanker bebas dalam samping kemoterapi alat khusus radiasi di rumah
dan sebagai terapi adjuvant
berat , obstruksi sakit (radiasi eksternal)
pasca
rongga peritoneum dan operasi
gastrointestinal , fungsi

lesi mikrometastastatik Terapi gen
visceral vital terganggu
Masih dalam eksperimen
Terapi Kanker Esopagus Kemoterapi dapat diberikan
KEMOTERAPI
tunggal atau bersamaan
dengan terapi radiasi.
Kemoterapi biasanya
menggunakan obat yang
disuntikkan melalui pembuluh
vena untuk membunuh sel
kanker. Obat yang biasa
digunakan adalah DDP+5FU Radioterapi pre operatif
untuk menghalangin bertujuan untuk membasmi
RADIOTERAPI
OPERASI pertumbuhan sel yang tidak atau menghambat sel tumor
Merupakan metode standar yang aktif , agar tumor primer
pada kanker normal
Prinsip terapiesofagus
operasi :stadium mengecil , invasi eksternal
1.
• untuk stadium
Bila lesi relative2 dan 3
terlokasi mereda, dan metastasis
harus
• Bilasegera dilakukan
lesi sudah kelenjar limfe menurun.
operasi ketika diagnosis
bermetastasis luas Sedangkan radioterapi pasca
ditegakkan
• Bila dan bila pasien
tumor sudah operatif digunakan untuk
dalam kondisi yang
menginfiltrasi organ lokasi dengan tumor residitif ,
memungkinkan untuk sasarannya jelas , medan
dilakukannya operasi radiasi lebih kecil dan dosis
lebih besar sehingga hasilnya
lebih pasti
Terapi Polip Gaster

Defek polipoid ukuran berapapun yang terdeteksi


melalui peeriksaan radiologi harus dievaluasi lebih
lanjut mengggunakan endoskopi dengan biopsy atau
pengangkatan lesi
Polip harus di eksisi secara endoskopi apabila
memungkinkan
• Polipektomi : jika tidak mungkin dilakukan lakukan
biopsi polip
• Apabila ditemukan polip gaster multiple , biopsy
dilakukan pada polip terbesar dan beberapa biopsy
pada polip lainnya
10. KOMPLIKASI
No. Komplikasi Keterangan
A. Karsinoma Esofagus
1. Metastasis
• Saluran pernafasan (pipa udara ).
• Pembuluh darah besar ke jantung.
• Dalam sekat rongga badan.
• Penyebaran limfogen : kelenj. limfe leher , disentrum rongga dada,
kelenj. limfe perut atas.
• Penyebaran lewat jalan darah : menuju paru, hati dan tulang.
B. Karsinoma lambung
1. Metastasis
• Hati
• Pancreas
• Usus besar.
• Di dalam atau di atas selaput perut benjolan kecil-kecil
• Asites perut (mengandung sel-sel kanker lepas dan berdarah)
• Penyebaran limfogen kesegala arah :
* Di perut atas :
- sekitar tangkai hati atau limfe
- sisi atas dan bawah kelenjar pancreas
- lewat saluran empedu atau aorta dan vena besar terbawah
No. Komplikasi Keterangan
* Di rongga dada: Ke kelenjar limfe di rongga dada  jika separuh padat
* Di selangka: teraba tepat diatas tulang selangka diatas dan separuh di
* Di leher: teraba padat dileher. belakang tulang selangka
• Penyebaran lewat jalan darah : menuju hati, paru, tulang, kulit.  pertanda kanker
2. Perforasi lambung.
3. Hematemesis dan melena  anemia
4. Obstruksi
5. Adhesi

• Sumber:
o Setiati, Siti. Alwi, Idrus. Sudoyo.W.Aru. et. All. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta: Interna Publishing.
2017
o Jong, De, Wim.Kanker. Jakarta: Arcan.
11. PROGNOSIS
No. Prognosis Keterangan
A. Karsinoma Esofagus
• < ½  bisa dibedah. Dari ½ yang dibedah  harapan
penyembuhannya lumayan.
• 5 % bertahan hidup 5 th.  sesudah tindakan (dengan atau
tanpa kombinasi radiologi)
• 12 %  Angka kematian pasca pembedahan di seluruh dunia
• Dubia et malam Jika tidak ditangani tepat.

B. Karsinoma lambung
• Setelah bedah membaik.
• 80%  hidup 5 th setelah pembedahan stadium 1.
• 40 %  hidup 7 th setelah diseksi kelenjar limfe
• < 10 %  bertahan hidup (dari seluruh penderita) krn
datang sdh stadium lanjut.
• Dubia et malam Jika tidak ditangani tepat.
C. Polip Gaster
• Dubia et bonam jika ditangani dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai