Pasien seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan susah
menelan, namun perut terasa cepat penuh setelah makan. Kadang disertai
mual dan sampai muntah terutama setelah makan. Saat ini lebih gampang
menelan makanan cair. Pasien mengeluhkan pernah muntah darah dan sering
BAB hitam. Pasien sudah 2 kali masuk rumah sakit dengan keluhan lemas
dan harus transfusi darah. Nafsu makan menurun. Pasien juga mengeluh
penurunan BB yang cepat saat ini dan teraba keras di dada.
• Kata/ Kalimat sulit:
-
Anatomi Patomekanisme
Etiologi Klasifikasi
Laki-Laki 65 tahun
Anamnesis Disfagia Pemeriksaan Fisik
DD
Pem. Penunjang
Komplikasi WD Prognosis
4. bagaimana hubungan muntah darah dan BAB hitam dengan KU pada skenario?
Disfagia
Fase
orofaringeal
Fase esofageal
Disfagia
Price, A. Sylvia, Lorraine Mc. Carty Wilson, 2006, Patofisiologi :
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I edisi V. Jakarta: Interna
Publishing; 2009.
3. Mengapa pasien pada skenario lebih mudah
menelan makanan cair?
Hubungan muntah darah dengan BAB hitam
Iritasi pada
Massa/tumor Perdarahan Darah + asam
mukosa
pada gaster pada gaster lambung
lambung
Melena
Keluarnya isi
Muntah darah
lambung
Pemeriksaan fisik pada
skenario
1. Pemeriksaan status mental dan tingkat kesadaran
2. Pemeriksaan fungsi motorik dan neurologis
3. Pemeriksaan faring dan laring
4. Pemeriksaan leher dan kelenjar getah bening
Keadaan Umum Pasien • Palpasi bimanual dari dasar
mulut, lidah dan bibir untuk
1) Pemeriksaan neurologis,
mendeteksi massa dan
termasuk:
fungsi motorik yang
• Penilaian Status Mental abnormal
termasuk tingkat kesadaran
• Pemeriksaan gigi
• Fungsi Motorik dan sensorik
3) Pemeriksaan faring-laring
• Saraf kranial termasuk
• gerakan pangkal lidah,
penilaian dari refleks muntah
gerakan arkus faring, uvula,
2) Pemeriksaan orofaring harus epiglottis, plika vokalis
mencakup: 4) Pemeriksaan leher untuk
• Penilaian apakah ada massa tiroid atau kondisi lain
produksi air liur yang memadai yang mungkin
• Pemeriksaan langit-langit menyebabkan disfagia
lunak dan pita suara obstruktif
Pemeriksaan penunjang yang membantu
menegakkan diagnosis
• PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah Rutin
2. Penanda Tumor (bila curiga CA)
• PEMERIKSAAN PENCITRAAN
1. Barium Swallow
2. Ct-Scan
• PEMERIKSAAN ESOGAFOSKOPI
• PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIK
Definisi Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa ireguler dengan
penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen danmenyerang lumen dinding lambung.
Tanda dan • berat badan menu run (82%), • disfagia (18%), •Nyeri tekan abdomen atas
gejala • nyeri epigastrium (63%), • nausea (18%), •Teraba tumor di abdomen atas
• muntah (41 %), • kelemahan (17%), •Teraba massa di abdomen bawah
• keluhan pencernaan (40%), • sendawa (10%), dan dapat digerakkan (wanita)
• anoreksia (28%), • hematemesis (7%), •Tanda obstruksi gastrointestinal
• keluhan umum (25%), • regurgitasi (7%) dan •Pembesaran kelenjar limfe
• lekas kenyang (5%). supraklavikular
•Massa di fosa prerektal
•Massa di daerah umbilikus
ETIOLOGI
• bakteri Helico bacter Pylori
• pola makan yang tidak sehat (kurang mengkonsumsi buah dan sayur)
• gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan makan
makanan yang dibakar (barbeque)
• Polip lambung
• factor genetic
• pada individu dengan golongan darah A
PATOFISIOLOGI
Karsinoma Esofagus
Definisi Karsinoma Esofagus merupakan salah satu penyakit keganasan saluran cerna, yang
terdiri dari 2 jenis histopatologi yaitu: karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.
Etiologi • Genetik
• Lingkungan
Faktor risiko
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Tingkat status ekonomi
- Penyakit refluks gastrofageal
- Infeksi oleh Helicobacter pylory
- Barret esofagus
Epidemiologi Insidens karsinoma esofagus pada kelompok carrier (heterozigot) mencapai 95%
pada usia 63 tahun dengan rerata usia awal saat diagnosis adalah 45 tahun.
METAPLASI
ESOFAGU DISPLASIA DISPLASIA
A
S LOW HIGH
INTESTINA
NORMAL GRADE GRADE
L
ADENOKARSINO
MA
Diferential Diagnosis 3
POLIP GASTER
Polip gaster lebih sering ditemukan pada usia > 50 tahun. Sebagian besar tidak
Faktor Risiko menunjukkan gejala (>
o Peradangan kronis pada lambung (gastritis), bisa karena 90%).
Polip yang lebih besar
infeksi H.pylori, penggunaan obat-obatan seperti NSAID,
dapat muncul dengan
stress berlebih, alkohol berlebih, penyakit autoimun, dll.
perdarahan, anemia,
o Penyakit genetik (familial adenomatous polyposis). obstruksi, atau sakit perut.
o Penggunaan obat penurun asam lambung (PPI - proton pump Gejala dari penyumbatan
inhibitor) secara rutin. perut mungkin termasuk
penurunan berat badan
atau muntah hebat.
Referensi: Journal US National Library of Medicine National Institutes of Health. Gastric Polyps: A Review of Clinical, Endoscopic, and Histopathologic Features and
Management Decisions. Rafiul Sameer Islam, MD, MBA, Neal C. Patel, MD, Dora Lam-Himlin, MD, and Cuong C. Nguyen, MD. 9 Oct 2013.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3992058/
Hyperplastic Polyp
Referensi: Management of Gastric Polyps: An Endoscopy-Based Approach. YASSER H. SHAIB, MASSIMO RUGGE, DAVID Y. GRAHAM, and ROBERT M. GENTA. 2013.
https://www.cghjournal.org/article/S1542-3565(13)00455-2/pdf
Referensi: Journal US National Library of Medicine National Institutes of Health. Gastric Polyps: A Review of Clinical, Endoscopic, and Histopathologic Features and
Management Decisions. Rafiul Sameer Islam, MD, MBA, Neal C. Patel, MD, Dora Lam-Himlin, MD, and Cuong C. Nguyen, MD. 9 Oct 2013.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3992058/
Terapi
Macam-macam terapi
Tujuan
Bedah
Terapi tambahan : terapi yang
ditambahkan untuk menghancurkan
Kuratif Paliatif Biotera TerapiRadioter
sel-selpikanker yang mungkin
komplikasi
api masih
• Penyembuh • Meringanka untuk mengobati
Terapi
ada utama
an n • komplikasi kanker
Adjuvant khemoterapi
• Adalah semua • yang
Adjuvant hormonterapi terjadi
• Untuk
menyembuhk tindakan aktif • Adjuvant karena
Hormont radioterapi
Kemoter
Mengatasi gunaMengurangi erapi api
an penderita
Memperbaiki
komplikasi yang
atau • Adjuvant operasipenyakitnya
kualitas hidup meringankan
meringankan
yaitu terjadi
keluhan sendiri atau
beban
membebaska karena
penderita
n penderita
dari kanker kanker pengobatan
terutama bagi kanker
yang
pasien yang • Fraktur :
dideritanya
tidak reposisi , fiksasi,
untuk selama-
disembuhkan imobilisasi
lamanya
Terapi Kanker Gaster
indikasi : Radioteradilakukan untuk
Radioterapi
Terapi paling efektif adalah • Kemotera
pasien pascaoperasi pi
reseksi operasi. Operasi membunuh sel-sel kanker
Operasi piradikal karsinoma gaster menggunakan sinar khusus.
karsinoma gaster harus • Karsinoma stadium dini
memenuhi 3 syarat : Sinar radiasi yang digunakan
yang memiliki faktor resiko
•
• Reseksi memadai terhadap Imunoterapi untuk membunuh sel-sel
lebih dari satu kanker dapat berasal dari alat
lesi primer Yang sering digunakan penguat imunitas seperti
• Karsinoma stadium
letinan,
• Diseksi tuntas kelenjar knesit ganoderma yang dipasang di kulit dekat
progresif
limfe sekitar • TCM ( Traditional Chinese Medicine lambung pasien (radiasi
Kontraindikasi :
• Memberantas habis selDigunakan untuk preventif dan mengatasiinternal)
efek atau menggunakan
• Infeksi akut, malnutrisi
kanker bebas dalam samping kemoterapi alat khusus radiasi di rumah
dan sebagai terapi adjuvant
berat , obstruksi sakit (radiasi eksternal)
pasca
rongga peritoneum dan operasi
gastrointestinal , fungsi
•
lesi mikrometastastatik Terapi gen
visceral vital terganggu
Masih dalam eksperimen
Terapi Kanker Esopagus Kemoterapi dapat diberikan
KEMOTERAPI
tunggal atau bersamaan
dengan terapi radiasi.
Kemoterapi biasanya
menggunakan obat yang
disuntikkan melalui pembuluh
vena untuk membunuh sel
kanker. Obat yang biasa
digunakan adalah DDP+5FU Radioterapi pre operatif
untuk menghalangin bertujuan untuk membasmi
RADIOTERAPI
OPERASI pertumbuhan sel yang tidak atau menghambat sel tumor
Merupakan metode standar yang aktif , agar tumor primer
pada kanker normal
Prinsip terapiesofagus
operasi :stadium mengecil , invasi eksternal
1.
• untuk stadium
Bila lesi relative2 dan 3
terlokasi mereda, dan metastasis
harus
• Bilasegera dilakukan
lesi sudah kelenjar limfe menurun.
operasi ketika diagnosis
bermetastasis luas Sedangkan radioterapi pasca
ditegakkan
• Bila dan bila pasien
tumor sudah operatif digunakan untuk
dalam kondisi yang
menginfiltrasi organ lokasi dengan tumor residitif ,
memungkinkan untuk sasarannya jelas , medan
dilakukannya operasi radiasi lebih kecil dan dosis
lebih besar sehingga hasilnya
lebih pasti
Terapi Polip Gaster
• Sumber:
o Setiati, Siti. Alwi, Idrus. Sudoyo.W.Aru. et. All. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta: Interna Publishing.
2017
o Jong, De, Wim.Kanker. Jakarta: Arcan.
11. PROGNOSIS
No. Prognosis Keterangan
A. Karsinoma Esofagus
• < ½ bisa dibedah. Dari ½ yang dibedah harapan
penyembuhannya lumayan.
• 5 % bertahan hidup 5 th. sesudah tindakan (dengan atau
tanpa kombinasi radiologi)
• 12 % Angka kematian pasca pembedahan di seluruh dunia
• Dubia et malam Jika tidak ditangani tepat.
B. Karsinoma lambung
• Setelah bedah membaik.
• 80% hidup 5 th setelah pembedahan stadium 1.
• 40 % hidup 7 th setelah diseksi kelenjar limfe
• < 10 % bertahan hidup (dari seluruh penderita) krn
datang sdh stadium lanjut.
• Dubia et malam Jika tidak ditangani tepat.
C. Polip Gaster
• Dubia et bonam jika ditangani dengan baik.