Pembimbing :
dr. Aloysius Suryawan, Sp.OG (KFM)
?
Insert a picture here
?
Insert a picture here
Myoma Uteri
Setelah diangkat
Picture slide
?
Insert a picture here
Myoma Uteri
(Makroskopik)
MYOMA UTERI
DEFINISI
• Myoma Uteri / Fibromioma / Fibroid
ataupun leiomioma adalah neoplasma
jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpanginya.
EPIDEMIOLOGI
• ♀ usia reproduksi (20-25%)
• PA prevalensi mioma uteri ↑ >70 %
• < 1% malignansi
• Peak Age 35-50 tahun (mioma uteri
dengan estrogen)
• Di Indonesia 2,39%-11,87% dari
semua penderita ginekologi yang
dirawat.
• Di USA warna kulit hitam 3-9x lebih
tinggi menderita mioma uteri
ETIOLOGI
• Banyak pada usia reproduktif
• Rendah pada usia menopause, belum
pernah terjadi sebelum menarche.
• Diduga stimulasi hormon estrogen.
KLASIFIKASI
• Mioma uterus berasal dari serviks uteri (1-
3%) dan korpus uteri.
• Menurut tempatnya dan menurut arah
pertumbuhannya :
• 1. Mioma submukosa (6,1%)
• 2. Mioma intramural (54%)
• 3. Mioma subserosa (48%)
• 4. Mioma intraligamenter (4,4%)
Mioma submukosa
Berada di bawah endometrium, menonjol
ke dalam rongga uterus.
Keluahan perdarahan.
Sering mengalami infeksi (mioma
submukosa pedinkulata/mioma
submukosa bertangkai).
• Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim
ke vagina (Myoma Geburt/mioma yang
dilahirkan), mudah mengalami infeksi,
ulserasi dan infark. Penderita akan
mengalami anemia dan sepsis.
Mioma Intramural
Di dinding uterus di antara serabut
miometrium.
Mioma yang terletak pada dinding depan
uterus, dalam pertumbuhannya akan
menekan dan mendorong kandung kemih
ke atas, sehingga dapat menimbulkan
keluhan miksi.
Mioma Subserosa
Tumbuh keluar dinding uterus menonjol
permukaan uterus diliputi serosa.
Mioma subserosa dapat tumbuh di antara
kedua lapisan ligamentum latum menjadi
mioma intraligamenter.
Mioma Intraligamenter
Mioma subserosa tumbuh menempel pada
jaringan lain, misalnya ke ligamentum atau
omentum kemudian membebaskan diri
dari uterus sehingga disebut wondering
parasitis fibroid.
• Bula mioma dibelah : terdiri dari bekas otot
polos dan jaringan ikat yang tersusun
seperti kumparan (whorie like pattern)
dengan pseudocapsul yang terdiri dari
jaringan ikat longgar yang terdesak karena
pertumbuhan
Gejala Klinik
Gejala Klasik : Hipermenore, menometroragia
Dismenore
Nyeri perut bagian bawah
Nyeri pinggang.
Bila mengenai kandung kemih, ureter dan
usus dapat terganggu, keluhan disuri (14%),
keluhan obstipasi (13%).
Infertilitas
Abortus spontan
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan bimanual rutin.
Gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang
lebih licin.
2. Temuan laboratorium
Anemia
Kadang polisitemia
Kelainan ginjal
3. Pemeriksaan penunjang
a. Ultrasonografi
USG transabdominal dan transvaginal Irregularitas
kontur, pembesaran uterus, kalsifikasi ditandai fokus-
fokus hiperekoik dengan bayangan akustik. Degenerasi
kistik ditandai adanya daerah yang hipoekoik.
b. Histeroskopi
Dapat dilihat mioma uteri submukosa, jika tumornya kecil
serta bertangkai. Tumor tersebut sekaligus dapat
diangkat.
c. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan lokasi
mioma tetapi jarang diperlukan.
Mioma : massa gelap berbatas tegas dan dapat dibedakan
dari miometrium normal.
Dapat mendeteksi lesi sekecil 3 mm yang dapat dilokalisasi
dengan jelas, termasuk mioma submukosa.
PENATALAKSANAAN
A. Konservatif
Mioma kecil dan tanpa gejala tidak
memerlukan pengobatan, tetapi harus
diawasi perkembangan tumornya
Bila > kehamilan 10-12 minggu, tumor yang
berkembang cepat, terjadi torsi pada
tangkai, perlu diambil tindakan operasi.
B. Terapi medikamentosa
Belum ada yang dapat mengecilkan secara
pasti.
Terapi medikamentosa masih merupakan
terapi tambahan atau terapi pengganti
sementara dari operatif.
Preparat : analog GnRH dan progesteron
sintetik
Mioma submukosa dan mioma intramural
merupakan mioma uteri yang paling
rensponsif terhadap pemberian GnRH ini.
Keuntungan pemberian pengobatan medikamentosa
dengan GnRHa adalah:
1. Mengurangi volume uterus dan volume mioma uteri.
2. Mengurangi anemia akibat perdarahan.
3. Mengurangi perdarahan pada saat operasi.
4. Tidak diperlukan insisi yang luas pada uterus saat
pengangkatan mioma.
5. Mempermudah tindakan histerektomi vaginal.
6. Mempermudah pengangkatan mioma submukosa
dengan histeroskopi.
C. Embolisasi Arteri Uterina
• Suatu tindakan yang menghambat aliran darah ke
uterus dengan cara memasukkan agen emboli ke
arteri uterina. Arteri uterina yang mensuplai aliran
darah ke mioma dihambat secara permanen
dengan agen emboli (partikel polivynil alkohol).
• Proses embolisasi menggunakan angiografi digital
substraksi dan dibantu fluoroskopi. Hal ini
dibutuhkan untuk memetakan pengisian pembuluh
darah atau memperlihatkan ekstrvasasi darah
secara tepat. Agen emboli yang digunakan adalah
polivinyl alkohol adalah partikel plastik dengan
ukuran yang bervariasi.
1. Miomektomi
Pengambilan mioma saja tanpa pengangkatan
uterus.
Bila pasien masih ingin memiliki keturunan
Kemungkinan kehamilan ± 30% sampai 50%.
Selain alasan tersebut, miomektomi juga
dilakukan pada kasus mioma yang
mengganggu proses persalinan.
Metode bedah untuk miomektomi tergantung pada
ukuran,lokasi, dan jumlah fibroid.,meliputi: