• SGOT/ SGPT : 9/ 5
• Albumin : 5,01
• GDS : 92
Class II
Foto polos Thorax
Cor dan pulmo dalam batas normal
Ultrasonografi (USG)
USG GINEKOLOGI
• Tampak vu terisi cukup
• Tampak uterus membesar ukuran 19 cm x 11 cm
dan gambaran pusaran air di dalamnya
•Tidak tampak massa patologis pada adnexa kanan
maupun kiri
Kesimpulan : mioma uteri
USG Abdomen
Kesimpulan : Sesuai gambaran mioma uteri.
Kista adnexa sinistra
Cholelithiasis tanpa disertai pelebaran
sistem bilier
C/ Bedah digestif
Kesimpulan : symptomatic cholelithiasis.
C/ Anestesi
ASA I
C/Cardiologi
GCRI class I
ESC intermediate risk
ASSESSMENT
MIoma uteri
+Infertil primer
+Anemia
PLANNING
• PDx. : -
• PTx. : Pro miomektomi
Persiapan operasi : inj Cefazolin 2 gr IV
Inj Ranitidin 1 gr IV
Inj Metoclopramide 1x30 mg IV
Lavement
Puasa
Pro Transfusi PRC 2 labu/hari
PMo :Keluhan subjektif, VS, tanda-tanda reaksi transfusi, DL
post transfusi
PEdu : KIE (Komunikasi, Infomasi, Edukasi) pasien dan keluarga
tentang:
1. Kondisi pasien saat ini
2. Rencana tindakan dan terapi yang akan dilakukan
3. Efek samping dan komplikasi dari pengobatan
Landasan
teori
Definisi
Penyebab pasti mioma uteri tidak diketahui secara pasti. Mioma jarang
sekali ditemukan sebelum usia pubertas, sangat dipengaruhi oleh
hormon reproduksi dan bermanifestasi selama usia produktif
(Wiknjosastro, 2009).
Faktor Resiko
Diet Kehamilan
Manifestasi Klinis
I . Asimtomatik vi. Infertilitas
II . Abnormal Uterine Bleeding (AUB) perdarahan vii. Komplikasi obsetrik
abnormal uterus
viii. Berhubungan dengan kehamilan
a. Menorrhagia
a. Pertumbuhan mioma
b. Anemia
b. Degenerasi merah dan nyeri
III. Tekanan pelvis
c. Keguguran spontan
a. Frekuensi
ix. Keganasan
b. Incontinence
x. Asosiasi jarang
c. Kesulitan urinasi
a. Ascites
d. Hidronefrosis
b. Policitemia
e. Konstipasi
c. Sindrom Familial, karsinoma sel renal
f. Tenesmus
xi. Metastase jinak
IV. Massa pelvis
V. Nyeri Pelvis
Diagnosis
• Timbul benjolan di perut bagian bawah dalam waktu yang relatif
lama
• Perdarahan dari jalan lahir baik pasien sedang gravida maupun
tidak
• Gangguan haid yang berupa peningkatan jumlah darah haid
atau pemanjangan durasi haid (menorrhagia), atau
ketidakteraturan haid (metrorrhagia), atau keduanya
ANAMNESA (metromenorrhagia)
• Gangguan buang air kecil atau air besar berkaitan dengan
ukuran massa
• Nyeri bila terinfeksi, terpuntir, pecah hingga menyebabkan akut
abdomen
• Pertanyaan-pertanyaan mengenai riwayat penyakit dahulu dan
persalinan
Diagnosis
• Lab
PEMERIKSAAN
PENUNJANG • Imaging (USG, MRI)
• Histereskopi
tatalaksana
• Enukleasi Mioma Histeroskopik
• Enukleasi Mioma Laparoskopik
• Histerektomi
• Embolisasi Arteri Uterus (UAE) dan Ultrasound Fokus Intensitas-Tinggi
(HIFU)
• Obat terapi
Komplikasi
Mioma yang menempel pada uterus oleh stem dapat terpelintir dan
dapat menyebabkan nyeri, mual atau demam. Mioma yang tumbuh
secara cepat, atau yang mulai menurun, juga daat menyebabkan nyeri.
Mioma juga dapatmenyebabkan infertilitas, baik primer maupun
sekunder. Secara jarang, mioma dapat berkembang menjadi kanker.
PEMBAHASAN
Hormon
Pasien memiliki riwayat belum Keterpaparan terhadap hormon
pernah hamil sebelumnya estrogen menjadi faktor risiko
(nullipara) utama pada pasien ini.
Berdasarkan data pasien nullipara
yang menyebabkannya terpapar
estrogen lebih sering
dibandingkan wanita yang pernah
mengalami kehamilan dimana
hormon yang bekerja secara
dominan selama hamil adalah
progesteron (Adriaansz, 2014).
Usia
Pasien ini berusia 37 tahun Tumor ini paling sering
memberikan gejala klinis antara
usia 35 – 45 tahun. Hal ini
dikaitkan dengan peningkatan
pembentukan atau pertumbuhan
mioma akibat perubahan hormon
seksual yaitu estrogen dan
progesteron yang terjadi pada usia
tersebut (Parker, 2007).
Manifestasi klinis
manifestasi klinis yang dijumpai • Asimptomatik
pada pasien ini adalah • Tekanan pelvis
menorrhagia karena pada saat
menstruasi pasien dapat ganti • Massa pelvis
pembalut hingga 10x/sehari, serta • Nyeri pelvis
keluhan adanya benjolan di perut • Infertilitas
bagian bawah (massa pelvis), dan
infertilitas karena pasien hingga • Keganasan
saat ini belum mengandung. • Infertilitas
diagnosis
Berdasarkan anamnesa pasien Mioma uteri ditegakan melalui
dimana terdapat keluhan timbul anamnesa, pemeriksaan fisik dan
benjolan di perut bagian bawah pemeriksaan penunjang
disertai jumlah menstruasi yang
semakin banyak. pasien merasa
lemas dan cepat lelah. Berdasarkan
pemeriksaan fisik pada kepala
didapatkan anemis pada konjungtiva
pasien dan dari pemeriksaan
abdomen dan pemeriksaan dalam
(VT) ditemukan massa padat pada
uterus. Sementara berdasarkan
pemeriksaan penunjang yaitu
menggunakan USG didapatkan
gambaran mioma uteri.
Tatalaksana
Jenis mioma pada pasien ini • Enukleasi Mioma Histeroskopik
adalah 2 mioma intramural dan 3 • Enukleasi Mioma Laparoskopik
mioma subserous. Pilihan terapi
bedah pada pasien ini adalah • Histerektomi
miomektomi. Miomektomi atau • Embolisasi Arteri Uterus (UAE)
enukleasi mioma, adalah dan Ultrasound Fokus Intensitas-
pengambilan mioma tanpa Tinggi (HIFU)
pengangkatan uterus pada pasien • Obat terapi
ini dengan laparoskopi. Untuk
tatalaksana anemia yaitu dengan
dengan transfusi PRC 2 labu per
hari hingga Hb mencapai 10 gr/dl.
Terimakasih