Anda di halaman 1dari 35

Laporan Kasus

Plasenta Previa

Pembimbing :
dr. FX Widiarso, Sp.OG

Zebriyandi
112016211
Identitas Pasien
• Nama lengkap : Ny. N
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 21 tahun
• Suku bangsa : Jawa
• Status perkawinan : Kawin
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Swasta
• Pendidikan : SD
• Alamat : Ngelo karangrowo RT. 08, RW.
04, Karangrowo, Undaan, Kudus
• Masuk Rumah Saki : 11 Januari 2018
• Pukul : 15.00 wib
Anamnesis
• Diambil dari : Autoanamnesis
• Tanggal : 11 Oktober 2018
• Jam : 15.20WIB

• Keluhan utama : Perut terasa kencang-


kencang sejak 7 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
– Pasien G1P0A0 usia 21 tahunhamil 41 minggu, datang dengan keluhan
perut terasa kencang sejak 7 jam SMRS. Pasien mengatakan perut
terasa kencang kadang kadang dengan frekuensi lamanya tidak
menentu. Pasien juga tidak pernah mengeluh keluar darah maupun
cairan ketuban dari jalan lahir. 3 hari yang lalu pasien memeriksakan
diri ke puskesmas, dan disarankan oleh bidan memeriksakan diri ke
dokter spesialis kandungan dan serta melakukan USG.
– Pasien melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan, dokter
mengatakan hasil USG plasenta tersebut berada dibawah menutup
jalan lahir. Sehingga pasien dijadwalkan untuk melakukan secsio
secaria.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Hepatitis (-)
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat Jantung (-)
• Riwayat Asma (-)
• Riwayat Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Hepatitis (-)
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat Jantung (-)
• Riwayat Asma (-)
• Riwayat Alergi (-)
Riwayat Menstruasi Riwayat Perkawinan

• Menarche : 12 Tahun • Pernikahan pertama


• Siklus haid: 28 hari • Usia perkawinan 2 tahun
• Lamanya : 7 hari
• Banyaknya: 2-3 pembalut Riwayat Kontrasepsi
• -
Riwayat Kehamilan

• HPHT : 31 Maret 2017


• Taksiran partus (HPL): 5
Januari 2018
• ANC rutin di bidan
Riwayat Kehamilan

Usia Jenis Jenis BB/PB Jenis


Hamil ke Penyulit Penolong
kehamilan persalinan kelamin lahir kelamin

Hamil ini
PEMERIKSAAN
FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 100/80 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,5oC
• Berat badan : 64 kg
• Tinggi badan : 159 cm
• Kepala : Normocephal, rambut
hitam, distribusi merata
• Mata : udem palpebra (-/-), Konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Telinga : normotia, tanda radang (-), sekret (-)
• Hidung : septum deviasi (-), tanda radang (-),
sekret (-)
• Mulut : bibir sianosis dan kering (-), lidah
normal, tonsil tidak membesar
• Kulit : Warna Sawo matang, turgor kulit baik,
ikterus (-)
• Mammae : Payudara membesar, puting susu
menonjol ke luar, areola mammae melebar,
hiperpigmentasi areola mammae.
• Jantung : BJ I-II regular murni, gallop (-),
murmur (-)
• Pulmo : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-
/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : Membuncit, linea nigra (+),
striae gravidarum (-), bising usus (+) kontraksi
(+), bekas operasi (-)
• Genitalia : Status obstetrikus
• Ekstremitas :Edema tangan dan kaki (-/-),akral
hangat, sianosis tangan dan kaki (-/-)
Pemetiksaan Obstetri
Inspeksi
• Wajah : Chloasma gravidarum (-)
• Payudara : pembesaran payudara (+), puting susu
menonjol (+), cairan dari mammae (-)
• Abdomen : pembesaran abdomen (+)
• striae gravidarum (-)
• linea nigra (+)
• bekas operasi (-)
Palpasi
• TFU : 3 jari dibawah prosessus xiphoideus (32 cm)
• Taksiran berat badan janin (32-12) x 155 = 3100 gram
• Leopold I : Teraba bagian bulat dan lunak, tidak
melenting
• Leopold II : Teraba bagian memanjang di sebelah kiri
ibu.
• Leopold III : Teraba bagian bulat, keras dan melenting
• Leopold IV : Belum masuk pintu atas panggul
Auskultasi
• Denyut jantung janin = 145 x/menit
• HIS = (+) , 1 x / 10 menit (10 detik)
• Genitalia
• Vulva : bersih
• PPV : tidak ada

• Pemeriksaan Dalam tidak dilakukan


Pemeriksaan lab Hasil Satuan
Hemoglobin 10.2 g/dL
Leukosit 8.2 10^3/ul
Hematokrit 32.7 %
Trombosit 237 10^3/ul
Golongan darah O
Rhesus +
Hemostasis
CT 5.00 Menit
BT 1.3 Menit
Kimia
GDS 100 mg/dL
Imunoserologi
HbsAg stik Negatif
HIV stik Negatif
Resume
Pasien seorang wanita G1P0A0 berusia 21
tahun dengan usia kehamilan 41 minggu,
datang ke Rumah Sakit Mardi Rahayu dengan
keluhan kencang-kencang sejak 7 jam yang
lalu. Pasien datang memeriksakan diri ke
dokter spesialis kandungan dan di diagnosis
plasenta previa totalis. Pada pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang tidak ditemukan
kelainan.
Tinjauan Pustaka

Plasenta Previa
Definisi
Plasenta previa adalah Plasenta yang
implantasinya tidak normal,yaitu pada segmen
bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian
atau seluruh jalan lahirperdarahan hamil tm II-III
Latar Belakang
• Penyebab terpenting kematian maternal di
Indonesia adalah perdarahan 40-60%,infeksi
20-30% dan keracunan kehamilan 20-30%,
sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit lain
yang memburuk saat kehamilan atau
persalinan.
• Plasenta previa salah satu penyebab
perdarahan antepartum
Definisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada
segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri
internal) dan oleh karenanya bagian terendah
sering kali terkendala memasuki Pintu Atas Panggul
(PAP) atau menimbulkan kelainan janin dalam
rahim. Pada keadaan normal plasenta umumnya
terletak di korpus uteri bagian depan atau belakang
agak ke arah fundus uteri
Etiologi
• Abnormalitas vaskularisasi pada endometrium
• Paritas tinggi, usia lanjut
• Kehamilan ganda
• Abnormalitas uterus
Patofisiologi
Plasenta berimplantasi diatas os internus

Terbentuk segmen bawah rahim

Putusnya perlekatan

laserasi

Perdarahan
Faktor Resiko
• Umur
• Banyaknya jumlah kehamilan dan persalinan
(parietas)
• Riwayat plasenta previa sebelumnya
• Tumor, Mioma uteri, Polip endometrium
• Riwayat SC, kuretase dan manual plasenta
Epidemiologi
• Pada umumnya insiden plasenta previa 1 dari 250
kehamilan. Frekuensinya bervariasi, namun pada
nulipara kejadiannya hanya 1 dari 1000 sampai 1500
kehamilan, dimana kejadiannya pada multipara sebesar
1 kejadian dari 29 kehamilan. Faktor resiko yang juga
penting dalam terjadinya plasenta previa adalah
kehamilan setelah menjalani seksio sebelumnya
,kejadian plasenta previa meningkat 1% pada
kehamilan dengan riwayat seksio.
• Pada beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintah
dilaporkan insidennya berkisar 1,7 % sampai dengan
2,9%. Di negara maju insidennya lebih rendah yaitu
kurang dari 1%
Manifestasi Klinis
• Perdarahan antepartum tanpa ada rasa nyeri
• Bagian terendah anak sangat tinggi karena
plasenta terletak pada kutub bawah rahim
sehingga bagian terendah tidak dapat
mendekati pintu atas panggul
• Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim
berkurang maka pada plasenta previa lebih
sering disertai kelainan letak jika perdarahan
disebabkan oleh plasenta previa lateralis dan
marginalis, sedangkan plasenta letak rendah,
robeknya beberapa sentimeter dari tepi
Klasifikasi Plasenta Previa
Plasenta previa totalis

• seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta

Plasenta Previa lateralis

• hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta

Plasenta previa marginalis

• hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan pada plasenta

Plasenta letak bawah

• implantasi plasenta pada segmen bawah uterus hingga letak tepi


plasenta sangat dekat dengan ostium internum serviks.
Dari semua klasifikasi plasenta previa, frekuensi plasenta previa
totalis sebesar 20-45%, plasenta previa parsialis sekitar 30% dan
plasenta previa marginalis sebesar 25-50%
Penatalaksanaan
Aktif / terminasi kehamilan
Persalinan pervaginam
• Dilakukan pada plasenta letak rendah, marginalis atau
lateralis anterior
• Berikan oksitosin drip dan amniotomi
Persalinan abdominal
• Dilakukan apabila plasenta previa disertai perdarahan
massiv >500ml
• Plasenta previa totalis
• Plasenta previa lateralis posterior
• Plasenta letak rendah dengan persentasi bokong
Pemeriksaan Penunjang
• Transabdominal Transvaginal
sonografi
Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang
menderita plasenta previa, yaitu:
1. Komplikasi pada ibu
a. Dapat terjadi anemia bahkan syok
b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah
rahim yang rapuh
c. Infeksi karena perdarahan yang banyak (Manuaba, 2008).
2. Komplikasi pada janin
a. Kelainan letak janin.
b. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
c. Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian
Diagnosis Banding
• Solutio Plasenta
– Merupakan terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan
maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal
pada lapisan desidua endometrium sebelum waktunya
yakni sebelum anak dilahirkan
– Plasenta dapat terlepas hanya pada pinggirnya saja
(ruptura sinus marginalis), dapat pula terlepas lebih luas
(solusio plasenta parsialis), atau bisa seluruh permukaan
maternal plasenta terlepas (solusio plasenta totalis)
– Perdarahan yang terjadi akan merembes antara plasenta
dan miometrium untuk seterusnya menyelinap di bawah
selaput ketuban dan akhirnya memperoleh jalan ke kanalis
servikalis dan keluar melalui vagina, menyebabkan
perdarahan eksternal (revealed hemorrhage)
• Secara klinis solusio plasenta dibagi ke dalam berat
ringannya gambaran klinik sesuai dengan luasnya
permukaan plasenta yang terlepas, yaitu solusio
plasenta ringan, sedang, dan berat5. Solusio plasenta
ringan luas plasenta yang terlepas tidak sampai 25%
atau ada yang menyebutkan kurang dari 1/6
bagian.Jumlah darah yang keluar biasanya kurang dari
250 ml.
• Solusio Plasenta sedang luas plasenta yang terlepas
telah melebihi 25%, namun belum mencapai
separuhnya (50%). Jumlah darah yang keluar lebih
banyak dari 250 ml tetapi belum mencapai 1000 ml
• Solusio Plasenta Berat Luas plasenta yang
terlepas sudah melebihi 50%, dan jumlah
darah yang keluar melebihi 1000 ml. Gejala
dan tanda klinik jelas, keadaan umum disertai
syok, dan hampir semua janinnya telah
meninggal

Anda mungkin juga menyukai