Oleh :
1. Asdar Raya
2. Clare Anthony
PENDAHULUAN
• Perdarahan obstetri merupakan salah satu penyebab terbesar kematian
maternal dan mengakibatkan morbiditas dan mortalitas perinatal yang tinggi
• Hal ini masih menjadi masalah kesehatan di negara maju terlebih di negara
berkembang
• Pendarahan obstetri secara umum dibagi menjadi perdarahan antepartum dan
postpartum, dimana perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat
yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan, penyebabnya antara lain
plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya.
• Plasenta previa didefinisikan sebagai plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum
• Angka kejadiannya berkisar 4-5 per 1000 kehamilan.7 Pada beberapa Rumah
Sakit Umum Pemerintah dilaporkan insidennya sekitar 1,7% sampai dengan
2,9 %. Di Negara maju insidennya lebih rendah yaitu kurang dari 1% mungkin
disebabkan berkurangnya perempuan hamil paritas tinggi
• Sementara Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui. Kondisi multi
faktorial yang berhubungan dengan multipara, kehamilan yang berulang – ulang,
umur ibu < 20 dan > 35 tahun, paritas, jarak kehamilan, pekerjaan, beresiko
2 kali mengalami plasenta previa
Tujuan
Laporan kasus ini bertujuan untuk membahas tentang definisi,
klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis,
diagnosis, tatalaksana, komplikasi dan prognosis dari
plasenta previa.
Manfaat
Dengan adanya laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan
Pengetahuan dan memperjelas tentang definisi, klasifikasi,
epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis, diagnosis,
tatalaksana, komplikasi dan prognosis dari plasenta previa agar ke
mudian dapat diterapkan dan dilaksanakan pada praktiknya di
lapangan ketika menghadapi pasien sebagai seorang dokter
Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
sedemikian rupa sehingga berdekatan atau menutupi ostium uteri internum seca
ra partial maupun total, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lah
ir yang ditandai dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina tan
pa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir, khususnya pada bulan
kedelapan
Epidemiologi
Menurut WHO kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan khususnya akibat plasenta
previa berkisar 15-20% kematian ibu dan insidennya adalah 0,8-1 ,2% untuk setiap kelahiran
.di Negara- negara berkembang berkisar antara 1-2,4% dan di negara maju lebih rendah
yaitu kurang dari 1 %.
Angka kejadian plasenta previa beriksar 4-5 per 1000 kehamilan. Angka kejadiannya
berkisar 2,8/1000 persalianan pada kehamilan tunggal dan 3,9/1000 persalinan pada
kehamilan kembar. Penelitian yang dilakukan oleh Ristyanto di RSUP Dr Kariadi pada tahun
2000 menunjukkan angka kejadian plasenta previa 75 dalam 2367 persalianan atau sekitar
3,16%.
Klasifikasi
menurut kemungkinan implantasi plasenta pada plasenta previa :
1. Plasenta previa totalis atau komplit
2. Plasenta previa parsialis
3. Plasenta previa marginalis
4. Plasenta letak rendah, plasenta lateralis, atau kadang disebut juga dangerous
placenta
Klasifikasi lain dari plasenta previa
Tipe I : tepi plasenta melewati batas sampai segmen bawah rahim dan
berimpla ntasi < 5 cm dari ostium uteri internum
Tipe II : tepi plasenta mencapai pada ostium uteri internum namun tidak
menutupinya
Tipe III : plasenta menutupi ostium uteri internum secara asimetris
Tipe IV : plasenta berada di tengah dan menutupi ostium uteri internum
Faktor Risiko
1. Perempuan dengan usia lanjut, multiparitas, janin laki-laki, kehamilan ganda,
kelahiran sesar sebelumnya dan aborsi spontan atau induksi sebelumnya.
2. Faktor perilaku yang terlibat dengan peningkatan kejadian plasenta previa
seperti ibu yang merokok dan penggunaan narkoba selama kehamilan.
3. Perempuan dengan riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
berisiko lebih tinggi pada kehamilan berikutnya
Patofisiologi
Gejala Klinis
1. Perdarahan pervaginam pada akhir trimester dua ke atas, tanpa disertai
dengan rasa nyeri dan darah yang keluar umumnya berwarna merah segar
2. Perdarahan akan berhenti akibat proses koagulasi dan akan berulang karena
proses pembentukan segmen bawah rahim. Pada setiap pengulangan akan ter
jadi perdarahan yang lebih hebat
3. Pada plasenta previa totalis, perdarahan biasanya terjadi lebih awal.
Sedangkan pada plasenta previa parsialis dan plasenta letak rendah,
perdarahan terjadi saat mendekati atau saat persalinan dimulai
4. sering ditemukan janin tidak dalam letak memanjang. Hal ini disebabkan oleh
janin yang tidak dapat berotasi secara leluasa akibat adanya hambatan oleh
plasenta yang terletak di bagian bawah uterus
Diagnosis
1.Anamnesis
2.Pemeriksaan Fisik
inspeksi : dapat dilihat banyaknya darah yang keluar melalui vagina. Apabila dijumpai
perdarahan yang banyak, maka ibu akan terlihat pucat.
leopold : dapat ditemukan kelainan letak janin dan posisi terendah janin belum turun
3. Pemeriksaan Dalam
• Fungsi :untuk mengetahui sumber dari perdarahan dan tipe dari plasenta previa
• Indikasi pada perdarahan antepartum : jika terdapat perdarahan yang lebih dari 500 cc,
perdarahan yang telah berulang,his telah mulai,dan janin sudah dapat hidup di luar rahim.
• Pada kehamilan dengan curiga plasenta previa, tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam
karena akan mencetus perdarahan yang lebih banyak.Oleh karena itu, pemeriksaan
dalam hanya boleh dilakukan di kamar operasi dengan segala persiapan rencana caesar.
4. Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
gold standard pada diagnosa plasenta previa
a.Transabdominal sonography (TAS) memberikan kepastian diagnosis plasenta previa
dengan ketepatan hingga 96-98%
b. Transvaginal sonography (TVS) juga memiliki tingkat ketepatan yang tinggi hingga
mencapai 98-100%
Tatalaksana
Penatalaksanaan pada plasenta previa dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu
1. Ekspektatif
Menurut Scearce (2007), syarat terapi ekspektatif yaitu :
• Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
•Belum ada tanda-tanda inpartu
•Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal)
•Janin masih hidup
2. Terapi aktif
- Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak,
harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin
a. Seksio sesaria
Indikasi dilakukannya persalinan seksio sesarea pada plasenta previa adalah
• Dilakukan pada semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal, serta semua
plasenta previa lateralis, posterior, karena perdarahan yang sulit dikontrol.
• Semua plasenta pevia dengan perdarahan yang banyak, berulang dan tidak berhenti
dengan tindakan yang ada
• Plasenta previa yang disertai dengan panggul sempit, letak lintang
b. Melahirkan pervaginam
Komplikasi
Kehamilan
• Kesalahan letak janin (letak kepala mengapung, letak sungsang, letak
lintang)
• Partus prematurus karena rangsangan koagulum darah pada serviks
• Lepasnya plasenta dapat merangsang his.
Persalinan
• Letak janin yang tidak normal, menyebabkan partus akan menjadi
patologik
• Bila ketuban pada plasenta lateralis, ketuban pecah atau dipecahkan
dapat terjadi prolaps funikuli
• Sering dijumpai inersia primer
• Perdarahan ante dan post partum.
Janin
• Bayi prematus
• IUFD (perdarahan banyak dan syok)
• Asfiksia
• Trauma persalinan (akibat tindakan operatif)
Prognosis
Prognosis ibu pada plasenta previa dipengaruhi oleh jumlah dan kecepatan
perdarahan serta kesegeraan pertolongannya. Kematian pada ibu dapat dihindari
apabila penderita segera memperoleh transfusi darah dan segera lakukan
pembedahan seksio sesarea. Prognosis terhadap janin lebih burik oleh karena
kelahiran yang prematur lebih banyak pada penderita plasenta previa melalui
proses persalinan spontan maupun melalui tindakan penyelesaian persalinan
Namun perawatan yang intensif pada neonatus sangat membantu mengurangi
kematian perinatal.
STATUS PASIEN
Umur : 40 tahun
Suku : Batak
Alamat : Medan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
RIWAYAT PERNIKAHAN
Pasien menikah 1 kali pada usia 25 tahun dengan suami berusia 26 tahun
RIWAYAT PERSALINAN
1.2010, laki-laki, cukup bulan, 4200 gram, SC, di Rumah Sakit, saat ini anak sehat berusia
12 tahun
2. 2014, perempuan, cukup bulan, 3600 gram, SC, di Rumah Sakit, saat ini anak sehat
berusia 9 tahun.
3. Hamil Ini
PEMERIKSAAN FISIK
VITAL SIGN
Status Presens:
Sensorium : Compos mentis Anemis : -
Tekanan darah : 120/70 mmHg Ikterik : -
Nadi : 84 x/menit Sianosis: -
Pernapasan : 22 x/menit Dyspnoe : -
o
Temperatur : 36,7 C Oedema: -
Status Generalisata :
Kepala : Dalam batas normal
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+),
pupil isokor, kanan = kiri
Leher : Pembesaran KGB tidak dijumpai
Thorax : Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Jantung: S1(+) S2(+) S3(-) S4(-) reguler, murmur (-)
Paru : Suara pernafasan : vesikuler
Suara tambahan : (-)
Ekstremitas : LLA: 27 cm, akral hangat, CRT< 2 detik, clubbing finger (-), oedem
Status Obstetrik
Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 2 jari di atas umbilikus
Teregang :
Pergerakan janin : (+)
HIS : (+)
DJJ : (+) 140 x/menit, regular
DIAGNOSA KERJA
Plasenta previa totalis susp akreta (PAS ) + Prev SC 2x + MG + KDR
(32-33 minggu) + LL + AH
RENCANA TATALAKSANA
TERAPI MEDIKAMENTOSA
IVFD RL 20 gtt/menit
Nifedipine 4 x10 mg
Inj. Asam tranexamat 500 mg/8 jam
RENCANA TINDAKAN
Rawat Inap Ekspektatif
Observasi Perdarahan Dan HIS
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal Follow up
S : Perdarahan
14/01/2020 Pervaginam (-)
O : Status Presens
Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Pernafasan : 20 x/menit
o
Suhu : 36,7 C
Status Lokalisata
Abdomen : soepel, peristaltik (+) N
TFU : 2 jari di bawah pusat
Teregang : kiri
Terbawah : (-)
DJJ : (+) 150x/I, regular
HIS : (-)
Lab: Hb/Ht/Leu/Plt : 8.3/40/19.530/539.000
A : Plasenta previs totalis susp akreta (PAS 2) + Prev SC 2x
+ MG + KDR(32-34) mgg+ LL + AH
P : tranfusi 2 bag PRC
P :- IVFD RL 20 gtt/menit
- Konsul Perinatologi
- Monitor HIS, DJJ, perdarahan pervaginam
-Rencana SC kamis
DISKUSI KASUS
Teori Kasus
4. USG
Pemeriksaan Fisik Obstetrik:
Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 3 jari di bawah processus
xiphoideus
Teregang : Kanan
Terbawah : Bokong
Pergerakan janin : (+)
HIS : (+)
DJJ : (+) 150x/menit, regular
Pada kasus seorang perempuan berusia 40 tahun, G3PA0 datang ke Rumah Sakit Haji Adam
Malik Medan pada tanggal 13 Januari 2020 pukul 10.00 WIB dengan keluhan keluar darah da
ri kemaluan sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit dengan volume 3x ganti pembalut. Pasi
en ini didiagnosis dengan Plasenta previa totalis+MG + KDR (33-34 minggu) + LL+ AH. Diag
nosis ini ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik obstetrik dan pemeriksa
an penunjang USG. Kemudian pasien ini dilakukan rawat inap ekspektatif dan dilakukan
Sectio Caesarea