Disusun oleh :
Winda Kurniawati
081001299
FK UISU AL MUNAWARRAH
Pembimbing :
dr. Nismah Sri Hanum Sp. OG
PLASENTA NORMAL
Paritas
Riwayat kehamilan
atau persalinan
Faktor resiko sebelumnya
plasenta previa
Merokok
Plasenta yang
besar
Multifetal
gestasion
Kelainan pada
endometrium
PATOFISIOLOGI
Setelah trimester ketiga kehamilan atau mungkin lebih awal
kehamilan terjadi peregangan pada dinding rahim.
Akibatnya isthmus uteri tertarik menjadi bagian dinding
corpus uteri yang disebut segmen bawah rahim.
Pada plasenta previa, hal ini menyebakan lepasnya tapak dari
plasenta. Tapak plasenta terbentuk dari jaringan maternal yaitu
bagian dari desidua basalis yang bertumbuh menjadi bagian
dari uri. Darah terutama berasal dari ibu yaitu dari ruangan
intervilosa.
PATOFISIOLOGI
Perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak berakibat
fatal.
Namun semakin bertambah nya usia kehamilan, perdarahan akan
semakin banyak.
Perdarahan relatif lebih banyak oleh karena segmen bawah rahim
dan serviks tidak mampu berkontraksi dengan kuat oleh karena
elemen otot yang dimiliki sangat minimal.
Demikianlah perdarahan akan berulang tanpa sebab, tanpa nyeri dan
darah berwarna merah segar.
GEJALA KLINIS
1. Perdarahan pervaginam
Darah berwarna merah terang pada umur kehamilan trimester
kedua atau awal trimester ketiga merupakan tanda utama
plasenta previa.
2. Tanpa alasan dan tanpa nyeri
3. Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang
hilang,
4. Pada janin, turunnya bagian terbawah janin ke dalam Pintu
Atas panggul (PAP) akan terhalang.
DIAGNOSA BANDING
Solusio plasenta
Vasa previa
Laserasi serviks atau vagina
DIAGNOSA
USG transvaginal
Dapat digunakan untuk menentukan plasenta previa letak
rendah dan lebih akurat diibandingkan USG
transabdominal.
PENATALAKSANAAN
Penanganan plasenta previa bergantung kepada :
Keadaan umum pasien, kadar hb.
Jumlah perdarahan yang terjadi.
Umur kehamilan/taksiran BB janin.
Jenis plasenta previa.
Paritas dan kemajuan persalinan
TERAPI EKSPEKTATIF (PASIF)
Tujuan ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir
prematur.
Syarat-syarat terapi ekspektatif:
Pemeriksaan USG
Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan-
tindakan yang ada.
Plasenta previa dengan panggul sempit letak lintang.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Derlina Br Siringo-ringo
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Aek Nabara
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status Pernikahan: Sudah Menikah
Tanggal Masuk RS: 04 Juni 2013
Jam Masuk RS : 01.30 WIB
NO. RM : 07.86.91
IDENTITAS KELUARGA
Nama Suami : Budiman
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Karyawan
STATUS PARITAS
G5P4A0
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : - TD : 130/80 mmHg
- HR : 76 x/i
- RR : 24 x/i
- Temp. : 370C
Mata :- Sklera Ikterik (- )
- Konjungtiva Palpebra Inferior Anemis (-)
Hidung :- Lendir (-)
- Sekret (-)
Telinga :- Berair (-)
- Massa (-)
- Sekret (-)
Mulut :- Stomatitis (-)
- Tonsil (T0/T0), hiperemis (-)
- Gusi : Merah Cerah
Leher :- Massa (-)
- Pembesaran KGB (-)
- TVJ R-2 H20
Thorax : - Inspeksi : Simetris (+), Retraksi (-)
- Palpasi : Massa (-), SF Kanan = SF Kiri
Nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor (+/+)
- Auskultasi : Vasikuler (+/+)
Cor : - Inspeksi : IC tidak terlihat
- Palpasi : IC teraba pada sela iga ke IV
- Perkusi : Beda
- Auskultasi : BJ I > BJ II, Reguler
Abdomen: - Inspeksi : asimetris
- Palpasi : Soepel (+), Distensi (-), Nyeri tekan (-)
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Peristaltik normal
Anus dan Rektum : Normal
Genitalia : Tampak pendarahan
Ekstremitas : Normal
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Inspeksi : Perut tampak membesar sesuai usia kehamilan,
asimetris, oedem (-)
Palpasi :
USG
Terlihat janin tunggal, dengan usia kehamilan 36-37 minggu, DJJ (+),
letak normal (presentasi kepala), plasenta letak rendah, terlilit tali pusat.
TERAPI
1)Dilakukan Sectio Cesaria pada tanggal 4 juni 2013
2) Terapi medikamentosa :
Inf. RL 30 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 2 gr post op selanjutnya 1 gr/12 jam
Inj. Gentamicin 1 amp/18 jam
Inf. Metronidazole /8 jam
Inj. Kalnex /8 jam
Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam
Inj. Alinamin-F 1 amp/ 12 jam
ANALISA KASUS
Teori Kasus
Faktor resiko : Faktor resiko :
a.Usia Ibu
a.Usia ibu > 35 tahun
Wanita pada umur kurang dari 20 tahun
dan ibu yang berumur di atas 35 tahun. b.Multipara (G5P4A0)
a.Paritas
Plasenta previa terjadi 1,3 kali lebih
sering pada ibu yang multipara
dibandingkan ibu yang nullipara.
a.Merokok
b.Plasenta yang besar
c.Multifetal gestation (hamil ganda)
d.Ovum yang dibuahi tertanam sangat
rendah di dalam rahim.
e.Korpus luteum bereaksi lambat,
dimana endometrium belum siap
menerima hasil konsepsi.
f.Tumor-tumor, seperti mioma uteri dan
polip endometrium.
ANALISA KASUS
Teori Kasus
Gejala utama plasenta previa adalah Gejala pada pasien :
perdarahan dari kemaluan tanpa sebab, Perdarahan tanpa sebab, tidak nyeri,
darah bewarna merah segar, tanpa rasa darah bewarna merah segar, berulang.
nyeri dan biasanya berulang. Gejala Pertama kali dialami ketika usia
perdarahan awal plasenta previa biasanya kehamilan memasuki 8 bulan, dan hanya
berupa bercak atau perdarahan. ringan dan
berupa bercak.
umumnya berhenti spontan.
Terjadi pada trimester 3 kehamilan.
Dengan USG dapat ditentukan implantasi Terlihat janin tunggal, dengan usia
plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap kehamilan 36-37 minggu, DJJ (+), letak
ostium. Dikatakan letak rendah jika tepi normal (presentasi kepala), plasenta letak
bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 rendah, terlilit tali pusat.
cm dari ostium uteri internum. Jarak yang
lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak
normal.
ANALISA KASUS
Teori Kasus
Penanganan pada plasenta previa bisa Pada pasien :
berupa terapi ekspektatif dan terapi aktif.
Perdarahan dirasakan cukup banyak, usia
Terapi aktif dilakukan apabila ditemukan
beberapa syarat, yaitu perdarahan yang kehamilan 36- 37 minggu, berat janin telah
telah berlangsung atau akan berlangsung melebihi 2500 gram. Kepala belum
dapat membahayakan ibu dan janin,
memasuki PAP.
kehamilan telah cukup 37 minggu atau berat
janin telah mencapai 2500 gram, sudah inpartu Tindakan yang dilakukan adalah sectio
atau bagian terbawah janin sudah masuk
cesaria pada tanggal 4 juni 2013.
pintu atas panggul. Terapi aktif berupa
terminasi kehamilan segera. Indikasi dilakukan nya Sectio Cesaria :
Bayi aterm
Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, Sp.OG, MPH, dkk. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Penerbit Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta; 2006. Hal M20-M21.
Hanafiah, T.M. Plasenta Previa. 2004. Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Prof. Dr. Rustam Mochtar. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi, Ed. 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta ; 1998. Hal
269 – 287.
Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan, Ed. 4. Penerbit P.T. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta ; 2009. Hal 459 – 502.
Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF. Antepartum Bleeding.
Williams Obstetrics. 20th.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
Jefri, Komang Ana M. Plasenta Previa. 2013. Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.