Anda di halaman 1dari 63

Infeksi Menular Seksual

Kelompok 11
Kelompok 11
1. Irfan fakhrial 11. Githa fitria
2. Shifa khonita 12. Ilfa difati
3. Ririn maharani
4. Noviana rizky
5. Ade nurlina
6. Husni hamid
7. Anwar munajat
8. Auliandi pratama
9. Indah kusuma
10.Gina
OVERVIEW CASE
SKENARIO ANAMNESIS

ibu 32 tahun Identitas


KU: leukore yg bertambah banyak, gatal, perih Tanda leukore patalogis
sejak 3 hari yll
5 hari lalu coitus dg suami yg baru pulang dari Faktor risiko, fenomena pingpong
tugas luar kota
Pakai kontrasepsi IUD -+ 3 tahun Faktor risiko ascending infection

1 minggu lalu ibu mengeluh kadang sakit pd Suspek adneksitis


perut bagian bawah terutama saat ditekan
(-) terasa benjolan (-) keganasan
(-) berdarah setelah coitus (-) CA serviks
KU Suami : Gejala uretritis
kencing berlendir yg terasa panas sejak -+2
minggu lau

Mengaku seorang promiskus Faktor risiko


CS -+ 7 hari yll dg PSK Faktor risiko
SKENARIO ANALISIS
Pem. Fisik Status generalis
Ibu : Nyeri tekan (+) Tanda infeksi
Palpasi : kiri; teraba 1 bh, sebesar biji asem, konsist kenyal, mobile Bukan keganasan
(+), N. T. (-)
Suami :KGB t. a. K Kemungkinan tlh
diobati
Status Venerologikus
Ibu : KGB inguinal medial kiri teraba (+) Vaginitis
Regio pubis N. T. (+) Bartholinitis (-)
Labia Mayora t. a. K, Labia Minora eritema dan edema (+)
Intortius vaginae sekret banyak, seropurulent, Kel. Bartholin t. a. k
Suami : KGB inguinal medial tdk teraba, Regio pubis d. b. n Khas pada
OUE eritema (+) edema (+), ektropion/mouth fish (+), sekret uretritis
seropurulen
Hasil Lab
Ibu : Dip. GRAM neg (+) bntk biji kopi intra/eksta sel, parasit Etiologi
berflagel (+) NGO dan T.
Vaginalis
Suami : : Dip. GRAM neg (+) bntk biji kopi intra/eksta sel, leukosit > Etiologi NGO
15/LPB Tanda infeksi
SKENARIO TAMBAHAN
SKENARIO ANALISIS
2 minggu kemudian demam menggigil sejak 3 hari lalu Tanda infeksi
Perut bag. Bawah nyeri, keputihan berbau Nyeri terlokalisir
BAB , BAK t. a. K
Haid selesai 5 hari lalu Port d’entry
Pem. Fisik
Status generalis: Suhu febris
Sakit berat, CM, TD nadi dan Respirasi (dbn) suhu 38,7’C.
Nyeri tekan suprasimfisis (+)
Tanda klinis
Status ginekologikus:
Inspekulo; dinding vagina licin, leukore kuning kehijauan,
portio licin, tampak benang IUD Leukore patologis
VT:
Dinidng vagina dan portio licin, parametrium ka+ki, nyeri
(+), adneksa sulit dinilai, cav. Douglas menonjol, nyeri PID
goyang portio (+)
 DK Ibu:
 Pelvic Inflamatory Disease
PETA KONSEP
BASIC SCIENCE
Anatomi Organ Genitalia Eksterna
FAKTOR RISIKO Fisiologi Leukore
• Berganti-ganti ETIOLOGI
pasangan seksual •Neisseria
gonorrhoeae
•Trichomonas
TANDA DAN GEJALA vaginalis
Istri : leukore bertambah banyak, gatal,
perih, nyeri perut bag bawah, perbesaran
BHP KGB inguinal
•Medical
Indication Suami : kencing berlendir, terasa panas
•Patient
Preference
•Quality of Life
•Contextual
Features PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI

Laki-laki promiskus -> terinfeksi NGO dan trichomonas -> UGN


dan UGA -> coitus dengan istri -> istri tertular -> trichomonas
vaginitis dan servisitis gonorika
DIAGNOSIS BANDING
Istri : Servisitis gonorika PEMERIKSAAN
dan trichomoniasis PENUNJANG
vaginitis Langsung : Tes
Servisitis clamydiasis Thomson, Apus
Sekret
Tidak
Langsung :
DIAGNOSIS KERJA kultur/biakan
Suami :Urethritis Gonorhea Akut (UGA) PID
dan Urethritis Non Gonorhea (UNG) -> :laparoskospi,
PID uUSG pelvis
Istri : Servisitis Gonorika dan
Trichomoniasis vaginitis KOMPLIKASI
Istri : PID, endometritis,
myometritis
Suami : lokal dan
diseminata
PENATALAKSANAAN
• Nonfarmakologi
EPIDEMIOLOGI
• Farmakologi
IMS : 180jt/th
PID : INA .850.00/thn
PROGNOSIS
Wanita 16-25 th
(P)Quo ad vitam = ad bonam (servisitis
dan trichomoniasis), ad bonam (PID)
Quo ad functionam = ad bonam
(servisitis dan trichomoniasis), dubia ad
bonam (PID)
(L) Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
ANATOMI
• Organ genitalia eksterna wanita
Terdiri dari :

1.Mons pubis
2. Labia mayora
3.Labia minora
4.Klitoris
5.Vestibulum
6.Kelenjar Bartholini
7.Hymen (selaput
dara)
• Organ genitalia interna wanita

Terdiri dari :

1.Vagina
2.Uterus
3.Tuba Falopii
4.Ovarium
Vagina
• Penghubung genitalia interna & eksterna
memanjang dari vulva ke uterus.
• Vaskularisasi :
Cranial a.uterina
Tengah a.vaginalis
Kaudal a.rectalis med,
a. fudenda
Vagina
• Limfe
Cranial nodus limfatikus iliaca interna & eksterna
Tengah nodus limfatikus iliaca interna & eksterna
Kaudal n.limfatikus sacralis
n.Limfatikus iliaca comunis
n.Limfatikus inguinales superficialis
• Organ genitalia pria

1. Eksterna
Penis
Scrotum

2. Interna
Testis & eEpididimis
Saluran keluar testis
Kelenjar aksesoris
Uretra

• Berfungsi sebagai saluran urin


dan sperma
•Uretra Pars prostatica
Pars membranacea
Pars Spongiosa
•Vaskularisasi
-a.prostatica cab. a.vesicalis
inferior
-a.rectalis media

•Limfe
n.limfaticus iliaca interna
eksterna
FISIOLOGI
Leukore Fisiologis
 Fungsi: pelumas vagina saat coitus, pertahanan dari
patogen.
 Disekresi oleh: kel. Bartholini, serviks uteri, dan kel.
Uterina (endometrium).
 Komponen: air, elektrolit, mikroorganisme, epitel, as.
Lemak,protein, karbohidrat.
 Keadaan normal: ovulasi, psikis, kehamilan, kehamilan,
pasca&premenstruasi, rangsangan seksual.
 Karakteristik: jernih sedikit keruh ( tidak berubah warna)
dan tidak berbau.
FAKTOR RISIKO
• Berganti-ganti pasangan
• Penggunaan alkohol
• Penyalahgunaan obat
• Hidup di msyarakat dengan tingkat IMS
tinggi
• Sudah terkena IMS
MIKROBIOLOGI DAN
PARASITOLOGI
Neisseria Gonorrhoeae
• Morfologi dan Identifikasi
Berbentuk ginjal, diameter
0,8 mikrometer
Gram negatif
Diplokokus
Gerak (+), Spora (-)
Sisi yang cekung akan
berdekatan sehingga
menyerupai bentuk biji kopi
Pili  Virulen (+),
subkultur (jarang/sedikit)
• Membrane permukaan  protein, fosfolipid, dan
lipopolisakarida (LPS)
• Reaksi oksidase (+)
• Hanya memfermentasi glukosa, tidak meragikan
maltosa
• Menghasilkan asam
• Tidak menghasilkan gas
Klasifikasi
1.N. gonorrhoeae tidak meragikan laktosa
dan ini membedakannya dengan Neisseria
meningitidis.
2.Types 1 dan 2 virulen; tipe 3, 4, and 5
kurang virulen
Antigenisitas dan Faktor
Virulensi
• Por (P.I)  Protein porin utama, pada
membrane permukaan bakteri bersifat
invasif yang membantu penetrasi pada
sel-sel host
• Opa (P.II)  Protein membrane
permukaan, tempat perlekatan
gonococcus didalam koloninya dan pada
sel inang
• Rmp (P.III)  Protein permukaan yang
mampu memperkuat dugaan infeksi oleh
Neisseria gonorrhoeae. Bekerjasama dengan
Por
• Lipooligosaccharide (LOS) dan
Peptidoglycan dilepaskan melalui proses
autolysis dari sel pada saat infeksi. Keduanya
mengaktivasi jalur komplemen. LOS juga
menstimulasi produksi tumor necrosis factor
(TNF) yang menyababkan kerusakan sel LOS
memiliki andil besar dalam virulensi dan
pathogenesis
• Neisseria gonnorrhoea mampu mengeluarkan
beragam tipe antigenic LOS
• IgA1 protease mampu mengurai
immunoglobulin dalam berbagai region di tubuh
manusia
• Pili  Perlekatan pada sel epitel mukosa inang
Trichomonas Vaginalis
Morfologi :
Bentuk oval seperti jambu
Memiliki : sitostoma, 4 flagel
anterior bebas, 1 flagel
melekat membrana undulans,
aksostil
Habitat
Wanita : vagina
Laki-laki : urethra, epidydimis,
prostat
Cara Infeksi
Terutama melalui hubungan
intim
Kontak langsung : alat toilet,
toilet seat, jalan lahir
Ciri- ciri :
Stadium infektif : tropozoit
Pada suhu 50 0 C, mati dalam 4 menit
Pada suhu 0 0 C, mati dalam 5 hari
Pada pH < 4,9 (wanita muda sehat, pH 3,8-
4,4)
Trofozoit
Sumber : Atlas of T. vaginalis
Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk.
T. vaginalis. Aksostil ke luar dari bagian ujung posterior. Struktur
kristal pada sitoplasma adalah butir karbohidrat yang
ditangkap parasit

Sumber : Atlas Parasitologi Kedokteran, Zaman P. Alih Bahasa : Anwar C.; Mursal Y.
Trofozoit T. vaginalis. Flagelata yang bergerak dapat ditemukan dari lendir
vagina yang berbusa pada trihomoniasis vaginalis

Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977. W. Peters & H.M. Gillers
Trichomonas vaginalis
SIKLUS HIDUP

 Sebagian parasit
ditularkan melalui
hubungan seksual
 Pria bertindak selaku
pembawa

Sumber : Atlas Parasitologi Kedokteran, Zaman P.


Alih Bahasa : Anwar C.; Mursal Y.
PATOFISIOLOGI
Laki-Laki
Berganti Pasangan
Sekual
Tertular bakteri &
Parasit
N. GO Masuk ke Uretra Trichomonas vaginalis
masuk (trofozoit)
Menempel ke epitel dengan
bantuan pilli & P2 (Oppa) Inflamasi

Invasi ke epitel dengan p1 &


p3 Rasa panas Peningkata
lokal n sekret
LOS mengeluarkan mukosa
endotoksin
Inflamasi oleh Kencing
pemanggilan sel radang berlendir
Inflamasi

Vasodilatas Mengeluarkan
Permeabilitas
i pembuluh Bradikinin
meningkat
darah

Hiperemis Udem

Ektropion Bulbo Uretra

Menekan Ujung Saraf Nyeri

Kemungkinan Sudah pernah


diobati

KGB
Teraba
Perempuan
Menstruasi
Coitus dengan
suami
Trichomonas Media tumbuh
N.GO masuk ke N.GO Penuruna
masuk bersama
vagina n sumbat
ejakulat
Naik ke serviks dan lendir
Melekat pada
melekat pada epitel
epitel vagina
Bakteri di
Mengeluarkan serviks akan
endotoksin Difagosit naik ke
genital atas

Perih Kerusakan
Jaringan

Terbentu Difagosit
Usia Muda akan
k Pus meningkatkan
Respon permeabilitas
Inflamasi mukosa
Respon Naik ke AKDR
Inflamasi genital (IUD)
Atas

Peningkata Vasodilata Peningkatan Pengeluara KGB


PID
n sekresi permeabilitas n histamin membesar
si Bulbo
Cairan vaginalis
PU
S
Leukore Hiperemi Edema Gatal INFLAMA Cavum
banyak SI Douglas
labia
menonjol
minora
Peningkata
IL-1 n sekret Bradikin
IUD
i
PGE 2

Ubah set point Keputihan Nyeri


(DEMAM)
PEMEIKSAAN PENUNJANG
1. Langsung
a. tes thomson
syarat: sebaiknya bangun pagi, urine dibgi 2
tabung, tidak boleh menahan kencing dari tabung
satu ke tabung dua.

b. sediaan apus sekret uretra dengan pengecekan


gram
UGA = diplococcus, gram negatif, intra/ekstracell,
seperti biji kopi.
UNG = leukosit >15
sensitifitas 90-95%
spesifitas 95-99%
2. Tidak Langsung
a. kultur/biakan
Untuk identifikasi mikroorganisme penyebab.
Butuh media biakan.

Beberapa macam media biakan :


- media transport
- media transgrow ( selektif neisseria gonorrhea)
•media thayer martin
•media agar cokelat mc lead
3. Tes Tambahan
a. tes oksidasi
b. tes fermentasi
glukosa +
maltosa -
sukrosa -
c. tes b lactamase
Tes pem penunjang untuk PID

a. foto polos abdomen


b. USG pelvis
c. laparoskopi
d. fungsi cavum douglas
EPIDEMIOLOGI
• IMS
-trichomoniasis
wanita 20-49 tahun
USA : 2-3 juta/ th
(WHO) : 180jt/th
-Gonore
(WHO) : 250 juta kasus baru/th di dunia
7,4-10 % di Surabaya, Jakarta, Bandung
• PID
-USA : 1juta pertahun
-INA : >850.000/tahun
-Wanita usia 16-25 tahun
-15 % terjadi setelah biopsi myometrium,
kuretase, pemasangan kontrasepsi
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
• Memberikan edukasi mengenai penyakit IMS
yang dideritanya, pengobatan yang diperlukan,
efek samping dari pengobatannya, komplikasi
dari penyakit IMS, menganjurkan agar pasien
patuh berobat dan pasien tidak melakukan
pengobatan sendiri.
• Menjelaskan pilihan perilaku seksual yang aman dengan
cara ABCD:
A: Abstinence: tidak melakukan hub.seksual sementara waktu
B:Be faithful: setia pada pasangan (tidak berganti pasangan)
C:Condom: menggunakan kondom sebelum IMSnya sembuh
D:No drugs: tidak menggunakan obat psikotropik atau zat
adiktif

• Mengobati pasangan seksualnya, yakinkan kerahasiaannya


terjaga
Farmakologi
A.Servisitis gonorika dan trichomoniasis vaginitis
Cefixim (sefalosporin generasi ke 3)
Mek.kerja: bersifat bakterisida dan bertindak
dengan cara menghambat sintesis dinding sel
bakteri
E.S: reaksi hipersensitifitas, gangguan
gastrointestinal, trombositopenia
Dosis: 2 x 200 mg p.o (dosis tunggal)
 Metronidazol
 Mek. Kerja: berinteraksi dengan DNA protozoa yang menyebabk
an hilangnya struktur helix DNA dan menghambat sintesis protei
n
 Efek samping:mual, nyeri kepala, mulut kering
 Dosis: 4 x 500 mg (dosis tunggal)

B. PID
 Cefixim
 Pemberian: peroral
 Dosis: 2X200mg  Metronidazol
 Selama 5 hari  Dosis: 2X500mg
 Selama 14 hari
 Per oral
C. Uretritis non gonore dan Uretritis gonore akut
Azitromisin
Mek. Kerja: menghambat sintesis protein dengancara
berikatan denganribosom 30 s dan menghambat sintesis
DNA
Efek samping: diare, muntah, mual, kembung, nyeri ulu hati
Dosis : 2 x 500 gram. Dosis tunggal

Cefixim
Dosis: 2 x 200 mg. Per oral (Dosis tunggal)
dr. Sebelas
SIP .../..../..../
Jl. Unjani raya
R/ cefixim tab 200 mg No. II
S 1 dd 2 tab (DT)

R/ metronidazole tab 500 mg No IV


S 1 dd 4 tab (DT)

Pro: Ny X
Usia: 32 th
Alamat: Contong
dr. Sebelas
SIP .../..../..../
Jl. Unjani raya

R/ cefixim tab 200 mg No. X


S 2 dd 1 tab
PID
R/ metronidazol tab 500 mg No XXVIII
S 2 dd 1 tab

Pro: Ny X
Usia: 32 th
Alamat: Contong
dr. Sebelas
SIP .../..../..../
Jl. Unjani raya
R/ cefixim tab 200 mg No. II
S 1 dd 2 tab (DT)

R/ azitromisin tab 500 mg No IV


S 1 dd 2 tab (DT)

Pro: Tn. Y
Usia: 35 th
Alamat: Contong
PROGNOSIS
P -> Servisitis Gonore dan trachomatis vaginitis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
P -> PID
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
L -> UGA dan UNG
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
BHP
• Beneficence
-Dokter mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan Lab. Dari anamnesis tidak didapatkan gejala subjective
khas, harus menggali faktor risiko tentang perilaku seks
suami dan isteri, Pem.fisik dapat mendeteksi ada komplikasi
atau belum, pem. Lab dengan kultur bakteri untuk
mengetahui penyebab dan dapat menentukan diagnosis
kerja lalu diberi penatalaksanaan.
• Nonmaleficence
-Mencegah komplikasi dengan memperhatikan keluhan
yang ada, misal: nyeri pelvis, punggung dan tanda dari PID.
• Autonomy
-Memberikan Informed consent, memberikan
edukasi mengenai perubahan perilaku seksual yang
baik dengan ABCD dan tidak menjadi promiskus.
• Justice
-Melakukan anamnesis suami-isteri terpisah lalu
merahasiakan tentang penyakit suami/pun isteri
dengan memperhitungkan aspek sosial, budaya
dan agama pasien.
-Mempertimbangkan merujuk pada spesialis obgyn.

Anda mungkin juga menyukai