Anda di halaman 1dari 30

Seminar Pleno

Kelompok 4
1
Kelompok 4 :
Ketua : Shinta Friliningsih
Sekretaris : Bily Nusa Anggara
Anggota :
1. Habsy Jabbar
2. Annisa Septia
3. R.Mega Andelina
4. Ecce Ugina
5. Faradina Wahyu
6. Rahmi Nurul
7. Linda Rahmawati
8. Mirza Maulana
9. Yufi permatasari
10. Rahadian Octovianto
OVERVIEW INTERPRETASI

wanita, 22 thn G1P0A0 Primigravida, usia produktif ( f risiko)

Datang ke PONED, diantar bidan desa


krn sudah dipimpin 1 jam meneran bayi Adanya pemanjangan waktu persalinan
belum lair
ANC 6x Teratur
Saat hamil pasien tidak pernah sakit
Tidak ada f risiko penyakit lain
Keluarga sakit (-)
HPHT 12 April 2014 Usia kehamilan 38-39 mg
Pem fisik : Sakit sedang, TV Dbn
normal,Tinggi Fundus 34 cm Usia kehamilan 39 mg
Presentasi kepala Presentasi janin normal
DJJ 144-148 x per menit Dbn. Tidak ada gawat janin
His 2x dalam 10 menit, 20 detik His tidak adekuat

PD : Pembukaan lengkap, kepala hodge 3 Kala 2

DK : G1P0A0 usia kehamilan aterm janin tunggal hidup, presentasi kepala dg


partus lama pemanjangan kala 2 ec hipotonik uteri
interpretasi
Mulas sejak 1 hr ylldirasakan semakin kuat
sjk 8 jam yll Tanda persalinan
Mulas disertai keluar lendir darah Bloody show
Keluar air ketuban 3 jam yll Tanda persalinan
Gerakan janin masih aktif Janin hidup
Diberikan oksitosin 5 u dalam dextrose 5% Penatalaksaan hipotonia uteri
hg his yang kuat
Pemantauan djj setiap 5 menit Melihat adanya gawat janin/tidak
Djj 148-152 x per menit Dbn. Tidak gawat janin
Pem dalam ulang :
Pembukaan lengkap Kala 2
Kepala hodge 3+ Tanda persalinan
UUK kiri depan
Moulase ringan
Selaput ketuban – Ketuban sudah pecah
Dilakukan vakum ekstraksi Indikasi pemanjangan kala 2

Lahir bayi wanita BB 3200gr P 50cm Dbn


APGAR 7/9 Asfiksia ringan sedang pada 5 menit
Managemen kala 3, plasenta lahir spontan pertama
interpretasi

DK : ibu : P1A0 post partum dg vakum ekstraksi atas indikasi pemanjangan kala 2
bayi : Bayi cukup bulan BBL normal dengan vakum ekstraksi

1 jam pasca persalinan , ibu mengeluh keluar


Gejala perdarahan post partum
banyak darah dari jalan lahir dan merasa lemas

Pem fisik :
TD 100/70 mmHg Hipotensi
N 100x/menit Dbn
Konjuntiva anemis Tanda anemia

Tidak normal (normal 1-2jari dibawah pusat) mrp


Uterus tampak 2 jari di atas pusat
gejala atonia uteri

Kontraksi uterus jelek, hilang timbul Gejala atonia uteri


Perdarahan per vaginam+
Perdarahan post partum
Jumlah perdarahan 700cc
Kandung kemih dikosongkan dg kateter

Pem inspekulo :
Dinding vagina tidak ada robekan
Serviks utuh, ostium uteri terbuka dan darah Tidak ada robekan jalan lahir
mengalir

Pem dalam eksplorasi cavum uteri dbn


Interpretasi

Pasien diguyur dg RL 500 cc


metil ergometrin inj intravena, mesoprostol
600 mgr/rectal Penanganan agar mempercepat kontraksi uteri
Massage uterus

Kontraksi uterus membaik dan perdarahan


berhenti

Pem lab:
Hb menurun ( N 11-14 g/dL) mrp anemia
Hb 8.3 gr%
sedang
Ht 25%
Ht menurun (36-46%) mrp anemia sedang
L 13.700/LPB
Trom 156000/LPB
dbn

Direncanakan utk transfusi darah Atas indikasi anemia

DK : P1A0 post partum dg vakum ekstraksi atas indikasi pemanjangan kala 2 disertai
hemorragic post partum ec hipotonia uteri disertai anemia sedang
Definisi
 Menurut WHO persalinan lama (prolonged labor/partus
lama) didefinisikan sebagai proses persalinan yang
berlangsung lebih dari 24 jam.
 waktu pemanjangan proses persalinan yang dimaksud
adalah penambahan antara kala I atau kala II persalinan.
KRITERIA DIAGNOSIS
Pola Persalinan Nulipara Multipara

Pemanjangan fase laten >20 jam >14 jam

Pemanjangan fase aktif >12 jam >6 jam

Kelainan pembukaan serviks

Pembukaan <1,2 cm/jam <1,5 cm/jam

Penurunan < 1cm/jam <2 cm/jam

Partus macet

Tidak ada pembukaan >2 jam >2 jam

Tidak ada penurunan >1 jam >1 jam


Uterus
 Bentuk buah pear, panjang 9 cm, ∅ 5 cm, 30-40
gram.
 Letak : anteflexi (80%), retroflexi (20%)
 topografi : antara vesica urinaria (excavatio
vesicouterina) & rectum (excavatio rectouterina/
cavum Douglas)
extraperitoneal; sisi atas dilapisi peritoneum
Fiksasi uterus
Terdiri atas :
• Alat penahan uterus;
Diafragma pelvis ( indirect)
• Alat penggantung uterus
 Lig. cardinale (Lig. transversum cervicalis) Mackenrodt,
 mengelilingi uterus setinggi perbatasan corpus & cervix
 Lig teres uteri
Dari sudut antara uterus & tuba via canalis inguinalis ke labium mayus
- Plica rectouterina & vesicouterina
Ligamentum latum
Makroskopis
Terdiri atas 4 bagian :
1.Fundus
2.Corpus
3.Isthmus
4.Cervix
A. Portio (portio vaginalis cervicis)
B. Portio supravaginalis cervicis
Dinding uterus, 3 lapis:
 Endometrium (10% massa uterus)
 Myometrium (90% massa uterus)
• Longitudinal
• Sirkuler
• obliq
 Parametrium

Inervasi uterus,
 Simpatis (n. hypogastricus/ T11- L1)
 Parasimpatis (n. pelvicus/ S 3-4)
Vaskularisasi uterus
Menerima darah dari
 A. uterina ( cab. A. iliaca interna)
 A. ovarica ( cab.oarta abdominalis)
 A. vaginalis ( cab. A. iliaca interna)
Fisiologi
PROSES PERSALINAN
 
 Kala I : Dimulai sejak awal kontraksi dengan frekuensi,intensitas dan durasi
yang cukup sehingga menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks.

- Primi : 12-18 jam

- Multi : 8-12jam

 Fase laten : his persalinan sampai his pembukaan

- primi : 8 jam

- multi : 5 jam

 Fase aktif : pembukaan 2cm – 10cm

- primi : 5 jam

- multi : 2 jam
 Kala II : kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (+10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi

- primi : 60-90 menit

- multi : 10-60 menit

 Kala III : Segera setelah kelahiran bayi dan berakhir dengan kelahiran plasenta dan
selaput ketuban

- primi : primi dan multi : 10 menit

 Kala IV : Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum
Etiologi dan Faktor Risiko
Persalinan Lama
Ketidakseimbangan faktor yang mempengaruhi persalinan
• Kelainan tenaga (kelainan HIS dan kemampuan ibu untuk
mengejan) : atonia – hipotonia uteri
• Kelainan jalan lahir
• Kelainan janin (malposisi dan malpresentasi)
• Psikologis ibu
• Penolong
Etiologi dan Faktor Risiko
Post Partum
Etiologi Faktor predisposisi

• Atonia – hipotonia • Partus lama


uteri • Regangan uterus yang
• Gangguan pembekuan berlebihan
darah • Multipara
• Robekan jalan lahir • Infeksi
• Solutio – retensio • Riwayat atonia
plasenta sebelumnya
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI
PERSALINAN LAMA (DISTOSIA)
Ibu :
infeksi intrapartum
ruptura uteri
cincin retraksi patologis
pembentukan fistula
cedera otot – otot atas panggul
Janin :
kaput suksedaneum
molase kepala janin
 PERDARAHAN POST PARTUM
Syok hipovolemik
Kematian ibu
Pemeriksaan Penunjang
• Hb
• Hematokrit
Lab Darah Rutin
• Leukosit
• Trombosit

Untuk mengidentifikasi Janin


yang mempunyai risiko
Kardiotokografi mengalami hipoksia dan
kematian intrautrine atau
(KTG)
mengalami kerusakan
neurologis
PENATALAKSANAAN
 Nilai keadaan TV dan keadaan Umum
 Tentukan keadaan janin
 Periksa air ketuban
 Lakukan vakum ekstraksi

Indikasi :
1. kala 2 memanjang dengan presentasi kepala
2. Ibu punya penyakit jantung
3. Ibu kelelahan untuk meneran
4. Gawat janin
Kontra indikasi :
 Ruptur uteri membakat
 Cpd
 Ibu tidak boleh mengejan
 Bukan presentasi kepala

Syarat
 Pembukaan lebih dari 7cm
 Penurunan kepala di hodge II
 Ada his, dan tenaga mengejan ibu
Manajemen aktif kala III
Tujuan:
- Membuat kontraksi uterus efektif
- Mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah
- Mengurangi AKI dan kesakitan akibat perdarahan

Langkah:
1. Pemberian suntikan oksitosin 10 U
2. Peregangan tali pusat terkendali
3. Melahirkan plasenta dengan massage fundus uteri
Syarat:
- Janin tunggal/ sudah dipastikan tidak ada janin lagi
didalam uterus

Keuntungan:
- Lama kala III menjadi lebih singkat
- Jumlah perdarahan berkurang sehingga dapat mencegah
perdarahan post partum
- menurunkan kejadian retensio plasenta
Epidemiologi
Di Indonesia : 2,8%-4,9%
BHP
• Beneficence
Penegakan diagnosis awal datang ke PONED dengan anamnesis,pemeriksaan fisik
yaitu Ibu hamil G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu janin tunggal hidup persentasi kepala
dengan partus lama pemanjangan kala II distosia hipotonik uteri. Lalu dilakukan
penanganan dengan melakukan vacum ekstraksi.
• Medical problem
Terjadi perdarahan setelah persalinan dengan vacum ekstraksi diagnosis pasien adalah
P1A0 post partum vacum ekstraksi atas indikasi distosia kala II dengan hemoragik post
partum ec hipotonik uteri dengam anemia sedang
• Non maleficence
melakukan penanganan dengan melakukan manajemen aktif kala III dengan pemberian
suntikan oksitosin, metilergometrin, misoprostol. Jika pendarahan tidak berhenti indikasi
dilakukan rujukan ke dr.Sp.OG
• Autonomy
informed consent kepada pasien/keluarga untuk dilakukan vacum ekstraksi
• Justice
melindungi kelompok rentan yaitu ibu dan bayi dengan melakukan tindakan yang sesuai
Prognosis
Ibu
 Q.A.V : dubia ad bonam
 Q.A.F : ad bonam

Janin
 Q.A.V : dubia ad bonam
 Q.A.F : dubia ad bonam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai