Anda di halaman 1dari 33

BST-CBD-MiniCEX

G3P2A0 32 tahun parturient aterm kala 1 fase aktif

Pembimbing:
Dr. dr. Aloysius Suryawan, Sp.OG-KFM

MOLINA NAPUTRI KURNADI


1815123
SMF OBSTETRI-GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG 2020
Identitas Pasien
• Nama : Ny. I
• Usia : 32 tahun
• Alamat : Soreang
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMA
• Status : Menikah 1x, selama 10 tahun
• Nama Suami: Tn. A
• Pekerjaan Suami : Karyawan swasta
• Tanggal masuk : 14 Januari 2020
• Jam : 19.30
Anamnesis
Keluhan utama: Mulas
G3P2A0 usia 32 tahun mengaku hamil 9 bulan datang ke IGD
dengan keluhan mulas. Mulas dirasakan sejak pukul 16.00 (±3 jam
SMRS). Mulas dirasakan menjalar dari punggung ke perut bawah,
tidak berkurang bila di bawa aktivitas atau berjalan, makin lama
makin sering dan kuat. Pasien juga mengatakan terdapat darah dan
lendir yang keluar dari jalan lahir sejak pukul 18.00. Pasien
menyangkal adanya keluar banyak cairan bening dari jalan lahir.
Gerakan janin terasa sejak usia kehamilan 4 bulan dan masih
terasa sampai sekarang. Pasien menyangkal keluhan pandangan
buram, sakit kepala menetap, nyeri ulu hati menetap maupun
sesak.
Anamnesis Tambahan
• RPD : hipertensi sebelum kehamilan (-), DM (-), asma (-)
• RPK : hipertensi (-), DM (-), asma (-)
• R. Kebiasaan: merokok (-), konsumsi alkohol (-)
• R. Alergi : tidak ada alergi makanan dan obat
• R. Pengobatan : (-)
• R. Operasi : (-)
• R. Pernikahan : 1x, selama 10 tahun
• R. KB : (-)
Anamnesis Tambahan
• R. Menstruasi:
• HPHT : 17 April 2019
• Siklus : teratur, 28 hari
• Lamanya : 5-7 hari
• Nyeri : (-)
• Taksiran partus : 24 Januari 2020
• Riwayat ANC : ke bidan, 1x tiap bulan
Riwayat Obstetri
Usia
Perkawinan Kehamilan kehamilan Persalinan Penolong JK BB Keadaan dan usia saat ini
1 1 9 bulan Spontan Bidan L 2800 Hidup, 8 tahun
2 9 bulan Spontan Bidan P 2700 Hidup, 4 tahun
3 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : baik
• Kesan sakit : sedang
• Kesadaran : compos mentis
• TTV
• TD : 120/80 mmHg
• N : 84x/menit
• R : 20x/menit
• S : 36,6oC
• Status gizi
• TB: 162 cm
• BB sekarang/sebelum: 70 kg/59 kg
Status Generalis
• Kepala
• Mata : konjungtiva anemis -/-, • Abdomen
sklera ikterik -/- • Inspeksi : cembung gravida,
bekas operasi -
• Leher : KGB tidak teraba • Auskultasi: BU (+) normal
membesar, trakea letak sentral,
• Perkusi : timpani
tiroid tidak membesar
• Palpasi : nyeri tekan (-)
• Thorax
• Ekstremitas : CRT < 2 detik,
• Cor : BJM, S1=S2 regular, sianosis -/-, edema -/-
murmur -/-
• Pulmo : VBS +/+, rh -/-, wh
-/-
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam :
• TFU : 31 cm • V/V : t.a.k
• Portio : tipis, lunak
• LP : 99 cm
• Presentasi : kepala
• TBBA : 3100 gram • Denominator : ubun-ubun kecil kiri
• His : +, 4x10’/40” depan
• Pembukaan : 4-5 cm
• Letak janin : memanjang
• Ketuban : +
• DJJ : 140x/menit (12-12-11) • Hodge : II
• Leopold
• I : kurang bundar, kurang
melenting, lunak
• II : tahanan terbesar di
sebelah kiri
• III : bundar, melenting, keras
Diagnosis Kerja
• G3P2A0 parturient aterm kala 1 fase aktif
Pemeriksaan Penunjang
• Kardiotokografi : Admission test
Penatalaksanaan
• Rawat inap
• Observasi kemajuan persalinan dan TTV
• Persalinan pervaginam
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
PERSALINAN
NORMAL
DEFINISI
Persalinan : proses dimana bayi,
plasenta dan selaput ketuban keluar dari Persalinan dan kelahiran normal :
uterus ibu. Persalinan normal :
persalinan yang terjadi pada usia • Usia kehamilan cukup bulan
kehamilan cukup bulan (>37 minggu) (37-42 minggu)
tanpa adanya penyulit.
• Persalinan terjadi spontan
• Persalinan spontan : persalinan yang
berlangsung dengan kekuatan ibu • Presentasi belakang kepala
sendiri dan melalui jalan lahir. • Berlangsung tidak lebih dari 18
• Persalinan buatan : persalinan jam
dibantu dengan tenaga dari luar
misalnya ekstraksi dengan forceps, • Tidak ada komplikasi pada ibu
atau dilakukan operasi Sectio Caesarea maupun janin
(SC).
• Persalinan anjuran : persalinan yang
tidak mulai dengan sendirinya tetapi
baru berlangsung setelah pemecahan
Beberapa istilah :
• Abortus: pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 20
minggu atau bayi dengan berat badan < 500 gram
• Partus immaturus: pengeluaran buah kehamilan antara 22 - 28
minggu atau bayi dengan berat badan 500-999 gram
• Partus prematurus: pengeluaran buah kehamilan antara 28 - 37
minggu atau bayi dengan berat badan 1000-2499 gram
• Partus maturus atau aterm: pengeluaran buah kehamilan antara
37 - 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau
lebih
• Partus postmaturus atau serotinus: pengeluaran buah kehamilan
setelah kehamilan 42 minggu
Tanda Kehamilan
• Terduga hamil:
- Perut & uterus membesar
- Tanda Hegar, Chadwick, Piskacek
- Kontraksi Braxton Hicks, teraba ballotement
- Pemeriksaan tes kehamilan (+)
• Tanda pasti kehamilan:
- Gerakan janin dalam rahim, teraba bagian janin
- Terdengar denyut jantung janin (Doppler, CTG)
- USG
Tanda dan Gejala Inpartu
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi 
perubahan pada serviks  lahirnya plasenta secara
lengkap.
Tanda dan gejala inpartu:
• Penipisan dan pembukaan serviks
• Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan
serviks (frekuensi 3-4x dalam 10 menit)
• Cairan lendir bercampur darah pada vagina
KALA 1 (PEMBUKAAN)
dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat hingga serviks membuka lengkap.
Fase Aktif
Fase Laten • Frekuensi dan lama kontraksi uterus
• Dimulai sejak awal kontraksi yang akan meningkat secara bertahap.
menyebabkan penipisan dan Kontraksi dianggap adekuat jika terjadi
pembukaan serviks secara bertahap ≥ 3x dalam waktu 10 menit dengan
• Berlangsung hingga serviks durasi ≥ 40 detik.
membuka < 4cm • Dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm,
• Pada umumnya fase laten akan terjadi dengan kecepatan rata-rata
berlangsung hampir atau hingga 8 1 cm / jam pada primigravida dan 2 cm /
jam jam untuk multigravida
• Terjadi penurunan bagian terbawah
janin

Fase akselerasi (percepatan) : 3-4cm  2 jam


Fase kemajuan maksimal : 4-9cm  2 jam
Fase deselerasi (kecepatan berkurang) : 9-10cm  2 jam
Kala II (Kala Pengeluaran)
• His > kuat, > sering, dan > lama. Selaput
Persalinan kala dua dimulai ketuban mungkin baru pecah spontan pada
ketika pembukaan serviks awal kala 2.
sudah lengkap dan berakhir • Bagian terbawah janin (pada persalinan
normal: kepala) turun hingga dasar panggul
dengan lahirnya bayi.
• Ibu timbul perasaan/refleks ingin mengejan
3 faktor yang berperan dalam makin berat
proses kelahiran bayi: • Perineum meregang, anus terbuka
• Kepala dilahirkan terlebih dahulu,
• Power selanjutnya dilahirkan badan dan anggota
badan
• Passage • Kemungkinan diperlukan pemotongan
• Passanger jaringan perineum (episiotomi)
• Lama kala 2 pada primigravida ±1,5 jam,
multipara ±30 menit
Gerakan Janin  7 Cardinal
Movement
• Engagement kepala masuk PAP
• Descent (turun kepala)  dimulai akibat tekanan cairan ketuban
dan kontraksi otot perut
• Fleksi  ukuran kepala yang lebih kecil (diameter suboccipito-
bregmatica)
• Putaran paksi dalam  pemutaran bagian depan ke bawah simfisis
• Ekstensi  defleksi kepala, agar dapat melalui pintu bawah
panggul
• Putaran paksi luar  karena ukuran bahu di diameter
anteroposterior
• Ekspulsi  kelahiran bahu belakang dan bahu depan
Kala III (Kala Uri)
• Dimulai setelah lahirnya bayi Tanda pelepasan plasenta:
dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban. • Uterus bundar
• Pada kala tiga, miometrium • Perdarahan tiba- tiba dan
berkontraksi mengikuti banyak
penyusutan volume rongga • Tali pusat yang lahir
uterus setelah lahirnya bayi. memanjang
Penyusutan ini  berkurangnya • Naiknya fundus uteri
ukuran pelekatan plasenta  sehingga mudah digerakkan
plasenta akan terlipat, menebal
 lepas dari dinding uterus.
Manajemen Aktif Kala III
• Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama
setelah bayi lahir
• Melakukan penegangan tali pusat terkendali
• Masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir
Kala IV
Persalinan kala IV : setelah lahirnya plasenta dan berakhir 1
jam setelahnya. Kala IV masuk ke dalam periode masa nifas
(puerperium).

Yang harus diperhatikan pada 1 jam post partum:


• Kontraksi uterus harus baik
• Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
• Plasenta dan selaput ketuban sudah lahir lengkap
• Luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
Penatalaksanaan
• Pimpinan kala I:
- Pemeriksaan luar dan dalam (pembukaan, ketuban,
serviks, presentasi dan posisi, turunnya kepala, keadaan
panggul)
- Observasi (TTV, BJJ)
• Pimpinan kala II:
- Pimpin mengejan: hanya boleh saat ada His, seperti
BAB
- Perasat Ritgen
- Tangan kanan penolong menarik dagu anak ke depan,
tangan kiri menahan kepala untuk mengatur
• Pimpinan kala III:
- Awasi perdarahan dan amati tanda pelepasan
plasenta
- Perasat Kustner: jika sudah lepas, lahirkan plasenta

• Kala IV:
- Awasi perdarahan pascasalin
- Periksa bayi
PARTOGRAF
1. Informasi Tentang Ibu

2. Kondisi Janin
Denyut Jantung Janin  1 kotak kecil = 30 menit
3. Warna dan adanya air ketuban  dinilai setiap
kali melakukan pemeriksaan dalam
• U : selaput ketuban utuh
• J : Ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
• K : ketuban sudah pecah dan air ketuban keruh

4. Moulage (penyusupan tulang kepala janin)


• Penyusupan adalah indikator penting mengenai seberapa jauh
kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras
panggul ibu. Tulang kepala yang saling tumpang tindih
menunjukkan adanya CPD (Cephalo-Pelvic Disproportion)
• 0 : tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi
• 1 : tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
• 2 : tulang kepala janin saling tumpah tindih, tetapi masih dapat
dipisahkan
• 3 : tulang kepala janin tumpang tindih & tidak dapat dipisahkan
5. Kemajuan Persalinan
• Pembukaan cervix  dicatat ketika fase aktif persalinan,
pencatatan dimulai sejajar dengan garis waspada dan diberi
tanda “X”
• Penurunan bagian terbawah  dicatat dengan memberi tanda
“O”.
6. Garis waspada dan garis bertindak
• Garis waspada dimulai pada pembukaan 4 cm dan berakhir pada titik
dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1
cm per jam.
• Jika pembukaan cervix mengarah ke sebelah kanan garis waspada
maka harus dipertimbangkan adanya penyulit. Pertimbangkan
melakukan tindakan intervensi yang diperlukan (rujuk, drip oksitosin)
• Garis bertindak tertera sejajar dengan garis waspada, dipisahkan oleh
8 kotak atau 4 jalur ke sisi kanan
• Jika pembukaan cervix di sebelah kanan garis bertindak, maka
tindakan untuk menyelesaikan persalinan harus dilakukan
7. Jam dan Waktu

• Terdapat kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan.


Setiap kotak sedang menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase aktif
persalinan

8. Kontraksi Uterus

• Terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi tiap 10 menit” , setiap
kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah
kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik

9. Obat-obatan dan cairan yang diberikan

• Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan cairan IV dalam kotak


10. Kondisi Ibu

• Nadi dicatat tiap 30 menit, tekanan darah dicatat


setiap 4 jam, dan temperatur tubuh dicatat setiap 2
jam dalam kotak waktu yang sesuai
• Volume urin, protein, aseton  ukur dan catat jumlah
produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam. Jika
memungkinkan saat ibu berkemih, lakukan
pemeriksaan adanya aseton atau protein dalam urin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai