Anda di halaman 1dari 73

PARADIGMA DALAM ASUHAN

PERSALINAN NORMAL

• Fokus persalinan normal adalah persalinan bersih dan


aman serta mencegah terjadinya komplikasi
• Contoh paradigma pencegahan :
a.Mencegah perdarahan pasca persalinan yang di
sebabkan atonia uteri
b.Mencegah terjadiya laserasi/episiotomi
c.Mencegah terjadinya retensio plasenta
d.Mencegah terjadinya partus lama
e.Mencegah terjadinya asfiksia bayi baru lahir
Penapisan awal pada kala 1
Asuhan Persalinan Normal
1. Riwayat bedah caesar
2. Perdarahan pervaginam
3. Persalinan kurang bulan ( UK < 37 minggu )
4. Ketuban pecah dengan mekonium kental
5. Ketuban pecah lama ( > 24 jam )
6. Ketuban pecah pada persalinann kurang bulan ( UK < 37
minggu )
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda / gejala infeksi
10. Preeklamsia/ eklamsia
11. Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih
12. Gawat janin
13. Primapara dalam fase aktif kala satu persalinan dengan
palpasi kepala masih 5/5
14. Presentasi bukan belakang kepala
15. Presentasi majemuk
16. Kehamilan gemeli
17. Tali pusat menumbung
18. Syock
19. Penyakit-penyakit yang menyertai
Kala I
• Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus dan pembukaan serviks
hingga mencapai pembukaan lengkap
(10 cm) kala ini terjadi dari 2 fase yaitu :
Fase Laten
Fase Aktif
1.Fase laten
• Dimulai sejak awal kontraksi yang
menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap.
• Pembukaan serviks kurang dari 4
cm.
• Berlangsung selama + 8 jam dan
sangat lambat.
2.Fase aktif
Dibagi dalam 3 fase :

a. Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan


yang kurang dari 4 cm tadi berubah menjadi 4 cm.
b. Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam
pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm
menjadi 9 cm.
c. Fase deselarasi : pembukaan lambat karena dalam 2
jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.

Pada fase aktif frekuensi dan lama kontraksi


uterus umumnya meningkat (kontraksi adekuat
atau memadai jika terjadi 3x atau lebih per 10 menit
dan berlangsung selama 40 detik atau lebih serta
terjadi penurunan terbawah janin).
A.PERUBAHAN FISIOLOGIS &
PSIKOLOGIS PADA KALA I
PERUBAHAN FISIOLOGIS
a.UTERUS
Kontraksi uterus mulai dari fundus dan terus menyebar
ke depan dan ke bawah abdomen. Kontraksi berakhir
dengan masa yang terpanjang dan sangat kuat pada
fundus. Selagi uterus berkontraksi dan relaksasi
memungkinkan kepala janin masuk ke rongga pelvik.
COUNT..
b. SERVIKS
1) Penipisan/ Efficement
Kemajuan pemendekan dan penipisan serviks.
Panjang serviks pada akhir kehamilan normal berubah – ubah
(beberapa mm sampai 3 cm).
•Dengan mulainya persalinan panjangnya serviks berkurang
secara teratur sampai menjadi pendek (hanya beberapa mm).
Serviks yang sangat tipis ini disebut sebagai menipis penuh
COUNT..
2) Pembukaan / Dilatasi
Pembukaan progresif dari serviks. Untuk
mengukur dilatasi diameter serviks digunakan
ukuran centimeter dengan menggunakan jari
tangan saat peeriksaan dalam.
Serviks dianggap membuka lengkap setelah
mencapai diameter 10 cm
COUNT,,
3 ) Blood Show

Blood show (lendir show) pada umumnya ibu


akan mengeluarkan darah sedikit atau sedang
dari serviks
b. SELAPUT KETUBAN
Pecahnya selaput ketuban
Warna air ketuban jernih, bau anyir,
jumlah ± 1 liter  Normal
Pemeriksaan melalui VT 4 jam sekali
c.DJJ
Normal 120-160 x/mnt
Kurang dari 100x/mnt atau lebih dari
180x/mnt curigai gawat janin
Pemeriksaan melalui auskultasi 30
mnt sekali
d. KONTRAKSI
Lama kontraksi berlangsung 45-75 detik
Kekuatan kontraksi dapat diketahui dg menekan dinding
rahim ke dalam
Sifat frekuensi, durasi & intensitas kontraksi
o Intensitas ringan : pd puncak kontraksi, buku jari dpt
dg mudah menekan ke abdomen
o Intensitas sedang : pd puncak kontraksi, buku jari dpt
dg ringan menekan ke abdomen
o Intensitas berat : pd puncak kontraksi, buku jari tidak
dpt menekan abdomen
e. KELUARNYA BLOOD SHOW
f. PENURUNAN KEPALA
MENENTUKAN PENURUNAN
KEPALA
Bagian terbawah janin selurunya teraba diatas simfisis
5/5
Sebagian (1/5) bag t’bawah janin tlh masuk rongga
4/5 panggul

Sebagian (2/5) bag t’bawah janin tlh masuk rongga


3/5 panggul

Hanya sebagian dr bag t’bwh janin msh berada di atas


2/5 simfisis & 3/5 bag tlh melewati rongga panggul ( tdk dpt
digoyang)
Hanya 1 jari dpt meraba bag terbawah janin yang berada
1/5 diatas symfisis & 4/5 masuk

Bagian terbawah janin sdh tdk dpat diraba


0/5
Perubahan psikologis
 Cemas
 Takut
 Kwatir
 Pd stadium dini Ibu msh bisa u/ makan
& minum atau tertawa & mengobrol dg
riang di antara kontraksi. Ttp saat
perSalinan maju maka ibu akan lebih
banyak diam & kadang2 menjerit.
Sering menanyakan kpn bayinya lahir
 Kadang tidak mperdulikan nasehat
orang sekitar/ penolong p’Salinan
 Kadang Ibu putus asa  nyeri yg
dirasakan terlalu kuat
RENCANA ASUHAN KALA I
Anamnese
• Nama,umur & alamat
• HPHT
• HPL
• Riwayat kesehatan (mx pernafasan, hipertensi,
gangguan jantung)
• Riwayat alergi obat
• Riwayat kehamilan sekarang
• Riwayat kehamilan sebelumnya
Pemeriksaan fisik
Langkah2 pmx fisik :
• Cuci tangan
• Tunjukkan sikap ramah & sopan, dukung
Ibu
• Kosongkan kandung kemih
• Nilai kesehatan & k/u Ibu, TTV, inspeksi
• Pemeriksaan abdomen
• Periksa dalam
Pemeriksaan
abdomen
• Inspeksi apakah ada
bekas luka operasi, linea,
strie.
• Palpasi
Menentukan TFU
Memantau kontraksi
Menentukan presentasi
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
• Auskultasi
Bs dg funandoskop/dopler
Dilakukan pada saat tdk ada kontraksi
Di nilai setiap 30 mnt
• PERSIAPAN ALAT
Handscoon
Larutan DTT
Kapas DTT
• PERSIAPAN PASIEN
Tutupi badan ibu dg selimut/sarung
Posisi lithotomi
• PERSIAPAN PEMERIKSA
Cuci tangan
Pakai handscoon steril
Langkah-langkah VT
Gunakan kapas DTT u/ m’Bersihkan labia sec hati2 dari
atas ke bawah
Labia dibuka & jari telunjuk & jari tengah tangan kanan
masuk ke introitus vagina
Stlh jari yg memeriksa masuk, tangan kiri pindah pd bag
perut di atas simfisis u/ menahan bag depan.

Sekali jari pemeriksa masuk, jari itu


tidak boleh dikeluarkan sebelum
pemeriksaan dalam selesai
Sebelum melakukan VT
• Lakukan inspeksi pd daerah genetalia eksterna
Apakah ada pengeluaran pervaginam
Apakah odem
Apakah ada abses kelenjar bartolin
Apakah ada varises
Apakah ada condiloma
Apakah ada benjolan abnormal
Jari pemeriksa masuk scr obstetri
• Vagina : apakah ada benjolan abnormal
• Cerviks : apakah ada benjolan abnormal,
kaku/tidak, mendatar/blm, bibir cerviks msh
tebal/tipis(efficement), pembukaan.
• Keadaan ketuban : msh utuh/tdk, jika
pecah warnanya jernih/meconium,
• Tentukan presentasi & posisi bagian depan
: apa yg mjd bag depan, tentukan posisi
kadang sulit maka pemeriksaan dlm
harus dicocokkan dg pemeriksaan luar,
biasanya UUK terletak sepihak dg
punggung bayi & DJJ.
• Turunnya kepala
• Tentukan ada tidaknya caput
• Periksa ada tidaknya bagian yang menumbung
(tangan, lengan, kaki & talipusat.
Kaki tidak dapat diluruskan thdp tungkai
bawah, tangan dpt diluruskan thdp lengan
bawah
Jari kaki kecil dibanding dg telapak kaki, jari
tangan kira2 sepanjang telapak tangan
Kaki punya tonjolan tulang ( 2 buah mata kaki
& sebuag tumit), tangan punya 2 tonjolan
(mata tangan)
Rencana asuhan kala I
• PENGGUNAAN PARTOGRAF

PENGERTIAN :
Partograf adl alat bantu u/ memantau
kemajuan kala I persalinan & informasi u/ m’Buat
keputusan klinik.
Tujuan :
* Mencatat hasil observasi & kemajuan persalinan
* Deteksi proses persalinan berjalan lancar/ tidak
* Data pelengkap pemantauan kondisi janin
• Jk digunakan dg tepat & konsisten , akan
membantu penolong persalinan
• Mencatat kemajuan persalinan
• Mencatat kondisi ibu & janin
• Mencatat asuhan yg diberikan slm
persalinan
• Sbg informasi yg tercatat u/ identifikasi dini
penyulit persalinan
• Sbg informasi yg t’sedia u/m’buat
keputusan klinik yg sesuai & tepat waktu
Kapan & untuk siapa???????
• u/ semua Ibu dlm FASE AKTIF kala I persalinan
• Selama persalinan & kelahiran bayi di semua T4 (rumah,
PKM, klinik, BPS, RS)
• Sec rutin o/ semua penolong persalinan yg m’Berikan
asuhan p’Salinan
Apa saja yg dicatat
• Informasi ttg ibu • Keadaan janin
Nama, umur DJJ
G,P,A
Warna & adanya air
Nomor catatan
ketuban
medik/PKM
Tgl & waktu mulai
Penyusupan
dirawat (moulage) kepala janin
Waktu pecahnya
ketuban
Mulainya mules
Count..
• Kemajuan persalinan • Kontraksi uterus
Pembukaan cerviks Frekuensi CU dlm
Penurunan bagian waktu 10 mnt
terbawah/presentasi Lama / durasi
janin kontraksi (dlm detik)
Garis waspada
Jam mulainya fase
aktif
Count..
• Obat2tan & cairan • Kondisi
Oksitosin Nadi,TD & suhu
Obat2an lainnya & Urine
cairan IV yg (volume,aseton/
diberikan protein)
Warna & adanya air ketuban
U : selaput ketuban masih UTUH
J : selaput ketuban sudah pecah & air ketuban JERNIH
M : selaput ketuban sudah pecah & air ketuban bercampur
MECONIUM
D : selaput ketuban sudah pecah & air ketuban bercampur
DARAH
K : selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak
mengalir lagi (KERING)
PENYUSUPAN (MOULAGE)
0 : tulang2 kpl janin terpisah, sutura dg mudah dpt
dipalpasi
1 : tulang2 kpl janin hanya saling bersentuhan
2 : tulang2 kpl janin saling tumpang tindih tetapi masih
dapat dipisahkan
3 : tulang2 kpl janin saling tumpang tindih dan tidak
dapat dipisahkan
Frekuensi penilaian
persalinan
normal
Setiap 4 jam  TD
 Pembukaan cerviks
 Penurunan
Setiap 2 jam Suhu badan
Setiap 30 menit  DJJ
 kontraksi uterus
Setiap 30-60 menit Nadi
Kontraksi

a.Kurang dari 20 detik


b.20-40 detik
c.Lebih dari 40 detik
MEMBERIKAN DUKUNGAN
PERSALINAN

Memberikan dukungan emosional


Membantu pengaturan posisi Ibu
Memberikan cairan & nutrisi
Keleluasaan u/ m’Gunakan kamar mandi sec teratur
Pencegahan infeksi
DUKUNGAN EMOSIONAL
• Dukung & ajarkan suami & anggota klg u/
pendampingan slm proses persalinan
• Memberi motivasi
• Bantu ibu nafas scr benar pd saat kontraksi
• Pijat punggung, kaki/kpl (pengurangan rasa nyeri)
• Menyeka ibu scr lembut dg menggunakan kain yg
dibasahi air hangat
• Ciptakan suasana kekeluargaan & rasa nyaman
MENGATUR POSISI
• Anjurkan ibu u/ mencoba posisi senyaman mungkin
selama persalinan..

Ibu berbaring terlalu lama


Tdk dianjurkan
PEMBERIAN CAIRAN NUTRISI
• Anjurkan ibu u/ makan & minum selama mash bs

KAMAR MANDI

Ajurkan ibu untuk mengosongkan kandung


Kemihnya scr rutin slm persalinan
TANDA BAHAYA KALA I
Temuan-temuan anamnesis Rencana untuk asuhan
dan/atau pemeriksaan

Riwayat bedah sesar 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas


yang mempunyai kemampuan
untuk melakukan bedah sesar.
2. Dampingi ibu ke tempat
rujukan. Berilah dukungan dan
semangat.
COUNT..

Perdarahan pervaginam Jangan melakukan pemeriksaan


dalam
selain dari lendir 1. Baringkan ibu ke sisi kiri
bercampur darah 2. Pasang infus menggunakan
(show) jarum berdiameter besar
(ukuran 16 atau 18) dan berikan
ringer loktat atau cairan garam
fisiologis (NS)
3. Segera rujuk ke fasilitas yang
memiliki kemampuan untuk
melakukan bedah sesar.
4. Dampingi ibu ke tempat
rujukan.
COUNT..
Kurang dari 37 minggu (persalinan 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
kurang bulan) memiliki kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric dan BBL.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan
dan berikan dukungan serta
semangat.

Ketuban pecah disertai dengan 1. Baringkan ibu ke sisi kiri


keluarnya mekonium kental 2. Dengarkan DJJ
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
memiliki kemampuan penatalaksanaan
untuk melakukan bedah sesar.
4. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan
bawa partus set, kateter penghisap
lendir delle dan handuk/kain untuk
mengeringkan dan menyelimuti bayi
kalau ibu melahirkan di jalan.
COUNT..

Ketuban pecah bercampur dengan 1. Dengarkan DJJ, jika ada tanda-


sedikit mekonium disertai tanda- tanda gawat janin laksanakan asuhan
tanda gawat janin yang sesuai (lihat dibawah ini)
Ketuban telah pecah (lebih dari 24 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
jam) atau ketuban pecah pada memiliki kemampuan melakukan
kehamilan kurang bulan (usia asuhan kegawat daruratan obstetric.
kehamilan kurang dari 37 minggu)
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan
dan berikan dukungan serta
semangat.
COUNT..

Tanda-tanda atau gejala-gejala 1. Baringkan ibu miring kekiri


infeksi : 2. Pasang infus menggunakan
- Temperatur tubuh jarum berdiameter besar
- Menggigil (ukuran 16 atau 18) dan
- Nyeri abdomen berikan ringer loktat atau
cairan garam fisiologis (NS)
- Cairan ketuban yang berbau dengan tetesan 125 ml/jam.
3. Segera rujuk ke fasilitas
yang memiliki kemampuan
untuk melakukan bedah sesar.
4. Dampingi ibu ke tempat
rujukan dan berikan dukungan
serta semangat.
COUNT

Tekanan darah lebih dari 160/ 110 1. Baringkan ibu miring kekiri
dan/atau terdapat protein dalam 2. Pasang infus menggunakan jarum
urine (preeklamsia berat) berdiameter besar (ukuran 16 atau
18) dan berikan ringer loktat atau
cairan garam fisiologis (NS)
3. Jika mungkin berikan dosis awal 4
g MgSO4 20% IV selama 20 menit.
4. Suntikan 10 g MgSO4 50% 15 g IM
pada bokong kiri dan kanan.
5. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
memiliki kapabilitas asuhan kegawat
daruratan obstetric dan BBL.
6. Dampingi ibu ke tempat rujukan
dan berikan dukungan serta
semangat
COUNT..

Tinggi fundus 40 cm atau lebih 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas


(makrosomia, polihidramniofis, yang memiliki kemampuan untuk
kehamilan ganda melakukan bedah sesar.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan
dan berikan semangat dan
dukungan.
Alasan :
Jika diagnosisnya adalah
polihidramnion, mungkin ada
masalah-masalah dengan janinnya.
Dengan adanya makrosomia risiko
distosia bahu dan perdarahan
pasca persalinan atau lebih besar.
COUNT..
DJJ kurang dari 100 atau lebih 1. Baringkan ibu miring ke kiri, dan
dari 180 kali/menit pada 2 x anjurkan untuk bernapas secara
penilaian dengan jarak 5 menit teratur.
(gawat janin)
2. Pasang infus menggunakan jarum
berdiameter besar (ukuran 16 atau
18) dan berikan renger laktat atau
cairan garam fisiologis (NS) dengan
tetesan 125 ml/jam.
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
memiliki kemampuan
penatalaksanaan kegawat daruratan
obstetri dan BBL.
4. Dampingi ibu ke tempat rujukan
dan berikan dukungan dan semangat.
COUNT..

Primipara dalam persalinan fase 1. Baringkan ibu miring ke kiri


aktif dengan palpasi kepala janin
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas
masih 5/5 yang memiliki kemampuan
pembedahan bedah sesar
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan
dan berikan dukungan dan
semangat.
COUNT..

Presentasi bukan belakang Baringkan ibu miring ke


kepala (sungsang, letak lintang, kiri.
dll)
2. Segera rujuk ibu ke
fasilitas yang memiliki
kemampuan
penatalaksanaan kegawat
daruratan obstetri dan
BBL.
3. Dampingi ibu ke tempat
rujukan dan berikan
dukungan dan semangat
COUNT..

Presentasi ganda (majemuk) 1. Baringkan ibu dengan posisi


(adanya bagian janin, seperti lutut menempel ke dada atau
misalnya lengan atau tangan, miring ke kiri.
bersamaan dengan presentasi
belakang kepala) 2. Segera rujuk ibu ke
fasilitas yang memiliki
kemampuan penatalaksanaan
kegawat daruratan obstetri
dan BBL.
3. Dampingi ibu ke tempat
rujukan dan berikan dukungan
dan semangat.
COUNT..
Tali pusat 1. Gunakan sarung tangan disinfeksi tingkat, letakan satu
menumbung tangan divagina dan jauhkan kepala janin dari tali pusat janin.
(jika tali Gunakan tangan yang lain pada abdomen untuk membantu
pusat masih menggeser bayi dan menolong bagian terbawah bayi tidak
berdenyut ) menekan tali pusatnya. (keluarga mungkin dapat membantu).
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan
penatalaksanaan kegawat daruratan obstetric dan BBL.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta
dukungan
ATAU
1. Minta ibu untuk melakukan posisi bersujud dimana posisi
bokong tinggi melebih kepala ibu, hingga tiba ke tempat
rujukan.
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetric dan BBL.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta
dukungan.
COUNT..
Tanda-tanda gejala syok : 1. Baringkan ibu miring ke kiri
•Nadi cepat, lemah (lebih dari 2. Jika mungkin naikkan kedua kaki ibu
110 kali/menit) untuk meningkatkan aliran darah ke
•Tekanan darahnya rendah jantung.
(sistolik kurang dari 90 mm Hg 3. Pasang infus menggunakan jarum
•Pucat berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan
berikan RL atau cairan garam fisiologis
•Berkeringat atau kulit lembab,
dingin. (NS), infuskan 1 liter dalam waktu 15 – 20
menit, jika mungkin infuskan 2 liter dalam
•Napas cepat (lebih dari 30 waktu 1 jam pertama, kemudian turunkan
x/menit) tetesan menjadi 125 m/jam.
•Cemas, bingung atau tidak 4. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
sadar memiliki kemampuan penatalaksanaan
•Produksi urin sedikit (kurang kegawat daruratan obstetri dan BBL.
dari 30 ml/jam) 5. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan
berikan dukungan dan semangat.
COUNT..

Tanda-tanda gejala persalinan 1. Segera rujuk ibu ke


dengan fase laten yang fasilitas yang memiliki
memanjang. kapasitas kegawatdaruratan
•Pembukaan serviks kurang obstetri dan BBL.
dari 4 cm setelah 8 jam. 2. Dampingi ibu ke tempat
•Kontraksi teratur lebih dari 2 rujukan dan berikan dukungan
dalam 10 menit) serta semangat.
COUNT..

Tanda dan gejala belum inpartu 1. Anjurkan ibu untuk minum dan
•Kurang dari 2 kontraksi dalam makan.
10 menit, berlangsung kurang 2. Anjurkan ibu untuk bergerak
dari 20 detik bebas dan leluasa.
•Tidak ada perubahan serviks 3. Jika kontraksi berhenti
dalam waktu 1 – 2 jam. dan/atau tidak ada perubahan
serviks, evaluasi djj, jika tidak
ada tanda-tanda kegawatan pada
ibu dan janin. Persilahkan ibu
pulang dengan nasehat untuk :
Menjaga cukup makan dan minum
Datang untuk mendapatkan
asuhan jika terjadi peningkatan
frekuensi d
COUNT..

Tanda dan gejala partus lama 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas


•Pembukaan serviks mengarah yang memiliki kemampuan
kesebelah kanan garis waspada penatalaksanaan
(partograp) kegawatdaruratan obstetric
•Pembukaan serviks kurang dan BBL.
dari 1 cm perjam 2. Dampingi ibu ke tempat
•Kurang dari 2 kontraksi dalam rujukan dan berikan semangat
waktu 10 menit, masing-masing serta dukungan.
berlangsung kurang dari 40
detik.
Hal-hal yang perlu di dokumentasikan
• Pendokumentasian dapat dilakukan dengan
menggunakan hasil temuan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
COUNT..

B. Pemeriksaan fisik
A. Anamnesis
1. Nama, umur dan alamat 1. Pemeriksaan abdomen
2. Gravida dan para - Menentukan TFU
3. HPHT - Memantau kontraksi
4. Tapsiran persalinan uterus
5. Alergi obat-obatan - Memantau DJJ
6. Riwayat kehamilan, - Memantau presentasi
sekarang dan sebelumnya
7. Riwayat medis lainnya. - Memantau penurunan
8. Masalah medis saat ini, bagian terbawah janin
dll.
COUNT..

2. Pemeriksaan dalam
- Menilai cairan vagina
- Memeriksa genetalia externa
- Menilai penurunan janin
- Menilai penyusupan tulang kepala
- Menilai kepala janin apakah sesuai dengan
diameter jalan lahir
- Jangan melakukan pemeriksaan dalam jika ada
perdarahan pervaginam.
Format pendokumentasian kala I

Digunakan SOAP untuk mendokumentasikannya.


• S : Subjektif
Menggambarkan hasil pendokumentasian
anamnesis.
• O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil dari pemeriksaan
laboratorium dan tes diagnostic lain yang
dirumuskan dalam data focus untuk mendukung
asuhan sebagai langkah I varney.
COUNT..

• A : Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data objektif dalam identifikasi yang meliputi :
1. Diagnosa atau masalah
2. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi, kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah II,
III dan IV varney.
• P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan
pelaksanaan tindakan dan evaluasi berdasarkan
assessment sebagai langkah V, VI dan VII varney.

Anda mungkin juga menyukai