by
Dr. C.A.N. Rieuwpassa,SpOG
Managemen Persalinan
Batasan:
Persalinan:proses alamiah dimana terjadi perlangsungan progesif dilatasi serviks uteri yang berhubungan dengan kontraksi rahim yang adekuat serta pengeluran janin dan plasenta dari tubuh ibu. Dapat spontan atau induksi, aterm/ preterm,posterm
Juga disebut mekanisme persalinan kardinal karena terjadi perubahan posisi kepala pada waktu melewati jalan lahir.
Diagnosis Inpartu
Tanda dan gejala pd persalinan kala satu : His sdh teratur ,frekuensi minimal 2 x /10 m. Penipisan dan pembukaan serviks. Keluar cairan (lendir & darah) per vaginam.
RUJUK/ KONSULTASI
Riwayat bedah sesar.
Pendarahan pervaginam.
Persalinan kurang bulan. Ketuban pecah dengan mekonium kental. Ketuban pecah lama ( lebih dari 24 jam). Ketuban pecah pada persalinan preterm. Ikterus. Anemia berat.
Bagian-bagian Partograf
A. Kemajuan persalinan
* Pembukaan seviks.
* Turunnya bagian terbawah dari kepala janin. * Kontraksi uterus(His). B. Kondisi janin * Denyut jantung janin. * Warna dan volume air ketuban. * Moulase kepala janin.
*Pemberian obat
*Pemberian cairan per oral (minum) dan atau perinfus. *Pemeriksaan laboratorium Alb/ reduksi/aseton dan atau Hb.
Garis waspada: Garis lurus dari pembukaan 3 atau 4 cm sampai 10 cm = kecepatan pembukaan pada fase aktif. Garis tindakan : 4 Jam dari garis waspada // dengan garis waspada.
Persalinan N : Pembukaan berada di garis atau sebelah kiri garis waspada.
- Mencuci tangan
Persiapan alat/ bahan dan tempat kelahiran.
Amniotomi
Indikasi : bila pembukaan serviks sdh lengkap serta kepala telah engaged ( kepala sdh berada dalam panggul ibu & tidak teraba tali pusat atau bagian kecil lainnya) dan ketuban belum pecah. Gunakan klem kocher pada saat his sedang bekurang untuk menyobek selaput Periksa kembali apa tidak ada tali pusat menumbung dan perhatikan warna air ketuban dan jumlahnya.. Periksa kembali denyut jantung janin
Posisi jongkok.
Posisi berdiri. Posisi merangkak. Posisi Berbaring miring pada Sisi Kiri. Ingat ! Posisi terlentang pada punggung selama kala II tidak di anjurkan.
Episiotomi
Tidak ada cukup bukti klinis: - Mencegah kerusakan sfinkter ani & mukosa rektum serta kerusakan serius pd otot dasar panggul dan trauma kepala janin. - Lebih mudah menjahit dan sembuh di bandingkan dp luka spontan. Sebaliknya episiotomi dapat
- Meningkatkan kerusakan sfinkter ani
- Jumlah pendarahan ber + dan luka ber+ dalam. - Rasa nyeri ber + pd hari-hari pertama postpartum.
Indikasi Episiotomi
Mempercepat persalinan bila : - Ada gawat janin. - Kegawatan ibu. - Bila didapatkan jaringan parut pada perineum.
Retensi plasenta
Inversio uteri
Atonia uteri
- robekan perineum
- episiotomi
TERIMA KASIH