KELOMPOK 2
Tinjauan Teori
1. Pengertian
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari
pre eklampsia, antara lain:
• Pre eklampsia adalah penyakit yang ditandai
dengan adanya hipertensi, proteinuria dan
edema yang timbul selama kehamilan atau
sampai 48 jam post partum (bobak & jensen,
1995). Umumnya terjadi pada trimester 3
kehamilan. Pre-eklampsia dikenal juga dengan
sebutan pregnancy induced hypertension (pih)
gestosis atau toksemia kehamilan.
2. Epidemiologi
Prevelensi pre-eklampsi bervariasi sesuai
karakteristik populasi dan deinisi yang
digunakan untuk menerangkannya (chappell et
all,1999). Terjadi kurang dari 5% dalam
kebanyakan populasi, dan studi prospectif
menunjukkan insiden dibawah 2,2%, bahkan
pada populasi primigrafida yang diketahui
prevelensinya lebih tinggi (higgins et al,1997
dalam asuhan kebidanan persalinan &
kelahiran,2006)
3. Etiologi
• Keluhan utama :
OS masuk dengan keluhan sakit perut tembus
belakang, disertai pengeluaran darah (+) dan
lendir (-). Os mengeluh sakit kepala dan
penglihatan kabur.
• Riwayat keluahan utama :
Keluar air sejak tanggal 01-11-2012 pada jam
04.00,warna jernih tanpa di sertai rasa nyeri
perut
C. Riwayat menstruasi
• Menarche : 14 tahun
• siklus : teratur
• lamanya : 5-6 hari
• konsistensi : encer
• HPHT : 27 - 01 - 2012
D. Riwayat perkawinan
• Kawin : 1 kali
• umur : 25 tahun
• lamanya : 9 bulan
E. Riwayat kehamilan, persalinan yang
lalu : Hamil sekarang
F. Riwayat kehamilan sekarang :
• GI P 0 A 0
Trimester I
• Keluhan : tidak ada
• ANC : 3 x
• imunisasi : 1x TT
LANJUTAN
Trimester II
• Keluhan : Tidak ada
• ANC : 3 x
• Imunisasi : 1X TT
Trimester III
• Keluhan :
• ANC : 4 x
• Imunisasi : lengkap
• Riwayat penyakit yang pernah diderita :
Tidak ada
• Riwayat penyakit dalam keluarga adalah
keturunan kembar : Tidak ada
• Riwayat KB : Tidak ada
3. Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan umum : KU baik
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 150/90 MmHg
Denyut Nadi : 80 x/Mnt
Pernapasan : 22 x/Mnt
Suhu : 36,5 0C
• Pemeriksaan sistematis
• Muka
cloasma gravidarum : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
pucat : Tidak pucat
• Mata
Konjugtiva : Tidak Anemis
Sklera : Tidak Ikterus
• Mulut / gigi
stomatitis : Tidak
caries : Tidak
gigi palsu : Tidak
• Leher
Kelenjar thyroid : Tidak ada
Kelenjar getah bening : Tidak ada
LANJUTAN,,
• Dada
Jantung : Normal
Payudara : Simetris Ki-ka
Benjolan : tidak ada
Puting susu : Menonjol
Pengeluaran : Belum ada
• Perut
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Sesuai umur kehamilan
Palpasi :
Leopold I : TFU 2 jbpx, TBJ : 3255
Leopold II : Pu – Ka
Leopold III: Presentasi kepala
Leopold IV : U
Auskultasi : Bjf (+)
Frekuensi 138x/Menit
• Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis gravidarum
Nyeri pinggang : Tidak ada
• Ekstremitas atas dan bawah
Oedema : ada
Kemerahan : Tidak ada
Varices : Tidak ada
• Anogenital
1) inspeksi : anus : tidak ada haemoroid
Vulva/vagina: Tidak oedema
varises : Tidak ada
• 2) Periksa Dalam : Portio tebal lunak,
pembukaan 4 cm
Ketuban : (+) bagian terendah kepala, penurunan
bagaian terendah HI
• Pemeriksaan penunjang (Laboratorium dan USG)
Protein Uri : +
Klasifikasi Data
DS :
• Os mengatakan kehamilannya sudah cukup
bulan
• Os mengatakan anak ke – 1
• Os mengatakan sakit perut tembus belakang
• Os mengatakan sakit kepala dan penglihatan
kabur
DO :
• GI P0 Ao umur kehamilan 39 minggu 6 hari,
• Palpasi leopold I : TFU 2 Jbpx, Leopold II : PU-ka, Leopold III :
presentasi kepala, Leopold IV : U
• Auskultasi : BJF , teratur 138 x/Menit
• Pemeriksaan dalam :
• Portio tebal lunak : Pembukaan 4 cm, ketuban (-), presentasi
portus kepala, kesan panggul normal, penurunan bagian terendah
H1
• Ekstremitas atas dan bawah : Oedema
• KU baik, kesadaran composmentis
• TTV : TD : 150/90 mmHg
N : 80 x/menit
S : 360C
R : 22 x/ Menit
II. Analisa masalah/Diagnosa
Masalah/Diagnosa
GI P0 AO UK 39 mgg 6 hr janin tunggal hidup intra
uterin dengan fase aktif dengan preeklamsi.
Data dasar
DS :
• Klien mengatakan kehamilannya sudah cukup bulan
pengeluaran lender (-) pengeluaran darah (+)
• Klien mengatakan anak ke –1
• Haid terakhir 27 – 01 - 2012
• Ibu mengatakan sakit kepala dan penglihatan kabur
DO :
• GI P0 AO UK 39 mgg 6 hr
• TP : 3 – 11 – 2012
• TTV : TD : 150/90 mmHg
• N : 80 x/menit
• S : 360C
• R : 22 x/ Menit
• Palpasi
• Leopold I : TFU 2 jbpx, TBJ : 3255
• Leopold I : Pu – Ka
• Leopold I : Presentasi kepala
• Leopold I : U
• Auskultasi : Bjf (+)
• Frekuensi : 138x/Menit
• Pemeriksan Dalam : Portio tebal lunak,
pembukaan 4 cm, Ketuban : (+) bagian
terendah kepala, penurunan bagian terendah
HI
• Ekstremitas atas dan bawah : oedema
KALA II
Tujuan
Proses persalinan kala 1 berlangsung normal
tanpa adanya komplikasi dengan kriteria
• KU baik
• TTV Normal
• Kala I berlangsung tidak lebih dari 8 jam
• Ibu dan bayi dalam keadaan sehat
V. Rencana
• Observasi Ku dan TTV
• Lakukan pemeriksaan dalam setiap jam
• Observasi his dan bjf tiap 30 menit
• Anjurkan ibu untuk buang air kecil
• Anjurkan keluarga untuk beri minum dan makan pada ibu
diantara kontraksi
• Memberi antibiotik
• Tempatkan klien pada posisi lateral lari.
• Berikan support pada ibu
• Lakukan kaloborasi dengan dokter tentang tindakan yang
akan diberikan
Rasional
• Merupakan indikator untuk mengetahui keadaan pathologi
• Untuk mengetahui pembukaan serviks dan kemajuan
persalinan
• Mendeteksi adanya bradicardi dan tachicardi dan his untuk
mengetahui kemajuan persalinan
• Kandung kemih yang penuh dapat menghambat
penurunan kepala
• Agar ibu mempunyai kekuatan pada saat mengedan dan
sebagai cadangan energy
• Untuk mencegah terjadinya infeksi
• Meningkatkan aliran balik vena dengan memindahkan
tekanan dari uterus gravida terhadap vena cafa inferior.
LANJUTAN
• Meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap
kemampuan sendiri untuk mengatasi atau
mengani persalinan
• Tindakan pengobatan yang diberikan dapat
membantu kelancaran persalinan
KALA II
RENCANA
• Observasi DJJ
• Beritahu ibu bahwa pembukaan sdh lengkap
• Pimpin ibu untuk meneran jika ada HIS
• Letakkan handuk bersih di atas perut ibu
• Memakai sarung tangan DTT untuk menolong
persalinan
• Lahirkan kepala sambil menyokong perineum dan
menahan puncak kepala
• Bersihkan muka, hidung dan mulut
• bersihkan lilitan tali pusat
• tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
• lahirkan bayi secara biparietal
• lahirkan badan bayi dengan tangan kanan, menyangga kepala,
badan dan bahu bayi.
• lahirkan seluruh tungkai bayi dan tangan kiri menyusuri punggung
hingga tungkai bayi.
• Nilai bayi dengan cepat menangis, gerak, warna kulit, jantung dan
pernapasan
• Keringkan bayi dengan segera
• Jepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pangkal pusat.
• Jepit tali pusat dengan klem yang ke 2 dengan melindungi dari
tubuh bayi
• potong tali pusat di antara ke 2 klem dengan melindungi dari
tubuh bayi
• ganti handuk dengan kain yang bersih dan kering
RASIONAL
• Untuk mengetahui keadaan janin.
• Agar ibu dapat menetahui kemajuan persalinannya.
• Agar persalinan berjalan dengan baik dan tidak terjadi
robekan.
• Untuk membungkus dan mengeringkan saat bayi lahir.
• Untuk mencegah terjadinya infeksi nasokomial.
• Agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat dan juga
untuk mencegah terjadinya robekan pada perineum.
• Agar cairan tidak masuk kedalam saluran pencernaan.
• Untuk meregangkan lilitan tali pusat yang ada di leher bayi.
• Agar bayi dapat lahir tanpa terjadi distosia bahu.
• Untuk melahirkan bahu depan dan bahu belakang.
• Menghindari sentakan tangan bayi yang dapat
menyebabkan robekan pada vagina dan perineum.
• Untuk memudahkan penolong dalam memegang bayi.
• Untuk mengetahui apakah bayi dalam keadaan normal
atau tidak.
• Untuk mencegah terjadinya hipotermi.
• Agar tidak terjadi luka pada tubuh bayi saat dilakukan
pemotongan tali pusat.
• Untuk menjaga agar tubuh bayi tetap dalam keadaan
kering.
KALA III
Rencana
• lakukan palpasi abdomen
• Beritahu ibu bahwa ia akan disuntikkan oxystosin
dan berikan suntikan oxystosin 10 unit secara im
dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir.
• lakukan peregangan tali pusat terkendali, tangan
kanan memegang tali pusat, tangan kiri menekan
di atas sympisis ke arah doiso cronial.
• lakukan masase fundus uteri segera setelah
plasenta lahir
• Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
• Periksa adanya laserasi vagina dan
perineum
• Teraba laserasi kala II
• Lakukan penjahitan jika terdapat laserasi
pada jalan lahir.
• Nilai kembali kontraksi uterus
• evaluasi perdarahan vagina
• observasi TTV :
Rasional
• Untuk memastikan janin tunggal
• Agar ibu mengetahui bahwa ia akan diberikan
suntikan oxitocin 10 unit yang disuntikan di
paha.
• Agar plasenta dapat lahir dengan baik,dalam
keadaan lengkap.
• Agar uterus dapat berkontraksi dengan baik.
• Untuk memastikan plasenta lahir dalam
keadaan lengkap.
• Untuk mengetahui apakan ada robekan pada
perineum.
• Agar tidak terjadi perdarahan karena adanya
luka tersebut.
• Untuk memastikan kembali bahwa uterus
berkontraksi dengan baik.
• Untuk mengetahui bahwa darah yang keluar
dalam keadaan normal.
• Untuk mengetahui tanda-tanda vital ibu.
KALA IV
Rencana
• observasi TFU dan kontraksi uterus
• observasi jumlah perdarahan
• observasi kandung kemih
• ajar ibu cara mesase uterus baik dan cara
mengetahui uterus berkontraksi dengan baik
• bersihkan ibu dari sisa darah, lendir dan air
ketuban
LANJUTAN,,,
• anjurkan pada ibu untuk makan dan minum
• rendam semua alat yang telah dipakai dalam
larutan clorin
• pasang gurita dan softex dan mengganti
pakaian ibu.
• lengkapai partograf
Rasional
• Untuk memastikan TFU dan uterun dalam
keadaan baik.
• Untuk mengetahui darah yang keluar dalam
batasan normal.
• Memastikan kandung kemih dalam keadaan
kosong.
• Agar ibu dapat melakukan cara masase sendiri
dan mengetahui apakah uterusnya
berkontraksi dengan baik.
• Agar ibu merasa nyaman
Lanjutan...
• Untuk mengembalikan tenaga ibu yang telah
hilang.
• Untuk menghilangkan mikro organisme yang
ada pada pada alat.
• Untuk memberikan rasa nyaman pada ibu.
• Untuk mengetahui bahwa persalinan dalam
batas normal.
VI. Pelaksanaan