Anda di halaman 1dari 31

PATOGRAF

Nama : Alina komba


NIm 2022081024090
Pengertian partograf

Partograf adalah alat bantu untuk


memantau kemajuan kala satu persalinan
dan informasi untuk membuat keputusan
klinik
Pendahuluan

▪︎Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi


▪︎99% terjadi di negara berkembang
▪︎Salah satu penyebab : penyulit kehamilan
▪︎Safe Motherhood > Keselamatan Ibu
▪︎Setiap ibu hamil dapat diperiksa oleh petugas
Kesehatan dan
▪︎dapat terjamah oleh teknologi tepat guna (sepe
Tujuan keselamatan ibu

▪︎untukmeneemukan ibu hamil yang dihadapkankepada risiko


tinggi, menyediakan pelayanan antenatal (periksa hamil) dan
melakukan pertolongan persalinan sebaik mungkin.
▪︎Penyebab utama kematian ibu di negaraberkembang :
Perdarahan post partum dan sepsis
▪︎70% kematian ibu disebabkan oleh : Persalinanmacet dan
pecah peranakan (ruptura uteri).
▪︎Persalinan lama disebabkan : Panggul sempit(disproporsi
kepala janin dan panggul ibu —DKP), menyebabkan persalinan
macet, dehidrasi, kelelahan, pecah peranakan dan bocor
kandung kemih ke vagina atau rektum.
Patograf
▪︎Catatan grafik kemajuan persalinan
untukmemantau keadaan ibu dan janin.
▪︎Untuk menemukan adanya persalinanabnormal
yang menjadi petunjuk untukmelakukan tindakan
bedah kebidanan danmenemukan DKP jauh
sebelum persalinanmenjadi macet.
▪︎Sistem peringatan awal : membantupengambilan
keputusan lebih awal kapanseorang ibu harus
dirujuk, dipercepat ataudiakhiri persalinannya.
Catatan dan observasi
▪︎Inpartu
 Inisiasi dan lamanya persalinan
 Perjalanan proses persalinan
 Kondisi ibu dan janin
 Asuhan dan asupan
 Dugaan adanya penyulit
 Diagnosis dan penatalaksanaan
Untuk siapa?
 Semua ibu dalam kala I persalinan, baik yang kemajuan persalinannya
berjalan normal maupun abnormal
 Persalinan di institusi pelayanan kesehatan ataupun di rumah
 Persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan (siswa, mahasiswa,
bidan, perawat terlatih ataupun dokter)
Penyaringan kasus :
 Sebelum menggunakan partograf, harus dipastikan apakahpersalinan dapat
dilaksanakan oleh bidan atau harus segera dirujuk ke RS
 Patograf tidak boleh digunakan pada keadaan :
• Ibu yang sangat pendek (TB « 145 cm).
• Perdarahan ante partum
• Preeklamasia dan Eklampasia
• Pernah resiko sesar
• Anemia
• Kehamilan kembar (gemelli)
• Kelainan letak
• Dugaan persalinan macet
• Rencana dilakukan seksio sesar
• Induksi persalinan
Yang boleh mempunyai partograf :

Persalinan spontan.
Kehamilan tunggal.
Kehamilan > 37minggu.
Letak kepala.
Tidak ada penyulitlain.
Komponen partograf :
Partograf adalah grafik kejadian-kejadian sewaktu berlangsungnya persalinan
menurut satuan jam.Terdiri dari 3 komponen :
Catatan janin
Catatan kemajuan persalinan.
Catatan ibu.
Partograf dapat dipakai di Puskesmas dan RS.
Di Puskesmas dipakai untuk persalinan risiko rendah yang diharapkan spontan
pervaginam.
Persalinan risiko tinggi sebaiknya dirujuk ke RS.
Catatan kemajuan persalinan :

Fase Laten:
Dimulai sejak awal persalinan sampai pembukaan mencapai 3 cm. Bila fase ini berlangsung > 8 ja
dengan his 2 kali dalam 10 menit, persalinan akan cenderung mengalami kesulitan
fase aktif.
Segera setelah pembukaan 3 cm tercapai, persalinanmemasuki fase aktif
Pada 90% primigravida serviks akan membuka dengankecepatan > 1 cm / jam dalam fase aktif.
Garis waspada digambar dari 3 cm s/d 10 cm yang menggambarkan kecepatan pembukaan.
Garis tindakan digambar 4 jam di sebelah kanan garis waspada
Catatan kondisi ibu
 Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit (termasuk pemantauan denyut
jantung janin setiap 30 menit)
 Nadi setiap 30 menit
 Dilatasi serviks setiap 4 jam
 Penurunan bagian terbawah setiap 4 jam
 Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
 Produksi urine, atau adanya aseton atau protein dalam urine setiap 2-4 jam
Data dalam Partograf
 Informasi tentang ibu dan riwayat kehamilan/persalinan
 Kondisi janin
 Kemajuan persalinan
 Jam dan waktu
 Kontraksi uterus
 Obat-obatan dan cairan yang diberikan
 Kondisi ibu
 Asuhan, tatalaksana dan keputusan klinik
Panduan Partograf WHO :

pengamatan yang dicatat pada partograf:


1.Kemajuan persalinan
Pembukaan serviks
•Turun kepala : palpasi, seperliamaan kepala janin yang teraba
•His :
Frekuansi : dalam 10 menit
Lama : digambar dengan arsir
2. Kedekatan janin
•frekuensi denyut jantung janin
•Warna, jumlah dan lamanya ketuban pecah
•Mulase kepala janin
3. Keadaan ibu
•Nadi tensi dan suhu
•Urin : Volume, Protein, aseton
•Obat-obatan dan cairan intravena
•Pemberian oksigen
1. Kemajuan persalinan

Pembukaan
Kala 1 persalinan dibagi menjadi :
Fase Laten : 0 - 3 cm dengan persiapan serviks secara bertahap.
Fase aktif : 3 - 10 cm (pembukaan lengkap
Grafik
Vertikal : angka 0 - 10 menunjukkan pembukaan dalam cm (1 kotak = 1 cm)
Horisontal : angka 0 - 24 menunjukkan waktu (1 koltak + 1 jam)
Pembukaan dicatat dengan tanda X
Periksa dalam pertama mencakup pemeriksaan panggul
Selanjutnya periksa dalam dilanjutkan setiap 4 jam
Kemajuan persalinan

Pembukaan
Pada bagian ditandai fase aktif terdapat garis waspada, suatu garis lurus dari 3 -
10 cm
Bila ibu masuk dalam fase aktif, maka titik singgung pembukaannya dicatat
dengan tanda X pada garis waspada dan garis waktu
Pada kemajuan persalinan yang normal, tanda X untuk pembukaan akan selalu
terdapat pada garis waspada atau disebelah kirinya
Catatan tentang air ketuban
• U: selaput ketuban utuh
• J : selaput sudah pecah, cairannya jernih
• M: selaput pecah, cairan dgn mekonium
• D: selaput pecah, cairan dgn darah
• K: selaput pecah, cairan tdk ada (kering)
A. Butir-butir yang harus diingat

1.Faselaten dari pembukaan 0 - 3 cm yang diikuti dengan pemendekan


serviks, biasanua berlangsung tidak lebih dari 8 jam
2. Fase aktif dari pembukaan 3 - 10 cm dengan kecepatan sekurang
kurangnya 1 cm/jam.
3.Pada persalinan yang berlansung normal, pembukaan tidakboleh ada
dikanan garis waspada.
4.Kalau ibu masuk kamar bersalin dalam fase aktif, maka pembukaan
sewaktu masuk langsung dicatat pada garis waspada.
5.ketika persalinan beralih ke fase laten ke fase aktif, catatan pembukaan
langsung pindah dari daerah fase laten ke garis waspada
B. turun kepala janin :
1.Pembukaan : disertai turunya kepala janin.
2.Kadang kadang penurunan kepala baru terjadi pada
pembukaan 7cm.
3.Pengukuran : palpisi pada perut ibu dengan ukuran perlimaan
diatas PAP (pintu atas pangul)
4.Turun kepala janin harus selalu diperiksa dengan periksa perut
ibu saat sebelum periksa dalam
B. turun kepala janin :
1.Pembukaan : disertai turunya kepala janin.
2.Kadang kadang penurunan kepala baru terjadi pada
pembukaan 7cm.
3.Pengukuran : palpisi pada perut ibu dengan ukuran perlimaan
diatas PAP (pintu atas pangul)
4.Turun kepala janin harus selalu diperiksa dengan periksa perut
ibu saat sebelum periksa dalam
C. HIS

1.Pada persalinan normal, his akan makin lama makin sering dan
makin sakit
2. mengamati HIS: dilakukan setiap jam dalam fase laten, dan
seretiap setengah jam dalam fase aktif. Dua hal yang diamati :

-Frekuensi : diukur jumlah HIS dalam 10 menit


-Lama : diukur dalam detik (palpasi perut dari permulaan his
terasa sampai hilang)
2. Keadaan Janin :

a.Denyut jantung janian :


Dengarkan DJJ segera setelah fase terkuat setelah his lewat.
Dengarkan selama satu menit, sambal ibu berbaring miring (bila mungkin)
Diacatat pada bagian atas partograph, setiap setengah jam
Garis 120 dan 160 ditetapkan, untuk mengingatkan batas normal DJJ.
DJJ abnormal :
Takikandi : >160 / menit.
Bradikardi :< 120 / menit
Bila abnormal, dengarkan setiap 15 menit. Bila tetap abnormal setelah 3 kali pengamatan, segera
tindakan
DJJ < 100 / menit : menunjukan gawat janin hebat, tindakan harus segera diambil.
b. Selaput dan air ketuban :
Selaput ketuban utuh : tuliskan U untuk utuh
Selaput ketuban sudah pecah :
•Air ketuban jernih : J untuk jernih
•AK diwarnai mikonium : M untuk mikonium
•Tidak ada air ketuban : K untuk kering
Digunakan pengamatan pada setiap perikas dalam
c. Mulase tulang kepala janin :
Mulase merupakan petunjuk penting adanya DKP
Catatan dibuat di bawah catatan air ketuban :

0 : tulang tulang kepala (TK) teraba terpisah


satu sama lain dan saturanya mudah teraba.
+ : TK saling menyentuh satu sama lain
++ : TK saling bertumpang tindih
+++ : TK saling tumpeng tindih hebat.
3. Keadaan Ibu :
Nadi, tensi dan suhu :
• Nadi : setiap setengah jam
• Tensi : setiap 4 jam / lebih
sering
• Suhu : Setiap 4 jam/ lebih
sering
Urin : Volume, protein dan aseton
Obat – obatan dan cairan intervena
Pemberian oksigen
Catatan :
Bila grafik pembukaan bergeser ke sebelah kanan garis waspada :
1.Di PUSKESMAS : segera rujuk ke rumah sakit
2.Di Rumah Sakit : Periksa ulang secara cermat, ambil keputusan
untuk penanganan selanjutnya.
Bila pembukaan mencapai garis tindakan, ada 3 pilihan :
1.Akhiri persalinan
2.Percepatan persalinan
3.Amati ibu ditambah terapi suportif.

Anda mungkin juga menyukai