Anda di halaman 1dari 23

PARTOGRAF

dr. Irene Maria Elena, Sp.OG


Departemen Obstetri & Ginekologi
FK UKRIDA
• Pertama kali diperkenalkan oleh E.A.Friedman
dari New York pada tahun 1955
• Partograf kemudian dimodifikasi oleh Philpott
dan Castle pada 1972  yaitu dengan
penambahan “alert and action lines; plotted
the descent of head”
• Alat bantu untuk memantau kemajuan kala
satu persalinan dan informasi untuk membuat
keputusan klinik (Depkes RI:57, 2008)
• Indikasi
– Semua primigravida
– Kehamilan resiko tinggi (hipertensi dalam
kehamilan, GDM, dll)
– Malposisi dan malpresentasi yang menjalani
partus percobaan pervaginam
– Partus percobaan pada borderline contracted
pelvis
– VBAC (vaginal birth after cesarean section)
• Tujuan
– Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
– Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan
secara normal
– Memantau kondisi ibu, bayi, grafik kemajuan
persalinan, bahan dan medikamentosa yang
diberikan
• Fungsi
– Mencatat kemajuan persalinan
– Mencatat kondisi ibu dan janin
– Mencatat asuhan yang diberikan selama
persalinan dan kelahiran
– Mengidentifikasi dini penyulit persalinan
– Menggunakan informasi yang tersedia untuk
membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat
waktu
• Prinsip
– Harus digunakan untuk semua ibu dalam fase aktif
kala I persalinan (baik normal maupun patologis)
– Fase aktif dimulai saat pembukaan serviks mencapai
4cm
– Selama fase aktif, dilatasi serviks tidak boleh kurang
dari 1cm/jam
– Selama persalinan dan kelahiran disemua tempat
(rumah, puskesmas, KBS, RS, dsb)
– Secara rutin dipakai oleh semua penolong persalinan
(Spesialis Obstetri, bidan, dokter umum, mahasiswa
kedokteran)
Komponen Partograf
 Kondisi janin Denyut
• jantung janin
• Adanya kantong ketuban dan warna cairan ketuban
• Molase

 Informasi & Kondisi ibu


• Nama, umur, gravida, para, abortus, nomor RM, tanggal dan waktu mulai
dirawat, waktu pecahnya ketuban
• Nadi, tekanan darah, temperatur, informasi tentang urin (volume, protein,
keton)

 Kemjauan persalinan
• Dilatasi serviks
• Penurunan kepala janin
• Kontraksi uterus
KONDISI JANIN

• Denyut jantung Janin


– Setiap 30 menit
– Waspada apabila DJJ mengarah dibawah 120 atau
diatas 160
• Warna dan adanya air ketuban
– U : selaput ketuban utuh
– J : selaput ketuban pecah dan air ketuban jernih
– M : selaput ketuban pecah dan air ketuban
bercampur mekonium
– D : selaput ketuban pecah dan air ketuban darah
– K : selaput ketuban pecah dan air ketuban kering
• Penyusupan tulang kepala janin (molase)
– Memiliki arti penting tentang seberapa jauh
kepala janin dapat menyesuaikan diri terhadap
bagian keras (tulang) panggul ibu
– Semakin besar derajat penyusupan kepala
semakin besar resiko disporposi kepala dan
panggul (CPD)
– 0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura
dengan mudah dapat diraba
– 1 : tulang-tulang kepala janin saling bersentuhan
– 2 : tulang-tulang janin saling tumpang tindih tetapi
masih dapat dipisahkan
– 3 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang
tindih dan tidak dapat dipisahkan
KEMAJUAN PERSALINAN

• Angka 0-10 yang tertera di tepi kolom paling kiri adalah besarnya
dilatasi serviks
• Setiap kotak menunjukan besarnya pembukaan/dilatasi serviks
sebesar 1cm
• Skala angka 1-5 menunjukan seberapa jauh penurunan kepala,
masing-masing kotak pada bagian ini menyatakan waktu 30 menit

• Pembukaan serviks
– Dilakukan lewat pemeriksaan dalam, setiap 4 jam, saat ibu berada
dalam fase aktif, cantumkan tanda “X”
– Hubungkan tanda “X” dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh atau
tidak terputus
• Pencatatan penurunan kepala
– Dilakukan setiap 4 jam
– Dinilai dengan melihat angka 0-5 yang tertera
pada sisi yang sama dengan angka pembukaan
serviks
– Berikan tanda “ O ” , hubungkan tanda tersebut
dengan garis tidak terputus
• Garis waspada dan garis bertindak
– Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks
4cm atay lebih dan berakhir pada titik dimana
pembukaan lengkap, diharapkan terjadi laju
pembukaan 1cm/jam
– Pencatatan selama fase aktif persalinan harus
dimulai di garis waspada
Pencatatan jam dan waktu, meliputi :
1. waktu mulainya fase aktif persalinan
2. waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan

– Bidan mencatat kontraksi uterus pada bawah lajur waktu


yaitu ada lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi per 10
menit” di sebelah luar kolom paling kiri
– Setiap kotak menyatakan 1 kontraksi
– Setiap 30 menit meraba dan mencatat jumlah kontraksi
dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam detik
Mencatat obat-obatab dan cairan intravena (IV)
• Sesuai kolom waktu
• Untuk pemberian oksitosin drip, dicatat
jumlah unit oksitosin yang diberikan per
volume cairan dan dalam satuan tetesan per
menit
• Catat semua pemberian obat-obatan
tambahan dan/atau cairan IV
Kesehatan dan kenyamanan ibu
• Nadi dinilai dan dicatat setiap 30 menit,
dengan simbol titik
• Tekanan darah dinilai dan dicatat setiap 4 jam
selama fase aktif persalinan
• Suhu dinilai dan dicatat setiap 2 jam
• Volume urin, protein atau aseton, diukur dan
dicatat jumlah produksi urin ibu setiap 2 jam
Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya
• Dicatat seluruhnya diluar sisi partograf
• Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik
mencakup :
– Jumlah cairan peroral yang diberikan
– Keluhan sakit kepala atau penglihatan kabur
– Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya
– Persiapan sebelum melakukan rujukan
– Upaya rujukan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai