Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

PEMANTAUAN KEMAJUAN
PARTOGRAF
MENURUT WHO

 Nour indah Ogita


 1102013213

Pembimbing:
dr. Febriansyah, SpOG, KFM 
 
 
2014
Angka kematian ibu berkisar 305/100.000 kelahiran.
jumlah kematian ibu melahirkan 72/100.000
kelahiran hidup dan kematian neonatal 13 per
100.000
penyebab

kegawatdaruratan obstetri

mencegah
mencegah

APN (Asuhan Persalinan Normal) mengandalkan penggunaan


partograf untuk deteksi dini terhadap penyulit persalinan
PARTOGRAF
Pengertian

Alat bantu yg digunakan pada fase aktif persalinan yg


berupa catatan grafik kemajuan persalinan untuk
memantau keadaan ibu dan janin
Kegunaan

1. Mencatat hasil observasi dan


kemajuan persalinan dg menilai
Ø serviks mll pemeriksaan dalam

2. Mendeteksi apakah proses


persalinan berjalan normal
Jika digunakan scr tepat dan konsisten, maka partograf
akan membantu penolong persalinan utk:

- Mencatat kemajuan persalinan


- Mencatat kondisi ibu dan janinnya
- Mencatat asuhan yg diberikan selam persalinan dan
kelahiran
- Menggunakan informasi yg tercatat utk scr dini
mengidentifikasi adanya penyulit
- Menggunakan informasi yg ada utk membuat
keputusan klinik yg sesuai dan tepat waktu
Partograf digunakan pada persalinan dengan
presentasi kepala. Partograf digunakan pada
semua persalinan mormal dan patologis.
Waktu yang tepat untuk pengisian partograf :

saat kala I fase aktif (pembukaan serviks dari 4


sampai 10 cm dan berakhir pada pemantauan
kala IV)
Pencatatan partograf
1. Kemajuan persalinan :
- Ø serviks
- Penurunan kpl janin
- kontraksi uterus
2. Keadaan janin :
- DJJ
- Warna / jml cairan ketuban
- molase tlg kpl janin
3. Keadaan ibu :
- Nadi, TD, suhu
- Urin: Volume, protein
- Obat2an / cairan IV
Kondisi ibu dan bayi hrs dicatat :
DJJ tiap 30 mnt
Frek dan lamanya kontraksi uterus tiap 30 mnt
Nadi tiap 30 mnt
Ø serviks tiap 4 jam
Penurunan tiap 4 jam
TD, suhu tiap 4 jam
Urin, aseton, protein tiap 2 – 4 jam

Lakukan pemantauan lebih sering bila ditemui ada


nya penyulit.
PENGISIAN PARTOGRAF
A. Informasi ttg ibu:
- Nama, umur
- G, P, A
- Nomor reg
- Tgl & waktu mulai dirawat
- Waktu pecahnya selaput ketuban
B. Kondisi janin:
- DJJ
- Warna & adanya AK
- Molase kpl janin
C. Kemajuan persalinan:
- Ø serviks
- Penurunan presentasi janin
- Grs waspada & grs bertindak
D. Jam & waktu:
- Waktu mulainya fase aktif persalinan
- Waktu aktual saat pemeriksaan & pemantauan
E. Kontraksi uterus:
- Frekuensi & lamanya
F. Obat2an & cairan yg diberikan:
- Oksitosin
- Obat2an lainnya & cairan IV yg diberikan
G. Kondisi ibu:
- Nadi, TD, suhu
- Urin: vol, aseton, protein
H. Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya
Warna & adanya Air Ketuan

• U : ketuban utuh
• J : AK jernih
• M : AK bercampur mekonium
• D : AK bercampur darah
• K : AK tdk ada (kering)
MOLASE
Molase berguna utk memperkirakan seberapa jauh kpl bisa menyesuaikan dg
bag keras panggul.

Kode molase:
0: tlg2 kpl janin terpisah, sutura dg mudah dapat dipalpasi
1: tlg2 kpl janin saling bersentuhan
2 : tlg2 kpl janin slg tumpang tindih tp msh bisa dipisahkan
3 : tlg2 kpl janin saling tumpang tindih & tak bisa dipisahkan
Kode pada partograf
Ø serviks : X
Penurunan kepala : • / o
Nadi ibu : •
Tekanan darah ibu :
Lbr balik partograf disebut sbg
catatan persalinan krn mencakup
catatan dari kala I-IV persalinan.
Catat asuhan, pengamatan dan keputu
san klinik di lbr observasi
Mencakup :
- Jml cairan peroral yg diberikan
- Keluhan sakit kpl atau pandangan kabur
- Konsultasi dg penolong persalinan lainnya
- Persiapan sebelum melakukan rujukan
- Upaya rujukan
 Periksa frekuensi & lamanya kontraksi uterus setiap
jam fase laten & tiap 30 mnt selama fase aktif
 Nilai frekuensi & lamanya kontraksi selama 10 mnt
 Catat lamanya kotraksi menggunakan lambang yg
sesuai
 Catat temuan2 di kotak yg bersesuaian dg waktu
penilai
Kesimpulan

Salah satu penyebab kematian ibu adalah kegawatdaruratan obstetri. Untuk mencegahnya, dalam A
PN (Asuhan Persalinan Normal) mengandalkan penggunaan partograf untuk deteksi dini terhadap pe
nyulit persalinan. Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan. Penggunaan parto
graf secara rutin akan memastikan ibu dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman
dan tepat waktu. Sehingga mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa
dan memberikan peringatan awal bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat janin, se
rta perlunya rujukan. Pencatatan pada partograf dimulai dari fase aktif ketika pembukaan serviks 4 c
m dan berakhir titik dimana pembukaan lengkap. Lembar depan partograf terdiri dari informasi tentan
g ibu, waktu pecahnya selaput ketuban, kondisi janin, kemajuan persalinan, waktu dan jam, kontraksi
uterus, obat-obatan yang diberikan, kondisi ibu, asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya. L
embar belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses per
salinan dan kelahiran, serta tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala I hinga kala IV
DAFTRA PUSTAKA

Depkes RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Usaid.


JNPK-KR. 2012. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Usaid.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pust
aka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai