PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Jika digunakan dengan tepat dan konsisten, partograf akan membantu penolong
persalinan untuk :
1. Mencatat kemajuan persalinan
2. Mencatat kondisi ibu dan janinnya
2
3. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran
4. Menggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini dan penyulit
persalinan
5. Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan klinik
yang sesuai dan tepat waktu. (Jenny, 2013)
3
1. Kontraksi yang teratur (minimal 3x selama 10 menit)
2. Lama kontraksi (minimal 40 detik)
3. Pembukaan 4cm disertai penipisan
4. Bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul
4
2.4.2 MENCATAT TEMUAN PADA PARTOGRAF
A. Informasi Tentang Ibu
Lengkapi bagian awal (atas) dengan teliti pada saat memulai asuhan
pesalinan. Waktu kedatangan (tertulis sebagai “Jam atau Pukul” pada
partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu datang pada fase laten.
Catat waktu pecahnya selaput ketuban. (JNPK-KR, 2008)
B. Kondisi Janin
Bagan atas grafik, pada partograf adalah untuk pencatatan denyut
jantung janin (DJJ), air ketuban, dan penyusupan (kepala janin).
1. Denyut Jantung Janin
Bidan menilai frekuensi denyut jantung janin (DJJ)
menggunakan doppler, didengar setelah fase terkuat his lewat,
dihitung selama 1 menit. Observasi DJJ dilakukan setiap 30 menit.
Penulisan DJJ di partograf dengan tanda (●). (Lailiyana dkk, 2011)
Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf terletak di antara
garis tebal pada angka 180 dan 100. Sebaiknya,penolong harus
waspaa bila djj mengarah hingga dibawah 120 atau diatas 160.
(JNPK-KR, 2008)
5
K : Selaput ketuban sudah pecah tetapi air ketuban tidak
mengalir lagi (kering).
Mekonium dalam cairan ketuban tidak selalu menunjukkan
adanya gawat janin. Jika terdapat mekonium, pantau DJJ dengan
seksama untuk mengenali tanda-tanda gawat janin selama proses
persalinan. (JNPK-KR, 2008)
C. Kemajuan Persalinan
Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan
kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera di kolom paling kiri
adalah besarnya dilatasai serviks. Perubahan nilai atau perpindahan
jalur satu ke lajur yang lain menunjukkan penambahan dilatasi serviks
sebesar 1cm. Pada lajur dan kotak yang mencatat penurunan bagian
terbawah janin tercantum angka 1-5 yang sesuai dengan metode
perlimaan.
6
1. Pembukaan Serviks
Saatibuberadadalamfaseaktifpersalinan,
catatpadapartografsetiaptemuandarisetiappemeriksaan.Tanda(X)har
usdicantumkan di gariswaktu yang
sesuaidenganlajurbesarnyapembukaanserviks.
Perhatikan :
a) Pilihangkapadatepikiriluarkolompembukaanserviks yang
sesuaidenganbesarnyapembukaanservikspadafaseaktifpersalinan
yang diperolehdarihasilpemeriksaandalam
b) Untukpemeriksaanpertamapadafaseaktifpersalinan, temuan
(pembukaanserviksdarihasilpemeriksaandalamharusdicantumkan
padagariswaspada. Pilihangka yang sesuaidenganbukaanserviks(
hasilperiksadalam )
dancantumkantanda(X)padaordinatatautitiksilanggarisdilatasiserv
iksdangariswaspada
c) Hubungkantanda(X)darisetiappemeriksaandengangarisutuh
(tidakterputus) (JNPK-KR,2008).
7
3. Garis waspada dan garis bertindak
Gariswaspadadimulaipadapembukaanserviks 4 cm
danberakhirpadatitikdimanapembukaanlengkapdiharapkanterjadijik
alajupembukaanadalah 1 cm per
jam.Pencatatanselamafaseaktifpersalinanharusdimulai di
gariswaspada.Jikapembukaanserviksmengarahkesebelahkanangaris
waspada (pembukaankurangdari 1 cm per jam),
makaharusdipertimbangkanadanyapenyulit
.Garisbertindakterterasejajardan di sebelahkanan (berjarak 4 jam)
gariswaspada.Jikapembukaanservikstelahmelampauidanberada di
sebelahkanangarisbertindakmakainimenunjukanperlu dilakukan
tindakan untuk menyelesaikan persalinan (JNPK-KR,2008).
8
sesuaidenganlajurangka 6 yang tertera di sisiluarkolom paling
kiridancatatwaktu actual di kotakpadalajurwaktu di
bawahlajurpembukaan.
E. Kontraksi Uterus
Di bawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan
“kontraksi per 10 menit“ di sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak
menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah
kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik.
Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan
cara mengisi kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan
angka yang mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi.
Sebagai contoh jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu satu kali
10 menit, maka lakukan pengisian pada 3 kotak kontraksi
Nyatakanlamanyakontraksidengan:
Berititik-titik di kotak yang
sesuaiuntukmenyatakankontraksi yang
lamanyakurangdari 20 detik
Berigaris-garis di kotak yang
sesuaiuntukmenyatakankontraksi yang lamanya 20-40
detik
Isi penuhkotakyngsesuaiuntukmenyatakankontraksi
yang lamanyalebihdari 40 detik
(JNPK-KR,2008)
9
Catat semua pemberian obat-obatan tambahan atau cairan IV dalam
kotak yang sesuai dengan kolom waktunya.
G. Kondisi Ibu
1. Nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh
Angka disebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan
tekanan darah ibu.
Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit sekali selama fase aktif
4 jam selama fase aktif persalinan (lebih sring jika diduga
adanya penyulit). Beri tanda titik (●) pada kolom yang sesuai.
Niai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif
persalinan (lebih sering jika diduga adanya penyulit). Dan beri
tanda panah pada partograf pada kolom yang sesuai.
Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika terjadi
penyulit atau diduga adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat
temperatur tubuh ibu pada kotak yang sesuai.
10
Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya (obgyn, bidan,
dokter umum)
Persiapan sebelum melakukan rujukan
Upaya, jenis, dan lokasi fasilitas rujukan (JNPK-KR, 2008)
2.5 KONTRAINDIKASI PELAKSANAAN PENCATATAN PADA
PARTOGRAF
Untuk dapat menjamin keberhasilan partograf WHO dengan baik maka
partograf tidak dipergunakan pada kasus :
1. Wanita hamil dengan tinggi badan kurang dari 145cm
2. Perdarahan antepartum
3. Pre-eklampsia dan eklampsia
4. Persalinan premature
5. Persalinan bekas SC atau bekas operasi uterus lainnya
6. Persalinan dengan hamil ganda
7. Kelainan letak
8. Pada keadaan gawat janin
9. Dugaan panggul sempit
10. Persalinan dengan induksi
11. Hamil dengan anemia berat
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Beberapadefinisipartografadalahsebagaiberikut :Partograf adalah alat
bantu yang digunakan selama persalinan. (Sarwono, 2008). Partograf adalah alat
bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk
membuat keputusan klinik. (JNPK-KR, 2008). Partograf adalah suatu grafik yang
menggambarkan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif dengan merekam
pembukaan serviks, penurunan bagian terendah janin, keadaan his, kondisi ibu
dan janin. (Lailiyanadkk, 2011).
3.2 SARAN
Diharapkantenagakesehatankhususnyabidandapatmeningkatkanpenerapan,
partografpadasetiappersalinandenganmengisilengkapseluruh item yang
terdapatpadapartograf.
12
DAFTAR PUSTAKA
13