Pengertian
a) Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
jalanlahir (Saifudin, abdul bari.2002)
b) Persalinan adalah proses pengluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterusmelelui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2006)
c) Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan ibu
sendiri,tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam (mochtar, rustam.1988)
d) Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37 -42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2005).
e) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantua. (Manuaba,2010)
f) Definisi persalinan menurut WHO 2007 adalah persalinan yang dimulai secara spontan,
berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan. Bayi
dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara
37 minggu hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi sehat.
g) Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh
ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan
progresif pada serviks dan diakhiri dengan pelahiran plasenta. (Varney,2008)
h) Persalinan adalah proses pengeluaran (kelahiran) hasil konsepsi yakni janin dan plasenta
setelah usia kehamilan 28 minggu. Proses persalinan dapat berlangsung secara spontan
atau diinduksi. (Silverton,1993)
1. Teori Keregangan
a) Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
b) Setelah melewati batas tersebut, maka akan terjadi kontraksi sehingga persalinan
dapat dimulai.
2. Teori Penurunan Progesteron
a) Proses penuan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi
penimbunan jaringan ikat sehingga pembuluh darah mengalami penyempitan dan
buntu.
b) Produksi progesterone mengalami penurunan sehingga otot rahim lebih sensitif
terhadap oksitosin.
c) Akibatnya, otot rahim berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan
progesterone tertentu.
3. Teori Oksitosin Internal
a) Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisi pars posterior.
b) Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitivitas
otot rahim sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.
c) Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya usia kehamilan
menyebabkan oksitosin meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dimulai.
4. Teori Prostaglandin
a) Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu, yang
dikeluarkan oleh desidua.
b) Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim
sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan.
c) Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan.
Penuaan plasenta akan menyebabkan turunnya kadar esterogen dan progesteron sehingga terjadi
kekejangan pembuluh darah. Hal tersebut akan menimbulkan kontraksi rahim.
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
Etiologi Persalinan
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori – teori yang kompleks.
Faktor – faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh
syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktor – faktor yang mengakibatkan persalinan mulai.
Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang terjadi kira – kira 1 – 2 minggu
sebelum partus dimulai. Progesterone bekerja sebagai penenang bagi otot – otot uterus dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone
turun.
Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di keluarkan.
Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan
iskemia otot – otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat menggangu sirkulasi
uteroplasenter sehingga plasenta menjadi degenerasi.
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang terletak di belakang
serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus akan timbul.
TEORI-TEORI PERSALINAN
Sekarang ini, tampaknya ada dua teori umum. Bila ditinjau secara sederhana,keduanya berasal
dari hipotesis tentang pemeliharan kehamilan dan teori induksikehamilan oleh uterotonin.
Beberapa kombinasi prinsip-prinsip terpilih dari keduapostulat ini dimasukkan ke dalam
teorema-teorema yang dibuat oleh kebanyakanpeneliti. Beberapa peneliti juga berspekulasi
bahwa janin manusia yang sudahmatur, dengan beberapa cara yang belum diketahui, merupakan
sumber sinyalawal bagi dimulainya proses persalinan. Teori ini hanya mempunyai
sedikitdukungan eksperimental langsung pada persalinan manusia.
Tidak terjadinya pelucutan progesterone sebelum inisiasi partus pada kehamilan primata
Kadar progesterone plasma tidak menurun sebelum persalinan pada primate( Chaliss dan
Lye,1994). Kadar dalam plasenta baru menurun setelah pelahiranplasenta. Meskipun demikian,
modifikasi morfologis dan fungsional yangmempersiapkan uterus manusia untuk bersalin terjadi
pada saat yang tepat padakehamilan manusia sama seperti spesies-spesies itu, yakni pelucutan
progesteroneadalah peristiwa endokrin yang jelas mendahului persalinan. Pemberian
hormonprogesteron pada perempuan hamil tidak menunda awitan partus tepat waktu
ataumenghentikan atau menghambat persalinan preterm. Temuan-temuan inimengisyaratkan
bahwa beberapa bentuk deprivasi progesteron yang tersembunyiatau unik tidak menjadi sebab
penghentian proses-proses pada fase 0 uterus padapartus manusia.
Para peneliti menyatakan bahwa salah satu uterotonin, yang diproduksi dalam jumlah yang
meningkat atau sebagai respons terhadap peningkatan populasireseptornya di miometrium.,
kurang lebih merupakan penyebab inisiasi persalinanmanusia. Memang peranan nyata satu atau
beberapa uterotonin dimasukkan dalamsebagian besar teori tentang persalinan, baik sebagai
fenomena primer atausekunder pada peristiwa-peristiwa final kelahiran anak. Banyak uterotonin
yangdiketahui menyebabkan kontraksi otot polos miometrium in vitro telah diusulkan :oksitosin,
prostaglandin, serotonin, histamine, factor pengaktif trombosit (PAF),angiotensin II. Oksitosin
tampaknya tidak menyebabkan inisiasi partus. Namunbegitu fase 1 persalinan berlangsung,
oksitosin mungkin merupakan salah satupartisipan yang menjamin efektivitas persalinan aktif.
Sumber:
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/150/jtptunimus-gdl-namahildas-7486-2-babii.pdf
https://www.academia.edu/27003203/TEORI_PERSALINAN
http://repository.unair.ac.id/29448/9/14.%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.html?m=1
https://id.scribd.com/doc/69561960/inisiasi-persalinan-partograf