Anda di halaman 1dari 28

Partograf

Oleh: Monika Diara Putri (1911311014)


Pengertian Partograf

Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam kejadian- kejadian pada
perjalanan persalinan (Farrer, 2011).

Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan
menatalaksana persalinan. Partograf dapat dipakai untuk memberikan peringatan awal
bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin, serta perlunya
rujukan
Tujuan utama dari penggunaan partograf

. Mendeteksi apakah proses Data pelengkap yang terkait dengan


Mencatat hasil observasi dan
pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik
kemajuan persalinan dengan normal. Dengan demikian juga
kemajuan proses persalinan, bahan dan medika
dapat mendeteksi secara dini
menilai pembukaan serviks mentosa yang diberikan, pemeriksaan
Kemungkinan terjadinya partus lama. laboratorium, membuat keputusan klinik dan
melalui periksa dalam.
asuhan atau tindakan yang diberikan dimana
semua itu dicatatkan secara rinci pada status
atau rekam medik ibu persalinan dan bayi baru
lahir.
Jika Digunakan dengan tepat dan konsisten, partograf akan
membantu penolong persalinan untuk :

1. Mencatat tujuan persalinan


2. Mencatat kondisi ibu dan janinnya
3. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan
dan kelahiran
4. Menggunakan informasi yang tercatat secara dini
mengidentifikasi adanya penyulit
5.Menggunakan informasi yang ada untuk
membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat
waktu.
Penggunaan Partograf
Penggunaan partograf secara rutin akan
memastikan para ibu dan bayinya mendapatkan
asuhan yang aman dan tepat waktu . Selain itu,
juga mencegah terjadinya penyulit yang dapat
mengancam keselamatan jiwa mereka. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala I
persalinan sebagai eleman penting
asuhan persalinan

Selama persalinan dan


Semua penolong persalinan yang memberikan kelahiran di semua tempat
asuhan kepada ibu selama persalinan dan kelahiran (rumah, puskesmas, klinik
(Spesialis, Obgin, bidan, dokter umum, residen, dan bidan swasta, rumah sakit,
mahasiswa kedokteran) dll)
Waktu Pengisian Partograf
Waktu yang tepat untuk pengisian partograf adalah saat
dimana proses persalinan telah berada dalam kala I fase
aktif yaitu saat pembukaan serviks dari 4 sampai 10 cm dan
berakhir pada pemantauan kala IV
Isi Partograf

Informasi Kondisi Kemajuan Waktu Obat- Kondisi


tentang ibu janin persalinan dan jam obatan ibu
• Nama dan umur • Denyut jantung • Pembukaan • Waktu mulainya • Oksitosin • Nadi,
• Gravida, para , janin serviks fase aktif • Obat-obatan tekanan
abortus • Warna dan • Penurunan bagian persalinan lainnya dan darah dan
• Nomor catatan adanya air terbawah atau • Waktu aktual saat cairan IV temperatur
medik/ nomor ketuban presentasi janin pemeriksaan atau yang tubuh
puskesmas • Penyusupan • Garis waspada penilaian diberikan • Urin
• Tanggal dan waktu (molase) kepala dan garis • Kontraksi uterus (volume,
mulai dirawat janin bertindakv • Frekuensi aseton, atau
• Waktu pecahnya kontraksi dalam protein)
selaput ketuban 10 menit
• Lama kontraksi
(dalam detik)
Cara pengisian partograf
Pencatatan dimulai saat fase aktif yaitu pembukaan serviks 4 cm dan berakhir titik dimana pembukaan lengkap.
Pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan adalah 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif
persalinan harus dimulai di garis waspada.
Kondisi ibu dan janin dinilai dan dicatat dengan cara :
a. Denyut jantung janin : setiap ½ jam
b. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap jam
c. Nadi : setiap ½ jam
d. Pembukaan serviksi : setiap 4 jam
e. Penurunan bagian terbawah janin : setiap 4 jam
f. Tekanan darah dan temperatur tubuh : setiap 4 jam
g. Produksi urin, aseton, dan protein : setiap 2 sampai 4 jam
Lanjutan….

Cara pengisian partograf yang benar adalah sesuai dengan pedoman pencatatan partograf.
Menurut Depkes RI (2008) cara pengisian partograf adalah :

Lembar
Lembar belakang
depan
partograf
partograf
Lembar depan
partograf 01
B Kondisi janin
A
1. Denyut jantung janin 2. Warna dan adanya air ketuban
• Informasi ibu ditulis sesuai
identitas ibu. Nilai dan catat denyut jantung janin Catat warna air ketuban setiap
(DJJ) setiap 30 menit (lebih sering jika melakukan pemeriksaan vagina,
• Waktu kedatangan kedatangan terdapat tanda-tanda gawat janin). menggunakan lambang-lambang
ditulis sebagai jam. Setiap kotak menunjukkan waktu 30 berikut:
menit.
• Catat waktu pecahnya ketuban U : Selaput ketuban Utuh.
Kisaran normal DJJ tertera di garis J : Selaput ketuban pecah, dan air
• tebal angka 180 dan 100. bidan harus ketuban Jernih. M : Air ketuban
Catat waktu merasakan mules
waspada jika DJJ mengarah di bawah bercampur Mekonium.
120 per menit (bradicardi) atau diatas D : Air ketuban bernoda Darah.
160 per menit (tachikardi) . Beri tanda K : Tidak ada cairan
‘.’ (tanda titik) pada kisaran angka 180 ketuban/Kering.
dan 100. hubungkan satu titik dengan
titik yang lainnya.
Lanjutan….
C Kemajuan Persalinan
3. Penyusupan/molase tulang kepala janin

Setiap kali melakukan periksa dalam nilai Angka 0-10 di kolom paling kiri adalah besarnya dilatasi serviks.
penyusupan antar tulang (mulase) kepala janin.
Catat temuan yang ada di kotak yang sesuai di 1. Pembukaan Serviks
bawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-
lambang berikut : Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf
setiap temuan dari setiap pemeriksaan. Nilai dan catat pembukaan
0 : sutura terpisah serviks setiap 4 jam. Cantumkan tanda ‘X’ di garis waktu yang
sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks
1: tulang-tulang kepala janin hanya saling
bersentuhan 2. Penurunan bagian terbawah janin

2: Sutura tumpang tindih tetapi masih dapat Untuk menentukan penurunan kepala janin tercantum angka 1-5
diperbaiki yang sesuai dengan metode perlimaan.

3: sutura tumpang tindih dan tidak dapat Tuliskan turunnya kepala janin dengan garis tidak terputus dari 0-5.
diperbaiki Berikan tanda ‘0’ pada garis waktu yang sesuai.

Sutura/tulang kepala saling tumpang tindih


menandakan kemungkinan adanya CPD
(Cephalo Pelvic Disproportion)
Lanjutan…

3. Garis waspada dan garis bertindak


D Jam dan Waktu
0 : Garis waspada, dimulai pada
pembukaan serviks 4 cm (jam ke 0), dan
berakhir pada titik dimana pembukaan
1. Waktu mulainya fase aktif persalinan
lengkap (6 cm). Pencatatan dimulai pada
garis waspada, jika pembukaan serviks
mengarah ke sebelah kanan garis Setiap kotak menyatakan satu jam sejak dimulainya fase aktif
waspada, maka harus dipertimbangkan persalinan.
adanya penyulit.
2. Waktu aktual saat pemeriksaan atau persalinan
1: Garis bertindak, tertera sejajar dan
disebelah kanan (berjarak 4 jam) pada garis Cantumkan tanda ‘x’ di garis waspada, saat ibu masuk dalam fase
waspada. Jika pembukaan serviks telah aktif persalinan.
melampaui dan berada di sebelah kanan
garis bertindak maka menunjukkan perlu
dilakukan tindakan untuk menyelasaikan
persalinan. Sebaiknya ibu harus berada di
tempat rujukan sebelum garis bertindak
terlampaui.
Lanjutan…

E Kontraksi uterus F Kondisi janin

Terdapat kotak kontraksi per 10 m3nit.


Nyatakan kama kontraksi dengan : 1.Oksitosin, Jika tetesan drip sudah dimulai,
dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit
░ Beri titik-titik di kotak yang oksitosin yang diberikan per volume cairan dan
sesuai untuk menyatakan kontraksi dalam satuan tetes per menit.
yang lamanya < 20 detik.
2. Obat lain dan cairan IV, catat semua
/
Beri garis-garis di kotak yang dalam kotak yang sesuai dengan kolom
sesuai untuk menyatakan kontraksi waktunya
yang lamanya 20-40 detik.

Isi penuh kotak yang sesuai


untuk menyatakan kontraksi yang
lamanya > 40 detik.
Lanjutan…

G Kondisi Ibu

1.Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh 2.Volume urine, protein dan aseton

0 : nadi, dicatat setiap 30 menit. Beri tanda Ukur dan catat jumlah produksi urine setiap 2
titik (•) pada kolom yang sesuai. jam (setiap ibu berkemih). Jika memungkinkan,
lakukan pemeriksaan aseton dan protein dalam
1: Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam atau urine.
lebih sering jika diduga ada penyulit. Beri
tanda panah pada partograf pada kolom
waktu yang sesuai.

2 : Suhu tubuh, diukur dan dicatat setiap 2


jam atau lebih sering jika terjadi peningkatan
mendadak atau diduga ada infeksi. Catat
suhu tubuh pada kotak yang sesuai.
Lanjutan… Contoh Soal Partograf

Ibu N hamil anak kedua 39 minggu datang ke RS pkl 10.00 dengan keluhan sudah pecah
selaput ketuban sejak pukul 8. Saat ini ibu kesakitan menahan sakit saat kenceng-kenceng
datang. Hasil pemeriksaan TD 130/70 mmHg, Nadi 84x/mnt, suhu 37 C, penurunan kepala
2/5, His 3X/10 mnt selama 30 detik, DJJ 142x/mnt, pembukaan serviks 4 cm, ketuban jernih,
moulase +
10.30: his 3kali/10 menit lama 35”, TD 120/80 mmHg, nadi 86 kali, RR 22 kali
11.00: his 3x/10’, 40”
11.30: his 3x/10’, 40”
12.00: his 3x/10”, 45”
12.30: his 3x/10’, 50”, ibu mengeluh ingin BAB dan tidak kuat menahan dorongan anak
Pada saat his terlihat kepala janin dari kemaluan ibu
13.00 lahir bayi laki-laki BB 3200 49 cm
Lanjutan…
Langkah-langkah mengerjakan partograf

1. Langkah pertama yang harus di kerjakan adalah mengisi data identitas

a. Identitas ibu meliputi no registrasi, nama ibu dan umurnya


Pada soal hanya diketahui inisial dari Ibu N

b. Status obstetrik
Pada soal Ibu N hamil anak kedua 39 minggu sehingga G 2 karena klien mengandung ke dua kali, P 1 karena baru melahirkan 1 kali, A 0
karena tidak ada data abortus/ keguguran dalam soal

c. Kunjungan bersalin
Tuliskan nomor puskesmas dan alamatnya jika terdapat dalam soal. Selain itu tanggal dan jam kedatangan ke tempat bersalin perlu diisi
Pada soal Ibu N datang ke RS pkl 10.00
Kondisi ibu sebelum dibawa ke tempat bersalin

d. Kapan pertama kali ketuban pecah dan kapan klien merasakan mules ?
Pada soal sudah pecah selaput ketuban sejak pukul 8.
Lanjutan…

2. Langkah ke dua isi bagian kemajuan persalinan, meliputi Pembukaan serviks, Penurunan kepala dan
Kekuatan his

a. Pembukaan Serviks
Pengisian lembar partograf dimulai dari fase aktif persalinan atau saat pembukaan serviks 4 cm sampai 10 cm.
Observasi pembukaan serviks setiap 1 jam dan minimal terjadi pembukaan 1 cm per jam.
Untuk pengisian di lembar partograf  beri tanda silang yang bersinggungan dengan garis waspada sesuai dengan
angka pembukaan serviks. Lalu tuliskan jam saat pembukaan serviks terjadi di kolom waktu dalam satuan jam
Pada soal pembukaan serviks 4 cm pada jam 10.00 sehingga diberi tanda x di angka 4 yang bersinggungan
dengan garis waspada dan tulis jam 10.00 pada kolom waktu

b. Penurunan kepala
Penurunan kepala bayi diukur dengan jari di atas simfisis (perlimaan). Penurunan kepala biasa ditulis 0/5, 1/5 dan
seterusnya sampai 5/5. tanda O digunakan untuk menandakan penurunan kepala di partograf.
Pada soal penurunan kepala 2/5 pada jam 10.00 sehingga beri tanda O pada angka 2 sejajar dengan pembukaan
serviks
Kekuatan his/ kontraksi
Lanjutan…

c. Kontraksi atau his dihitung dalam 10 menit. Angka 1-5 pada bagian kontraksi menunjukkan jumlah
kontraksi yang terjadi selama 10 menit. Di lembar partograf di tandai dengan simbol sesuai dengan
jumlah kontraksi dan isi sesuai jumlah kontraksi yang terjadi dalam 10 menit tersebut.

Jika kontraksi dalam 10 menit lamanya < 20 detik maka beri tanda titik-titik
Jika kontraksi dalam 10 menit lamanya 20-40 detik maka beri tanda garis-garis
Jika kontraksi dalam 10 menit lamanya > 40 detik maka beri tanda block atau diarsir penuh

Isi terlebih dahulu kolom yang sejajar dengan pembukaan serviks. 1 kotak kecil menunjukkan waktu
30 menit.
Pada soal jam 10.00 His 3x/10 mnt selama 30 detik
10.30: his 3kali/10 menit lama 35”
11.00: his 3x/10’, 40”
11.30: his 3x/10’, 40”
12.00: his 3x/10”, 45” 
12.30: his 3x/10’, 50”
Lanjutan…
3. Isi bagian Keadaan janin meliputi denyut jantung janin, Air ketuban dan Moulage kepala janin

a. Denyut jantung janin


DJJ normal dalam rentang 120-160x permenit. DJJ diisi dengan tanda titik sesuai dengan hasil perhitungan DJJ dan diisi sesuai waktu pengukurannya.
Dalam soal jam 10.00 DJJ 142x/mnt

b. Air ketuban
Simbol huruf digunakan untuk menandakan keadaan ketuban
U (Utuh) : Ketuban masih utuh
J (Jernih) : ketuban sudah pecah dan berwarna jernih
M (Mekonium): Ketuban sudah pecah dan bercampur dengan mekonium
D (Darah) : Ketuban sudah pecah dan bercampur dengan darah
K (Kering)  : Ketuban sudah pecah dan sudah tidak mengalir lagi
Pada soal jam 10.00 ketuban jernih berarti beritanda huruf U pada kotak jam 10.00 atau sejajar dengan pembukaan serviks

c. Penyusupan kepala (moulage)


Penyusupan kepala janin dapat menunjukkan keadaan dari ukuran panggul ibu
Penyusupan kepala dilambangkan dengan nomor atau tulisan +
0  : tulang-tulang kepala atau sutura terpisah
1/+ : tulang-tulang  kepala berdekatan atau menempel
2/++  : tulang-tulang kepala  tumpang tindih tetapi masih bisa dipisahkan
3/+++ : tulang-tulang kepala tumpang tindih tetapi tidak bisa dipisahkan
Pada soal  jam 10.00 moulase + /1 berarti sutura saling berdekatan. Jadi lembar partograf diisi dengan angka 1 sesuai dengan jam pemeriksaanya.
Jika teman-teman menemukan di soal, moulase + atau ++ itu sama saja dengan angka.
Lanjutan…

4. Isi bagian keadaan ibu meliputi tanda vital, keseimbangan cairan dan keadaan urin


a.Tanda-tanda vital ibu
Nadi : diisi dengan tanda titik.
Pada soal jam 10.00 nadi 84x/menit dan jam 10.30 nadi 86x/menit
Tekanan darah : diisi dengan dua anak panah yang di hubungkan dari sistole dan diastol
Pada soal pada jam 10.00 tekanan darah 130/70 mmHg dan jam 10.30 tekanan darah 120/80 mmHg
Suhu : diisi dengan angka sesuai pengukuran suhu tubuh
Pada soal suhu 37 C sehingga pada kotak suhu kita tuliskan angka 37 C

b. Keseimbangan cairan
Tuliskan pada partograf bila mendapat tambahan cairan seperti infus atau persalinan dengan induksi (pemberian oksitosin). Pada
soal tidak didapatkan informasi tentang tambahan cairan jadi biarkan dikosongkan saja.

c. Urin
Jika terdapat hasil pemeriksaan urin tuliskan pada kolom urin, pemeriksaan meliputi volume, adanya protein dan aseton pada
urin. Pada soal tidak terdapat data tentang urin jadi biarkan kosong
Lanjutan…

5. Tuliskan kelahiran bayi


Jika semua data dalam soal sudah tertulis dalam partograf maka selanjutnya tuliskan
kelahiran bayi.

Tentukan apakah persalinannya normal atau ada penyulit. Persalinan normal jika pembukaan
serviks berada di atas garis waspada.
Pada soal jam  13.00 lahir bayi laki-laki BB 3200 49 cm
Jadi dapat ditulis. Jam 13.00 persalinan spontan
Bayi laki-laki
BB 3200gr/ 49 cm 
Link vidio Lembar depan partograf
https://youtu.be/-V6al2KtlfI
Lembar
02 Belakang
partograf
Data dasar Kala I Kala II
Terdiri dari pertanyaan- Kala II terdiri dari
Data dasar terdiri dari tanggal,
pertanyaan tentang episiotomy, pendamping
nama bidan, tempat
partograf saat melewati persalinan, gawat janin,
persalinan, alamat tempat
garis waspada, masalah distosia bahu dan
persalinan, catatan, alasan
lain yang timbul, masalah dan
merujuk, tempat merujuk,
penatalaksanaan, dan hasil penatalaksanaannya.
pendamping saat merujuk dan
penatalaksanaannya.
masalah dalam
kehamilan/persalinan ini

Kala III Kala IV Bayi baru lahir


Kala III berisi informasi tentang inisiasi
menyusu dini, lama kala III, pemberian Kala IV berisi tentang data Bayi baru lahir berisi tentang berat
oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, tekanan darah, nadi, suhu badan, panjang badan, jenis
masase fundus uteri, kelengkapan plasenta, tubuh, tinggi fundus uteri, kelamin, penilaian bayi baru lahir,
retensio plasenta > 30 menit, laserasi, kontraksi uterus, kandung pemberian ASI, masalah lain dan
atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah kemih, dan perdarahan. hasilnya.
lain, penatalaksanaan dan hasilnya.
Link vidio Lembar belakang partograf
https://youtu.be/2f-sK2AQItI
Thank You

Anda mungkin juga menyukai