Anda di halaman 1dari 30

KEPUSTAKAAN

• Farmakologi dan terapi edisi 4, FK UI


1995
• Farmakologi dasar dan klini, Bertram G
Katzung, Buku 2 Edisi 8, FK Univ
Airlangga 2002
• Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta 2002
UTEROTONIKA & TOKOLITIK
1. Pengertian
Uterotonika ; Obat yang merangsang kontraksi uterus
Kontraksi ;
• Myometrium
• Spontan & teratur
• Sejak masa pubertas & meningkat terus
• Paling nyata saat hamil
• Penting pada persalinan
2. Macam Uterotonika ;
1. Alkaloid ergot & Derivatnya
2. Oksitosin & Derivatnya
3. Prostaglandin semisintetik
1. ALKALOID ERGOT
Sumber : Jamur Claviceps purpurea ( parasit
pada gandum & butir Rye ) pada Skelrosum (
Miselium )
Kandungan zat dalam ergot : Alakaloid ergot &
zat organik, karbohidrat, gliserida, asam amino,
steroid dll
3 Kelompok Alkaloid ;
• Asam amino ( Ergotamin )
• Derivat dihidro alkaloid Asam amino (
Dihidroergotamin )
• Alkaloid amin ( Ergonovin )
Famakokinetik ; Nasib obat ( absorbsi, distribusi,
metabolisme & ekskresinya )

Ergotamin
a. Saluran cerna
• Absorbsi lambat & tidak sempurna
• Kadar sangat rendah dalam darah
• Kadar puncak dicapai dalam 2 jam
• Kec abs & kadar puncak meningkat bila bersma
Cafein

b. Intra muskuler
• Dosis efektif 1/10 dosis oral
• Abs lambat, respon setelah 20 menit
c. Intra vena
• Dosis pemberian ½ dosis intra muskuler
• Efek diperoleh setelah 5 menit
• 90 % metabolit dieksresi melalui empedu,
sebagian kecil tidak dimetabolisme
sehingga ditemukan di urine & tinja
efek terapeutik & toksik ergotamin lebih
lama
Farmakodinamik : Efek biokimiawi, fisiologi &
mekanisme kerja obat

Efek pada Uterus


• Semua alkaloid alam meningkatkan kontraksi
uterus
• Dosis kecil ; Peninggian amplitudo & frekuensi
yang diikuti relaksasi
• Dosis besar ; kontraksi tetanik & peninggian
tonus istirahat
• Dosis sangat besar ; kontraktur lama
• Ergonovin ; sediaan alam paling kuat
Efek pada sistem kardiovaskuler
Vasokonstriksi perifer & merusak endotel
kapiler ( Ergotamin paling kuat );
• Aliran darah terbendung
• Trombosis, Gangren
Bisa terjadi pada keracunan ergot
Respon vaskuler & Migren
• Ergotamin efektif menghilangkan Migren (
melalui pengurangan ampiltudo arteri
Carotis eksterna dengan mengurangi
aliran darah )
Indikasi ;
• Oksitosik, Migren & Penyakit Parkinson (
Bromokriptin )

Kontra Indikasi ;
• Sepsis, Penyakit pembuluh darah, Penyakit Hati
dan Ginjal

Dosis yang digunakan ;


• Ergotamin tab 1 mg, tab sublingual 2 mg & 0,5
mg/ml dalam ampul 1 ml
• Ergotamin maleat tab 0,2 mg & 0,2 mg/ml
Dosis yang digunakan ( lanjutan )
• Metilergonovin maleat ( Methergin ) tab
0,2 mg & 0,2 mg/ml
• Metisergid maleat tab 2 mg
• Ergotamin tartrat supp rektal 1 & 2 mg
dengan 100 mg Cafein
• Dihidroergotamin maleat1 mg/ml
• Bromokriptin mesilat tab 2,5 mg
Efek samping ;
• Sangat toksik, bisa akut dan kronik
• Ergotamin paling toksik
• Gejala keracunan akut ( pada percobaan
dengan dosis besar ); mual muntah, diare, gatal,
kulit dingin, nadi lemah & cepat, bingung & tidak
sadar
• Keracunan fatal terjadi pada dosis 25 mg
peroral selama beberapa hari atau dosis tunggal
0,5 -1,5 mg parenteral
• Keracunan kronik ; tungkai bawah, paha,
lengan & tangan jadi pucat, dingin & kebas
Cara mengatasi ergotisme ;
• Obat stop & berikan simptomatik ( anti
koagulan, dextran, vasodilator kuat,
Natrium nitroprusid, anti muntah & inj
Calsium glucoronat )
2. OKSITOSIN DAN EKSTRAK HIPOFISE
POSTERIOR

• Oksitosin disimpan dan dilepaskan oleh


Hipofise Posterior

Farmakokinetik
• Baik pada pemberian parenteral
• Intranasal lebih disukai walaupun kurang
efisien, diabs baik oleh mukosa mulut &
bukal. Cadangan untuk penggunaan
pasca persalinan
• Aminopeptidase ( Oksitosinase & sistil
aminopeptidase ) meningkat 10 kali dalam
kehamilan dan menghasilkan Oksitosin
• Ekstraksi oleh hati & ginjal

Farmakodinamik
Efek pada Uterus
• Merangsang frekuensi &kekuatan kontraksi
• Sensitifitas terhadap oksitosin mengingkat
sebanding dengan usia kehamilan
• Efek bergantung pada kadar estrogen , bila
rendah maka efek berkurang
Efek pada Uterus ( lanjutan )
• Saat pemberian harus diperhatikan ; frekuensi,
lama & kekuatan kontraksi
• Persalinan setelah pemberian infus oksitosin 25
mili unit ( 0,05 mikrogram )

Efek pada kelenjar Mammae


• Ejeksi susu, terjadi aliran ASI dari alveolar ke
sinus yang besar karena kontraksi mioepitel
alveolar
• Memperlancar ASI bila oksitosin endogen tidak
cukup
• Mengurangi pembengkakan payudara pasca
persalinan
Efek pada sistem kardiovaskuler
• Relaksasi otot polos pembuluh darah pada
pemberian dosis besar ( pada anestesi
dalam ) sehingga sistole & diastole
menurun, kulit jadi merah & takikardi

Sediaan ;
• Pitocin 10 unit USP/ml ( bisa IM & IV )
• Semprot hidung 40 unit USP/ml
• Sub lingual 200 unit USP/ml
3. PROSTAGLANDIN
Farmakodinamik & farmakokinetik
• Ditemukan dalam ovarium, miometrium &
cairan menstrual dengan konsentrasi
berbeda selama siklus haid
• Meninggi saat hamil aterm / persalinan
dalam cairan amnion, pembuluh umbilikus
& darah ibu
• Penting pada persalinan
• Bisa merangsang persalinan pada setiap
usia kehamilan
• Dianggap hormon lokal karena kerjanya terbatas
pada organ penghasil & diinaktifkan ditempat
yang sama
• Jenis ; PGE & PGF
• Penggunaan dalam kebidanan ; PGE2 & PGF2
alfa
• Semua PGF merangsang kontraksi uterus baik
hamil maupun tidak
• PGE2 merelaksasi uterus tidak hamil ( invitro )
tapi efek oksitosik lebih kuat pada trimester II &
III
• Hamil tua ; respon fisiologisnya pada uterus
mirip oksitosin
• Dosis responnya sempit untuk kontraksi
fisiologis memudahkan terjadinya
hipertoni uterus yg berbahaya yg dapat
dicegah dengan peningkatan infus secara
perlahan dan pengamatan yg cermat
• Terminasi kehamilan TM II, PGE2 & PGF2
alfa yg diberikan kedalam uterus ( kateter /
suntikan ) baik dengan efek samping
ringan
• Terminasi kehamilan muda ( bbrp minggu
) perlu dosis sangat besar efek
samping berat & keberhasilan rendah
• Efek samping karena rangsangan otot
polos saluran cerna mual, muntah
& diare
• PGE2 & 15-metil PGF2 alfa meningkatkan
suhu tubuh
• Dosis besar PGF2 alfa menyebabkan
hipertensi karena kontraksi pembuluh
darah, sebaliknya PGE2 menimbulkan
vasodilatasi
• Prostaglandin bekerja sinergis terhadap
kontraksi uterus
• Sediaan kombinasi dengan oksitosin tidak
dianjurkan meningkatkan resiko
ruptur uterus
• Pemberian lokal pada serviks
menyebabkan serviks matang tanpa
mempengaruhi morilitas uterus
Dosis & sediaan ;
1. Karbopros trometamin ( PGF2 alfa 250
mikrogr / ml )
• Awal 1 ml IM dalam, ulangi setelah 1,5 – 3,5 jam
• Dosis boleh ditingkatkan sampai 500 mikro gr
bila kontraktilitas uterus tidak adekuat, tapi tidak
lebih dari dosis total 12 mg
2. Dinoproston ( PGE2 )
• Dapat mengiduksi uterus pada setiap tahap
kehamilan
• Dipilih bila induksi diperlukan sedangkan serviks
belum terbuka ( kematian janin atau ketuban
pecah dini )
• Missed abortion & Mola hidatiform benigna
• Hanya boleh digunakan oleh ahli di RS
dengan fasilitas obstetri intensif
• Sediaan Supp vag 20 mg
3. Gameprost ( analog alprostadil dengan
efek oksitosik )
• Melunakkan rahim & mendilatasi serviks
sebelum tindakan bedah untuk terminasi
kehamilan
4. Sulproston ( derivat dinoproston )
INDIKASI OKSITOSIN
1. Induksi partus aterm & mempercepat
perlinan pada kasus tertentu
• Oksitosin merupakan obat pilihan utama,
sedangkan Prostaglandin sebagai alternatif
• 10 unit Oksitosin dalam 1 L Dex 5 % perinfus
• Awal lambat 0,2 ml / menit, bila respon tidak ada
setelah 15 menit tetesan dinaikkan 0,1 – 0,2 ml /
menit sampai maksimal 2 ml / menit
• Dosis total induksi 600 – 1200 ml unit dengan
rata –rata 4000 ml unit
• Awasi keadaan uterus, bila ada kontraksi
tetanik, infus stop dan beri anestesi umum
• Bila persalinan telah mulai, stop infus atau dosis
diturunkan
• Pada KPD keberhasilan 80-90 %
• Prostaglandin banyak pada Missed abortion,
kematian intra uterin, KPD & Kehamilan muda
• Oksitosin tidak boleh diberikan pada stadium I &
II bila persalinan dapat berlangsung meskipun
lambat
• Bila stadium I dorongan pada janin
menyebabkan laserasi serviks & trauma bayi,
ruptur uterus, kontraksi tetanik sehingga asfiksia
bayi
• Pada Inersia uteri ( dokter ahli ), partus lama &
partus tidak maju tanpa kontra indikasi
• Prostaglandin juga diindikasikan sebagai terapi
tambahan untuk mematangkan serviks

2. Mengontrol perdarahan pasca persalinan


• Penggunaan rutin sudah tidak dianjurkan lagi
sejak ergonovin menimbulkan nyeri uterus yang
hebat
• Pastikan tidak ada kehamilan ganda bila mau
diberikan setelah plasenta lahir
• Ergonovin atau Metiergonovin lebih disukai
daripada Oksitosin karena toksisitasnya rendah,
mula kerja cepat & masa kerja lama
• Dosisnya 0,2 – 0,3 mikrogr IM atau 0,2 mg IV (
efek lebih cepat )
• Pilihan lain ; PGF2 alfa 250 mikrogr IM. Bila
perlu dosis dapat ditambah tiap 15 – 90 menit
sampai dosis total tidak lebih dari 2 mg
• Dosis ergonovin 0,2 mg, 3 x selam 7 hari (
proses involusi ) bila involusi lambat / atonia
uteri berikan ergonovin 0,2 – 0,4 mg 3 x sehari
peroral atau sub lingual
• Metil ergo & egonovin dapat menurunkan
prolaktin dalam darah, sehingga hati –
hatinpada ibu menyusui
3. Abortus terapeutik
• Abortus pada trimester I biasanya dengan
suction curretage
• Oksitosin tidak efektif pada trimester II
• Prostaglandin cukup efektif pada trimester
IIdosis 250 mikrogr 15-metil PGF2 alfa IM
dalam, dapat diulang tiap 1,5 – 3,5 jam
dengan dosis sama atau 500 mikrogr,
dosis total tidak melebihi 12 mg
• PGE2 20 mg supp vaginal juga efektif,
dapat diulang tiap 3 – 5 jam
4. Uji Oksitosin ( pada kehamilan resti :
DM, pre eklampsi ) untuk menentukan ada
tidaknya insufisiensi uteroplasenta
5. Menghilangkan pembengkakan
payudara ( pada gangguan ejeksi ASI )
• Oksitosin intranasal 2 -3 menit sebelum
anak menyusui
6. Penghambat motilitas uterus ( Indikasi
tokolitik )
• Mencegah persalinan prematur pada kasus
tertentu
• Memperlambat atau menghentikan persalinan
untuk sesaat guna memperoleh terapi yang
sesuai ( mengurangi fetal distress selam
transportasi atau persiapan operasi )
• Obat – obat yang digunakan ;
• Agonis beta 2 adrenergik ( Ritodrine, Terbutalin,
Fenoterol, Ibuterol ), Magnesium Sulfat
• Pemberian Terbutalin 250 mikrogr IV
pelan – pelan selama 5 menit atau
Salbutamol 5 mg dalam 500 ml RL, 10
tetes / menit pada hiperstimulasi karena
pemberian infus Oksitosin

Anda mungkin juga menyukai