0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan8 halaman
Dokumen ini membahas tentang penggunaan gadget sebagai gaya hidup masyarakat dan dampaknya terhadap kesehatan. Penggunaan gadget telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun penggunaan berlebihan dapat menyebabkan adiksi dan berdampak negatif pada kesehatan mental dan penglihatan terutama anak-anak.
Dokumen ini membahas tentang penggunaan gadget sebagai gaya hidup masyarakat dan dampaknya terhadap kesehatan. Penggunaan gadget telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun penggunaan berlebihan dapat menyebabkan adiksi dan berdampak negatif pada kesehatan mental dan penglihatan terutama anak-anak.
Dokumen ini membahas tentang penggunaan gadget sebagai gaya hidup masyarakat dan dampaknya terhadap kesehatan. Penggunaan gadget telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun penggunaan berlebihan dapat menyebabkan adiksi dan berdampak negatif pada kesehatan mental dan penglihatan terutama anak-anak.
Analisa termasuk dalam gaya hidup yang bagaimanakah
penggunaan gadget yang dilakukan oleh masyarakat? Saat ini, pengguna gadget di seluruh dunia mencapai lebih dari 6 milyar pengguna, dimana negara China, India dan USA menjadi negara pengguna ponsel pintar terbanyak. Sekitar 6.37 milyar pengguna ponsel pintar menyebar di seluruh dunia, dengan kepemilikan ponsel pintar yakni 80.76%. angka ini meningkat dengan pesat dari tahun 2016 dimana saat itu hanya ada 3.7 milyar pengguna ponsel pintar, atau hanya sekitar 49.40% penduduk dunia yang menggunakan ponsel pintar. Menurut data yang dilansir dari GSMA Real Time Intelligence Data, saat ini ada 10.84 milyar gadget yang terkoneksi ke internet, angka ini bahkan melebihi populasi dunia yang sejumlah 7.89 milyar. Data ini menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak 2.58 milyar penggunaan smart phone yang terkoneksi dengan internet hanya dalam rentang 2016-2021. Bahkan pada tahun 2026 diperkirakan penggunaan gadget baik itu ponsel pitar maupun alat elektronik lain akan meningkat hingga 6.7 sampai 7.5 milyar pengguna. Indonesia sendiri menempati urutan ke – 13 sebagai negara dengan penggunaan ponsel pintar terbanyak di dunia. Dengan jumlah pengguna mencapai 160.23 juta pengguna. Tujuan penggunaan ponsel pintar oleh orang Indonesia dalam menggunakan ponsel pintarnya ketika tidak berhubungan dengan internet adalah 95.68% untuk berkomunikasi, 41.06% untuk hiburan, 17.52% untuk bekerja dan 1.97% untuk belajar, sedangkan aktivitas yang dilakukan oleh orang Indonesia saat tidak terhubung dengan internet adalah 94.40% untuk menelpon, 90.75% untuk SMS, 26.58% untuk bermain game, 7.42% untuk membaca e – book, 5.62% untuk menginstal software, 5.6% untuk menggunakan aplikasi offline dan 2.42% untuk pengolahan gambar. Tujuan penggunaan ponsel pintar saat terhubung dengan internet adalah 93.46% untuk berkomunikasi, 65.29% untuk hiburan, 76.88% untuk browsing, 27.51% untuk belajar dan 25.70% untuk bekerja. Aktivitas penggunaan ponsel pintar saat terhubung dengan internet adalah 81.91% Nama : NOVITA CANDRA KIRANAWATI NIM : A2A220016
untuk berkomunikasi menggunakan internet, 60.24% untuk web browsing,
43.51% untuk streaming video, music dan radio, 26.45% untuk transaksi online, 26.58% untuk bermain game, 17.44% untuk mencari, mengunduh dan menginstal, 47.05% untuk belanja online, 16.44% untuk membaca e boo dan 13.12% untuk menggunakan aplikasi online.(Kominfo, 2021) Data diatas menggambarkan bahwa penggunaan ponsel pintar baik online maupun offline, tidak hanya sebatas pada fungsi komunikasi saja, melainkan sudah masuk dalam ranah pekerjaan, hiburan dan transaksi. Dilansir dari artikel berjudul Kajian Saintifik Fenomena Adiksi Gadget dan Media Sosial di Indonesia oleh A Nursikuwagus et al tahun 2020 bahwa penggunaan smart phone telah menjadi gaya hidup masyarakat yang dicirikan dengan : 1) masyarakat bebas berkomunikasi dengan banyak orang tanpa memikirkan hambatan biaya, jarak dan waktu 2) hamper setiap kalangan masyarakat memiliki gadget 3) masyarakat tertarik untuk mengakses berita, jejaring social, informasi gaya hidup dan pemenuhan hobi Berikut faktor yang menyebabkan gaya hidup itu eksis di masyarakat 1) merebaknya penggunaan smartphone sebagai bagian dari gaya hidup tidak lepas dari fungsi utamanya dalam memudahkan berkomunikasi, dimana kemudahan berkomunikasi dapat sangat terfasilitasi dengan penggunaan smart phone. 2) pemberian isi pesan lebih tervisualisasikan/tergambarkan dalam media peyampaian pesan. Seperti yang kita lihat, penggunaan ponsel pintar mampu memberikan pesan secara lebih jelas karena banyaknya fitur emoticon yang menggambarkan perasaan kita, kemudahan berkirim gambar yang memudahkan proses penerimaan pesan oleh komunikan dan lain-lain Nama : NOVITA CANDRA KIRANAWATI NIM : A2A220016
3) penggunaan ponsel pintar sebagai sarana penyampaian pesan
menimbulkan hubungan orang lain menjadi lebih hangat, akrab dan menyenangkan 4) pemenuhan fungsi makhluk social bagi manusia dimana fungsi ini cukup terpenuhi dengan adanya akses yang mudah terhadap media social 5) timbulnya banyak aplikasi dan media social sebagai sarana bagi masyarakat untuk menghilangkan kesedihan, stress dan depresi 6) maraknya aplikasi yang memudahkan dan memfasilitasi orang untuk mengakses fasilitas umum, seperti e-market, online transaction, e billing, dan lain-lain
Bagaimana dampak gaya hidup tersebut terhadap perilaku
masyarakatnya, baik pada orang dewasa maupun anak-anak? Penelitian lain berjudul Kajian Saintifik Fenomena Adiksi Gadget dan Media Sosial di Indonesia menunjukkan bahwa dari hasil survei terhadap 1312 responden, didapatkan hasil bahwa 42.45% responden teradiksi ringan, 10.82% responden teradiksi sedang, dan 0.38% responden teradiksi tinggi terhadap gadget. Sedangkan hasil adiksi pada media social yaitu 37.50% responden teradiksi ringan, 7.85% teradiksi sedang dan 0.38% teradiksi tinggi. Terlihat bahwa penggunaan gadget di masyarakat telah memasuki level adiksi. Adiksi ini memiliki gejala sebagai berikut : 1) Mood modification, ketergantungan media social dapat mempengaruhi perubahan emosi seseorang. 2) Salience, perasaan sangat membutuhkan, mendominasi pikiran, dan tingkah laku, yang dipengaruhi oleh media sosial. 3) Tolerance, peningkatan jumlah penggunaan Gadget dan Media Sosial untuk mendapatkan perasaan penghargaan positif dari media social. 4) Withdrawal Symptoms, perasaan yang tidak menyenangkan karna penggunaan Gadget dan Media Sosial dikurangi atau dihentikan. Nama : NOVITA CANDRA KIRANAWATI NIM : A2A220016
5) Relapse, kecenderungan seseorang mengulang kembali penggunaan
gadget dan media sosial setelah tidak menggunakan media social tersebut. 6) Conflict, konflik yang terjadi antara pengguna Gadget dan Media Sosial dengan lingkungan sekitarnya.
Sehingga dalam penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan ponsel
pintar sebagai gaya hidup menimbulkan adiksi dalam penggunaan ponsel.
Bagaimana dampak adanya gaya hidup tersebut dengan kesehatan
individu maupun masyarakat? Bagi anak-anak, tentunya penggunaan ponsel pintar secara berlebihan akan mengakibatkan banyak masalah kesehatan. Salah satunya adalah masalah kesehatan mental. Dilansir dari artikel berjudul “Preschoolers’ mental health status based on their mobile gadget usage” oleh Ayu, et all tahun 2020 menyatakan bahwa pada tahun 2016, American Academy of Pediatrics (AAP) menerbikan rekomendasi tentang penggunaan gadget untuk anak-anak, termasuk melarang penggunaan gadget pada anak berusia dibawah 18 bulan dan penggunaan gadget pada anak tidak lebih dari 1 jam per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68 balita (97.1%) memiliki akses yang besar terhadap penggunaan gadget, dimana 18 balita (26.5%) memiliki gadget semdiri. Fenomena ini terjadi kemungkinan dikarenakan persepsi orang tua bahwa bila anak diijinkan memakai gadget sendiri maka orang tua akan mudah untuk mengerjakan pekerjaannya. Penelitian ini juga mengindikasikan adanya ketidaksesuaian pada rekomendasi AAP terkait penggunaan gadget pada balita. AAP menyarankan agar penggunaan gadget pada anak berusia dibawah 18 bulan sebaiknya dihindari. Pada bulan ke 18-24 bulan bila seorang anak diberikan gadget, maka disarankan agar menggunakan program yang memiliki manfaat yang tinggi. Penelitian ini menunjukkan 39 balita Nama : NOVITA CANDRA KIRANAWATI NIM : A2A220016
menggunakan gadget lebih dari 1 jam dalam sehari, dan 36 diantaranya
memiliki masalah kesehatan mental. Penelitian lain menunjukan adanya hubungan antara penggunaan gadget yang berlebihan dengan menurunnya fungsi pengelihatan pada anak dan remaja. Penelitian ini berjudul Impaired Vision Function Due to Use of Gadget oleh Syafi’in et al tahun 2021 menggunakan metode penelitian literatur review. Hasilnya, terdapat 8 penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan gadget dengan kejadian myopia.
Dokumentasi Nama : NOVITA CANDRA KIRANAWATI NIM : A2A220016 Nama : NOVITA CANDRA KIRANAWATI NIM : A2A220016 Nama : NOVITA CANDRA KIRANAWATI NIM : A2A220016