1. Analisa identifikasi lingkungan pemasaran eksternal dan internal menggunakan Analisa
SWOT untuk peningkatan kasus obesitas di kalangan anak- anak Peningkatan kasus obesitas pada anak salah satu factor penyebab terkuat yakni tingginya konsumsi makanan siap saji (junk food. Fast food) a. Lingkungan eksternal peningkatan kasus obesitas di kalangan anak-anak 1) Peluang dan ancaman a) Eksternal makro sebagai peluang i. Kebudayaan : trend konsumsi junk food pada anak-anak Konsumsi junk food bagi sebagian besar anak-anak dalam masa pertumbuhan seolah menjadi sebuah trend di masa sekarang. Menurut jurnal berjudul Junk Food Makanan Favorti dan Dampaknya terhadap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja oleh Oslida Martony tahun 2020 menyatakan bahwa mengonsumsi junkfood yang tinggi kadar lemak dan gula seperti burger, fried chicken, french fries, hot dog, popcorn, pizza, biscuit, muffin, minuman berkarbonasi dan lain sebagainya sudah menjadi bagian gaya hidup pada anak anak dan remaja terutamanya yang berada di kota besar. Mereka lebih sering mengkonsumsi makanan tersebut dibandingkan memakan sayur atau buah yang jelas lebih kaya gizi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia konsumsi junkfood secara berlebihan telah memberi kontribusi yang signifikan pada tingginya angka obesitas di seluruh dunia. Di lansir dari artikel yang berjudul Obesity in children & adolescents oleh Manu Raj dan Krishna Kumar, obesitas pada anak-anak terjadi tidak hanya pada negara maju maupun negara berkembang, namun juga lintas faktor yakni kelompok social ekonomi, umur, jenis kelamin dan atau suku. Estimasi kejadian obesitas pada anak yakni lebih dari 22 juta anak dibawah umur 5 tahun, dan 1 dari 10 anak mengalami kelebihan berat bada ii. Demografi Menjamurnya gerai-gerai makanan junk food menyebabkan mudahnya akses anak dalam mendapatkan makanan cepat saji. Anak-anak yang mudah mengakses makanan ceat saji dapat mengalami peningkatan risiko obesitas, hal ini seperti dimuat dalam jurnal izi dan kesehatan UNW berjudul Gaya Hidup Terhadap Kejadian Overweight pada anak SD di Kabupaten Pangkep 2020 oleh Suherman Rate et al menyatakan bahwa Faktor yang yang menyebabkan overweight dan obesitas pada anak antara lain asupan makanan berlebih yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan, minuman soft drink , makanan jajanan seperti makanan cepat saji (Herawati et al., 2017). Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap disantap. Fast food ini bisa dikonsumsi dimana pun, kapan pun, baik sambil berjalan, menulis serta melakukan aktivitas lainnya (Damapolii et al., 2013) iii. Ekonomi :perubahan pola pengeluaran konsumen Dikutip dari jurnal berjudul Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 4 Kendari Tahun 2016 oleh Syamsinar Wulandari, bahwa dari 89 responden proporsi responden dengan uang jajan rendah terdapat 15 orang dengan yang mengalami obesitas sebanyak 8 orang (53,3%) dan yang tidak obesitas sebanyak 7 orang (46,7%). Sedangkan proporsi responden dengan uang jajan sedang terdapat 32 orang dengan yang mengalami obesitas sebanyak 6 orang (18,8%) dan yang tidak obesitas sebanyak 26 orang (81,2%), dan proporsi responden dengan uang jajan tinggi terdapat 42 orang dengan yang mengalami obesitas sebanyak 20 orang (47,6%) dan yang tidak obesitas sebanyak 22 orang (52,4%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai ρValue= 0,017. Dengan tingkat Fisik Obesitas kepercayaan 95% (α = 0,05). Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan penelitian hipotesis bahwa jika ρValue (0,017) < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima sehingga dapat
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
dimaknai bahwa ada hubungan antara uang jajan dengan obesitas pada responden. Ini berarti, pada anak-anak yang diberikan uang jajan yang lebih/banyak memiliki hubungan dengan kejadian obesitas. iv. Teknologi Dikutip dari jurnal berjudul Intensitas penggunaan gadget dan obesitas anak prasekolah oleh Fajar Sri Tanjung intensitas penggunaan gadget dengan obesitas pada anak prasekolah dengan nilai p = 0,028 dan nilai RP = 1,25, yang menjelaskan bahwa peluang anak prasekolah mengalami obesitas 1,25 kali lebih besar pada intensitas penggunaan gadget yang tinggi bila dibandingkan dengan intensitas penggunaan gadget rendah. Keberadaan aplikasi itu kini banyak menarik perhatian pengguna smartphone. Bukan tanpa alasan, kita dapat dengan mudah memesan makanan hanya dengan menggunakan ponsel. Tinggal duduk di rumah, makanan favorit akan segera diantar. Jadinya masyarakat bisa sangat mudah menikmati makanan yang diinginkan berkat adanya layanan pesan antar. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi yang bijak dapat merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan keberhasilan promosi kesehatan bagi masyarakat b) Eksternal mikro sebagai ancaman i. Perantara Perantara atau distributor adalah factor penting lain dalam sebuah manajemen restoran atau gerai makanan cepat saji. Karena distributor makanan pokok untuk gerai makanan cepat saji menjadi sebuah franchise sehingga segala proses distribusi bahan maupun alat yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis restoran cepat saji semakin menjamur ii. Pesaing
Adanya persaingan antara gerai makanan cepat saji 1 dengan yang
lainnya meningkatkan pilihan dan opsi para konsumen untuk menjadi
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
lebih konsumtif karena banyaknya pilihan dan variasi makanan junk food yang bisa mereka akses
b. Internal peningkatan kasus obesitas di kalangan anak-anak
1) Lingkungan bukan pemasaran sebagai kekuatan (strength) i. Produksi Terbatasnya penyedia bahan utama makanan cepat saji sehingga menimbulkan kendala dalam memproduksi produk makanan cepat saji. Disini ibu harus memberikan pemahaman yang mendalam dan jelas kepada anak bahwa makanan yang dibuat dirumah akan lebih mudah didapat, menghemat waktu, lebih sehat dan memiliki nilai gizi yang seimbang agar anak mau makan makanan yang dibuat / dimasak dirumah dibanding harus memeli makanan siap saji diluar. ii. Lokasi Ada beberapa tempat yang sulit dijangkau untuk memaksimalkab layanan DO. Sehingga masyarakat cenderung memilih untuk membuat sendiri makanan di rumah. iii. Citra Masyarakat Citra di masyarakat yang semakin kritis terhadap gizi seimbang, diet sehat, trend memiliki tubuh ideal dimana salah satu tantangannya adalah menghindari junk food 2) Lingkungan bauran pemasaran sebagai kelemahan (weakness) i. Product Dalam jurnal berjudul Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik Dan Status Gizi Di Padangsidimpuan oleh Novita Fitriany Akbar Sagala menyatakan bahwa hasil berdasarkan frekuensi konsumsi makanan cepat saji remaja bahwa makanan cepat saji yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi adalah gorengan sebesar 59,8%, kemudian bakso sebesar 48,3%, dan fried chicken sebesar 47,1% sedangkan makanan cepat saji yang jarang (1-2 kali sebulan) adalah pecal. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja lebih sering mengonsumsi makanan dengan karbohidrat
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
dan lemak yang tinggi dan jarang mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Hal ini menjadi kelemahan dalam upaya menekan angka obesitas pada anak karena menjamurnya produk makanan siap saji ii. Price Adanya persaingan antar gerai makanan junk food saat ini membuat setiap gerai berlomba-lomba memasarkan dagangannya dengan iklan dan tawaran menarik veperti system paket makan dimana pembeli cukup mengeluarkan 1 harga untuk 1 paket yang terdiri atas 3 item makanan sehingga pembeli tertarik untuk membeli dan mengnsumsi makanan junk food karena murah, enak, praktis dan cepat iii. Place Saat ini gerai-gerai makanan junk food telah menjamur di wilayah perkotaan hingga mulai memasuki wilayah semi perkotaan bahkan mungkin pedesaan. Hal ini karena meningkatnya trend di kalangan masyarakat bahwa membeli makanan siap saji diluar lebih mudah, praktis dan hemat iv. Promotion Meningkatnya persaingan antara satu restoran makanan cepat saji dengan yang lain dapat meningkatkan animo untuk memasarkan dagangannya dengan promosi menarik, baik itu melalui potongn harga, tawaran menarik, pelayanan delivery order dan lain-lain
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
2. Diagram Analisa dan penjelasannya
internal Kekuatan Kelemahan
produksi Lokasi Citra Product Place Price Promotion
eksternal masyarakat (banyaknya (mudahnya (harga murah (promosi gerai junk akses untuk makanan konsisten dan food dimana- restoran junk junk food) menarik agar mana) food) pembelian meningkat) P Kebudayaan Memperlihatkan Menciptakan Menguatkan Strategi : Strategi : Strategi : Strategi : el beberapa proses trend bike to bahwa menciptakan menyebarkan mengoptimalkan mengembangka u produksi makanan anywhere, kebiasaan trend dalam dan trend kebiasaan n budaya diet a junk food, atau walk to sehat seperti masyarakt meyakinkan sehat dan baik sehat gizi n terbatasnya anywhere aktivitas fiik melalui target untuk lebih seimbang g aktivitas fisik anak untuk yang media yang promkes menginvestasika dengan trend dapat megganggu meningkatkan menyehatkan, banyak untuk n diri pada memiliki tubuh optimalnya aktivitas fisik konsumsi diet diminati menyimpan kesehatan, ideal dan sehat perkembangan pada keluarga seimbang (media uang untuk dimana salah untuk mengatasi anak dikemudian dan anak-anak dalam social) untuk keperluan satunya adanya maraknya hari, atau memenuhi meningkatka investasi kebijakan PPKM produk banyaknya animal gizi sehari- n trend gaya kesehatan dari pemerintah makanan junk abuse dalam hari menjadi hidup dimana ada sehingga food proses produksi investasi yang seimbang, penjelasan masyarakat akan junk food baik dimasa seperti bike pengelolaan berpikir 2 kali consumption yang mendatang to keuangan untuk mengakses meninkatkan work/school bagi keluarga / mendapatkan risiko terjadinya untuk sehat dan produk junk food obesitas mencapai sakit yang melalui promosi tempat- diakibatkan yang gencar tempat gerai terlalu dilakukan junk food banyak dimana target konsumsi promkes akan junk food
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
focus pada trend yang ada Teknologi Memanfaatkan Menjangkau Memberikan Mengarahkan Penggunaan Meskipun Mengarahkan media social untuk lapisan gambaran penggunaan teknologi banyak tawaran akses memberikan masyarajat dari perkembanga teknologi yang bjak pembelian gawai penggunaan edukasi gizi segala latar n anak yang yang bijak dan terarah dengan berbagai teknologi untuk seimbang dan belakang tumbuh untuk anak dimana metode kredit mencari aktivitas fisik yang ekonomi, optimal dari anak dalam keluarga dan maupun informasi menyehatkan bagi budaya, segi mental, mengakses orang tua penundaan terkait anak-anak Pendidikan intelegensi informasi, harus pembayaran atau peningkatan untuk bila gizi anak dimana orang diberikan murahnya harga kesehatan anak Bersama-sama terpenuhi tua harus arahan dan junk food, harus dan keluarga hidup sehat dengan baik diberikan informasi ditanamkan melalui melalui dan tidak edukasi dan untuk mampu pemahaman bagi platform yang edukasi audio berlebihan informasi mengarahkan ibu maupun viral visual dengan bagaimana anak- keluarga bahwa memnafaatkan anak yang anaknya. pembelian gawai media sosial sehat dapat Bahkan bagi dengan metode menjadi asset anak dan pembayaran dan investasi orang tua dewasa ini tidak masa depan yang tinggal selalu aman, bagi keluarga di daerah banyak berita dan bangsa perkotaan yang maupun memperlihatkan pedesaan bahayanya pinjaman online, terlalu dininya akses gawai bagi anak-anak akan meningkatkan peluang anak mengalami obesitas Ekonomi Memberikan Dimanapun Memberikan Mengingatka Memberikan Membeikan Mengingatkan pemahaman bagi lokasinya, edukasi n ibu dan gambaran pemahaman tentang
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
ibu dan keluarga orang tua dan tentang family keluarga inflasi yang bahwa pentingnaya tentang pentingnya keluarga perlu goal dimana pentingnya tidak bagaimanapun, investasi investasi diberikan anak akan menabung, mengenal mengolah kesehatan dan kesehatan bagi pemahaman tumbuh dan dimana tempat, makanan sendiri, Pendidikan bagi anak di masa bahwa pola berembang kebutuhan semua akan mencegah lebih anak mendatang hidup dengan Pendidikan terdampak baik daripada maupun masa konsumtif optimal dimasa sehingga mengobati akan sekarang yang tidak dengan status mendatang harus selalu seimbang dapat gizi yang akan memberikan memberikan menyebabkan ideal, lebih cenderung pemahaman output kesehtana kerugian bagi cerdas dan meingkat tata kelola anak yang lebih anak, salah berprestasi sehingga pola perekonomia baik dibanding satunya adalah dimasa depan hidup n rumah bila anak anak bila anak konsmtif tangga terlanjur mengalami sehat sangat tidak dengan baik mengalami obesitas bila bijak demi obesitas karena konsumtif kesehatan tergiur akan terhadap junk anak dimasa harga murah food mendatang gerai makanan junk food Demografi Menguatkan ibu Membuat Meyakinkan Meyakinkan Memberikan Makanan cepat Promosi produk bahwa bahan makanan ibu dan ibu bahwa dan saji mungkin makanan cepat makanan yang sendiri di masyarakat tidak semua menguatkan murah, namun saji tidak tersedia di rumah rumah akan bahwa wilayah dapat pesan bahwa makanan yang berlaku bagi akan menjadi menguntungka makanan mengakses baik di dibuat di rumah wilayah pelosok sumber gizi yang n karena akan bergizi restoran cepat perkotaan akan lebih sehingga baik bila ibu meghemat seimbang saji, sehingga maupun di bermanfaat mengolah mampu biaya adalah produksi pedesaan, untuk kesehatan makanan sendiri mengolahnya pengeluaran makanan yang makanan gizi terbaik anak karena ibu adalah pilihan dengan baik, uang jajan biasa dimasak yang dimasak anak adalah dan keluarga yang tepat walaupun ibu anak, biaya ibu di rumah sendiri akan gizi yang akan berupaya berada di wilayah transportasi karena lebih mudah seimbang memenuhi perkotaan/pedesaa dan lain-lain mengandung dan murah kebutuhan n sekalipun sayur, buah nutrisi anak dan zat gizi lain yang
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
dibutuhkan anak Ancaman Perantara Memberikan Lokasi yang Citra Pemberian Memberikan Harga murah dan Awasi (distributor informasi bagi ibu jauh akan masyarakat edukasi edukasi proses distribusi penggunaan , media) ahwa proses meningkatkan tentang anak bahwa kepada orang yang cepat akan gawai pada produksi makanan biaya distribusi yang maraknya tua agar anak meningkatkan anak yang cepat saji harus yang kelebihan gerai junk mengnsumsi prosentase meningkatkan melalui perantara, meningkat berat badan food pola nutrisi kemungkinan peluang anak sehingga sehingga tak akan sulit meningkatka dan penggunaan dapat kemungkinan jarang cost menurunkan n peluang giziseimbang bahan kimia mengakses bahan makanan di yang berat terkendalany ditengah untuk informasi dan restoran cepat saji dikeluarkan badannya, a distribusi maraknya memperlancar layanan tidak segar untuk dikarenakan bahan bisnis gerai proses produksi, promosi junk konsumsi bahan sehingga junk food maka edukasi food yang makanan cepat makanan yang bahan utama keluarga untuk berlebihan saji akan turut didistribusika yang mengolah meningkat n digunakan makanan sendiri mengandung akan hormone dipercepat penggemuk produksinya, yang sehingga mempengaruh banyak zat i pola kimia yang metabolism terkandung tubuh anak dalam produk junk food
Discovery Learning by Miss Nurina Dyah Larasaty
Pesaing Memberikan Membuat Citra bahwa Memberikan Mengatakan Memberikan Memberikan edukasi bahwa makanan makanna edukasi pada dan gambaran bagi pemahaman membuat makanan dirumah akan terbaik bagi anak bahwa mengingatka anak meskipun pada anak sendiri dirumah langsng tersaji, anak adalah makanan n pada anak terkesan murah, bahwa makanan adalah lebih baik kualitav yang makanan junk food bahwa lebih baik uang terbaik bagi dan lebih bijak lebih baik buatan rumah mengandung membeli saku anak anak adalah dibandingkan dibandingkan yang lebih gizi yang makanan ditabung untuk makanan dengan membeli harus mencari kaya gizi, tidak junk food keperluan lain dengan nilai makanan junk keluar untuk minim seimbang dapat atau untuk gizi seimbang food dengan mengonsumsi penyedap rasa yang dapat menimbulkan membeli dan yang variasi apapun junk food dan MSG menyebabkan kerumunan kebutuhan anak disajikan diluar harus berbagai dan di masa dirumah karena diingkatkan masalah melanggar mendatang ibu selalu kesehatan beberapa berusaha aturan menyajikan pemerintah di makanan masa bergizi kepada CORONA 19 anak saat ini