Anda di halaman 1dari 2

F4.

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Penyuluhan tentang Pencegahan Stunting Pada Anak di Desa Kombeli

A. Latar Belakang
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting.
stunting adalah masalah kurang gizi kronis yag disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu yang cukup lama, sehigga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada
anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar
usianya.Stunting merupakan ancaman serius terhadap anak di Indonesia saat ini. Kondisi
bertubuh pendek stuning karena kekurangan gizi kini telah diderita sebanyak 8,8 juta
anak Indonesia . Menurut amatan pakar gizi, angka ini meningkat sebesar 37,2 persen
dalam jangka waktu tiga tahun (Tirto,2016). Saat ini prevalensi stunting di Indonesia
adalah 37,2% atau 8 juta anak mengalami pertumbuhan tidak maksimal.
Banyak faktor yang menyebabkan tingginya kejadian stunting pada balita. Penyebab
langsung adalah kurangnya asupan makanan dan adanya penyakit infeksi . Faktor lainnya
adalah pengetahuan ibu yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan hygiene yang
buruk dan rendahnya pelayanan kesehatan. Selain itu masyarakat belum menyadari anak
pendek merupakan suatu masalah, karena anak pendek di masyarakat terlihat sebagai
anak-anak dengan aktivitas yang normal, tidak seperti anak kurus yang harus segera
ditanggulangi. Demikian pula halnya gizi ibu waktu hamil, masyarakat belum menyadari
pentingnya gizi selama kehamilan berkontribusi terhadap keadaan gizi bayi yang akan
dilahirkannya kelak (Unicef Indonesia, 2013).
Ibu memegang peranan penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi,
terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan
bahan makanan, sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik akan
melahirkan anak yang bergizi baik. Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pangan baik dalam jumlah maupun mutu gizinya sangat berpengaruh bagi status gizi
anak. Keluarga dengan penghasilan relatif tetap, prevalensi berat kurang dan prevalensi
kependekan lebih rendah dibandingkan dengan keluarga yang berpenghasilan tidak
tetap.Sebagaimana diketahui bahwa asupan zat gizi yang optimal menunjang tumbuh
kembang balita baik secara fisik, psikis, maupun motorik atau dengan kata lain, asupan
zat gizi yang optimal pada saat ini merupakan gambaran pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal pula di hari depan.
B. Permasalahan
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang stunting dan apa saja
penyebabnya

C. Perencanaan dan Intervensi


Intervensi dilakukan dengan melakukan penyuluhan terhadap ibu-ibu di Posyandu Desa
Laburunci mengenai Pencegahan Stunting pada Anak. Dalam hal ini, pihak puskesmas
melakukan kerjasama dengan ibu-ibu serta kader yang datang saat Posyandu bayi dan
balita. Adapun deskripsi dari kegiatan tersebut :
Sasaran : Ibu-ibu di Desa Kombeli
Materi Penyuluhan : Pencegahan Stunting pada Anak

D. Hari dan Tanggal : Kamis, 8 Juli 2021


Waktu : 08.30 – 10.00
Tempat : Posyandu Desa Laburunci
Nama Kegiatan : Penyuluhan tentang pencegahan Stunting pada Anak
Petugas yang terlibat : Dokter Internsip, Bidan yang Bertugas saat Posyandu bayi
dan balita, dan kader Posyandu bayi dan balita
Materi Penyuluhan : Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yag disebabkan
oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehigga mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek
(kerdil) dari standar usianya. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya kejadian
stunting pada balita. Penyebab langsung adalah kurangnya asupan makanan dan adanya
penyakit infeksi . Faktor lainnya adalah pengetahuan ibu yang kurang, pola asuh yang
salah, sanitasi dan hygiene yang buruk dan rendahnya pelayanan kesehatan.
Jumlah Peserta : 20 ibu

E. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan ini dilakukan tepat waktu dan berjalan lancar sesuai yang direncanakan.
Peserta cukup antusias dan memahami materi yang telah disampaikan saat sesi tanya
jawab atau saat diskusi berlangsung. Setiap peserta kegiatan diharapkan dapat melakukan
pencegahan stunting.

Anda mungkin juga menyukai