Anda di halaman 1dari 4

1. Sebutkan masalah Kesehatan yang diangkat kelompok!

Jawab : Stunting

2. Jelaskan mengapa mengambil masalah tersebut disertai info terdukung!


Jawab :
• Dunia: 54% tahun 2021 dan 50,9% tahun 2022 menurut WHO
• Indonesia: 21,6% tahun 2022 menurut kementrian kesehatan urutan ke-5 di dunia
dan urutan ke-2 di Asia Tenggara.
• Provinsi Banten: 20,5% tahun 2022
• Kota Tangerang Selatan: 15,3% tahun 2021 dan 9% tahun 2022. Target di 2024
sebesar 5,9%. Angka kelahiran batita sebanyak 2.100 terkena stunting dari 133 ribu
batita.
• Kecamatan Pamulang : Terdapat 55 bayi stunting. Sedangkan terdapat 6,8% bayi
stunting di kelurahan Pondok benda. Prioritas program stunting ada di 19 wilayah
Kelurahan, salah satunya wilayah kelurahn Pondok Benda. Standar target SDG’s
bahwa stunting harus sampai 14%.

3. Uraikan masalah Kesehatan tersebut berdasarkan pendekatan sistem IPOOI!


Jawab :
a. Input:
- Man : Masyarakat, kader posyandu, struktur masyarakat, anggota kelompok
- Money : berasal dari pengeluaran kelompok sebesar 300.000 yang dianggarkan untuk
konsumsi, dan lainnya
- Material : leaflet
- Metode : penyuluhan kepada masyarakat
- Market : audience disasarkan kepada ibu-ibu di kelurahan Pondok Benda RT 308
b. Proses : mengatasi masalah kesehatan stunting dengan penyuluhan di wilayah Pondok
Benda RT 308. Penyuluhan Kesehatan dilakukan dengan cara mengukur pengetahuan
dalam bentuk memberikan pre-test dan post-test
c. Output : Hasil jangka pendek dengan bentuk meningkatkan pengetahuan audience
mengenai stunting
d. Outcame : Hasil jangka panjang dengan adanya perubahan perilaku pada masyarakat
misalnya dapat mengubah pola hidup sehat bagi anak-anak
e. Impact : Memberikan dampak dengan hasil menurunnya prevalensi atau angka
kejadian kasus stunting di Kelurahan Pondok Benda RT 308
4. Uraikan masalah Kesehatan tersebut dalam teori ilmu Kesehatan masyarakat! (H.L. Bloom,
Lawrance Green)
Jawab :
1. Teori Lawrence Green
a. Presdiposisi :
• Pengetahuan : Pengetahuan orang tua tentang gizi balita masih kurang. Tingkat
pengetahuan menjadi pengaruh terjadinya stunting. Menurut penelitian Nikmah bahwa ibu
yang memiliki pengetahuan yang kurang terkait gizi anak memiliki risiko sebesar 3,87 kali
dalam memungkinkan terkena stunting. Sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan cukup
tentang gizi anak, maka risiko terkena stunting akan menjadi rendah. Ibu yang memiliki
Pendidikan tinggi lebih mudah menerima informasi, dibandingkan dengan ibu yang
memiliki Pendidikan rendah.
• Pekerjaan : Anak yang kedua orang tua nya bekerja lebih banyak kurang diperhatikan
konsumsi makanannya, sehingga anak tersebut rentan mengalami stunting.
• Status Ekonomi : Keluarga yang memiliki pendapatan rendah mengakibatkan daya beli
akan kebutuhan pangan pokok akan renda, sehingga asupan gizi seimbang tidak tercukupi
dan berdampak pada status gizi anak.
b. Faktor Pemungkin (Enabling)
• Dukungan keluarga : Dukungan yang diberikan kepada ibu saat melahirkan dan
mengandung sangat dibutuhkan pada masa perawatan bayi. Terutama dukungan yang
diperoleh dari keluarga, seperti suami, karena dukungan yang diberikan dapat
memengaruhi keberhasilan ibu dalam memenuhi nutrisi anak. Selain itu dukungan
keluarga yang diperlukan juga seperti, ketersediaan waktu dalam mengasuh, biaya yang
dibutuhkan, dan pencarian informasi mengenai Kesehatan bayi agar dapat memberikan
perlakuan baik dan benar dalam menangani masalah Kesehatan pada bayi ]
• Pelayanan Kesehatan : Diperlukan dukungan kader masyarakat, tenaga Kesehatan dalam
penanganan stunting. Misalnya pelaksanaan intervensi stunting dengan melakukan upaya
promotive dan preventif dan melakukan pemantauan rutin.
c. Faktor Penguat (Reinforcing)
• Kebijakan Pemerintah
Diperlukan kebijakan pemerintah, terutama dalam keberhasilan program keluarga sadar
gizi. Hal ini akan sangat bergantung pada kerja sama lintas sector diberbagai tingkat.
Misalnya dikoordinasi oleh departemen Kesehatan kemudian dilakukan oleh dinas
Kesehatan tempat dan melaksanakan program seperti posyandu, ketahanan pangan, tim
penggerak PKK, dan dibentuk kelompok kerja tingkat RT/RW.
• Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
Hal ini bertujuan untuk mengubah perilaku, Tindakan seseorang, sesuai dalam pesan yang
diberikan oleh petugas kesehatan. Kegiatan ini direalisasikan dengan promosi Kesehatan
dan penyuluhan Kesehatan.
2. Teori H.L. Bloom
a. Lingkungan : Faktor lingkungan berpengaruh kepada pertumbuhan balita yang hidup di
lingkungan dengan sanitasi dan hygiene yang buruk sehingga dapat menimbulkan infeksi pada
balita. Maka risiko anak-anak terkena penyakit infeksi menjadi lebih rentan. Kemungkinan
terjadinya penyakit ini akan terulang hingga menyebabkan gizi anak menurun dan terjadinya
stunting. Selain itu, stunting disebabkan oleh factor lingkungan dengan sosial ekonomi yang
rendah.
b. Perilaku : Faktor perilaku orang tua saat hamil dan melahirkan akan berpengaruh pada bayi.
Misalnya ibu tidak mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang saat hamil, sehingga
berpengaruh kepada imunitas anak. Kemudian pada 1000 HPK anak tidak diperhatikan asupan
gizi yang dikonsumsi.
c. Pelayanan Kesehatan : Kurangnya dilakukan pemantauan dan pengecekan kepada
masyarakat secara rutin. Kemudian kurang aktifnya kader masyarakat dalam memberikan
edukasi.
d. Genetik : Stunting bukan disebabkan oleh keturunan. Menurut Kemenkes pada tahun 2022 ,
bahwa stunting disebabkan oleh masalah asupan gizi yang dikonsumsi selama kandungan dan
pada masa balita. Dan juga kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum
masa kehamilan, serta pola asuh yang kurang tepat dan kurangnya pemberian asi eksklusif.
5. Lakukan analisis situasi masalah Kesehatan berdasarkan aspek Epidemiologi!
Jawab : Aspek Epidemiologi

6. Simpulkan dengan identifikasi kebutuhan data-data untuk penyuluhan berdasarkan point 1-5!
a. Teridentifikasi kasus stunting di Kecamatan Pamulang, Kelurahan Pondok Benda masih
terlampau tinggi
b. Teridentifikasi bahwa prevalensi kasus stunting walaupun mengalami penurunan, tetapi akan
lebih cepat meningkat jika dihiraukan dalam segi preventif.
c. Terdapat beberapa ibu yang masih memiliki bayi dan balita tetapi masih kurang pengetahuan
tentang pola asuh anak terutama dalam gizi anak

Anda mungkin juga menyukai