Anda di halaman 1dari 9

Isian Substansi Proposal l

PENELITIAN TESIS MAGISTER (PTM)


Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

Tuliskan judul usulan penelitian


JUDUL USULAN
KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING MELALUI MEDIA DAN
PENINGKATAN KEARIFAN PANGAN LOKAL DI WILAYAH RURAL

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.

RINGKASAN
Stunting masih menjadi masalah gizi utama di seluruh dunia. Secara global di tahun 2020 lebih
dari 149,2 juta anak dibawah 5 tahun mengalami stunting. Asia memiliki prevalensi stunting
tertinggi di dunia sebesar 78,2 juta dengan 13,9 juta berada di Asia Tenggara. Prevalensi
stunting di Indonesia pada 2018 adalah 30,8 %. Angka kejadian stunting di Provinsi Sulawesi
Utara adalah 25 % pada tahun 2018. Salah satu kabupaten dengan penderita diatas rata-rata
adalah Kabupaten Minahasa Utara, dan merupakan angka terbanyak yaitu 35,44 % . Beberapa
kendala dalam penyelenggaraan percepatan pencegahan stunting di Sulawesi Utara adalah
kondisi demografi wilayah yang sulit dan balita yang belum mendapat PMT sebanyak 59%
menjadi alasan juga dilakukan program percepatan penurunan stunting. Ke-dua kendala ini,
dapat diatasi dengan melakukan edukasi dengan menggunakan media dan peningkatan kearifan
pangan local sebagai PMT

Pangan lokal di Sulawesi Utara sangat beragam, seperti umbi-umbi, dimana di Sulawesi Utara
terdapat berbagai jenis umbi, antara lain ubi talas, ubi kayu dan ubi jalar. Selain itu juga ada
jagung muda yang dimana pangan lokal ini sering di kombinasi untuk dijadikan makanan khas
Manado yang biasa disebut tinutuan atau bubur Manado. Tinutuan ini sangat kaya akan gizi
namun masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk diberikan kepada balita. Hal ini terjadi
dikarenakan masih rendahnya sosialisasi terkait kandungan gizi dalam tinutuan yang
bermanfaat untuk mencagah stunting pada balita. Sosial media saat ini adalah alat yang tepat
yang dapat digunakan untuk promosi kesehatan maupun pendidikan kesehatan untuk
mengubah perilaku pencegahan stunting pada ibu balita.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konvergensi pencegahan stunting melalui
media dan peningkatan kearifan pangan local dalam peningkatan perilaku pencegahan stunting.
Desain pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperiment dengan
pendekatan kelompok kontrol. Kelompok intervensi pada penelitian ini akan diberikan
perlakuan konvergensi pencegahan stunting melalui media dan peningkatan kearifan pangan
local. Sedangkan kelompok kontrol, menerima intervensi standar berupa posyandu balita.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita berusia 6-59 bulan di
wilayah Kecamatan Airmadidi Atas Kabupaten Minahasa Utara. Hasil penghitungan sampel
dengan menggunakan rumus dasar estimasi sampel uji klinis 2 kelompok independen
didapatkan jumlah sampel 20 orang untuk masing-masing kelompok sehingga total sampel
adalah 40 orang ibu balita. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random
sampling.

Konvergensi media adalah penggabungan dari media youtube dan whatsapp yang digunakan
sebagai sarana pendidikan kesehatan untuk pencegahan stunting. Edukasi terkait stunting dan
kandungan gizi pangan local tinutuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan balita. Edukasi akan
dilakukan melalui 3 tahapan pendampingan yaitu pendampingan intensif, mandiri dan
penguatan. Pendampingan akan dilaksanakan selama 3 bulan dimana dimana masing-masing
pendampingan dilakukan selama 1 bulan. Instrumen yang dugunakan adalah video dan
kuesioner pengetahuan, sikap dan psikomotor ibu. Analisis yang akan dilakukan adalah dengan
uji non parametric karena variable terikat berupa skala ordinal. Uji etik akan dilakukan di
komisi etik FKIK UMY. Luaran dalam penelitian ini adalah menu tinutuan untuk balita,
peningkatan perilaku ibu dalam pencegahan stunting, publikasi artikel di jurnal internasional
dan HKI

Kata kunci maksimal 5 kata


KATA KUNCI
Stunting, konvergensi media, pangan local, tinutuan

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus dan studi kelayakannya. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi keterkaitan skema dengan bidang fokus atau renstra penelitian PT.
LATAR BELAKANG
Stunting adalah kejadian yang terjadi pada anak, dimana tinggi badannya terlalu pendek untuk
tinggi badan anak seusianya. WHO pada tahun 2017 menyatakan angka kejadian stunting di
dunia telah mencapai 150,8 juta anak atau 22,2 % dari total balita. Prevalensi stunting di
Indonesia pada 2018 adalah 30,8 % (1). Prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Utara
mencapai 25 % pada tahun 2018, dan masih ada beberapa Kabupaten dengan penderita stunting
yang berada diatas rata-rata kejadian stunting di Sulawesi Utara, salah satunya adalah
Kabupaten Minahasa Utara dengan prevalensi 35,44 % (2) Permanasari et al., (2020) (3)
menyatakan beberapa kendala dalam penyelenggaraan percepatan pencegahan stunting antara
lain belum optimalnya sosialisasi mengenai pencegahan stunting sehingga banyak yang belum
memahami secara menyeluruh mengenai program pencegahan stunting dan kondisi demografi
wilayah yang sulit. Data menunjukkan terdapat 59% balita yang belum mendapat PMT
menjadi alasan juga dilakukan program percepatan penurunan stunting (1). Ke-tiga kendala
ini, dapat diatasi dengan melakukan edukasi dengan menggunakan media dan peningkatan
kearifan pangan local sebagai PMT.

Pangan lokal di Sulawesi Utara sangat beragam, seperti umbi-umbi, dimana di Sulawesi Utara
terdapat berbagai jenis umbi, antara lain ubi talas, ubi kayu dan ubi jalar. Selain itu juga ada
jagung muda yang dimana pangan lokal ini sering di kombinasi untuk dijadikan makanan khas
Manado yang biasa disebut tinutuan atau bubur Manado (4). Tinutuan ini sangat kaya akan gizi
namun masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk diberikan kepada balita. Hal ini terjadi
dikarenakan masih rendahnya sosialisasi terkait kandungan gizi dalam tinutuan yang
bermanfaat untuk mencagah stunting pada balita. Sosial media saat ini adalah alat yang tepat
yang dapat digunakan untuk promosi kesehatan maupun pendidikan kesehatan untuk
mengubah perilaku pencegahan stunting pada ibu balita (5)(6)(7)(8). Berdasarkan uraian diatas
peneliti ingin melakukan penelitian mengenai konvergensi pencegahan stunting melalui media
dan peningkatan kearifan pangan local di wilayah rural. Skema penelitin ini sangat sesuai
dengan unggulan perguruan tinggi pada skema kedokteran keluarga yang salahsatu issuenya
adalah menurunkan angka kejadian stunting.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti/teknologi yang dikembangkan. Sumber pustaka/referensi primer yang
relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang
terkini.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stunting
Stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi
kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun (9) stunting
didefinisikan sebagai keadaan pada anak usia 0-59 bulan yang mengalami keadaan dimana
tinggi badannya lebih rendah dari pada anak usia normal (10) n pertumbuhan, kurangnya
pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan yang tidak sesuai dan makanan yang
tidak bersih (11).

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terhambatnya pertumbuhan meliputi kesehatan dan


gizi ibu yang buruk, praktik pemberian makan bayi dan anak yang tidak memadai dimana
ketahanan pangan (ketersediaan, dan akses pangan bergizi) sulit dijangkau dan infeksi. Secara
khusus, ini termasuk nutrisi ibu dan status kesehatan sebelum, selama dan setelah kehamilan,
yang mempengaruhi tumbuh kembang anak sejak dini, mulai dari dalam Rahim (12)uga dapat
menjadi faktor yang mempengaruhi stunting akibat pajanan terhadap lingkungan yang
terkontaminasi dan kebersihan yang buruk, seperti air yang kotor, sanitasi dan kondisi
bangunan (12) (13) menyatakan pendapatan rumah tangga yang rendah diidentifikasi sebagai
faktor risiko dan juga dikenal sebagai penyebab utama stunting.

Percepatan pencegahan stunting terdiri dari lima pilar, yaitu: a) Komitmen dan visi
kepemimpinan, b) kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, c) konvergensi
program pusat, daerah, dan desa, d) ketahanan pangan dan gizi, dan e) pemantauan dan
evaluasi . Dalam kebijakan penagangan stunting, kementrian kesehatan lebih berfokus pada
komunikasi dan perubahan perilaku pencegahan stunting dengan berbagai tujuan seperti,
regulasi atau kebijakan terkait komunikasi perubahan perilaku, meningkatnya komunikasi
interpersonal bagi tenaga Kesehatan (utamanya bidan, perawat, petugas gizi, petugas promkes,
petugas sanitasi) di puskesmas, dan terlaksananya kampanye terkait stunting dan terjadinya
peningkatan perubahan perilaku pada semua kelompok sasaran (9) osikan pencegahan stunting
secara luas kepada para pemangku kepentingan terkait (12)

B. Pangan local
Pangan lokal berdasarkan referensi dari Badan Pangan Dunia (FAO) dan Departemen
Pertanian Amerika Serikat (USDA) adalah pangan yang diproduksi, dipasarkan, dan
dikonsumsi oleh masyarakat lokal atau setempat (14) inkan diperoleh dari tanaman langsung
ataupun alam liar. Walaupun secara daerah tidak membeli, namun dapat diproduksi dan dijual
untuk daerah atau masyarakat luar wilayah ((4).

Masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai jenis pangan penyedia kalori selain beras
seperti ubi kayu, ubi jalar, talas/keladi/yam, kentang, garut, ganyong, sukun, pisang, sagu, dan
sorghum/hotong. Pangan lokal tersebut memiliki keunggulan dari sisi kandungan gizi antara
lain: ubi kayu memiliki kandungan serat tinggi dan angka indeks glikemik rendah, ubi jalar
kaya akan vitamin dan antioksidan, pisang kaya akan vitamin dan mineral, serta sagu dan talas
memiliki kandungan kalsium yang tinggi (15) Jagung merupakan bahan pangan yang
digunakan sebagai alternative pengganti beras. Jagung sangat memegang peran penting dalam
menu maknaan masyarakat kedua setelah beras, dimana jagung adalah pangan yang kaya akan
karbohidrat dan protein (16)

Tinutuan atau yang dikenal dengan bubur manado diketahui memiliki zat gizi yang tinggi
yang sangat berguna untuk pertumbuhan bayi. Dari sumber yang didapatkan ada begitu
banyak nilai gizi yang bisa temukan dalam tinutuan atau bubur manado, diantaranya:
karbohidrat 113,13 gram (84%), energi 526,77kkal, protein 13,55 gram (10%), lemak 3,95
gram (6%), serat 10,68 gram, vitamin A 947,5 mikrogram, retinol 0 mikrogram, vitamin B6
0,71 mg, vitamin B12 0 mikrogram, asam folat 145,25 mikrogram, magnesium 161,75 mg,
vitamin C 41,5 mg, vitamin E 1,75 mg, MUFA 0,88 g, PUFA 1,77 g, SAFA 0,65 g, kalium
1178 mg, natrium 41 mg, seng 2,58 mg, kalsium 168,5 mg, fosfor 313,75 mg, besi 5,4 mg,
dan omega-3 0 mg (17)

C. Konvergensi Media
Konvergensi media adalah gabungan dari media-media yang ada untuk digunakan dan
diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi juga merupakan perkembangan dari media
masa dimana didalamnya melibatkan banyak faktor teknologi (18)(19) rganisir dan terukur
dengan berbagai implikasi positif (20) ainnya (19) Jenis media yang digunakan untuk
mempromosikan perubahan perilaku melalui penggunaan teknologi dan media, serta media
tradisional seperti cetak materi pendidikan dan dari mulut ke mulut. Selain itu, Misi
mendorong pengumpulan data tambahan untuk mengukur kemajuan dan mengungkapkan
kesenjangan (12)

Berbagai macam cara yang bisa dilakukan dalam melakukan konvergensi media seperti
sejumlah media lama seperti media cetak dan media siaran berbasis elektronik melakukan
berbagai perubahan dengan menghadirkan konten versi online di internet. Hal ini dilakukan
guna mempertajam persaingan di ranah digital. Media cetak di Indonesia berbondong-
bondong melakukan transformasi dan mendirikan portal berita daring untuk menyuguhkan
berita dalam versi online (21) cara online, baik itu segala jenis media cetak maupun media
elektronik (21)

D. Perilaku Pencegahan Stunting

Perilaku adalah gerakan yang dapat diobservasi dan dilihat oleh indera manusia. Perilaku
dalam hal ini terbentuk karena adanya niat, pengetahuan dan sikap sehingga menimbulkan
perilaku (22) Salahsatu model perilaku yang dapat digunakan adalal Precede and Proceed
Model.
Hipotesis pada penelitian ini adalah konvergensi pencegahan stunting melalui media dan
peningkatan kearifan pangan local di wilayah rural dapat meningkatkan perilaku
pencegahan stunting pada ibu balita
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang akan dikerjakan selama waktu yang
diusulkan. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, semua
tahapan untuk mecapai luaran beserta indikator capaian yang ditargetkan. Pada bagian ini harus
juga dijelaskan tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang
diusulkan.

METODA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konvergensi pencegahan stunting melalui
media dan peningkatan kearifan pangan local dalam peningkatan perilaku pencegahan stunting.
Desain pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperiment dengan
pendekatan kelompok kontrol. Kelompok intervensi pada penelitian ini akan diberikan
perlakuan konvergensi pencegahan stunting melalui media dan peningkatan kearifan pangan
local. Sedangkan kelompok kontrol, menerima intervensi standar berupa posyandu balita.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita berusia 6-59 bulan di
wilayah Kecamatan Airmadidi Atas Kabupaten Minahasa Utara. Hasil penghitungan sampel
dengan menggunakan rumus dasar estimasi sampel uji klinis 2 kelompok independen
didapatkan jumlah sampel 20 orang untuk masing-masing kelompok sehingga total sampel
adalah 40 orang ibu balita. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random
sampling.

Konvergensi media adalah penggabungan dari media youtube dan whatsapp yang digunakan
sebagai sarana pendidikan kesehatan untuk pencegahan stunting. Edukasi terkait stunting dan
kandungan gizi pangan local tinutuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan balita. Edukasi akan
dilakukan melalui 3 tahapan pendampingan yaitu pendampingan intensif, mandiri dan
penguatan. Pendampingan akan dilaksanakan selama 3 bulan dimana dimana masing-masing
pendampingan dilakukan selama 1 bulan. Pada tahapan pendampingan intensif, peneliti akan
melakukan pengukuran perilaku ibu (pengetahuan, sikap dan psikomotor), selanjutnya akan
dilakukan pendampingan satu minggu sekali dalam satu bulan dimana kegiatan yang dilakukan
adalah edukasi tentang stunting dan pengolahan tinutuan untuk balita. Pendampingan mandiri
akan dilakukan dua minggu sekali, dimana keluarga akan didampingi cara memberikan menu
tinutuan di menu harian balita. Pendapingan penguatan dilakukan pada minggu ke-3 bulan ke-3
yaitu mendampingi Ibu terkait hambatan dan kesulitan yang dialami, dan minggu ke-4 bulan
ke-3 akan dilakukan pos-test.

Instrumen yang digunakan adalah video dan kuesioner pengetahuan, sikap dan psikomotor ibu.
Analisis yang akan dilakukan adalah dengan uji non parametric karena variable terikat berupa
skala ordinal. Uji etik akan dilakukan di komisi etik FKIK UMY. Luaran dalam penelitian ini
adalah menu tinutuan untuk balita, peningkatan perilaku ibu dalam pencegahan stunting,
publikasi artikel di jurnal internasional dan HKI. Alur penelitian dapat dilihat pada diagram alir
dibawah ini:
TIM PENELITIAN
No Nama Asal Tugas
1 Dr. Titih Huriah, Magister Keperawatan - Ketua penelitian
M.Kep.,Sp.Kom UMY - Menyusun proposal, hasil
penelitian dan manuskrip
- Mendaftarkan etik penelitian
- Melakukan analisis data
- Submit artikel penelitian dan
HKI
2 Mutiara Wahyuni Mahasiswa Magister - Anggota penelitian
Manopppo, S.Kep.,Ns Keperawatan - Menyusun proposal, hasil
Peminatan penelitian dan manuskrip
Keperawatan - Menyusun instrumen
Komunitas UMY - Mengurus peizinan,
- Pelaksana intervensi penelitian
- Melakukan pengolahan dan
analisis data
.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL PENELITIAN

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan proposal penelitian X
2 Pengurusan etik penelitian X
3 Persiapan instrument penelitian X
4 Perizinan penelitian X
5 Koordinasi dengan lokasi penelitian X
Rangkaian intervensi penelitian:
- Pendampingan intensif
6 X X X
- Pendampingan mandiri
- Pendampingan penguatan
7 Analisis data penelitian X
8 Penyusunan laporan penelitian X
9 Penulisan draft publikasi X
10 Submit naskah publikasi X

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. TNP2K TNPPK. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024
(National Strategy for Accelerating Stunting Prevention 2018-2024). Tim Nas
Percepatan Penanggulangan Kemiskin Sekr Wakil Pres Republik Indones [Internet].
2018;(November):1–32. Available from: http://tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis
2018/Sesi 1_01_RakorStuntingTNP2K_Stranas_22Nov2018.pdf
2. Dinas Kesehatan Sulawesi Utara. Profil Kesehatan Sulawesi Utara. 2021.
3. Permanasari Y, Permana M, Pambudi J, Rosha BC, Susilawati MD, Rahajeng E, et al.
Tantangan Implementasi Konvergensi pada Program Pencegahan Stunting di Kabupaten
Prioritas. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2020;30(4):315–28.
4. Layuk P, Lintang M, Taulu L. Potensi Komoditas Pangan Lokal dalam
Penganekaragaman Konsumsi di Sulawesi Utara. Pangan Lokal Budaya, Potensi dan
Prospek Pengemb. 2016;
5. Huicho L, Vidal-Cárdenas E, Akseer N, Brar S, Conway K, Islam M, et al. Drivers of
stunting reduction in Peru: A country case study. Am J Clin Nutr. 2020;112:816S-829S.
6. Hunter RF, De La Haye K, Murray JM, Badham J, Valente TW, Clarke M, et al. Social
network interventions for health behaviours and outcomes: A systematic review and
meta-analysis. PLoS Med. 2019;16(9):1–25.
7. Welch V, Petkovic J, Pardo Pardo J, Rader T, Tugwell P. Interactive social media
interventions to promote health equity: An overview of reviews. Heal Promot Chronic
Dis Prev Canada. 2016;36(4):63–75.
8. Kubheka BZ, Carter V, Mwaura J. Social media health promotion in South Africa:
Opportunities and challenges. African J Prim Heal Care Fam Med. 2020;12(12):1–7.
9. Kementerian Kesehatan RI. Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Percepatan
Pencegahan Stunting Di Kabupaten Klaten. Kementeri Kesehat RI [Internet].
2018;11(1):1–14. Available from:
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?
sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/
305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
10. Goudet SM, Bogin BA, Madise NJ, Griffiths PL. Nutritional interventions for
preventing stunting in children (Birth to 59 months) living in urban slums in low-and
middle-income countries (LMIC). Cochrane Database Syst Rev. 2019;2019(6).
11. Eshete Tadesse S, Chane Mekonnen T, Adane M. Priorities for intervention of
childhood stunting in northeastern Ethiopia: A matched case-control study. PLoS One.
2020;15(9):e0239255.
12. KEMENTERIAN SOSIAL. MODUL 1 KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN STUNTING BAGI SDM KESOS (2 JP). :283.
13. Dhami MV, Ogbo FA, Osuagwu UL, Ugboma Z, Agho KE. Stunting and severe
stunting among infants in India: the role of delayed introduction of complementary
foods and community and household factors. Glob Health Action [Internet]. 2019;12(1).
Available from: https://www.proquest.com/scholarly-journals/stunting-severe-among-
infants-india-role-delayed/docview/2351041820/se-2
14. Suryana A. Pangan Lokal untuk Ketahanan Pangan dan Gizi Masyarakat pada Masa
Pandemi Covid-19 [Internet]. 2020. Available from:
https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/covid-19/opini/417-pangan-lokal-
untuk-ketahanan-pangan-dan-gizi-masyarakat-pada-masa-pandemi-covid-19
15. Badan Ketahanan Pangan. Road Map Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat
Non Beras (2020-2024). Kementeri Pertan Indones. 2020;1–49.
16. Lalujan LE, Djarkasi GSS, Tuju TJ., Rawung D, Sumual MF. Komposisi kimia dan gizi
jagung lokal varietas manado kuning sebagai bahan pangan pengganti beras. J Teknol
Pertan. 2017;8(1):47–54.
17. Bardosono, Saptawati; Sastroamidjojo, Soemilah; Rumawas, Johanna; Kapoyos, Coreta;
Basrowi, Ray; Waworuntu, Jeffry; Umbas, Veldy; Sarayar, Alvin; Rares M. Aspek
Budaya Nutrisi dan Kesehatan Masakan Manado. Perhimpunan Nutrisi Indonesia; 2018.
18. Sufyati. Konvergensi Media dalam Religiusitas Masyarakat. Sosiol Reflektif.
2019;13(2):313–30.
19. Huriah T, Susyanto BE, Sudyasih T. Konvergensi media dalam pengembangan model
sekolah ibu berbasis masyarakat untuk menurunkan stunting di kota Yogyakarta. 2020;
Available from: http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/33200
20. Sančanin B. The impact of media convergence on the development of integrated
corporate communication in tourism. Bizinfo Blace. 2018;9(2):81–102.
21. Derviana A, Fitriawan RA. KONVERGENSI PADA MEDIA MASSA ( Studi
Deskriptif Kualitatif Mengenai Konvergensi Media di Republika ). Pros comnews 2019.
2019;404–13.
22. Saleh AA. Pengantar Psikologi. Penerbit Aksara Timur; 2018.

1. …………………………………………………………………..……………………… dst.

Anda mungkin juga menyukai