Disusun Oleh
Yeni Purwanti
202315082
2024
I. Konsep Kebutuhan Oksigenasi
I.1 Definisi/deskripsi kebutuhan oksigenasi
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam
tubuh, oksigen berperan penting bagi proses metabolisme sel secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh (Khoirunnisak, 2021b)
Oksigenasi adalah sebuah proses dalam pemenuhan kebutuhan O2 dan pembuangan
CO2. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan
secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka
kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Apabila lebih dari 4 menit seseorang tidak
mendapatkan oksigen, maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat
diperbaiki dan kemungkinan berujung fatal seperti meninggal (Kusnanto, 2016),
(Khoirunnisak, 2021a)
I.4 Macam – macam gangguan yang mungkin terjadi pada kebutuhan oksigenasi
Gangguan pemenuhan oksigenasi yaitu kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi
secara optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor fisiologi, perilaku,
perkembangan, dan faktor lingkungan. Masalah atau gangguan yang terkait pemenuhan
kebutuhan oksigenasi yaitu perubahan fungsi jantung dan perubahan fungsi pernafasan.
Perubahan fungsi jantung yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi yaitu gangguan
konduksi jantung seperti disritmia (takikardia/bradikardia), menurunnya kardiak output
seperti pada pasien dekompensi kordis menimbulkan hipoksia jaringan, kerusakan fungsi
katup seperti pada stenosis, obstruksi, myokardial iskemia/infark mengakibatkan
kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke miokardium sedangkan pada perubahan
fungsi pernafasan masalah yang dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi yaitu
hiperventilasi, hipoventilasi dan hipoksia.
Gangguan kebutuhan oksigenasi pada diagnosis keperawatan terdapat 3 masalah
keperawatan yaitu gangguan pertukaran gas, pola napas tidak efektif, dan bersihan jalan
napas tidak efektif. Gangguan pertukaran gas adalah keadaan ketika individu mengalami
penurunan jalannya gas (oksigen dan karbondioksida ) yang aktual antara alveoli paru-paru
dan sistem vascular. Pola nafas tidak efektif adalah keadaan ketika seorang individu
mengalami kehilangan ventilasi yang aktual atau potensial yang berhubungan dengan
perubahan pola pernafasan. Sedangkan bersihan jalan napas tidak efektif adalah suatu
keadaan ketika seorang individu mengalami suatu ancaman yang nyata atau potensial pada
status pernafasan sehubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk efektif.
Kolaborasi
1. Kolaborasikan pemberian bronkodilator, ekspetoran, mukolitik, jika perlu
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
SLKI SIKI
1 2 3 4
Bersihan Jalan Nafas tidak Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
Manajemen Jalan Nafas (D.0001)
1 efektif (D.0001)
Kriteria Hasil: Observasi
1. Dispnea menurun 1. Monitor pola nafas atau frekuensi nafas
2. Gelisah menurun 2. Monitor adanya bunyi nafas tambahan
3. Frekuensi nafas membaik 3. Monitor sputum
4. pola nafas membaik 4. Monitor TTV
5. Mengobservasi penggunaan oksigen
Teraupetik
1. Posisikan semi fowler
2. Lakukan fifioterapi dada, jika perlu
Edukasi
1. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik jika perlu.
2 Pola nafas tidak efektif Pola Nafas (D.0005) Pertahankan kepatenan jalan nafas
Kriteria Hasil Observasi
1. Dispnea menurun 1. Monitor pola nafas atau frekuensi nafas
2. Penggunaan otot bantu nafas
2. Monitor adanya bunyi nafas tambahan
menurun
3. Frekuensi nafas membaik 3. Monitor TTV
4. Kedalaman nafas membaik 4. Mengobservasi penggunaan oksigen
Terapeutik
1. Posisikan semi fowler atau fowler
2. Berikan oksigen
Edukasi
1. Anjurkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi
1. Anjurkan pemberian bronkodilator,
ekspeteron, mukolitik , jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Eki. (2017). Asuhan Keperawatan Gangguan Pmemenuhan Kebutuhan Oksigen Pada Pasien
Dengan Congestive Heart Failure (Chf) Di Irna Penyakit Dalam Rsup Dr. M. Djamil
Padang Tahun 2017. Padang; Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.
Hartati, S., Obar, & Balqis, U. M. (2022). Buku Konsep Dasar Keperawatan Ii. Lpp Balai Insan
Cendekia.
Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep Dan Proses
Keperawatan. Jakarta; Penerbit Salemba Medika.
Khoirunnisak, L. (2021b). Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan
Kebutuhan Oksigenasi. Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
Kusnanto. (2016). Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Oksigen. Surabaya; Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga.
Mawaddah, E., Nurhaeni, N., & Wanda, D. (2021a). Aplikasi Model Keperawatan Levine Pada
Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Masalah Oksigenasi. Jurnal Keperawatan
Terpadu
(Integrated Nursing Journal), 2(2). Https://Doi.Org/10.32807/Jkt.V2i2.89
Mawaddah, E., Nurhaeni, N., & Wanda, D. (2021b). Aplikasi Model Keperawatan Levine Pada
Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Masalah Oksigenasi. Jurnal Keperawatan
Terpadu
(Integrated Nursing Journal), 2(2). Https://Doi.Org/10.32807/Jkt.V2i2.89
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi 5.
Jakarta; Penerbit Salemba Medika.
Tim Pokja Sdki Dpp Ppni. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan
Indikator Diagnostik. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat Ppni.