DASAR OKSIGENASI
RIVALDI LAHUNA
NIM : PO7120422112
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dioksida, energi, dan air. Akan tetapi, penambahan CO2 yang melebihi
batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna
terhadap aktivitas sel. Hal ini menunjukkan bahwa oksigen merupakan hal
tubuh bersama dengan unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen.
Oksigen merupakan unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam setiap menit
membuang zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, pertumbuhan sel dan
sistem tubuh baik itu bersifat kimia atau fisika. Oksigen ditambahkan
2. Anatomi
a. Sistem Pernapasan
Salah satu sistem tubuh yang berperan dalam oksigenasi adalah sistem
pernapasan atau sistem respirasi. Sistem respirasi dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu sistem pernapasan atas yang terdiri dari hidung, faring, serta
laring dan sistem pernapasan bawah yang terdiri dari trakea dan paru-paru
(Saputra, 2013).
melalui hidung.
2) Esophagus.
bronchus.
pertukaran gas. Dalam sistem respirasi oksigen diambil dari atmosfir, dan
ke kapiler darah untuk digunakan oleh sel dalam proses metabolisme. Proses
pertukaran gas di dalam tubuh disebut dengan proses oksigenasi (Tarwoto &
Wartonah, 2012).
b. Sistem Kardiovaskuler
melalui aliran darah. Adekuat atau tidaknya aliran darah ditentukan oleh
sangat ditentukan oleh adekuatnya fungsi jantung. Fungsi jantung yang baik
c. Sistem Hematologi
Sistem hematologi terdiri dari beberapa sel darah, salah satu sel darah
yang sangat berperan dalam proses oksigenasi adalah sel darah merah,
karena di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang mampu mengikat
protein globular dan unit heme. Setiap molekul Hb dapat mengikat empat
3. Fisiologi
b. Difusi Gas Difusi adalah bergeraknya gas O2 dan CO2 atau partikel
lain dari area yang bertekanan rendah. Dalam difusi gas ini, organ
pernafasan yang berperan penting adalah alveoli dan darah.
(Mutaqin, 2012).
a. Faktor fisiologi
3) Hipovolemia
b. Faktor perkembangan
1) Bayi prematur
5) Lansia
c. Faktor perilaku
1) Nutrisi
2) Latihan fisik
3) Merokok
4) Penyalahgunaan substansi
d. Faktor lingkungan
1) ansietas
a. Hiperventilasi
disebabkan karena :
1) Kecemasan
2) Infeksi/sepsis
3) Keracunan obat-obatan
b. Hipoventilasi
1) Menurunnya hemoglobin
sianida
pneumonia
6) Kerusakan/gangguan ventilasi
5. Pemeriksaan Fisik
a. Persiapan
1) Perkenalan diri
2) Jelaskan prosedur
b. Inspeksi
- Sianosis
- Edema muka
c. Auskultasi
suara.
Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan
d. Perkusi
e. Palpasi
f. Prosedur
1) Pemeriksaan dada
lainnya
6. Pemeriksaan Diagnostik
c. Oksimetri
e. Bronkoskopi
f. Endoskopi
g. Fluoroskopi
h. CT-SCAN
7. Tindakan Penanganan
a. Terapi Oksigen
b. Nebulazer
c. Fisioterafi dada
B. Konsep Keperawatan Teori
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas
Identitas klien yang perlu dikaji meliputi nama, jenis kelamin, tanggal
lahir, nomor register, usia, agama, alamat, status perkawinan, pekerjaan, dan
b. Keluhan utama
- Batuk
- Dispnea
- Hemoptysis
- Mengi
- Chest pain
f. Pemeriksaan fisik
1) Mata
3) Kulit
3) Pemeriksaan Laboratorium
3. Perencanaan Keperawatan
Pemantauan
respirasi
1. Monitor
frekuensi irama,
kedalaman, dan
upaya nafas
2. Monitor pola
nafas
3. Auskultasi suara
nafas
4. Dokumentasikan
hasil pemantauan
Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
2 Gangguan Penyapihan Penyapihan
penyapihan Ventilator ventilasi mekanik
ventilator - Penggunaan otot 1. Monitor tanda-
bantu nafas tanda kelelahan
menurun otot pernafasan
- Nafas mengap- 2. Posisikan pasien
mengap menurun semi fowler
- Nafas dalam 3. Ajarkan cara
menurun pengontrolan
- Frekuensi nafas nafas pada saat
membaik penyapihan
- Nilai gas darah 4. Kolaborasi
arteri membaik pemberian obat
yang
meningkatkan
kepatenan jalan
nafas dan
pertukaran gas
Pemantauan
respirasi
1. Monitor
frekuensi irama,
kedalaman, dan
upaya nafas
2. Monitor pola
nafas
3. Auskultasi suara
nafas
4. Dokumentasikan
hasil pemantauan
5. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
3 Gangguan Pertukaran gas Pemantauan
pertukaran gas - Dispnea menurun respirasi
- Bunyi nafas 1. Monitor
tambahan frekuensi irama,
menurun kedalaman, dan
- Takikardi upaya nafas
membaik 2. Monitor pola
nafas
3. Auskultasi suara
nafas
4. Dokumentasikan
hasil pemantauan
5. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
Terapi oksigen
1. Monitor
kecepatan aliran
oksigen
2. Monitor posisi
alat terapi
oksigen
3. Siapkan dan atur
peralatan
pemberian
oksigen
4. Ajarkan pasien
dan keluarga cara
menggunakan
oksigen di rumah
5. Kolaborasi
penentuan dosis
oksigen
Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta : Dua
Atoilah, Elang Mohamad dan Engkus Kusnadi. 2013. Askep pada Klien dengan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tarwoto & Wartonah. 2012. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.