ASRIANI
PO7120421004
1. Pengertian
g. Periksaan penunjang
Menurut Muttaqin (2012) untuk memastikan diagnosa pasien TB
paru dengan gangguan kebutuhan oksigenasi diantaranya:
1) Pemeriksaan Rontgen Thoraks
Pada hasil pemeriksaan rontgen thoraks, sering didapatkan
adanya suatu lesi sebelum ditemukan adanya gejala awal dan
sebelum pemeriksaan fisik menemukan kelainan pada paru.
2) CT – Scan (Computerized Tomography Scanner)
Pemeriksaan CT – Scan dilakukan untuk menemukan
hubungan kasus TB inaktif/stabil yang ditunjukan dengan adanya
gambar garis-garis fibrotik. Sebagaimana pemeriksaan rontgen
thoraks, penentuan bahwa kelainan inaktif dapat hanya
berdasarkan pada temuan CT- Scanpada pemeriksaan tunggal,
namun selalu dihubungkan dengan kultur sputum yang negatif
dan periksaan secara serial setiap hari.
3) Pemeriksaan Laboratorium
Bahan pemeriksaan untuk bakteri mycrobacterium tuberculosis
berupa sputum pasien. Sebaiknya sputum diambil pada pagi hari
dan yang pertama keluar. Jika sulit didapatkan maka sputum
dikumpulkan selama 24 jam.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Gangguan penyampihan ventilator
c. Gangguan pertukaran gas
d. Gangguan ventilasi spontan
e. Pola nafas tidak efektif
f. Resiko aspirasi (SDKI, 2016)
3. Perencanaan Keperawatan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.