LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh
bersama dengan unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen. Oksigen
merupakan unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam setiap menit ke semua proses
penting tubuh seperti pernapasan, peredaran, fungsi otak, membuang zat yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh, pertumbuhan sel dan jaringan, serta pembiakan hanya berlaku
apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen juga merupakan sumber tenaga yang
dibutuhkan untuk metabolisme tubuh (Atoilah & Kusnadi, 2013).
Salah satu sistem tubuh yang berperan dalam oksigenasi adalah sistem
pernapasan atau sistem respirasi. Sistem respirasi dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu sistem pernapasan atas yang terdiri dari hidung, faring, serta
laring dan sistem pernapasan bawah yang terdiri dari trakea dan paru-paru
(Saputra, 2013).
b. Sistem Kardiovaskuler
Menurut McCance dan Huether (2005) dalam Perry dan Potter (2009),
fisiologi kardiopulmonal meliputi penghantaran darah yang teroksigenasi
(darah dengan kadar karbon dioksida yang tinggi dari oksigen yang rendah)
kebagian kanan jantung dan masuk ke sirkulasi pulmonal, serta darah yang
sudah teroksigenasi (darah dengan kadar O2 yang tinggi dan CO2 yang rendah)
dari paru ke bagian kiri jantung dan jaringan. Sistem kardiovaskuler
menghantarkan oksigen, nutrisi, dan substansi lain ke jaringan dan
memindahkan produk sisa dari metabolisme seluler melalui vaskuler dan
sistem tubuh lain (misalnya respirasi, pencernaan, dan ginjal).
c. Sistem Hematologi
Sistem hematologi terdiri dari beberapa sel darah, salah satu sel darah
yang sangat berperan dalam proses oksigenasi adalah sel darah merah, karena
di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang mampu mengikat oksigen.
Hemoglobin adalah molekul yang mengandung empat subunit protein globular
dan unit heme. Setiap molekul Hb dapat mengikat empat molekul oksigen dan
akan membentuk ikatan oxy-hemoglobin (HbO2) ( Tarwoto & Wartonah,
2011).
a. Faktor fisiologis
1) Penurunan kapasitas angkut oksigen seperti pada pasien anemia atau pada saat
terpapar zat beracun
2) Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi
3) Hipovolemia
b. Status kesehatan
c. Faktor perkembangan
3) Anak usia sekolah dan remaja: risiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok.
4) Dewasa muda dan paruh baya: diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, dan
stres yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.
d. Faktor perilaku
1) Suhu lingkungan
2) Ketinggian
4. Proses Oksigenasi
Proses pernapasan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu pernapasan eksternal
dan pernapasan internal. Pernapasan eksternal adalah proses pertukaran gas secara
keseluruhan antara lingkungan eksternal dan pembuluh kapiler paru (kapiler
pulmonalis), sedangkan pernapasan internal merupakan proses pertukaran gas antara
pembuluh darah kapiler dan jaringan tubuh (Saputra, 2013).
Tercapainya fungsi utama dari sistem pernapasan sangat tergantung dari proses
fisiologi sistem pernapasan itu sendiri yaitu ventilasi pulmonal, difusi gas, transfortasi
gas serta perfusi jaringan. Keempat proses oksigenasi ini didukung oleh baik atau
tidaknya kondisi jalan napas, keadaan udara di atmosfir, otot-otot pernapasan, fungsi
sistem kardiovaskuler serta kondisi dari pusat pernapasan (Atoilah & Kusnadi, 2013).
Sel di dalam tubuh sebagian besarnya memperoleh energi melalui reaksi kimia yang
melibatkan oksigenasi dan pembuangan karbondioksida. Proses Pertukaran gas dari
pernapasan terjadi di lingkungan dan darah (Ernawati, 2012).
a. Pernapasan eksternal
1) Ventilasi
2) Difusi
3) Transfer oksigen
a) Cardiac Output
d) Hematokrit
Perbandingan antara zat terlarut atau darah dengan zat pelarut atau
plasma darah akan memengaruhi kekentalan darah, semakin kental
keadaan darah maka akan semakin sulit untuk ditransportasi.
e) Suhu lingkungan
f) Pernapasan internal
b) Pernapasan Biot
c) Pernapasan Kussmaul
a) Takipnea
Takipnea merupakan pernapasan yang frekuensinya
meningkat dan melebihi jumlah frekuensi pernapasan
normal.
b) Bradipnea
b. Insufisiensi pernapasan
dan lain-lain.
c. Hipoksia
1) Hipoksemia
a) Hipoksia hipokinetik
b) Overventilasi hipoksia
c) Hipoksia histotoksik
3) Hipoksemia
6) Trauma berat
b. Fisioterapi dada
2) Vibrasi
3) Postural drainase
5) Penghisapan lendir
Penghisapan lender (suction) merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu
mengeluarkan sekret atau lender sendiri. Tindakan ini
memiliki tujuan untuk membersihkan jalan napas dan
memenuhi kebutuhan oksigen (Hidayat, 2009).
a. CHF kiri
1) Dispnea
2) Batuk
3) Mudah lelah
b. CHF kanan
1) Edema
2) Hepatomegali
3) Anoreksia
4) Nokturia
Nokturia atau rasa ingin BAK pada malam hari, terjadi karena
perfusi renal didukung oleh posisi penderita pada saat
berbaring. Diuresis terjadi paling sering pada malam hari
karen acurah jantung akan membaik dengan istirahat.
5) Lemah
1. Pengkajian Keperawatan
meliputi :
a. Identitas Klien
b. Identitas Penanggungjawab
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Gejala yang menjadi keluhan utama pada pasien CHF adalah
sesak napas saat pasien beristirahat atau berbaring diatas
tempat tidur (Sibuea dkk, 2009). Keluhan utama lain yang
biasa muncul pada pasien dengan gangguan kebutuhan
oksigen dan karbondioksida antara lain batuk, peningkatan
produksi sputum, dispnea, hemoptisis, wheezing, stridor, dan
chest pain (Somantri, 2009).
2) Pola eliminasi
aktivitas.
6) Pemeriksaan Fisik
adalah :
3) TTV
b) RR : Takipnea
c) P : Takikardia
4) Kepala : Normachepal
11) Thoraks
a) Paru-paru
dada kanan.
b) Jantung
12) Abdomen
7) Pengkajian Psikososial
8) Pemeriksaan Diagnostik
a) Elektrokardiografi (EKG)
1) Sinus takikardia
2) Sinus bradikardia
4) Aritmia ventrikel
5) Iskemia / infark
8) Blok atrioventikular
9) Mikrovoltase
b) Ekokardiografi
c) Rontgen Toraks
(1) Kardiomegali
d) Pemeriksaan laboratorium
(a) PH (7,35-7,45)
(16) Urinalisis
1) Subjektif : Dispnea
Kriteria minor :
Kriteria mayor :
1) Subjektf : Dipsnea
Kriteria minor :
1) Subjektif : Ortopnea
1) Subjektif : Lelah
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
1) Subjektif : -
2) Objektif : Pengisian kapiler >3 detik, nadi perifer
menurun atau tidak teraba, akral teraba dingin, warna
kulit pucat, tugor kulit menurun.
Kriteria minor :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
Kriteria minor :
dipsnea
jika perlu
3. Mampu
mengontrol asupan
cairan
39
Kriteria hasil :
perfusi perifer 6.3 Lakukan hidrasi
(L.02011) 1.Nadi
6.4 Anjurkan menggunakan obat
perifer teraba kuat
penurun tekanan darah,
2. Akral teraba antikoagulan, dan penurun kolestrol,
hangat 3.Warna kulit jika perlu
tidak pucat
6.5 Anjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secara teratur
3.Pasien mangatakan
dipsnea saat dan/atau
setelah aktifitas
menurun
ansietas
nyaman
DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr SOEDIRMAN
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah Program Studi Pendidikan Profesi Ners B
Disusun oleh
GOMBONG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr SOEDIRMAN
Rr Anggraeni Puspitaningrum
A32020208
Hari :
Tanggal :
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
A. Definisi.................................................................................................1
B. Etiologi.................................................................................................1
C. Batasan Karakteristik............................................................................1
D. Fokus pengkajian..................................................................................2
E. Fokus Intervensi Keperawatan.............................................................4
F. Daftar Pustaka.......................................................................................6
A. Data Subjektif.......................................................................................7
B. Data Objektif........................................................................................10
C. Analisa Data..........................................................................................13
D. Perencanaan..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2014. Kebutuhan Dasar Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media
Asmadi. Editor Eka Anisa Mardella. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan
Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : salemba Medika.
Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta : Dua
Satria Offset.Ernawati. 2012. Konsep dan Aplikasi Keperawatan
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : TIM.
Atoilah, Elang Mohamad dan Engkus Kusnadi. 2013. Askep pada Klien dengan Gangguan
Kebutuhan Dasar Manusia. Garut : In Media
Brunner and Suddarth. 2016. Keperawatan Medikal Bedah ed. 12. Jakarta : EGC.
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung : Pencegahan Serta Pengobatannya.
Yogyakarta : Nuha Medika.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP ( 2018) Standart Luaran Keperawatan Indonesia.DPP
PPNI.Jakarta Selatan
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP ( 2018) Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.DPP
PPNI.Jakarta Selatan