Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL PADA Ny.

D DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI MELAHIRKAN
PADA PERSALINAN SPONTAN KALA I G3P2A0 DENGAN
INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI VK
RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Maternitas Profesi Ners

Disusun oleh :

UNAISATUR ROFIAH

A32020236

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


GOMBONG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL PADA Ny. D DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI MELAHIRKAN
PADA PERSALINAN SPONTAN KALA I G3P2A0 DENGAN
INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI VK
RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh :
UNAISATUR ROFIAH

A32020236

Telah disetujui pada tanggal . . . April 2021

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Rasa Eny Pratiwi, S.Kep., Ns) (Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Mat)

ii
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian.....................................................................................................4
B. Etiologi.........................................................................................................3
C. Batasan Karakteristik...................................................................................5
D. Fokus Pengkajian.........................................................................................5
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan......................................................7
F. Masalah Keperawatan Lain yang muncul....................................................9
G. Intervensi Keperawatan..............................................................................10
BAB II TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian..................................................................................................11
B. Analisis Data..............................................................................................29
C. Intervensi Keperawatan..............................................................................30
D. Implementasi Keperawatan........................................................................32
E. Evaluasi......................................................................................................34
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Persalinan.................................................................................35
B. Penggunaan Tehnik Nonfarmakologi.........................................................37
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38

3
4

BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terlokalisasi
pada suatu bagian tubuh. Secara umum nyeri digambarkan sebagai
keadaan yang tidak nyaman, akibat dari ruda paksa pada jaringan, terdapat
pula yg menggambarkan nyeri sebagai suatu pengalaman sensori dan
emosional yg tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau potensial atau menggambarkan suatu istilah kerusakan. Nyeri
biasanya terjadi karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada
daerah kulit di ujung-ujung syaraf bebas yg disebut nosireseptor (Judha,
Sudarti, Fauziah, 2012).
Nyeri persalinan atau nyeri melahirkan adalah pengalaman
sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak
menyenangkan, yang dikaitkan dengan persalinan dan melahirkan (SDKI,
2016). Menurut Cunningham (2012), nyeri persalinan didefinisikan
sebagai kontraksi miometrium, yg merupakan proses fisiologis dan
intensitas yg berbeda pada masing-masing individu.
Nyeri persalinan atau nyeri melahirkan adalah manifestasi dari
adanya kontraksi (pemendekkan) otot rahim., Kontraksi inilah yg
menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut, dan menjalar ke arah
paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim
(serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi
persalinan (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
Menurut SDKI ( 2016), nyeri melahirkan merupakan pengalaman
sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak
menyenangkan yg berhubungan dengan persalinan.
2. Etiologi
a. Dilatasi serviks
b. Pengeluaran janin
(SDKI, 2016)
5

3. Batasan Karakteristik
Gejala dan tanda mayor
a. Subjektif : mengeluh nyeri , perineum terasa tertekan
b. Objektif : ekspresi wajah meringis, berposisi meringankan nyeri, uterus
teraba membulat
Gejala dan tanda minor
a. Subjektif : mual, nafsu makan menurun / meningkat
b. Objektif : tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat,
ketegangan otot meningkat, pola tidur berubah, fungsi berkemih
berubah, diaforesis, gangguan perilaku, perilaku ekspresif, pupil
dilatasi, muntah, fokus pada diri sendiri.
(SDKI, 2016)
4. Fokus Pengkajian
Fokus pengkajian kala 1
a. Fase laten
1) Integritas ego : senang atau cemas
2) Nyeri atau ketidaknyamanan
a) Kontraksi regular, frekuensi, durasi, dan keparahan
b) Kontraksi ringan masing-masing 5-30 menit berkisar 10-30 menit
3) Keamanan : irama jantung janin paling baik terdengar pada
umbilicus
4) Seksualitas
a) Membrane makin tidak pecah
b) Serviks dilatasi 0-4 cm bayi mungkin pada 0 (primigravidarum)
atau dari 0- 2 cm (multigravida)
b. Fase aktif
1) Aktivitas / istirahat : dapat menunjukkan bukti kelelahan
2) Integritas ego :
a) Dapat lebih serius dan terhanyut pada proses persalinan
6

b) Ketakutan tentang kemampuan pengendalian pernafasan dan atau


melakukan teknik relaksasi
3) Nyeri atau ketidaknyamanan : kontraksi sedang tiap 3,5 – 5 menit
berakhir 30-40 menit
4) Keamanan :
a) Irama jantung janin terdeteksi agak kebawah pusat pada posisi
vertex
b) Denyut jantung janin (DJJ) bervariasi dan perubahan periodik
umumnya teramati pada respons terhadap kontraksi, palpasi
abdominal, dan gerakan janin
5) Seksualitas :
a) Dilatasi serviks dari kira-kira 4 sampai 8 cm (1,5 cm/jam
milipara, 1,2 cm/jam nulipara).
b) Perdarahan dalam jumlah sedang
c) Janin turun ± 1-2 cm dibawah tulang iskial
c. Fase transisi
1) Sirkulasi : TD meningkat 5-10 mmHg diatas nilai normal klien, nadi
meningkat
2) Integritas ego :
a) Perilaku peka
b) Mungkin mengalami kesulitan mempertahankan kontrol
c) Memerlukan pengingat tentang pernafasan
d) Mungkin amnestik, dapat menyatakan “saya tidak tahan lagi”
3) Eliminasi : dorong untuk menghindari atau defekasi melalui fekal
(janin pada posisi posterior)
4) Makanan / cairan : terjadi mual muntah
5) Nyeri atau ketidaknyamanan :
a) Kontraksi uterus kuat setiap 2-3 menit dan berakhir 45-60 detik
b) Ketidaknyamanan hebat pada area abdomen / sakral
c) Dapat menjadi sangat gelisah
d) Menggeliat – geliat karena nyeri atau ketakutan
7

e) Tremor kaki dapat terjadi


6) Keamanan :
a) DJJ terdengar tepat diatas simphisis pubis
b) DJJ dapat menimbulkan deselarasi lambat (sirkulasi uterus
terganggu) atau deselarasi awal
7) Seksualitas :
a) Dilatasi serviks dari 8-10 cm
b) Perununan janin + 2 - + 4cm
c) Tampilan darah dalam jumlah berlebihan
(Indri, Catur, 2012).
Pengkajian nyeri

P (provoking incident) 1. Faktor pencetus atau penyebab


2. Faktor yang meringankan: teknik atau keadaan
yang dapat menurunkan nyeri
3. Faktor yang memperberat: teknik atau keadaan
yang dapat meningkatkan nyeri
Q (Quality/Quantity) Deskripsi nyeri yang dirasakan seseorang,
karakteristik nyeri

R (Region/Relief) Regio yang mengalami nyeri, dapat ditunjukkan


dengan gambar

S (Severity) Kekuatan dari nyeri dengan menggunakan skala


nyeri.

T (Time) Waktu timbul nyeri, periode (durasi) nyeri dirasakan.

Sumber : (Zakiyah, 2015)

5. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan


Rasa nyeri pada persalinan kala 1 terjadi karena aktvitas besar
didalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai
peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot
rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim
menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung
kemih, rectum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat
dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir
8

juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian


bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut mungkin
juga menyebar ke kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu
mecapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya. Pada persalinan kala I
sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir
bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini
disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim,
karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal
dari pembuluh darah kapiler yg berada disekitar kanalis servikalis yg peka
akibat pergeseran yg terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada
ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida
sekitar 7 jam.
Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap.
Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi
menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, juga lamanya his
meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 –
90 detik pada kala pertama. Pada awal persalinan, kontraksi mungkin
terasa seperti nyeri punggung bawah yg biasa atau kram saat haid.
Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan lemah. Datangnya
kira-kira setiap 15-20 menit. Namun, beberapa persalinan dimulai dengan
kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita
yang awalnya merasa sakit dibagian punggung mereka, yang kemudian
merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi
hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan
jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan
atau memasuki persalinan awal. Dalam persalinan sejati, kontraksi akan
bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan wakutnya.
9

Pathway

Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda – tanda inpartu

Proses persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV

Kontraksi uterus Partus Pelepasan placenta post partum

Nyeri Persalinan/nyeri
Kerja jantung Nyeri Persalinan/nyeri
melahirkan
melahirkan

Cemas / stressor Kelelahan Risiko Perdarahan


meningkat

Gangguan respirasi
Ansietas

Ketidakefektifan pola nafas

6. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul


a. Risiko infeksi d.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :
ketuban pecah sebelum waktunya
10

7. Intervensi Keperawatan

No DP Tujuan dan hasil yang Intervensi TTD &


diharapkan / kriteria hasil Nama

D.0079 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)


keperawatan selama 1 x 30 jam Observasi :
diharapkan masalah keperawatan 1. Identifikasi lokasi,
nyeri melahirkan dapat membaik karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan kriteria hasil : kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
Status inpartum (L.07060)
3. Identifikasi respons nyeri non
Ekspektasi membaik verbal
Frekuensi kontraksi uterus 4. Identifikasi faktor yang
membaik memperberat dan
Periode kontraksi uterus membaik memperingan nyeri
Intensitas kontraksi uterus
membaik Teraupetik:
1. Berikan teknik
Memanfaatkan Teknik untuk
nonfarmakologis untuk
memfasilitasi persalinan mengurangi rasa nyeri (misal
meningkat napas dalam, hipnosis, teknik
imajinasi terbimbing.
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri
sacara mandiri

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
D.0142 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539)
keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan masalah keperawatan Observasi :
risiko infeksi dapat teratasi 1. Monitor tanda dan gejala
dengan kriteria hasil : infeksi lokal dan sistemik
Tingkat Infeksi (L.14137)
Ekspektasi menurun Teraupetik :
Kemerahan menurun
Bengkak menurun 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Berikan perawatan kulit pada
11

Nyeri menurun area edema


Kebersihan badan meningkat 3. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi

Edukasi :

1. Jelaskan tanda dan gejala


infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
3. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka
4. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
5. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan

Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
12

BAB II

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 13 April 2021

Nama Pengkaji : Unaisatur Rofiah

Ruang : VK

Waktu Pengkajian : 10.00 Wib

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. D
Umur : 27 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sidomukti 04/0, Ambal, Kebumen
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk RS : 13 April 2021
No. RM : 317xxx
Diagnosa Medik : G3P2A0 Hamil 39+4 minggu dengan KPD
Fase Laten
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. S
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sidomukti 04/0, Ambal, Kebumen
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Hub dgn pasien : Suami
13

C. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada perutnya, nyeri hilang timbul, nyeri
meningkat saat terjadi kontraksi.
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Tanggal 13 April 2021 pukul 10.00 Wib pasien datang ke IGD kiriman
dari Puskesma Ambal 2 dengan G3P2A0 Hamil 39+4 minggu KPD AK
rembes jam 22.00 WIB , ketuban jernih, kenceng- kenceng (-) masih
jarang, kemudian pukul: 10.00 Wib masuk ke ruang VK RSUD DR.
Soedirman Kebumen. Saat dikaji, pasien mengatakan pinggang terasa
panas, nyeri perut menjalar ke pinggang dengan skala 4,nyeri dirasakan
saat terjadi kontraksi.
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien tidak ada riwayat penyakit DM, hipertensi, tidak ada riwayat
penyakit menular, dan tidak ada alergi obat.Klien belum pernah
mengalami persalinan
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit DM,
hipertensi, dan paru-paru.
G. GENOGRAM
14

Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

= Tinggal serumah

H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengalami menstruasi pertama kali pada usia 13 tahun dengan lama
menstruasi 7-8 hari dengan siklus 28-30 hari. Darah yang keluar berwarna
merah segar. Pada hari 1-3 menstruasi, intensitas ganti pembalut 2 - 3
kali/hari dan keluhan yang sering dirasakan yaitu sakit pinggang,
mengalami dismenore setiap akan menstruasi.
I. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

No Tahun Tipe Penolong JK BB Keadaan Masalah


Persalin Lahi bayi Kehamil
an r waktu an
lahir

1 2013 Spontan Bidan Laki- 2700 Sehat -


laki gr

2 2017 Spontan Bidan Laki- 3000 Sehat -


laki gr

Pengalaman menyusui : Pasien mengatakan sudah memiliki pengalaman


menyusui sebelumnya

J. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan biasa menggunakan KB suntik 3 bulanan
K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
HPHT : 9 Juli 2020
HPL : 16 April 2021
BB sebelum hamil : 55 kg
15

TD BB/TB TFU Letak/Presentasi DJJ Usia Keluhan Data


Janin Gestasi Lain
120/80 60kg/160 30 Presentasi 144x/ 39+4 Ketuban -
mmHg cm cm kepala mnt minggu merembes

L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Adaptasi psikologis
Fase Taking in: keluarga pasien sangat senang dengan kelahiran bayi
ketiga yang telah dinanti-nantikan. Pasien menerima kelahirannya dengan
senang dan siap merawat bayinya
Penerimaan terhadap bayi : Pasien dan suami sangat senang dengan
kelahiran anaknya yang ketiga
Masalah khusus :-
M. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN
Klien mengatakan selalu memeriksakan kehamilan dan kesehatan dirinya
di Puskesmas atau bidan (trimester I : 3 kali), (trimester II : 2 kali), dan
(trimester III : 4 kali).
N. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Klien mengatakan tidak pernah melakukan senam hamil.
2. Rencana tempat melahirkan
Klien berencana melahirkan dengan jaminan BPJS , maka pasien
mengikuti aturan BPJS. Pasien merencanakan lahir di puskesmas
terdekat (FKTP) , namun saat periksa , karena membutuhkan
perawatan dan penanganan dokter spesialis obsgyn pasien di rujuk ke
RS DR.Soedirman Kebumen
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
16

Perlengkapan klien dan bayi sudah disiapkan saat usia kehamilan 8


bulan.
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Klien dan keluarga siap menjalani proses persalinan dan siap
menerima anggota keluarga baru.
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri,
dan proses persalinan
Klien sudah pernah mempunyai pengalaman melahirkan , sehingga
tidak terlalu merasa cemas, khawatir akan persalinannya karena
kurang pengetahuan tentang persalinan sudah mencukupi.Untuk
pengetahuan tanda-tanda persalinan pasien sudah memahami adanya
keluar lendir darah. Saat nyeri datang pasien tampak gelisah dan
meremas-remas tangan suaminya.
6. Perawatan payudara
Klien mengatakan sudah tau cara perawatan payudara selama
kehamilan sampai melahirkan (dibersihkan dengan air hangat sebelum
menyusui dan setelah bepergian).
O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI
Klien mengatakan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter
atau bidan sesuai keluhan dan vitamin untuk kehamilan.
P. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
CTG:

Baseline : 144x/mt
Variabilitas : >5
Akselerasi : (+)
Deselerasi : (-)
Fetal Movement: (+)
17

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi
Darah lengkap
Hemoglobin 11.9 g/dL 11.7-15.5
Leukosit 13400 /uL 3800 – 10600
Hematrokit 35 % 40 -52
Eritrosit 3.8 10 6/uL 4.40 – 5.90
Trombosit 206000 /uL 150000 – 440000
MCV 92 fL 80 – 100
MCH 31 pg/cell 26 – 34
MCHC 34 % 32 – 36

Hitung Jenis
Basophil 0.10 % 0–1
Eosinophil 0.20 % 2–4
Limfosit 10.06 % 25 – 40
Monosit 8.64 % 2–8
Neutrophil 80.50 % 50.0 – 70.0
Total limfosit count 1.41 10 3/ul 0,9 – 5,2
Neutrophil limfosit ratio 2.13
Gol darah 0
Masa Pendarahan 3.00 menit 1-3
Masa Pembekuan 3.00 menit 2-5
18

Kimia klinik
Gula Darah Sewaktu 83 mg/dL 80-110

Sero imunologi
HBsAG Non Reaktif Non Reaktif

Q. PROGRAM TERAPI
No. Nama Obat Dosis Pemberian Indikasi

1. IVFD RL IV Penambah cairan dan elektrolit

2. Inj Ampicilin 2x1 IV Antibiotik untuk mencegah infeksi


gr bakteri

3. misoprostol 25mg/ Per Merangsang kontraksi uterus


4 jam Vaginan

4. Metergin 3x P.O Mencegah dan mengatasi


0,4mg perdarahan postpartum
19

R. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola Persepsi – Managemen Kesehatan
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan ini kehamilan ketiganya dan
ingin menambah keturunan
Saat dikaji : Pasien mengatakan ini persalinan normal ketiganya..
2. Pola Nutrisi – Metabolik
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan sempat mengalami mual
muntah pada saat awal kehamilan.
Saat dikaji : Pasien mengatakan makan habis 5 sendok karena masih
terasa mual dan kurang nafsu makan
3. Pola Eliminasi
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan BAB 1 x sehari, BAK 4-6
x/hari.
Saat dikaji : Pasien mengatakan belum BAB dan BAK, ketuban sudah
merembes sejak semalam
4. Pola Latihan – Aktivitas
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas
secara mandiri.
Saat dikaji : Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu keluarga. Pasien
mengatakan nyeri diperut saat kontraksi pukul 13.00, pasien merasa
sedikit lemas
P : Nyeri disebabkan karena kontraksi
Q : Nyeri dirasakan seperti tertusuk
R : Diarea perut menjalar ke pinggang dan punggung
S : Skala nyeri 8
T : Nyeri terus menerus (1-2 menit)
Ekspresi wajah meringis, pasien mengatakan merasakan ketegangan
otot di perut

5. Pola Kognitif Perseptual


Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan kehamilan ini adalah
kehamilan yang direncanakan.
Saat dikaji : Pasien mengatakan senang dan Bahagia bila dapat
melahirkan bayinya
6. Pola Istirahat – Tidur
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak.
Saat dikaji : Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri saat kontraksi.
7. Pola Konsep Diri – Persepsi Diri
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan patuh dengan saran bidan.
Saat dikaji : Pasien kooperatif dengan tindakan yang dilakukan.
20

8. Pola Peran dan Hubungan


Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan dapat menerima kelahiran
bayinya dengan baik
Saat dikaji : Pasien mengatakan dapat menerima kelahiran bayinya
dengan baik
9. Pola Reproduksi / Seksual
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan selama hamil frekuensi
melakukan hubungan seksual berkurang
Saat dikaji : Pasien mengatakan suaminya mengerti tentang kondisinya
sekarang.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres)
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan sudah siap jika harus
melahirkan
Saat dikaji : Pasien siap melakukan persalinan
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Sebelum melahirkan : Pasien mengatakan tidak mempercayai tentang
mitos-mitos zaman dahulu
Saat dikaji : Pasien mengatakan setelah melahirkan akan melakukan
aktivitas seperti biasanya sesuai kemampuan fisik pasien.

S. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status obstetrik : G3P2A0 Hamil 39+4 minggu KPD
2. Keadaan umum : Baik
3. BB/ TB : 60 kg/160 cm
4. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36 oC
5. Kepala dan leher

Kepala Bentuk mesochepal, rambut hitam, bersih, benjolan (-),


dan nyeri tekan (-)
Mata Kedua mata simetris, fungsi penglihatan (+),
konjungtiva anemis (-), dan sklera ikterik (-)
Hidung Tulang kartilago simetris (-), dan sekret (-)
21

Mulut Mukosa bibir kering (-), pucat (-), gigi kekuningan (-),
dan papil lidah atrofi (-)
Telinga Simetris, bentuk normal, fungsi pendengaran (+), dan
serumen (-)
Leher Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
limfe (-), dan nyeri telan (-)
Masalah -
khusus

6. Dada

Jantung I : ictus cordis tidak tampak


Pa : ictus cordis teraba intercosta 5 di midclavikula
sebelah kiri
Pe : pekak
A : suara nafas tambahan (-), dan S1 S2 reguler
Paru-paru I : pergerakan kanan dan kiri sama
Pa : focal fremitus normal
Pe : sonor
A : vesikuler (+), whezing (-), dan ronkhi (-)
Payudara Payudara simetris, nyeri tekan (-), dan benjolan (-)
Puting susu Menonjol (+), aerola menggelap (+)
Pengeluaran Belum keluar
ASI
Masalah -
khusus

7. Abdomen

Uterus TFU : 30 cm, Kontraksi : ya


Leopold I : bokong
22

Leopold II : kanan : bagian kecil


Kiri : punggung
Leopold III : kepala
penurunan kepala : sudah
Leopold IV : bagian masuk PAP : kepala

Pigmentasi Lineanigra : ada


Striae : ada
Fungsi pencernaan : cukup
Masalah -
khusus

8. Perineum dan Genital

Vagina Varises : tidak


Kebutuhan -
Keputihan Jenis/warna : -
Konsistensi : -
Bau : -
Hemoroid Derajat - , lokasi - , nyeri : tidak
Masalah -
khusus

9. Ekstremitas

Ekstremitas atas Edema : tidak, lokasi -


Varises :tidak, lokasi –
Terpasang infus RL 20 tpm di tangan kanan,
kekuatan otot 5/5
Ekstremitas Edema : tidak, lokasi -
bawah Varises :tidak, lokasi –
23

Kekuatan otot 5/5


Masalah khusus -

LAPORAN PERSALINAN
NY. D DI RUANG VK RSUD DR. SOEDIRMAN

I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 13 April 2021 Jam : 10.00 WIB
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36 oC
3. Pemeriksaan palpasi abdomen
TFU 30 cm, presentasi kepala, DJJ 144 x/menit, dan kandung kemih
kosong.
4. Hasil pemeriksaan dalam
Pembukaan 2cm, portio tebal lunak, KK(-)dan kepala turun H2
5. Persiapan perineum :-
6. Dilakukan klisma : tidak.
7. Pengeluaran pervaginam
Lendir darah keluar (+)
8. Perdarahan pervaginam : tidak.
9. Kontraksi uterus (frekuensi, lama dan kekuatan)
Kontraksi 1 dalam 10 menit selama 40 detik
10. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas)
144 x/menit
11. Status janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi)
Hidup, tunggal dan presentasi kepala.
II. KALA PERSALINAN
1. KALA I
24

a. Ketuban rembes 12 April pukul 22.00 WIB, mules pukul 09.00


WIB
b. Mulai persalinan : tanggal 13 April, jam 10.00 WIB
c. Tanda dan gejala
Pembukaan lengkap, dan keluar lendir darah.
d. Tanda-tanda vital
TD : 130/85 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 oC
e. Lama kala I : 3 jam 10 menit
f. Keadaan psikososial :
Ibu tampak nyeri dan cemas dengan proses persalinan
g. Masalah keperawatan : Nyeri melahirkan
h. Tindakan : Nafas dalam dan bimbing dalam
mengejan
i. Pengobatan :-
j. Observasi kemajuan persalinan

TGL/JAM KONTRAKSI DJJ KET.


UTERUS
13 April 2021 1 jam sekali 145x/mt Pembukaan 2
jam 10.00 Wib
13 April 2021 10 menit 136 x/menit Pembukaan 3
jam 12.00 WIB sekali
13 April 2021 8 menit sekali 145 x/menit Pembukaan 5
jam 12.30 WIB
13 April 2021 5 menit sekali 128x/menit Pembukaan
jam 13.00 WIB lengkap
13 April 2021 3 menit sekali 134x/mt Partus
jam 13.10 WIB spontan
25

2. KALA II
a. Kala II dimulai : 13 April 2021 , jam : 13.10 WIB
b. Tanda-tanda vital
TD : 130/85mmHg
Nadi : 96 x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 36 oC
c. Lama kala II : 4 menit 55 detik
d. Tanda dan gejala
Perineum menonjol, vulva membuka, tekanan pada anus, dan
dorongan untuk meneran
e. Jelaskan upaya mengejan
Mengejan jika HIS datang dengan dipimpin oleh bidan
f. Pendamping saat melahirkan : suami pasien
g. Gawat janin
Episiotomy (+)
h. Keadaan psikososial
Ibu bahagia dengan kelahiran anak ketiganya dalam kondisi sehat
dan lengkap
i. Masalah keperawatan : Nyeri melahirkan dan Risiko infeksi
j. Tindakan : Pemberian Oxytocin 10 Ul IM di paha kanan.
CATATAN KELAHIRAN
a. Bayi lahir jam : 13.10 WIB BBL : 3000gr, PB : 48 cm,
LK:33cm LD : 32cm, LILA
b. Nilai APGAR menit I : 6, menit V : 10
c. Perineum episiotomi
d. Bonding ibu dan bayi
Rawat gabung segera setelah melahirkan
e. Tanda-tanda vital
TD : 130/75 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6 oC
f. Pengobatan
26

Salep mata, vaksin hepatitis, dan vitamin K.

3. KALA III
a. Lama kala III : 10 menit
b. Tanda dan gejala
Terjadi kontraksi uterus lagi, terjadi perdarahan dan tali pusat
memanjang.
c. Plasenta lahir jam : 13.20 WIB
d. Cara lahir plasenta : Terlepas dengan stimulasi
e. Karakteristik plasenta
Ukuran : 20 cm x 20 cm x 2 cm
Berat : 390 gram
Panjang tali pusat : 55 cm
Jumlah pembuluh darah : 1 arteri 2 vena
Kelainan :-
f. Jumlah perdarahan : 100 cc
g. Peregangan tali pusat terkendali
Ya
h. Massase fundus uteri
Ya
i. Plasenta tidak lahir >30 menit : Tidak
- Mengeluarkan secara manual
- Merujuk : -
- Tindakan lain:-
j. Keadaan psikososial
Pasien rileks, kooperatif, dan tampak pucat
k. Masalah keperawatan : Risiko perdarahan
l. Tindakan : Jahit perineum
m. Pengobatan : -

4. KALA IV

a. Lama kala IV : 2 jam


b. Tingkat kesadaran : Compos mentis
c. Perdarahan aktif : 200 cc
d. Kontraksi uterus :-
e. Tanda-tanda vital
27

TD : 120/85
N : 95
S : 36,7
RR : 20x/min

BAYI
a. Bayi lahir tanggal/ jam : 13 April 2021/ 13.10WIB
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Nilai APGAR : menit I (7), dan menit V (10)
d. BB/ PB/ lingkar kepala bayi : 3000 gram 48 cm 33 cm
e. Karakteristik khusus bayi : -
f. Kaput : suksedaneum
g. Suhu : 36.8oC
h. Nadi : 135 x/menit
i. RR : 52 x/menit
j. Anus : berlubang
k. Perawatan tali pusat : ditutup dengan kassa
l. Perawatan mata : diberikan salep mata
m. Pemberian ASI < 1 jam
Ya

SYAIR OBSTETRI

TGL/JAM KETERANGAN
14 April S :
2021/ - Pasien mengatakan perut kencang-kencang
10.00WIB sejak jam 09.00 WIB
- Pasien mengatakan ada keinginan meneran
O:
- G3P2A0
- L1 : TFU 30 cm, bokong
- L2 : punggung kiri, bagian kecil kanan
- L3 : kepala
- L4 : kepala masuk PAP
- DJJ 144 x/menit
- Ketuban pecah dini sejak pukul 22.00
- Vulva tampak terbuka, tekanan pada anus,
perineum menonjol dan dorongan untuk
meneran.
28

A : Ibu partus kala II, G3P2A0 (Janin hidup,


presentasi kepala, tunggal)
P:
- Ketuban rembes dengan wana jernih dan bau
khas dari 12 April 2021 jam22.00 WIB,
pembukaan lengkap 13 April jam 12.50 Wib
- Pimpin meneran jam 12.55 Wib

Ibu dipimpin meneran sesuai dengan datangnya


his. Kepala turun menurut jalan lahir, sehingga
tampak di vulva. Tampak perineum meregang,
tipis, dan kebiruan tetapi harus dilakukan
episiotomi. Lahir :tampak dahi, mulut, dan seluruh
kepala. Kepala melakukan putaran paksi luar,
dengan peregangan biparietal dan tarikan ke bawah
lalu ke atas dan lahirlah bahu depan kemudian
bahu belakang. Selanjutnya dilahirkan trochanter
depan, belakang, bokong, dan seluruh kaki.
Dilakukan pemotongan tali pusat, diberikan
oxytosin 10 Ul IM, masase fundus uteri, dan
peregangan tali pusat terkendali.
14 April Lahir bayi perempuan dalam keadaan sehat dan
13.10 WIB lengkap :
1. APGAR menit I (7), menit V (10)
2. BB/ PB/ LK bayi : 3000 gram 48 cm 33 cm
3. Pengobatan
Pemberian salep mata, vitamin K, dan vaksin
hepatitis
24 Februari Lahir plasenta :
2021/ 10.20 1. Spontan lengkap
WIB 2. Ukuran : 20 cm x 20cm x 2 cm
3. Berat : 390 gram
4. Panjang tali pusat : 55 cm
5. Jumlah pembuluh darah : 1 arteri 2 vena
6. Jumlah perdarahan 15 menit pertama 100 ml
29

A. ANALISA DATA

TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


13 April DS : Nyeri Pengeluaran janin
2021/ - Pasien melahirkan
13.00 WIB mengatakan (D. 0079)
nyeri di bagian
perut
- P : Nyeri
bertambah saat
kontraksi
- Q : Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- R : Diarea perut
menjalar ke
pinggang dan
punggung
- S : Skala nyeri 8
- T : Nyeri terus
menerus (1-2
menit)
- Pasien mengeluh
nyeri

DO :
- G3P2A0 U.K
Hamil 39+4
minggu dengan
KPD
- Vulva membuka
- Perineum
menonjol
- Anus tertekan
- Keinginan
mengejan
- Ekspresi wajah
meringis
30

13 April / DS : - Risiko infeksi Ketidakadekuatan


13.40 WIB DO : (D. 0142) pertahanan tubuh
- Dilakukan primer : ketuban
episiotomi pecah sebelum
- Perdarahan 50- waktunya
100 ml
- Jahitan di
perineum
B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hari, tanggal : Rabu, 13 April 2021


1. Nyeri melahirkan b.d Pengeluaran janin d.d Pasien mengeluh nyeri
2. Risiko infeksi b.d Efek prosedur invasif

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. D
Ruang : VK

No DP Tujuan dan hasil yang Intervensi


diharapkan / kriteria hasil

D.0079 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)


keperawatan selama 1 x 30 jam Observasi :
diharapkan masalah keperawatan
nyeri melahirkan dapat menurun 1.Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dengan kriteria hasil :
nyeri
Status inpartum (L.07060) 2. Identifikasi skala nyeri
Ekspektasi membaik 3.Identifikasi respons nyeri non verbal
Frekuensi kontraksi uterus 4.Identifikasi faktor yang memperberat
membaik dan memperingan nyeri
Periode kontraksi uterus membaik
Intensitas kontraksi uterus Teraupetik:
1.Berikan teknik nonfarmakologis untuk
membaik
mengurangi rasa nyeri napas dalam
Memanfaatkan Teknik untuk 2.Kontrol lingkungan yang memperberat
memfasilitasi persalinan meningkat nyeri
3.Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi :
1.Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2.Jelaskan strategi meredakan nyeri
3.Anjurkan memonitor nyeri sacara
mandiri

Kolaborasi :
31

1.Kolaborasi pemberian analgetik, jika


perlu.
D.0142 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539)
keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan masalah keperawatan Observasi :
risiko infeksi dapat teratasi dengan 1.Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
kriteria hasil : dan sistemik

Tingkat Infeksi (L.14137) Teraupetik :


Ekspektasi menurun
1.Batasi jumlah pengunjung
Kemerahan menurun
2.Berikan perawatan kulit pada area
Bengkak menurun edema
Nyeri menurun 3.Cuci tangan sebelum dan sesudah
Kebersihan luka meningkat kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
4.Pertahankan teknik aseptik pada
pasien berisiko tinggi

Edukasi :

1.Jelaskan tanda dan gejala infeksi


2.Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
3.Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
4.Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
5.Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi :

1.Kolaborasi pemberian imunisasi, jika


perlu
32

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. D
Ruang : VK

TGL/JAM No. TINDAKAN/ RESPON TTD&


DP IMPLEMENTASI NAMA
13 April 1 1. Memotifasi pada 1. S : -
2021 klien dan anjurkan O:
12.00 keluarga untuk - Klien tampak
mendampingi semangat
pasien mengikuti
bimbingan
petugas

2. Menbantu klien 2. S : -
untuk melakukan O:
teknik nafas dalam - Pembukaan
dan saat kontraksi lengkap klien
datang mengejan
membimbing dengan
upaya mengejan sekuat tenaga
- klien nafas
panjang dan
dalam saat
kontraksi
hilang

13 April 2 1. Melakukan 1. S : -
2021 inspeksi pada O:
13.40 jahitan bekas - Tidak ada
episiotomi kemerahan
- Tidak ada
33

bengkak
- Tidak ada
ekimosis
- Ada
rembesan
darah sekitar
80 ml

2. Memberikan posisi 2. S : -
nyaman dalam O:
membersihkan - Posisi
perineum litotomi
- klien dan
keluarga
kooperatif
untuk
menjaga
kebersihan
perineum
3. Memfasilitasi 3. S : -
pembalut atau alas O:
yang menyerap - Alas sudah
cairan dan terpasang,
pertahankan agar klien tampak
perineum tetap lebih nyaman
kering
- TD : 130/75
mmHg
- N : 82
x/menit
- RR : 20
x/menit
- S : 36.6 oC
4. S :
4. Menganjurkan - Pasien
klien untuk mengatakan
membersihkan area paham
perinium, dan O : perinium
melaporkan jika tampak
terjadi perdarahan bersih, darah
sekitar 30 cc

5. Menganjurkan 5. S: Pasien paham


pasien penjelasan yang
meningkatkan diberikan
34

asupan nutrisi O : Pasien


tampak paham

E. EVALUASI
Nama Klien : Ny. d
Ruang : VK

TGL/JAM No. PERKEMBANGAN TTD&


DP (SOAP) NAMA
13 April 1 S:
2021 - Pasien mengatakan nyeri di bagian
14.00 perut
- P : Nyeri bertambah saat kontraksi
- Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R : Diarea perut
- S : Skala nyeri 6
- T : Nyeri terus menerus (1-2 menit)
O:
- Post partum
- Mengejan dan nafas dalam dengan
efektif
- Didampingi oleh bidan dan keluarga
saat bersalin
A : Masalah keperawatan nyeri melahirkan
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- pertahankan teknik nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
- Bantu posisi klien yang nyaman
- Kolaborasi pemberian analgetik
13 April 2 S : -Klien mengatakan akan menjaga
2021 kebersihan area jahitan perinium.
14.00 O:
- Post partum normal
- Dilakukan episiotomi dan jahitan pada
perineum
- Perdarahan ±80 ml
- TD : 135/75mmHg
- N : 84 x/menit
- RR : 20 x/menit
35

- S : 36.6oC
-
A : Masalah keperawatan risiko infeksi belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
pantau kebersihan area perinium dan inspeksi
area robekan perinium secara teratur

BAB III
PEMBAHASAN

Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani secara
fisiologis nyeriterjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya
membuka serviks dan mendorong kepala bayi kearah panggul. (Manuaba, Ida
Bagus, 2013). Dari hasil survey di sebuah rumah bersalin di Kota Bekasi hampir
rata-rata ibu yang bersalin mengatakan nyeri hebat dalam menghadapi persalinan
normal, yang menyebabkan ibu merasa takut dalam menghadapi persalinan
normal. Selama kala I persalinan normal, nyeri bisa diakibatkan oleh kontraksi
involunter otot uteri. Kontraksi cenderung dirasakan di punggung bawah pada
awal persalinan. Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah, yang mencakup
abdomen dan punggung. Kontraksi umumnya berlangsung sekitar 45 sampai 90
detik. Ketika persalinan mengalami kemajuan, intensitas setiap kontraksi
meningkat, menghasilkan intensitas nyeri yang lebih besar (Reeder, dkk, 2014).
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis
dan nonfarmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara farmakologis adalah
dengan menggunakan obat-obatan kimiawi, sedangkan metode non farmakologis
dilakukan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan non kimiawi yaitu dengan
melakukan teknik relaksasi yang mencakup relaksasi napas dalam, relaksasi otot,
masase, musik dan aromaterapi (Tetti & Cecep, 2015). Teknik relaksasi nafas
dalam merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin
secara non farmakologis. Dengan menarik nafas dalam-dalam pada saat ada
kontraksi dengan menggunakan pernapasan dada melalui hidung akan
36

mengalirkan oksigen ke darah yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh akan


mengeluarkan hormon endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit yang
alami didalam tubuh (Winny, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
respon nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado
sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar yaitu 6, respon
nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado setelah
diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar yaitu 4, dan Ada pengaruh
teknik relaksasi nafas dalam terhadap respon nyeri ibu inpartu kala I fase aktif di
Puskesmas Bahu Kota Manado (Kalalo Ribka Novita, dkk 2017)
Selain itu tindakan non medis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan
antara lainpemberian kompres hangat, tindakan tersebut adalah untuk distraksi
yang dapat menghambat otot untuk mengeluarkan sensasi nyeri dandapat
meningkatkan kepuasan selamapersalinan karena ibu dapat mengontrol perasaan
dan kekuatannya. Kompres hangat adalah suatu metode alternatif non
farmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan pada wanita inpartu kala I fase
aktif persalinan normal. Pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan kantong
karet diisi dengan air hangat dengan suhu 37º - 41ºC kemudian menempatkan
pada punggung bagian bawah ibu dengan posisi miring kiri. Pemberian kompres
hangat dilakukan selama 30 menit. Penggunaan kompres hangat bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kompres hangat pada ibu inpartu kala I fase aktif. (Dian
Puspita Yani, Uswatun Khasanah. 2012). Berdasarkan penelitian Indrawan tahun
2016 juga di katakan bahwa ada salah satu cara yang dapat diterapkan untuk
mengurangi nyeri pada kala I fase aktif adalah dengan pemberian kompres hangat
pada ibu inpartu atau kala I fase aktif untuk mengurangi nyeri (Namazi, 2014).
Pada diagnosa keperawatan untuk menentukan diagnosa keperawatan pada
Ny. D ditemukan 2 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain: Nyeri
melahirkan b.d pengeluaran janin d.d pasien mengeluh nyeri pasien mengeluh
nyeri, terasa seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan diperut menjalar ke pinggang
dan punggung terus menerus selama 1-2 menit, diagnosa keperawatan kedua
adalah risiko infeksi b.d efek prosedur invasif.
37

Adapun fokus intervensi pada Ny. D dengan prioritas manajemen nyeri


yaitu pada diagnosa pertama dengan menggunakan terapi relaksasi napas dalam
untuk mengurangi nyeri. Fokus intervensi pada diagnosa kedua yaitu pencegahan
infeksi. Penulis mengangkat diagnosa utama nyeri melahirkan dengan mengacu
dari hasil analisa data dimana data kriteria mayor subjektif yaitu : pasien
mengeluh nyeri, sementara kriteria mayor objektif yaitu : ekspresi wajah meringis.
Sedangkan data subjektif sebagai kriteria minor yaitu pasien mengeluh mual dan
nafsu makan turun. sedangkan kriteria minor objekfif didapatkan tekanan darah
dan ketegangan otot meningkat.. Implementasi yang penulis lakukan sudah
maksimal dan efektif sesuai dengan perencanaan yang penulis buat sebelumnya,
sehingga hasil yang diharapkan sudah mendekati kriteria hasil yang penulis telah
tetapkan. Sedangkan Evaluasi asuhan keperawatan pada Ny. D dengan prioritas
masalah nyeri melahirkan dimana kedua diagnosa keperawatan yang penulis
tegakkan belum ada diagnosa keperawatan yang dapat teratasi sepenuhnya dan
masih perlu intervensi lanjutan.
38

DAFTAR PUSTAKA

Afroh f, Judha M, Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Cunningham, F. G. (2012). Obstetri Williams. Cetakan 23 . Jakarta: EGC.
Indri, C. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ny K masa hamil sampai dengan masa
nifas , KTI.
Manuaba, I. B. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC.
Namazi et all. (2014). Effect of Citrus Aurantium (bitter orange) on the Severity
of First Stage Labor Pain di Ehesti University of Medical Sciences,
Tehran, Iran .
NANDA. (2015). Buku Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017. Jakarta: EGC.
Reeder, S. J., Leonide, L. M., Deborah, K. G. (2014). Keperawatan Maternitas :
kesehatan wanita, Bayi & keluarga Ed 18, Voll 1. Jakarta: EGC.
Tetty. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
Tetty, S., Cecep, E. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan
Maternitas PT Refika Aditama.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Winny Putri Lestari. (2015). Naskah Publikasi : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase
AKtif di BPM Bidan P KOta Yogyakarta.
39

Anda mungkin juga menyukai