Oleh :
NAMA : ADINDA ZAHRA ALIFA
NPM : 214291517049
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
A. Pengertian
C. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh
tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)
1) Teori Penurunan Hormon
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormon progesteron dan
estrogen. Fungsi progesteron sebagai penenangotot – otot polos rahim dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila
progesteron turun.
2) Teori Placenta Menjadi Tua
Turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron menyebabkan kekejangan
pembuluh darah yang pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
menimbulkan kontraksi rahim.
3) Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4) Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikal (fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan ti akan
timbul kontraksi uterus. mbul kontraksi uterus.
5) Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan pemecahan ketuban), ketuban), oksitosin oksitosin
drip yaitu pemberian pemberian oksitosin oksitosin menurut menurut tetesan
tetesan perinfus.
D. Patofisiologi ( patway )
a. Patofisiologi
Pecahnya ketuban ditentukan dengan kertas lakmus. Pemeriksaan pH
dalam ketuban adalah asam, dilihat apakah memang air ketuban keluar dari
kanatis serviks dan adalah bagian yang pecah. Pengaruh terhadap ibu karena jalan
janin terbuka dapat terjadi infeksi intraportal. Peritoritis dan dry labour. Ibu akan
merasa lelah, suhu naik dan tampak gejala infeksi intra uterin lebih dahulu
sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalita dan
morbiditas perinatal. Setelah ½ jam ketuban pecah tidak terjadi persalinan spontan
(partus lama) maka persalinan diinduksi. Persalinan dibagi menjai 4 kala yaitu
1) Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase.
a. Fase laten (8 jam) servik membuka sampai 5 cm dan f
b. ase aktif (7 jam) servik membuka diri 3 sampai 10 cm kontraksi lebih kuat
dan sering selama fase aktif.
2) Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3) Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit .
4) Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos partum.
b. Pathway
Terlampir
F. Masalah keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis, pencedera fisik
2) Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
3) Penurunan curah jantung
4) Hipovolemia
5) Gangguan integritas kulit
6) Resiko perdarahan
7) Resiko infeksi.
G. Intervensi
Terapeutik
− Pertimbangkanjenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi
− Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
− Jelaskan strategi
meredakan nyei
− Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
− Anjurkan menggunakan
anagesik yang tepat
− Anjurkan menggunaan
teknik
nonfarmaokologiuntuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
− Kolabrasi pemberian
anlagetik, jika perlu.
Intervensi tambahan
− Kompres dingin
− Kompres hangat
− Terapi relaksasi
− Teknik distraksi.
Ansietas berhubun Setelah dilakukan intevensi Intevensi utama :
gan dengan kurang keperawatan selama 3x 24 jam
Reduksi ansietas
krisis situasional maka, tingkat ansietas
(D.0080) menurun, dengan kriteria hasil : Observasi
− jelaskan prosedur,
temasuk sensasi yan
mungkin dialami
− informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis pengobatan
dan prognosis
− anjurkan keluarga
tepat besama pasien
− anjurkan
mengungkapkan
perasaaan dan presepsi
− latih kegiatasn
penglaihan untuk
pengurangan
− ketegangan
latihan teknik relaksasi
kolaborasi
− kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu.
− Anjurkan menghindari
posisi mendadak
Kolaborasi
− Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (mis,
NaCl, RL)
− Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis
(rmis, glukosa 2,5 %,
NaCl 0,4 %)
− Kolaborasi pemberian
cairan koloid (mis,
albumin, plasmate
− Kolaborasi pemberian
produk darah.
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi
Edukasi :
Kolaborasi :
− Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
H. Daftar pustaka
Yeni Fitrianingsih & Kemala Wandani. (2018). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
Rasa Nyeri Persalinan Kala I Fase Persalinan Fase Aktif di 3 BPM Kota
Cirebon. Vol .6, No(1), 71–78.