Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kehamilan adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi seorang
wanita.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Pada masa ini
terjadi perubahan perubahan pada diri seorang wanita.Salah satu perubahan tersebut
yaitu perubahan fisiologis keadaan perut yang semakin membesar yang dapat pula
menentukan letak janin dalam uterus. Letak janin dalam uterus bergantung pada proses
adaptasi janin terhadap ruangan di dalam uteus dan tidak heran jika terdapat janin yang
berada pada posisi atau letak sungsang hingga akhir kehamilan atau menjelang
persalinan.
Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi
bokong sebesar 4-5 kali dibanding presentasi kepala.Letak sungsang merupakan keadaan
dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri.Letak sungsang terjadi pada 3-4% dari seluruh persalinan.
Kejadian letak sungsang berkurang dengan bertambahnya usia kehamilan kurang dari 28
minggu sebesar 25%, pada kehamilan 32 minggu 7% dan, 1-3% pada kehamilan aterm.
Banyak faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya letak sungsang,
di antaranya adalah multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta
previa dan panggul sempit (Hanifa, 2006.611). Namun ferkuensi sungsang ini akan
menurun ketika umur kehamilan semakin lanjut. Sebanyak 15 persen janin
berpresentasi sungsang pada kehamilan minggu ke-30; pada kehamilan minggu ke-35
proporsi ini menurun menjadi 3 persen. Bila tidak ada komplikasi kehamilan lainnya,
kelahiran sungsang preterm (berat < 2500 gr) membawa angka mortalitas 12 persen,
sama dengan bayi post matur besar (berat > 3500 gr). Janin matur dengan berat dalam
rentang norma mempunyai angka mortalitas 3 persen.
Letak sungsang ini akan memerlukan teknik persalinan yang berbeda dengan
persalinan letak kepala baik dalam persalinan pervaginam maupun sectio cesarea.
Persalinan pervaginam sungsang terdiri dari tiga jenis yakni spontan, manual aid dan
total ekstraksi dimana semuanya memiliki resiko terutama pada fetal seperti asfiksia dan
lainnya.

1
Sedangkan indikasi untuk melakukan section cesarea pada letak sungsang sama
dengan indikasi umum section cesarea secara umum.( Rayburn, William F.
Dkk.2001.Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta )
Ada beberapa komplikasi yang mungkin timbul dalam persalinan sungsang yang
dapat mempengaruhi prognosis ibu dan bayi yang dilahirkan yang sedapat mungkin
dihindari dengan cara menguasai teknik persalinan sungsang dengan baik. Hal inilah
yang mendorong penulis untuk mengkaji “Asuhan Kebidanan komprehensif pada
Ny.“F” GIII P2002 Ab000 UK 38-39 Minggu Janin T/H/I Dengan Letak Sungsang di RSU
Karsa Husada Batu.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah melaksanakan praktek klinik kebidanan pada ibu bersalin dengan
letak sungsang, diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada
ibu inpartu dengan pendekatan manajemen kebidanan.
2 Tujuan Khusus :
Dengan disusunnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengumpulkan data sampai dengan analisa data
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah dengan letak sungsang
3. Mengidentifikasi masalah potensial pada sungsang
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera pada letak sungsang
5. Merencanakan asuhan kebidanan pada kasus letak sungsang
6. Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
7. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan letak sungsang.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP PERSALINAN


2.1.1Pengertian
a. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke
dalam jalan lahir (Hanifa, 2006 : 100)
b. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer, 2000 : 290)
c. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dar
uterus ibu (JNPK-KR. 2007 : 37)
d. Persalinan (parus=labor) adalah proses pengeluaran produk konsepsi yang
viable melalui jalan lahir biasa (Mansjoer, 1998 : 94)

2.1.2 Klasifikasi Persalinan


Bentuk persalinan berdasarkan definisi :
1. Persalinan spontan , bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
2. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
3. Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan rangsangan dari luar (Manuaba, 1998 : 157)
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat badan bayi
yang dilahirkan sebagai berikut :
b) Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin viable, berat janin di
bawah 500 gram, atau tua kehamilan di bawah 20 minggu
c) Persalinan immaturus kurang dari 28 minggu atau lebih dari 20 minggu dengan
berat janin antara 500-1000 gram
d) Persalinan prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup
tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500 gram atau
tuam kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
e) Persalinan aterm

3
f) Persalinan postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau
lebih dari waktu partus yang diperkiraka(Hanifa, 2005 : 180)

2.1.3 Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan


1. Teori penurunan hormonal : 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja
sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan
pembuluh darah sehingga akan timbul his bila kadar progesteron turun
2. Teori plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesteron yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
3. Teori distensi rahim : rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan
iskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter
4. Teori iritasi mekanik : di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus
Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala
janin, akan timbul kontraksi uterus
5. Induksi partus (induction of labour). Dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
gagang laminaria, amniotomi, dan oksitosin drip(Mochtar, 1998 : 92)
6. Teori keregangan Otot rahim mempunyai kemampuan merenggang dalam
batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dimulai
7. Teori penurunan progesteron. Produksi progesteron mengalami penurunan
sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin dan otot reahim akan
mulai berkontraksi pada tingkat penurunan progesteron tertentu
8. Teori oksitosin internal. Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst
posterior. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapat meningkatkan aktivitas
9. Teori prostatglandin. Konsentrasi prostatglandin meningkat sejak umur
kehamilan 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Prostatglandin dianggap
dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan
10.Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis. Teori menunjukkan pada
kehamilan dengan anensepalus sering terjadi keterlambatan persalinan karena

4
tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleg Linggin 1973.
Malapar pada tahun 1933 mengangkat otak (Manuaba, 1998 : 157).

2.1.4 Tanda-Tanda Permulaan Persalinan


Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki
"bulannya" atau "minggunya" atau "harinya" yang disebut kala pendahuluan
(preparatory of labor). Ini memebrikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau settling atau tropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
3. Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan bagian bawah janin
4. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, kadang-kadang disebut "false labor pains"
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bisa bercampur darah
(bloody show) (Mochtar, 1998 : 93).

2.1.5 Tanda-Tanda Inpartu


1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada
Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan ialah :
1. Kekuatan yang mendorong janin keluar
His (kontraksi uterus)
Kontraksi otot-otot dinding perut
Kotraksi diafragma
Ligmentous action terutama lig.rotundum
2. Faktor janin
3. Faktor jalan lahir(Mochtar, 1998 : 93)

5
2.1.6 Kala Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
Kala I : waktu untuk pembukaan serviks menjadi pembukaan lengkap
(10cm)
Kala II : kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his
ditambahkekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga
lahir
Kala III : waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri
Kala IV : waktu setelah lahirnya uri selama 1-2 jam(Mochtar,1998 : 94)

2.2 KONSEP LETAK SUNGSANG


2.2.1 Pengertian
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam
rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Mochtar, 1998 : 350)
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri (Hanifa,
2006 : 606)
Disebut letak sungsang abapila janin membujur dalam uterus dengan bokong
atau kaki pada bagian bawah (Suya, I Gede Putu, 2003 : 27).

2.2.2 Klasifikasi
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk
letak sungsang sebagai berikut :
1. Letak bokong murni
Teraba bokong
Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
Kedua kaki berintak sebagai spalk
2. Letak bokong kaki sempurna
Teraba bokong
Kedua kaki berada di samping bokong
3. Letak bokong tak sempurna
Teraba bokong

6
Di samping bokong teraba satu kaki
4. Letak kaki
Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
Dapat dibedakan : letak kaki bila kaki terendah; letak lutut bila lutut
terendah(Manuaba, 1998 : 360)
Posisi bokong ditentukan oleh sacrum, ada 4 posisi :
1. Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2. Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3. Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4. Right sacrum posterior(sakrum kanan belakang)(Mochtar, 1998 : 350)

2.2.3 Etiologi
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari :
1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim : rahim arkuatus, septum pada vagina, uterus dupleks, dan
mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta : plasenta letak rendah dan plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir : kesempitan panggul, deformitas tulang panggul,
terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
a. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
b. Hidrosefalus atau anencefalus
c. Kehamilan kembar
d. Hidramnioan atau oligohidramnion
e. Prematuritas (Manuaba, 1998 : 361)

2.2.4 Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong, dan punggung di bagian kiri
atau kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat

7
3. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sacrum, tuber ischii, dan anus, kadang-kadang kaki (pada
letak kaki).
Bedakan antara :
Anus : lubang kecil, tulang (-), isap (-), mekonium (+)
Kaki : tumit, sudut 90, rata jari-jari
Lutut : patella, poplitea
Mulut : mengisap, rahang, lidah
Tangan siku : jari panjang, tidak rata, patella (-)
4. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus(Mochtar, 1998 :
352)
2.2.5 Komplikasi
Hipoksia
Perdarahahn dalam otak
Asfiksia
Kematian bayi (Hanifa, 2006 : 613)
2.2.6 Penatalaksanaan Letak Sungsang
1. Sikap sewaktu hamil
Usahakan merubah letak janin dengan VERSI LUAR.Tujuannya adalah
untuk merubah letak menjadi letak kepala. Hal ini dilakukan pada primi
dengan kehamilan 34 minggu, multi dengan usia kehamilan 36 minggu, dan
tidak ada panggul sempit, gemeli, atau plasenta previa. Syarat : pembukaan <
5cm, ketuban masih ada, dan bokong belum turun atau masuk pap (Mochtar,
1998 : 356)
Kontra indikasi untuk melakukan versi luar ialah panggul sempit, perdarahan
antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta previa (Hanifa, 2006 : 615)
2. Persalinan diselesaikan dengan :
Pertolongan persalinan secara pervaginam :
1. Pertolongan fisiologis secara Brach
2. Ekstraksi parsial : secara Klasik, secara Mueller, dan
secaraLoevset
3. Persalinan kepala :secara Maureceu Veil Smellie dan

8
mempergunakan ekstraksi forcep
4. Ekstraksi bokong totalis : ekstraksi bokong dan ekstraksi kaki
Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea(Manuaba, 1998 : 360)

2.3 KONSEP MANAGEMEN KEBIDANAN


I. Pengkajian Data
Tanggal :….
Jam :…..WIB
Tempat :…….
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Nama : perlu dikaji sehubungan dengan membedakan
Pasienatausupaya tidak terjadi kesalahan pasien
b. Umur : perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu
Termasukdalam usia untuk resiko hamil lagi
c. Agama : perlu dikaji untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kesehatan klien
dan mempermudahkanpendekatandalam
memberikan asuhan
d. Pendidikan :perlu dikaji sehubungan dengan tingkat
penangkapan ibu terhadap KIE yang diberikan oleh
petugas
e. Pekerjaan : perlu dikaji sehubungan dengan tingkat
aktifitas ibu dan sosial ekonomimya
f. Alamat : perlu dikaji untuk mencegah terjadinya
kekeliruan dan mengetahui apakah wilayah yang
ditempati mempengaruhi kesehatan klien atau tidak
2. Alasan Datang
Alasan ibu datang ke fasilitas kesehatan
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ke...,usia kehamilannya sudah 9 bulan serta

9
mengeluarkan lender darah disertai kencang-kencang sejak tanggal …
jam... WIB.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular
(penyakit kuning, TBC), menurun (darah tinggi, kencing manis), menahun
(jantung, paru, ginjal)
5. Riwayat Kesehatan Lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit menular
(penyakit kuning, TBC), menurun (darah tinggi, kencing manis), menahun
(jantung, paru, ginjal)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui apakah di dalam keluarga ada yang menderita penyakit
menular (penyakit kuning, TBC), menurun (darah tinggi, kencing manis),
menahun (jantung, paru, ginjal)
7. Riwayat Haid
Menarche : usia pertama kali haid
Siklus haid : normalnya 28 hari
Lamanya : 3-4 hari
Banyaknya : berapa kali ganti softex dalam sehari
Dismenorhoe : keluhan sebelum/saat/sesudah haid
Flour albus : jumlah,warna, bau/tidak, dan gatal/tidak
HPHT : tanggal kapan terakir haid
HPL : tafsiran partus
8. Riwayat Pernikahan
Meliputi berapa kali, lamanya, kawin dan usia menikah
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Lalu
Berapa kali hamil, anak lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan
aterm, persalinan dengan tindakan, jenis kelahiran plasenta, riwayat
perdarahan yang lalu, menyusui, masalah yang ditemukan, tidak ada
kelainan yang abnormal pada kehamilan dan nifas yang lalu.
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : Ibu ANC berapa kali dengan keluhan mual

10
muntah, mendapatkan terapi apa
Trimester II : Ibu ANC berapa kali, tidak ada keluhan,
mendapatkan terapi apa
Trimester : Ibu ANC berapa kali,dengan keluhan sering
III kencing, pinggang sakit, susah
tidurmendapatkan
terapi apa
11. Riwayat KB
Mengetahui jenis KB yang pernah dipakai klien dan berapa lama serta
rencana KB apa yang mau dipakai setelah melahirkan.
12. Pola Kebiasaan
Pola Kebiasaan Selama hamil di rumah Selama di RS
Nutrisi Makan 3-4x/hari porsi 1 Ibu puasa (tidak makan dan
piring nasi dengan lauk minum). Ibu hanya
dan sayur, minum air mendapat asupan nutrisi
putih ± 6-8 gelas/hari, berupa cairan infuse RL
minum susu 1 gelas/hari
Eliminasi BAB 1-2x/hari, lancar BAB (-) dan BAK ± 200 cc
dan BAK 5-6x/hari (lewat kateter)
Pola Istirahat Tidur siang ± 1jam/hari Ibu tidak bisa tidur karena
dan tidur malam ± 7-8 kesakitan
jam/hari
Pola Kebersihan Mandi 2x/hari, gosok Ibu ganti baju dan under-
gigi 2x/hari, keramas 2x pad setelah tiba di RS
seminggu, ganti pakian
dan pakian dalam setiap
habis mandi dan jika
basah
Pola Aktivitas Ibu bekerja sebagai Ibu hanya berbaring di atas
seorang IRT dan tempat tidur dengan posisi
seorang wiraswasta miring kiri
Pola Kebiasaan Ibu tidak merokok, tidak Ibu diberi suntikkan obat-
minum jamu dan obatan melalui selang
minuman beralkohol infuse

13. Data Psikologi, Sosial, Budaya, dan Spiritual


a. Mengetahui apakah kehamilan ini direncanakan dan dikehendaki
oleh ibu, suami dan keluarga
b. Mengetahu apakah hubungan ibu dengan suami, keluarga dan

11
tetangga baik atau tidak
c. Mengetahui kebiasaan minum jamu dan tradisi atau adat yang dianut
oleh klien yang dapat berpengaruh pada kehamilan, persalinan, nifas,
dan pertumbuhan serta perkembangan janin antara lain 3 bulan
(neloni) dan 7 bulan (pitoni)
d. Spiritual
Mengetahui agama dan kepercayaan yang dianut klien agar mudah
melakukan pendekatan pada klien

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV
TD : 110/80-130/90 mmHg
S : 36,5-37,5 ºC
N : 70-90 x/menit
RR : 16-24 x/menit
2. Pemeriksaan Fisisk Khusus
a) Inspeksi
Kepala : Rambut hitam dan tidak rontok, rambut
dan kulit kepala bersih
Muka : Tidak pucat, tidak ada oedema dan
kloasma gravidarum
Mata : Konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak
kuning/ikterus, reflek pupil normal
Hidung : Bersih, tidak ada pengeluaran sekret, tidak
ada pernapasan cuping hidung, mukosa
hidung kemerah-merahan
Telinga : Simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran
cairan
Mulut : Bibir lembab, tidak stomatitis, lidah
bersih,tidak ada karang dan caries gigi,

12
tidak ada tonsillitis
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Payudara : Bersih, simetris, puting susu menonjol, ada
hiperpimentasi areola mamae, tidak ada
pembesaran kelenjar montgomory
Axila : Bersih dan tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada
luka bekas operasi, ada linea nigrae dan
linea alba, strie livide dan strie albican
Genetalia : Bersih, tidak ada oedema dan varises, ada
pengeluaran lender dan darah
Ekstremkitas : Simetris, jari lengkap, tidak ada varises,
Atas kuku bersih
Ekstremkitas : Simetris, jari lengkap, tidak ada varises,
Bawah kuku bersih
b) Palpasi
Kepala : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
abnormal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
bendungan vena jugularis
Payudara Tidak ada benjolan abnormal, konsistensi
padat, kolostrum belum keluar
Axila : Tidak ada benjolan
Abdomen : Leopold I : Teraba kepala di fundus
uteri
Leopold II : Menentukan bagian yang
terdapat di kiri dan kanan
perut ibu
Leopold : Teraba bokong di bagian
III bawah pertu ibu dan
sudah masuk PAP atau
belum

13
Leopold : Menentukan seberapa
IV besar bagian terendah
janin sudah masuk PAP
c) Perkusi
Abdoment : Kembung atau tidak
Reflek : +/+
patella
d) Auskultasi
Abdomen : Bising usus normal atau tidak
DJJ : 136 x/menit
e) Pemeriksaan Dalam
VT : Teraba bokong atau kaki

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Ny.”...” G..P..Ab..UK,, minggu dengan letak sungsang
DS : Ibu mengatakan hamil anak ke...., usia kehamilannya sudah 9
bulan serta mengeluarkan lendir darah disertai kencang-
kencang sejak tanggal...jam...WIB.
DO : Keadaan : Baik
umum
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/80-130/90 mmHg
S : 36,5-37,5 OC
N : 70-90 x/menit
RR : 16-24 x/menit
VT : Pembukaan...cm, eff, ket (+) atau (-),
bagian terdahulu, hodge
Pervag : -

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


1. Pada ibu : Kala II lama, HPP
2. Pada bayi : Hipoksia, perdarahan otak, asfiksia, kematian janin, distosia bahu

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


KIE tentang letak sungsang

14
Kolaborasi dengan dokter SpOG
Informed consent

V. INTERVENSI
Tanggal :
Jam : ..WIB
DX : Ny. G…P…Ab..UK minggudengan letak sungsang
Tujuan : Ibu mendapatkan terapi yang cepat dan tepat, bayi
segera dilahirkan dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria : K/U : Baik
Kesadara : Comphosmentis
hasil
n
TD : 110/80-130/90 mmHg
N : 70-90 x/menit
S : 36,5 -37,5ºC
RR : 16-24 x/menit
Intervensi : 1. Lakukan pendekatan pada ibu
R/ terciptanya hubungan saling percaya
2. Lakukan pemeriksaan fisik dan obstetri
R/ menentukan kemajuan persalinan
3. Anjurkan ibu untuk puasa
R/ mencegah terjadinya aspirasi
4. Anjurkan ibu atau keluarga untuk mengisi informed
consent
R/ sebagai persetujuan tindakan medis
5. Lakukan kolaborasi dengan dokter anastesi
R/ menjalankan fungsi independent
6. Lakukan persiapan perlengkapan ibu untuk operasi
R/ mempercepat prosedur kerja
7. Lakukan pemasangan infus RL dan cateter
R/ memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dan
mengetahui input dan output
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
R/ menjalankan fungsi independent

15
9. Antarkan ibu ke ruangan operasi dengan menggunakan
brankard
R/ untuk dilakukan tindakan operasi

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal :
Jam :
Mengacu pada intervensi

VII. EVALUASI
Mengacu pada metode SOAP

16
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL
Ny.”S” GIIIIP3002 AB000 UK 38-39 MINGGU JANIN T/H/I
DENGAN LETAK SUNGSANG DI
PUSKESMAS PAMOTAN

3.1 PENGKAJIAN DATA


Tanggal : 5 Oktober 2021
Jam : 10.30 WIB
Tempat : PUSKESMAS PAMOTAN

A. Data subyektif
1. Biodata
Nama ibu :Ny “S” Nama suami :Tn”K”
Umur : 40 tahun
Umur : 45Tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Buruh Tani
Penghasilan : Penghasilan :
Alamat : Pamotan Alamat :Pamotan
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak ke-4,usia kehamilannya sudah 9 bulan serta
mengeluarkan lender darah disertai kencang-kencang sejak tanggal 4
Oktober 2021 jam 22. 00 WIB.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (penyakit
kuning, TBC), menurun (darah tinggi, kencing manis), dan menahun
(jantung, paru, ginjal).
4. Riwayat kesehatan yang lalu

17
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (penyakit
kuning, TBC), menurun (darah tinggi, kencing manis), dan menahun
(jantung, paru, ginjal).
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular (penyakit kuning, TBC), menurun (darah tinggi, kencing manis),
dan menahun (jantung, paru, ginjal).
6. Riwayat haid
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 3-4 hari
Banyaknya haid : 2-3 pembalut
Keluhan :-
Flour albus :-
HPHT : 29-01-2021
TP : 05-10-2021
7. Riwayat perkawinan
Menikah : 1x
Lamanya : 12 Tahun
8. Riwayat KB
Ibu menggunakan KB IUD selama 8 tahun
9. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
N Hamil Persalin penolo H/ sex BB/PB Umu Nifas
o an ng M r

1 ke-1 Normal Bidan H P 3100/50 8 thn 40


hari
2 ke-2 Normal Bidan H L 2900/48 4 thn 40
hari
3 Ke-3 Normal Bidan H L 3100/49 2 thn I

4 H A M I L I N I

10. Riwayat kehamilan sekarang


Trimester : ANC di bidan sebanyak 2x di Bidan, ibu mempunyai
I keluhan mual - muntah ibu mendapat terapi dari

18
Bidan vitamin dan tablet Fe, ibu dianjurkan untuk
makan sedikit-sedikit tapi sering.

Trimester : ANC di bidan 3x, tidak ada keluhan, ibu


II mendapatkan terapi tambahan vitamin dan kalk.

Trimester : ANC di bidan 3x dengan keluhan sakit pinggang,


III nyeri ulu hati dan sering kencing, ibu dapat terapi
vitamin dan penyuluhan tentang tanda-tanda
persalinan serta USG di Dokter dan diketahui bahwa
janin letak sungsang.

11. Pola kebiasaan sehari-hari


Pola Sebelum hamil Selama hamil

Nutrisi Makan 3x/hari dengan Makan 3x/hari dengan


komposisi nasi, sayur dan komposisi nasi, sayur dan
lauk, kadang-kadang lauk kadang- kadang buah.
buah.

Istirahat Tidur siang 1-2 jam / hari Tidur siang 1-2 jam / hari
Tidur alam 7-8 jam / hari Tidur malam 8-9 jam / hari

Eliminasi BAB 1x/hari BAB 1x/ hari


BAK 4-5x/hari BAK 6-7 x/ hari

Aktifitas Ibu bekerja sebagai ibu Ibu bekerja sebagai ibu


rumah tangga dan rumah tangga dan
melakukan pekerjaan melakukan pekerjaan rumah
rumah seperti memasak, seperti memasak, mencuci,
mencuci, dan dan membersihkan rumah
membersihkan rumah dibantu suami

Kebersihan Ibu mandi 2x/hari, ganti Ibu mandi 2x/hari, ganti CD


CD 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari,
2x/hari, ganti baju setiap ganti baju setiap kali habis
kali habis mandi mandi

Kebiasaan Ibu tidak merokok dan Ibu tidak merokok dan


minum jamu-jamuan minum jamu-jamuan

Seksual - -

12. Keadaan psikososial, budaya, dan spiritual

19
a. Psikologis
Ibu merasa cemas dengan kondisinya dan janin dalam kandungannya.
b. Sosial
Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga baik
c. Budaya
Ibu menganut kebudayaan jawa seperti 3 bulanan dan 7 bulanan
kehamilan melakukan selamatan.
d. Spiritual
Ibu dan keluarganya beragama islam

B. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 87x /menit
S : 36,50C
BB : 75 kg
TB : 152 cm
LILA : 28 cm
RR : 21x /menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Insfeksi
Kepala : Warna rambut hitam, tidak rontok
Muka : Tidak sembab dan pucat, tampak cloasma gravidarum
Mata : Konjungtiva merah muda, skelera putih
Hidung : Tidak ada polip dan cuping hidung
Mulut : Mukosa bibir merah muda, tidak ada caries dan sariawan
Telinga : Tidak ada pengeluaran cairan, dan serumen yang
menganggu
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada : Putting susu menonjol, hiperpigmentasi areola mamae,

20
kelainan(-)
Abdomen : Tidak ada bekas SC, perut tampak membesar kearah bujur
Genetalia :Tidak ada varises, tidak ada odem, keluar lendir bercampur
darah
Ektremitas : Warna kuku merah muda, tidak ada odem

b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
Payudara : ASI keluar, tidak ada nyeri tekan dan benjolan abnormal
Abdomen : Leopold I : TFU 32 cm, pada bagian fundus teraba
keras, bulat dan melenting
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba
panjang, keras seperti papan bila didorong
ada tahanan, bagian kiri perut ibu teraba
bagian terkecil janin
Leopold II : Bagian terendah janin teraba lunak, dan
tidak melenting, belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
Ekstremitas : Tugor kulit normal, tidak ada nyeri tekan

c. Auskultasi
Dada : Tidak ada ronchi dan wezing
Abdomen : DJJ 140x/menit, diatas perut

3. Pemeriksaan dalam
V/V : Lendir darah
Ø : 1 cm
Eff : 25%
Ketuban : Utuh
Bagian terdahulu: Bokong

4. Pemeriksaan penunjang

21
USG : Terlihat bayangan janin dengan posisi kepala diatas dan jantung
janin berdetak teratur.
3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Ny.”F” GIIIP2002AB000 UK 38-39 minggu janin T/H/I dengan letak
sungsang.
Ds : Ibu mengatakan hamil anak ke-3,usia kehamilannya sudah 9 bulan
serta mengeluarkan lender darah disertai kencang-kencang sejak
tanggal 14 Desember 2019 jam 08.00 WIB.
Do : KU : Baik
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 21 x/menit
S : 36,60C
BB : 75 kg
TB : 152 cm
LILA : 28 cm
Leopold I : TFU 32 cm, pada bagian fundus teraba keras, bulat
dan melenting.
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba panjang, keras
seperti papan bila didorong ada tahanan, bagian
kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin.
Leopold III : Bagian terendah janin teraba lunak, dan tidak
melenting, belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
DJJ (+) : 140x/ menit
Genetalia : Keluar lendir bercampur darah
VT : V/V : lendir darah, Ø: 1 cm, Eff :25%,
ketuban: utuh, bagian terdahulu: bokong.

3.3 IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


1. Pada ibu : Kala II lama, HPP
2. Pada bayi : Hipoksia, perdarahan otak, asfiksia, kematian janin, distosia bahu

22
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi dengan dr. SpOG

3.5 INTERVENSI
DX : Ny.”F” GIIIP2002AB000 UK 38-39 minggu janin T/H/I dengan letak
sungsang.
Tujuan : Persalinan dapat berlangsung dengan lancar dan tidak terjadi
komplikasi.
Kriteria hasil: KU baik
Kesadaran composmentis
TTV dalam batas normal
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada pasien
R/ terbinanya hubungan saling percaya
2. Beri posisi yang nyaman untuk pasien
R/ mengurangi rasa nyeri
3. Motivasi dan dukung pasien
R/ mengurangi kecemasan pasien
4. Berikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
R/ ibu memahami dan mengetahui kondisinya
5. Lakukan observasi TTV, dan perdarahan
R/ mencegah komplikasi
6. Lakukan kolaborasi dengan dr. SpOG
R/ untuk tindakan selanjutnya dan terapi
7. Jelaskan hasil kolaborasi dengan dr. SpOG termasuk tindakan SC
R/ agar ibu dan keluarga mengerti tindakan selanjutnya
8. Berikan informed consent pada ibu dan keluarga
R/ sebagai bukti pesetujuan tindakan medis
9. Persiapkan pasien untuk tindakan SC
R/ agar ibu siap dilakukan tindakan SC

23
10. Antarkan ibu ke ruangan operasi dengan menggunakan brankard
R/ untuk dilakukan tindakan operasi

3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Desember 2019
Jam : 10.30 WIB
Dx : Ny.”F” GIII P2002AB000 UK 38-39 minggu, janin T/H/I dengan letak
sungsang.
Implementasi :
10.40 : Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
Memberi posisi yang nyaman untuk pasien
Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien
10.45 : Melakukan anamnesa dan pemeriksaan lab pada ibu
Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada
ibu dan keluarga
11.54 : Melakukan observasi TTV dan perdarahan
11.05 : Melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG
11.15 : Menjelaskan hasil kolaborasi dengan dr. SpOG kepada ibu
dan keluarga tentang tindakan SC
11.30 : Memberikan ampicilin sulbactam 3 gr
Melakukan injeksi : Metoclopramide 10 mg
Ketorolak 30 mg

11.40 : Memberikan informed consent pada ibu dan keluarga untuk


persetujuan tindakan SC, anastesi dan pemasangan cateter.
11.45 : Melakukan persiapan tindakan SC:
- Menganjurkan ibu puasa
- Mencukur bulu pubis
- Memasang cateter
- Mengganti pakaian ibu dengan baju operasi
11.50 : Mengantarkan ibu ke ruangan operasi dengan menggunakan
brankard
12.20 : Operasi SC dimulai

24
13.15 : Operasi selesai
Hasil : bayi lahir lahir pukul 12.52 WIB, jenis kelamin:
Laki-laki, BB: 2.400 gr, PB: 47 cm
13.25 : Mengantar ibu ke kamar rawat inap mengunakan brankard

3.7 EVALUASI
Tanggal : 14 Desember 2019

Jam : 14.30 WIB

S : Ibu mengatakan menggigil, kaki terasa berat setelah operasi, dan


terasa nyeri pada luka bekas operasi

O : k/u : Cukup

Kesadaran : Comphosmentis

TD : 110/60 mmHg

Nadi : 100 x/menit

Suhu : 36,0 ℃

RR : 24 x/menit

Makan minum : (-)


Ekstremitas : Mobilisasi (-), terpasang infus taka PRC (I)
30 tpm, terpasang infus taki RL + oksi 10 IU
30 tpm (sisa OK 300 cc).
Abdomen : TFU setinggi pusat, luka jahitan tertutup kasa
± 10 cm, perdarahan dari bekas jahitan (-)

Genetalia : Perdarahan pervaginam (+)


(gambaran perdarahan pada underpad)
terpasang catheter, jumlah urine 500 cc jernih

A : Ny.”F” P3003 AB000 Post SC Hari I a.i Letak Sungsang

P : 1. Mengobservasi TTV
2. Mengobservasi K/U dan perdarahan
3. Menganjurkan ibu untuk tarik napas panjang setiap kali
merasa nyeri.

25
4. Menganjurkan ibu untuk minum air hangat sedikit demi
sedikit
5. Injeksi : - Ketortolac 3 x 30 mg (pukul 21.00 WIB )
- Ceftriaxone 2x1 gr (pukul 20.00 WIB )
6. P.O : - Paracetamol 4x500 mg (pukul 20.00 WIB)
7. Infus RL drip oksi + metergin 20 tpm s/d 6 jam post SC
dilanjut drip oxy 20 IU 28 tpm (pukul 18.00 WIB)
8. Transfusi PRC labu ke-2 (pukul 16.00 WIB)

26
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan yang terjadi


antara teori dengan kasus di lapangan. Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan dengan teori.
a. Dalam pengkajian data baik subjektif maupun objektif dalam teori dalam
kasus di lapangan terdapat kesamaan.
b. Dalam mendiagnosa tedapat keterkaitan yang erat dan tidak terjadi
kesenjangan antara teori dengan kasus di lapangan.
c. Diagnosa masalah dan potensial dalam kasus serta teori pun tidak jauh
berbeda.
d. Tindakan segera, kebutuhan segera dalam penanganan di lapangan telah
sesuai dengan teori
e. Perencanan yang telah direncanakan sesuai dengan diagnosa dan masalah
juga sesuai dengan teori
f. Evaluasi yang dilakukan setelah diadakannya implementasi berjalan sesuai
dengan perkembangan keadaan pasien dan hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda
dengan teori

27
28
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala
di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri (Hanifa, 2006 : 606)
Dalam pelaksanaan praktek klinik lapangan ini, penulis juga telah menggunakan
asuhan kebidanan dengan 7 langkah Varney.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny “F” didapatkan kesimpulan atau
diagnosa Ny. “F”GIIIp2002 Ab000Uk 38- 39 Minggu Dengan Letak Sungsang. Sekalipun
dalam pengkajian yang dilakukan ditemukan keadaan pasien dan janin masih dalam batas
normal, namun harus tetap ditangani dengan sebaik-baiknya. Prinsip dari penanganan
yang diberikan ialah untuk mencegah timbulnya masalah-masalah potensial pada ibu
seperti kala II memanjang dan perdarahan post partum; sedangkan pada janin seperti
hipoksia, perdarahan otak, asfiksia, distosia bahu dan kematian janin.

5.2 Saran
a. Bagi tenaga kesehatan agar mampu memberikan asuhan yang tepat pada ibu hamil
atau ibu bersalin dengan letak sungsang sesuai dengan batas dan kewenangnan.
b. Bagi ibu-ibu hamil agar rutin dan teratur memeriksakan kehamilannya sesuai dengan
anjuran tenaga kesehatan agar bias mendapatkan penanganan lebih dini akan setiap
penyimpangan yang ditemukan dalam hasil pemeriksaan.
c. Bagi ibu-ibu bersalin hendaknya melahirkan di tenaga kesehatan yang sudah terlatih
dan mempunyai keahlian khusus sesuai dengan bidang tugas masng-masing.
d. Bagi semua pelajar agar terus memperbaharui ilmu dan pengetahuan agar ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki selalu up to date

29
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC

Saifuddin AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo. Jakarta. 2010

Supartini. Mudzalifah S. Hubungan antara usia dan Paritas dengan Letak Sungsang pada
Ibu bersalin. Surabaya:Embrio,Jurnal kebidanan.Vo11 no1;2012

Winkjosastro, Hanifa, dkk. 2012. Letak Sungsang, dalam ilmu Kebidanan, edisi keenam.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

30

Anda mungkin juga menyukai