PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut SDKI Angka Kematian Ibu (AKI)melahirkan di Jawa Timur dari tahun ke
tahun terus menurun. Tahun 2009, jumlah AKI 108/100.000 kelahiran hidup, tahun
2010 108/100.000. kelahiran hidup dan tahun 2011 104,4/100.000 kelahiran hidup.
Sedang untuk tahun 2012, angka kematian Ibu melahirkan turun menjadi97,4/100.000
kelahiran hidup.
Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada pencapaian target
Millennium Development Goals (MDGs) yang ke 5 pada tahun 2015 menjadi 102 orang
per tahun. Serta Depkes telah mematok target penurunan AKB di Indonesia dari rata-rata
36 meninggal per 1.000 kelahiran hidup menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada 2015
(Sekdaprov. Jatim Dr. H. Rasiyo, MSi, 2013).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, sesuai dengan pengeluaran placenta dan
selaput janin dari tubuh ibu.(Bandiyah, 2009).
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal. Kelahiran
seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya
selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan
bayinya. Untuk itu saya sebagai penulis merasa tertarik untuk membuat asuhan
komprehensif pada ibu bersalin dan menelusuri faktor pemicu Angka Kematian Ibu saat
persalinan, upaya dan peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk
mendeteksi dini adanya komplikasi, di samping itu bersama keluarga memberikan
bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah “bagaimana asuhan keperawatan dalam
persalinan normal?”
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makaalah ini, sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan persalinan normal.
1
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan menerapkan managemen asuhan
persalinan normal
b. Mahasiswa diharapkan dapat membuat dokumentasi asuhan keperawatan
persalinan normal
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2) Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada
kehamilan 28-36 minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat
janin antara 1000-2500 gram
3) Partus maturus atau aterm, (cukup bulan) adalah partus pada
kehamilan 37-40 minggu / janin matur, berat badan diatas 2500 gram
4) Partus post maturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2
minggu atau lebih waktu partus yang ditaksir, janin disebut post
matur
5) Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat
6) Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk
memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disroporsi sefatoedvik
b. Menurut cara persalinan
1) Partus biasa (normal) disebut juga partus spontan, adalah proses
lahirnya bayi pada letak bokong kepala dengan tenaga ibu sendiri
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam
2) Partus luar biasa (abnormal) ialah persalinan pervaginam dengan
bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea
(Synopsis I, hal 91)
3) Persalinan anjuran adalah persalinan tidak dimulai dengan sendirinya
tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban pemberian
pitocin atau prostaglandin
4. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga
menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya kekuatan his,
yaitu :
a. Teori keregangan
1) Otot-otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas
tertentu
2) Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan
dapat dimulai
4
b. Teori penurunan progesteron
1) Proses penuaan plasenta terjadimulai umur hamil 28 minggu, dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu
2) Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim
lebih sensitiv terhadap oksitosin
3) Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesteron tertentu
c. Teori oksitosin internal
1) Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar
2) Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah
sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi braxton
hicks
3) Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan,
maka oksitosin dapat meningkatkan aktifitas, sehingga persalinan
dapat dimulai
d. Teori Prostaglandin
1) Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu
yang dikeluarkan oleh desidua
2) Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan
3) Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya
persalinan
e. Teori hipotalamus – pluiriai dan glandula suprarenalis
1) Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anenchepalus sering
terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus
(Lingin, 1973)
2) Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan,
hasilnya kehamilan kelinci berlangsung lebih lama
3) Dari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara
hipotalamus pituarang dengan mulainya persalinan
5
4) Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan
5. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki “bulannya” atau “menunggu” atau “harinya” yang disebut
kala pendahuluan (preparatory stage of labor). Tanda-tandanya sebagai
berikut :
1) Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki
pintu atau panggul terutama pada primigravida
2) Perut kelihatan melebar, fundus uteri turun
3) Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih terletak
oleh bagian terbawah janin
4) perasaan sakit diperut ke pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemah dari uterus, kadang disebut “fase labors paints”
5) Servix menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah
bisa bercampur darah (blood show)(Simki, Penny, 2007).
6. Tanda-Tanda Inpartu
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih sering dan teratur
2) Keluar lendir bercampur darah (bloodshow) lebih banyak karena
robekan kecil pada servix
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4) Pada pemeriksaan dalam servix mendatar dan pembukaan telah ada
7. Fisiologi Persalinan
Persalinan dibagi menjadi Empat kalayaitu kala I, kala II, kala III, dan kala
IV. Menurut : (Chapman & Durham, 2010; Bobak & Lowdermilk, 2005;
Kinzie & Gomez, 2004;Manurung, 2011; Perry et all, 2010; Pilliteri, 2003;
Reeder, Martin, Griffin, 2011). Berikutpenjelasannya :
1) Kala Pembukaan (Kala I)
Karakteristik kala I
a. Kala I dimulai dengan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
yang teratur &meningkat (frekuensi & kekuatannya) hingga
servix membuka lengkap (10 cm).
6
b. Kala I adalah tahap terpanjang, biasanya berlangsung 12 jam
untukprimigravida dan 8 jam untuk multigravida.
c. Selaput membrane amnion atau selaput janin biasanya pecah
selamatahap ini.
d. Peningkatan curah jantung ibu dan denyut nadi ibu bisa
meningkat.
e. Penurunan motilitas/gerakan gastrointestinal, yang menyebabkan
peningkatanwaktu pengosongan lambung (Mattson & Smith,
2004).
f. Ibu mengalami rasa sakit yang terkait dengan kontraksi uterus
saat serviks membuka dan menipis.
Fase–fase kala I
Tahap ini dibagi menjadi: fase laten dan fase aktif.
1) Fase laten:
a. Dimulai sejak awal berkontraksi sampai penipisan dan
pembukaanserviks secara bertahap.
b. Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm.
c. Umumnya berlangsung hampir/ hingga 8 jam.
2) Fase aktif:
a. Frekuensi dan lama kontraksi uterus meningkat secara
bertahap(kontraksi 3 X dalam 10 menit, selama 40
detik/lebih).
b. Dari pembukaan 4–10 cm terjadi kecepatan rata–rata 1 cm/
jam(nulipara/ primigravida) atau > 1–2 cm (multipara).
c. Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
7
a. Berlangsung selama 50 menit untuk primigravida, dan 20 menit
untuk multigravida.
b. Klien merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.
c. Klien merasa adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau
vagina.
d. Kontraksi menjadi sering, terjadi setiap 2 menit dan selama 60
detik.
e. Peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah (bloody show).
f. Perineum menonjol, vulva vagina dan sfingter ani membuka.
c. Kala Pengeluaran Uri (Kala III)
Pengertian
1) Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasentadan selaput ketuban. Pemisahan plasenta
biasanya terjadi dalam beberapa menitsetelah melahirkan.
2) Setelah plasenta terpisah dari dinding rahim, rahim terus
kontraksisampai plasenta dikeluarkan.
3) Proses ini biasanya memerlukan waktu 5 sampai 20menit pasca
melahirkan bayi dan terjadi secara spontan.
Mengkaji pelepasan plasenta
Tanda lepasnya plasenta:
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus uterus.
b. Tali pusat memanjang.
c. Semburan darah mendadak dan singkat.
Manajemen aktif kala III
a. Manajemen aktif kala III bertujuan: menghasilkan kontraksi
uterus yang lebih efektif
b. Keuntungan manajemen aktif kala III adalah persalinan kala III
lebih singkat,mengurangi jumlah kehilangan darah, mengurangi
kejadian retensio plasenta (plasentalahir lebih dari 30 menit).
Manajemen aktif kala III terdiri dari:
8
a. Pemberian suntikan oksitosin 10 unit yang diberikan
IntraMuskuler dalam 1 menit setelah bayi lahir.
b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
c. Masase fundus uteri.
d. Kala IV
Adalah kala pengawasan selama satu jam setelah bayi dan uri lahir
untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
post partum.(SitiBandiyah, 2009)lamanya persalinan pada
primigravida dan multi garavida
Primi Mulit
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam ½ jam
Kala III ½ jam ¼ jam
14 ½ jam 7 ¾ jam
8. Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persalinan
Faktor yang mempengaruhi persalinan (Chapman & Durham, 2010; Bobak
&Lowdermilk, 2005; Kinzie & Gomez, 2004; Manurung, 2011; Perry et all,
2010; Pilliteri, 2003;Reeder, Martin, Griffin, 2011) sebagai berikut :
a. Power (kontraksi/HIS ibu)
Otot rahim atau myometrium berkontraksi dan memendek (relaksasi)
selama kala I persalinan. Kontraksi atau HIS yang perlu Anda kaji pada
ibu bersalin kala I adalah:
a. Frekuensi: dengan cara menghitung banyaknya kontraksi selama 1
menit (misalnya, terjadi setiap 3–4 menit).
b. Durasi: dengan cara menghitung lama terjadinya kontraksi, tercatat
dalam hitungan detik (misalnya, setiap kontraksi berlangsung 45–50
detik).
c. Intensitas: Kekuatan kontraksi. Hal ini dievaluasi dengan palpasi
menggunakan ujung jari pada bagian fundus perut ibu dan
digambarkan sebagai:
a) Ringan : dinding rahim mudah menjorok selama kontraksi.
9
b) Sedang : dinding rahim tahan terhadap lekukan selama kontraksi.
c) Kuat : dinding rahim tidak dapat indentasi selama kontraksi.
posterior
2. Tenaga Mengejan
Tenaga mengejan hanya dapat berhasil kalau pembukaan portio sudah
lengkap dan palling efektif sewaktu kontraksi rahim
3. Passenger (janin, plasenta dan ketuban)
Passenger yang dimaksud disini adalah penumpang/janin.
Passenger/janin danhubungannya dengan jalan lahir, merupakan faktor
utama dalam proses melahirkan.Hubungan antara janin dan jalan lahir
termasuk tengkorak janin, sikap janin, sumbu janin,presentasi janin,
posisi janin dan ukuran janin.
4. Passage (faktor jalan lahir)
Yang berpengaruh adalah rangka panggul, ruang panggul, pintu panggul,
sumbu, ukuran dan jenis panggul
5. Psikis Wanita
Keadaan emosi ibu, suasana batinnya, adanya konflik anak diinginkan
atau tidak
6. Penolong
Dokter atau bidan yang menolong persalinann dengan pengetahuan dan
ketrampilan dan seni yang dimiliki
9. Manajemen Nyeri
1) Massage
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan
lunak, biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan
pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri,
menghasilkan relaksasi, dan/atau meningkatkan sirkulasi. Gerakan-
gerakan dasar meliputi : gerakan memutar yang dilakukan oleh
telapak tangan, gerakan menekan dan mendorong kedepan dan
kebelakang menggunakan tenaga, menepuk- nepuk, memotong-
motong, meremas-remas, dan gerakan meliuk-liuk. Setiap gerakan
10
gerakan menghasilkan tekanan, arah, kecepatan, posisi tangan dan
gerakan yang berbeda-beda untuk menghasilkan efek yang di
inginkan pada jaringan yang dibawahnya (Henderson, 2006).
Metode Message
Beberapa metode message yang biasa digunakan untuk merangsang
saraf yang berdiameter besar yaitu:
a. Metode Effluerage
Memperlakukan pasien dalam posisi setengah duduk, lalu
letakkkan keduan tangan pada perut dan secara bersamaan
digerakkan melingkar kearah pusat simpisis atau dapat juga
menggunakan satu telapak tangan menggunakan gerakan
melingkat atau satu arah.
b. Metode deep back massage
Memperlakukan pasien berbaring miring, kemudian bidan atau
keluarga pasien menekan daerah secrum secara mantap dengan
telapak tangan, lepaskan dan tekan lagi, begitu seterusnya.
g. Metode firm counter pressure memperlakukan pasien dalam
kondisi duduk kemudian bidan atau keluarga pasien menekan
secrum secara bergantian dengan tangan yang dikepalkan secara
mantap dan beraturan.
h. Abdominal lifting memperlakukan pasien dengan cara
membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi
kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada
pinggang belakang pasien, kemudian secara bersamaan lakukan
usapan yang berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan
kearah dalam, kemudian ulangi lagi. Begitu seterusnya (Gadysa,
2009).
11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
3.1. Pengkajian / pengumpulan data
Adalah pengumpulan data lengkap dengan menganalisa secara langsung kepada pasien
atau wawancara kepada keluarga pasien untuk mengevaluasi pasien dengan memperoleh
seluruh data yang dibutuhkan untuk penelitian secara sempurna dari klien.
1. IDENTITAS PASIEN
Meliputi nama, umur, bangsa/suku, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat baik klien
maupun suami klien.
b. RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Riwayat Keperawatan Sekarang :
a. Keluhan Utama : Keluhan yang dirasakan pasien yang memungkinkan
seseorang datang untuk memeriksakan dirinya.
b. Riwayat penyakit saat ini
2) Riwayat Keperawatan Sebelumnya
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit kronis seperti jantung,
hipertensi, asma, TBC, diabetes militus, dan lain-lain serta menderita
penyakit baik itu menahun.
b. Riwayat Obsteri (Riwayat Menstruasi )
Memberikan kesan tentang faal alat kandungan serta dapat menentukan
taksiran persalinan dari HPHT yang perlu dikaji siklus ± 28 – 35 hari lama ±
7 – 8 hari, warna : merah, bau anyir, menarche : normal 13 tahun HPHT, dan
TP.
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pertanyaan ini menentukan Diognosa persalinan dan pimpinan persalinan
karena persalinan yang lalu adalah hasil uji dari segala faktor yang
memengaruhi persalinan.
12
d. Genogram : (3 generasi)
e. Persalinan Sekarang
KALA I
1) Keluhan
Mengkaji alasan klien datang ke rumah sakit. Alasannya dapat berupa
keluardarah bercampur lendir (bloody show), keluar air–air dari kemaluan
(air ketuban), nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut/kontraksi
(mulas), nyerimakin sering dan teratur.
2) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum, kesadaran, tanda–tanda vital (TTV) meliputi tekanan
darah, nadi, suhu, respirasi, tinggi badan, dan berat badan.
b. Mengkaji tanda–tanda in partu seperti keluar darah campur lendir,
sejak kapan dirasakan kontraksi dengan intensitas dan frekuensi yang
meningkat, waktu keluarnya cairan dari kemaluan, jernih atau keruh,
warna, dan jumlahnya.
c. Kaji kontraksi uterus ibu. Lakukan pemeriksaan dalam untuk
mengetahui derajat dilatasi (pembukaan) dan pendataran serviks,
apakah selaput ketuban masih utuh atau tidak, posisi bagian terendah
janin.
d. Auskultasi DJJ.
KALA II
1) Pemeriksaan Fisik
a. Periksa TTV (TD, nadi, suhu, respirasi), tanda–tanda persalinan kala
II dimulai sejak pukul, evaluasi terhadap tanda–tanda persalinan kala
II (dorongan meneran, tekanan ke anus, perineum menonjol, dan
vulva membuka).
b. Periksa kemajuan persalinan VT (status portio, pembukaan serviks,
status selaput amnion, warna air ketuban, penurunan presentasi ke
rongga panggul, kontraksi meliputi intensitas, durasi frekuensi,
relaksasi).
c. DJJ, vesika urinaria (penuh/ kosong).
13
d. Respon perilaku (tingkat kecemasan, skala nyeri, kelelahan,
keinginan mengedan,sikap ibu saat masuk kala II, intensitas nyeri).
e. Nilai skor APGAR dinilai pada menit pertama kelahiran dan diulang
pada menit kelima :
A : (appearance/warna kulit),
P : (Pulse/denyut jantung),
G : (Grimace/respon refleks),
A : (Activity/tonus otot),
R : (respiration/pernapasan).
Nilai kelima variabel tersebut dijumlahkan :
Interpretasi hasil yang diperoleh:
a) Bila jumlah skor antar 7–10 pada menit pertama, bayi dianggap
normal.
b) Bila jumlah skor antara 4–6 pada menit pertama, bayi
memerlukan tindakan medis segera seperti pengisapan lendir
dengan suction atau pemberian oksigen untuk membantu
bernafas.
KALA III
1) Pengkajian Fisik
a. Kaji TTV (TD, nadi, pernafasan, nadi),
b. Kaji waktu pengeluaran plasenta,
c. Kondisi selaput amnion,
d. Kotiledon lengkap atau tidak.
e. Kaji kontraksi/HIS,
f. Kaji perilaku terhadap nyeri,
g. Skala nyeri,
h. Tingkat kelelahan,
i. Keinginan untuk bonding attachment,
j. Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
KALA IV
14
Pengkajian kala IV, dikaji selama 2 jam setelah plasenta lahir. Pada satu jam
pertama,ibu dimonitoring setiap 15 menit sekali, dan jam kedua ibu
dimonitoring setiap 30 menit. Adapun yang dimonitoring adalah, tekanan
darah, nadi, kontraksi, kondisi vesika urinaria, jumlah perdarahan per
vagina, intake cairan.
4) Pola kehidupan sehari –hari
Meliputi: pola nutrisi, pola eliminasi, personal hygiene, pola aktifitas dan
pola seksual.
5) Riwayat psikososial
Ditanyakan hubungan klien dengan suami, keluarga dan tetangga apakah
kehamilan ini diharapkan atau tidak, bagaimana perasaan klien dan keluarga
terhadap calon keluarga barunya.
c. PEMERIKSAAN FISIK
Meliputi : KU,TTV,BB,TB
Pemeriksaan Head to toe :
a. Inspeksi
1. Rambut dan Kepala : Untuk mengetahui pola nutrisi ibu baik atau tidak
dengan cara dilihat dari rambut rontok atau tidak dan mengenai personal
hygiene bersih atau tidak dan adakah benjolan kepala patologik (tumor).
2. Muka: adakah cloasma gravidarum, hal tersebut dipicu karena adanya
perubahan hormon saat hamil yaitu meningkatnya kadar Melanocyte
Stimulating Hormone (MSH) yang mengakibatkan perubahan pada deposit
pigmen dan hyperpigmentasi.
3. Mata: apakah konjugtiva pucat/tidak, sclera ikterus / putih normal hal
tersebut diperlukan untuk mengkaji apakah ada anemia pada kehamilan
sehingga akan beresiko perdarahan saat persalinan.
4. Mulut: adakah stomatitis yang bisa diakibatkan oleh alergi, defisiensi Vit C,
keadaan hormon tubuh yang tidak seimbang, caries atau tidak ini untuk
mengetahui kadar kalsium pada ibu karena kalsium diperlukan untuk
pembentukan tulang pada janin.
15
5. Telinga: kebersihan ada serumen atau tidak untuk mengetahui personal
hygiene dan kenyamanan.
6. Payudara: Bagaimana bentuknya simetris atau tidak, apakah putting susu
menonjol atau inferted hal ini untuk mengetahui keluaran ASI dan daya
hisap bayi nantinya, hiperpigmentasi atau tidak hal ini diakibatkan oleh
hormon estrogen dan progesterone.
7. Perut: Pembesaran sesuai dengan Usia Kehamilan atau tidak, striae akibat
melarnya kulit perut dan linea diakibatkan oleh hormon melanosit yang
mengubah warna kulit menjadi kehitaman hormon dari ari-ari, adakah luka
bekas SC.
8. Vulva: Apakah ada Oedema dan varises jika ada dapat mempersulit proses
persalinan, luka parut ada atau tidak.
9. Anus: ada hemoroid atau tidak.
10. Ekstrimitas: adakah varices dan oedema jika ada akibat penimbunan cairan.
b. Palpasi
- Leher : adakah pembesaran kelenjar tyroid untuk mengetahui kadar
yodium, limfe, vena jugularis jika ada perbesaran akan berpengaruh pada
jantung.
- Mamae : Keluaran : Kolostrum, untuk mengetahui produksi ASI
- Perut :Bentuk : Silindris, Pembesaran : Sesuai Usia Kehamilan 3
jari bawah px.
1) Leopold 1 : untuk menentukan TFU, serta bagian apa yang terletak di
fundus.
2) Leopold II : untuk menentukan punggung janin.
3) Leopold III : untuk menentukan dibagian terendah janin dan bagian
bawah sudah masuk PAP atau belum.
4) Leopold IV : untuk menentukan seberapa bagian janin yang terendah
masuk PAP.
c. Auskultasi
16
Cortonen terdengar atau tidak, biasanya terdengar jelas kiri atau kanan sedikit
ke bawah, teratur atau tidak. Atau perut dibagi 4 kuadran dan ambil di arah
punctum maximum.
d. Perkusi
Apakah ada reflek patella.
1) Pemeriksaan khusus :
a. Distansia spinarum : ( 23-26 cm)
b. konjugata externa : (18-20 cm)
c. Lingkar panggul : (80 -90 cm)
5) Pemeriksaan dalam atau VT
Pembukaan berapa, ketuban -/+, Bagian terendah (Denominator), adakah
bagian kecil samping bagian terendah janin, Effacemen, hodge berapa .
d. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium Hb, urine, USG
17
BAB IV
TINJAUAN KASUS
Seorang Ibu berusia 29 tahun, hamil 39 minggu datang ke Puskesmas jam 17.00. Klien
mengatakan mulas terasa 2 x setiap 10 menit selama 15 detik. Namun tidak teratur sejak
12 jam yang lalu. Klien juga mengeluh nyeri dan sudah keluar darah bercampur lendir
dari kemaluannya. Saat dilakukan pemeriksaan TFU 36 cm, periksaan dalam : klien sudah
mengalami pembukaan 2 cm, serviks tipis dan mendatar, ibu tampak meringis dan cemas
dengan keadaanya. Hasil pemeriksaan di dapatkan TD : 110/70 mmhg, S: 36,2 C, N:
88/menit, RR: 22/menit. DJJ : 150 x/menit,serta makan satu porsi minum 200 cc.
Data diambil tanggal : 11 Januari 2020 Jam : 18.00 Tgl. MRS : 11 Januari 2020
jam 17.00
Ruang rawat / Kelas : Dx. Medik :
No. Rekam Medik :
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny “ N “ Nama Suami : Tn “ A “
Umur : 29 Tahun Umur : 33 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ketami, Alamat : Ketami, Pesantren, Kediri
Pesantren,Kediri
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang :
a. Keluhan utama :Klien mengatakan mulas terasa 2 x setiap 10 menit selama 15
detik. Klien juga mengeluh nyeri dan sudah ada keluar darah bercampur lendir dari
kemaluannya
b. Riwayat penyakit saat ini : Tidak ada
Riwayat Keperawatan Sebelumnya :
18
Riwayat kesehatan yang lalu :
Penyakit yang pernah diderita :
DM Hipertensi TBC Hepatitis
Lain-lain : Tidak Ada
Operasi :
Ya Tahun : …...………… Jenis operasi : ………………………………….
Tidak
Alergi :
Ya Tidak
Jenis : ……………………………………………….
2. Riwayat Obsteri
A. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 13 tahun Siklus : teratur tidak
Banyaknya : ……………….. Lamanya : 7 hari
HPHT : …………….... Keluhan :
B. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
C. Genogram : (3 generasi)
Ket : : LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
: PASIEN
X : MENINGGAL
: KETURUNAN
19
.............. : 1 RUMAH
D. Persalinan Sekarang :
1. Jenis persalinan : ( √ ) spontan ( ) operasi SC
2. Keluhan His
Mulai kontraksi tanggal / jam 17.00
teratur tidak
Interval ...............................................................
Lama : 2 x 10 menit setiap 15 detik
Kekuatan ............................................................
3. Pengeluaran Pervagina
Jenis : Lendir Darah Darah lendir Air ketuban
Jumlah :...............................................................
4. Periksa Dalam : Jam 17.00
Oleh Bidan
Hasil Pembukaan : 2
Effecement: 30 %
Ketuban : Belum ada tanda-tanda pecah ketuban
Presentasi anak: kepala menuju jalan lahir namun masih
pasif
Bidang Hodge: I
Pembukaan 2
5. Kala Persalinan :
a. Kala I :
- Mulai persalinan : Tgl 17-01-2020 Jam 17.00
- Lama kala I : 1 Jam 00 Menit
- Pengobatan yang didapat : Pemeriksaan pada pembukaan
berapa,dilakukannya jalan ringan untuk mempercepat pembukaan
selanjutnya
b. Kala II
- Mulai : Tgl 17-01-2020 Jam 18.00
- Lama kala II : 1 Jam 10 Menit
20
- Pengobatan yang didapat : pemeriksaan pembukaan berapa
- Penyulit : ...................
- Cara mengatasi : dilakukan jalan-jalan ringan agar mempercepat
persalinan
- Keadaan bayi : kepala menuju jalan lahir namun tidak pasif
Lahir tgl. : 17-01-2020 Jam 18.00
Jenis Kelamin : L / P
Apgar Score 1 : ...................
Apgar Score 5 : ...................
c. Kala III :
- Mulai : Tgl...................... Jam .............................
- Kontraksi uterus : baik jelek
- Lama kala III : ...........Jam .................. Menit
- Cara kelahiran plasenta : spontan tindakan
Sebutkan ....................
- Kotiledon : lengkap tidak
- Selaput : lengkap tidak
- Perdarahan selama persalinan : ................................ cc
- Pengobatan yang didapat : ........................................
d. Kala IV :
- Keadaan Umum : ............................
- Tanda Vital :
TD .............. mmHg P : .................. x / menit
N ................. x / menit S : ..................0C
TFU : .............................
- Kontraksi uterus : baik jelek
- Perdarahan : Ya Tidak Jumlah : ............. cc
- Perineum : Ruptur spontan Episiotomi
Tindakan Operasi SC :
- Insisi abdomen : ( )vertikal ( )horizontal
- Panjang :.......................................................
21
- Keadaan luka insisi :...............................................................................
................................................................................................................
6. Keadaan Bayi :
a. BB : ................. gram
b. PB : .................CM
c. Pusat : Normal Abnormal
d. Perawatan tali pusat :
Alkohol 70%
Bethadine
Lainnya : ....................
e. Anus : Berlubang Tertutup
f. Suhu :.............0C
g. APGAR Score :.......................................................
h. Lingkar kepala :
Lingkaran Sub Occipitio Bregnatica : .............. Cm.
Lingkaran Fronto Occipitis : ............................ Cm.
Lingkaran Mento Occipitis: ............................. Cm.
i. Kelainan kepala :
Caput succedanum Cephal Hematoma
Hidocephalus Microcephalus
An encephalus
Lain-lain : ...............................
Pengobatan yang didapat .......................................................
E. Rencana perawatan nifas: ( ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain-lain
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi: sangat mencukupi
Breast care : Tidak
Perineal care : iya
Nutrisi : Mencukupi
Senam nifas : iya
KB : tidak
Menyusui :
22
3. Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB : ( ) ya ( tidak ) tidak
Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan :
Sejak kapan menggunakankontrasepsi : .............................................................
Masalah yang terjadi : Tidak ada
C. PEMERIKSAAN FISIK
23
Keadaan Umum : Nampak Sehat Lemah Bersih Kotor
Tanda vital :
Tensi : 110/70 mmHg
Suhu : 36,2 0C (lokasi pengukuran : Aksila)
Nadi : 88 x/menit (lokasi penghitungan : Arteri Radialis)
Respirasi : 22 x/menit
Berat Badan : 57 kg
Tinggi Badan : 160 cm
1. Respirasi (B 1) :
Masalah Keperawatan
Jalan Nafas : ............................................
Pola nafas :
Irama : Teratur Tidak teratur
Jenis : Disprea Orthopnes
Kuszmaull Biot savart
Cheyne Stokes
Bradipnea Tachipnea
Pernafasan Pleuritik Pernafasan
diafragmatik
Resp. ternokleidomastoideus
Retraksi otot bantu nafas : Ada TIdak
Alat bantu nafas : Ya : .............It/menit Tidak
Jenis : Nasal Masker Respirator
Keluhan : Batuk Ya Tidak
Produktif Non Produktif
Warna : ......................................
Konsistensi : ......................................
Jumlah : ......................................
bau : ......................................
Sesak Dyspnea Derajat sesak : .............................
Sindroma hiperventilasi Stridor
24
2. Kardiovaskuler (B2)
Masalah Keperawatan
Nyeri dada : Ya Tidak
Irama jantung : Teratur Ireuler
Bunyi Jantung : Loop dop
CRT : ( ) < 3 detik ( ) > 3 detik
Cianosis : Ya Tidak
Lain-lain : ..................................................................................
25
Bau : Tidak
Oliguria Inkonstinensia
Retensio Nocturia
Lain-lain : ..................................................
Luka episiotomi :.......................................................................................................
5. Pencernaan (B5) Masalah Keperawatan
Mulut : Bersih Kotor
Mukosa : Lembab Kering
Gejala tomatitis
Bibir : Kering Lembab
Gigi : Bersih Kotor
Ada Caries Tidak ada caries
Kebiasaan gosok gigi : ( )Teratur ( )Tidak Teratur
Tenggorokan : Kesulitan menelan
Tidak ada kesulitan
Abdomen :Peristaltik : 5x / menit
Kebiasaan BAB : Teratur, ............x /hari, Konsistensi : ...........................
Warna : ..................... Bau : .......................................
Tidak teratur
Masalah eliminasi alvi : Ada Tidak
Jika ada, jenis: Konstipasi Diare
Obstipasi
Pemakaian obat pencahar : Ya Tidak
Lain-lain ....................................................................................................................
26
6. Muskuloskeletal & Integumen (B6) Masalah Keperawatan
Kemampuan pergerakan sendi & tungkai
(ROM) : Bebas Terbatas
Kekuatan oto : 5 5
4 4
Kulit : Sianosis Kemerahan
Pucat
Akral : Hangat Dingin
Turgor : Baik Kurang Jelek
Kelembaban : Kering Kurang Basah
Oedema : Ada, lokasi ....................... b. Tidak ada
Kebersihan : Bersih Kotor
Lain-lain : Nyeri sendi Kaku sendi
Nyeri pinggang
7. Penginderaan (B7)
Masalah Keperawatan
Mata
Pupil : Isokor Anisokor
Miosis Midriasis
Reflek cahaya : Positif Negatif
Konjungtiva : Pucat Merah
Merah muda
Sklera : Putih Ikterik
Ketajaman penglihatan : Normal
Menurun
Alat bantu : Kacamata
Kotak lens
Tidak
Hidung :
27
Skret : Jernih Purulen
Kelainan lain :.............................
Telinga :
Keluhan : Nyeri Keluar skret berbau Benda asing
Masalah Keperawatan
8. Data Khusus
Dada dan axilla
Areolla mammae : .......................................................................
Papilla mammae : .......................................................................
Colostrum : .......................................................................
Abdomen
Linea & Striae : .......................................................................
Luka bekas operasi : .......................................................................
TFU : 36 cm
Kontraksi: : .......................................................................
Auskultasi DJJ : 150x/menit
Osborn Test : ......................................................................
Leopold I : TFU 3 jari, pada fundus dijumpai lembek dan tidak melintang
Leopold II : pada bagian samping perut sebelah kiri teraba bagian yang
memanjang dan mempan
Leopold III : Bagian terbawah terdapat kepala dengan tanda mengeras dan
melintang
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP (Divergen) , kedua
tangan pemeriksa tidak menyatu
Vesika urinaria : .......................................................................
Lainnya Sebutkan : .......................................................................
9. Data Psikososial :
Kesiapan mental untuk menjadi ibu :.......................................................................
28
Dukungan keluarga / pasangan terhadap persalinan ibu :.........................................
...................................................................................................................................
E. Data penunjang :
F. Therapi
G. Daftar prioritas masalah :
ANALISA DATA
29
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
DJJ : 150x/menit
2 DS : Klien mengeluh nyeri dan ada Dilatasi Serviks Nyeri Persalinan
sudah keluar darah bercampur lendir
dari kemaluannya.
DO : Klien tampak meringis,dan hasil
pemeriksaan dalam : servix tipis dan
mendatar
INTERVENSI KEPERAWATAN
30
1. Demonstrasikan Pereda
nyeri non invasive/non
farmakologis :
massage,distraksi/relaksasi
.pengaturan posisi yang
nyaman
2. Jika ibu tersebut tampak
kesakitan,berikan : lakukan
perubahan posisi,sarankan
ibu untuk berjalan
3. Anjurkan Ibu untuk tidak
mengejan sebelum
pembukaan lengkap
4. Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan
melakukan massage pada
punggung atau atas mata
kaki
d. Monitoring TTV
2 Ansietas b.d Krisis Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor TTV
Kaji Tekanan Darah dan
Situasi kebutuhan keperawatan selama 1 x 4 jam
Nadi
belum terpenuhi di harapkan ansietas pasien 2. Kaji tingkat dan penyebab
ansietas
berkurang dengan kriteria hasil
3. Anjurkan klien
: mengungkapkan perasaannya
4. berikan informasi tentang
1. TTV Normal
perubahan psikologis dan
2. Pasien dapat
fisiologis pada persalinan
mengungkapkan perasaan
5. Orientasikan klien pada
cemas-nya
lingkungan,dan prosedur
3. Lingkungan sekitar pasien
6. Berikan lingkungan yang
tenang dan kondusif
tenang dan nyaman untuk
pasien
31
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Ny.”N” UK 39 Minggu setelah
Saran
Bagi Institusi
Diharapkan dapat memberikan arahan dan bimbingan pada mahasiswa serta dapat
memberikan lahan praktek yang dapat menambah pengetahuan mahasiswa.
Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang diterima
dibangku kuliah dengan kasus yang ditemui dilapangan sehingga dapat memberikan asuhan
yang menyeluruh pada klien.
32
DAFTAR PUSTAKA
33