Disusun Oleh :
VERONICA MARTINA
0701.15401.088
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Sekalipun sebagian
besar persalinan dapat berjalan lancar tetapi bukanlah berarti tanpa bahaya
karena perubahan keadaan dapat terjadi setiap saat yang membahayakan ibu
dan janin. Dengan demikian setiap persalinan selalu memerlukan pengawasan
sehingga pertolongan yang tepat dapat diberikan. Perasaan takut dapat
menimbulkan ketegangan sehingga dapat menyebabkan gangguan his. Untuk
dapat meredakan rasa takut, suasana kamar bersalin dilengkapi persiapan alat
yang cukup dan suasana tenang. Bidan keluarga harus selalu mendampingi
sehingga rasa aman dapat terjamin.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dan ibu
bersalin sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan
keterampilan mengenai asuhan kebidanan pada pasien dengan
kegawatdaruratan obstetrik.
2. Tujuan Khusus
Dengan disusunnya laporan, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengumpulkan sampai menganalisis data
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
3. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Merencanakan asuhan kebidanan
6. Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
7. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
C. Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan pustaka
A. Konsep Persalinan
B. Konsep Persalinan Pretem
C. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
Bab 3 Tinjauan kasus
Pengakajian data, identifikasi diagnosa dan masalah, identifikasi
diagnosa dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
Bab 4 Pembahasan
Bab 5 Penutup
Kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUTAKA
A. Konsep Persalinan
1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar.
(Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 80).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.
(Sinopsis Obstetri, 1998).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
(Manuaba, 1998 : 157).
2. Macam-macam Persalinan
a. Menurut definisi / cara persalinan
1) Persalinan spontan
Proses lahirnya bayi dengan kekuatan / tenaga ibu sendiri tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi umumnya
berlangsung 24 jam.
2) Persalinan buatan
Proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
3) Persalinan anjuran
b. Menurut umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan
1) Abortus
Adalah terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum
mampu hidup di luar kandungan. Umur kehamilan sebelum 29
minggu dan dengan berat janin kurang dari 1000 gram.
2) Persalinan Prematuritas
Adalah persalinan pada kehamilan sebelum umur 28 sampai 36
minggu. Janin dapat hidup tetapi prematur dengan berat lahir
janin antara 1000 gram sampai 2500 gram.
3) Persalinan Aterm / Maturus
Adalah persalinan yang terjadi pada umur kehamilan antara 37
minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir janin diatas 2500
gram.
4) Persalinan Serotinus
Adalah persalinan yang terjadi pada umur kehamilan lebih dari 42
minggu.
5) Persalinan Presipitatus
Adalah persalinan yang berlangsung lebih cepat kurang dari 3 jam
yang dapat terjadi di kamar mandi, di atas becak, dll.
3. Proses Terjadinya Persalinan
1) Teori keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu
sehingga timbullah kontraksi yang dapat menyebabkan dimulainya
persalinan.
2) Teori penurunan progesteron
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 29
minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh
darah mengalami penyempitan.
Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim
lebih sensitif terhadap oksitosin sehingga timbullah kontraksi
setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.
3) Teori oksitosin internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis porst posterior.
Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat
mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi
kontraksi Braxton-hicks.
Menurunnya konsistensi progesteron akibat tuanya kehamilan
maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitasnya sehingga
dimulainya persalinan.
4) Teori prostaglandin
Konsistensi prostaglandin meningkat sejak umur kahamilan 15
minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin
saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil
konsepsi dikeluarkan dan dapat memicu terjadinya persalinan.
5) Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis
4. Permulaan Terjadinya Persalinan
Dengan penurunan hormon progeteron menjelang persalinan dapat terjadi
kontraksi yang menyebabkan :
1) Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul terutama pada
primigravida minggu ke-36 dapat menimbulkan sesak di bagian
bawah, diatas simfisis pubis dan sering ingin kencing / susah kencing
karena kandung kencing tertekan kepala.
2) Perut lebih melebar, karena fundus uteri turun.
3) Terjadi perasaan sakit didaerah pinggang karena kontraksi ringan
otot rahim dan tertekannya pleksus frankenhauser yang terletak
disekitar serviks (tanda persalinan palsu).
4) Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim.
5) Terjadinya pengeluaran lendir dimana lendir penutup serviks
dilepaskan.
5. Tanda Persalinan
a. Gejala-gejala persalinan
1) Kekuatan his main sering terjadi dan teratur dengan jarak
kontraksi yang semakin pendek.
2) Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
Pengeluaran lendir.
Lendir bercampur darah.
3) Dapat disertai pecahnya ketuban
4) Peda pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks :
Perlukaan serviks.
Pendataran serviks.
Pembukaan serviks.
b. Faktor-faktor penting dalam persalinan
1) Power (kekuatan yang mendorong janin keluar)
His (kontraksi otot rahim)
Kontraksi otot dinding perut
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
Ketegangan dan kontraksi ligamentum rutundum.
2) Passage (faktor jalan lahir)
Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.
3) Passanger (faktor janin)
Janin dan placenta.
6. Gambaran Perjalanan Persalinan Secara Klinis
1. Tanda-tanda persalinan sudah dekat
a. Terjadi lightening
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
yang mulai dirasakan oleh ibu hamil seperti :
Terasa ringn di bagian atas, rasa sesaknya berkurang.
Terasa sesak dibagian bawah.
Terjadi kesulitan berjalan dan sering kencing.
b. Terjadi his permulaan (his palsu)
* Rasa nyeri ringan di bagian bawah.
* Datangnya tidak teratur.
* Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda.
* Tidak bertambah bila beraktivitas.
2. Tanda persalinan
a. Terjadinya his persalinan
- Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
- Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatannya
makin besar
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
- Makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
b. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda)
- Pendataran dan pembukaan
- Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada
kanalis servikalis terlepas.
- Terjadinya perdarahan karena kapiler pembuluh darah
pecah.
c. Pengeluaran cairan
Terjadi pecahnya ketuban yang menimbulkan pengeluaran cairan.
3. Pembagian tahap persalinan
a. Kala I perasalinan (pembukaan)
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
Lama kala I untuk primigravida berlangsung selama 8 jam dengan
pembukaan 2 cm/jam.
Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena servik
mendatar dan membuka.
Pembagian kala I persalinan :
1. Fase laten : Berlangsung 8 jam pembukaan sangat lamban
sampai pembukaan 3 cm.
2. Fase aktif : Berlangsung selama 6 jam dan dibagian atas :
Fase akselerasi, berlangsung 2 jam pembukaan 4 cm
Fase dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam
pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
Fase deselerasi, berlangsung lambat dalam 2 jam
pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
Perbedaan primigravida dan multigravida
Primigravida Multigravida
Servik mendatar, effecement Mendatar dan membuka bisa
dulu baru dilatasi bersamaan
Berlangsung 13 -14 jam Berlangsung 6 -7 jam
b. Kala II persalinan
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir,
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
Gejala utama kala II adalah :
His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit durasi 50
sampai 100 detik.
Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak pada pembukaan
mendekati langkap dan diikuti dengan keinginan untuk
meneran.
His dan meneran lebih mendorong kepala bayi sehingga
terjadi :
- Kapala membuka pintu
- Sub occiput bertindak sebagai hipomaglion berturut-turut
lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka dan kepala
seluruhnya.
Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar
kemudian setelah itu tolong persalinan bayi dengan jalan :
- Kepala dipegang pada os occiput dan di bawah dagu ditarik
curam kebawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik
curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang. Kemudian
kulit ketiak untuk melahirkan sisa badan bayi.
c. Kala III persalinan
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai akhirnya placenta lahir
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Lepasnya placenta sudah dapat diperkirakan dengan
memperhatikan tanda-tanda : - uterus menjadi bundar
- uterus terdorong keatas karena
placenta dilepas ke segmen
bawah rahim
- tali pusat bertambah panjang
d. Kala IV persalinan
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena
perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama
setelah persalinan.
Observasi yang dilakukan antara lain :
Tingkat kesadaran
Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan
Kontraksi uterus
Perdarahan (normal 400-500 cc)
Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum
Primigravida Multigravida
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam ½ jam
Kala III ½ jam ¼ jam
Lama persalinan 14 ½ jam 7 ¾ jam
4 Pertolongan persalinan
Ibu dikatakan inpartu bila telah timbul his yaitu kontraksi yang teratur,
makin sering, makin lama dan makin kuat disertai lendir bercampur darah. Bila
ketuban pecah ibu harus berbaring
Ibu merasakan dirinya dalam persalinan harus diperiksa secara cermat
untuk mengetahui ibu memang benar dalam persalinan dan nilai adanya kelainan
misalnya pada gangguan his beberapa prosedur yang dilakukan :
Gali riwayat kesehatan saat pemeriksaan terakhir
Catat tanda fital, keadaan umum, segala kelainan fisik yang
ditemukan
Lakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan
Bila terdapat fasilitas lakukan peiksa protein dan glukosa urin
Periksa abdomen, inspeksi adanya jaringan parut, palpasi cara
leopold untuk menentukan presentasi janin, turunnya bagian terbawah janin
dan posisi janin hitung frekwensi detak jantung janin (dengan dopler)
Perhatikan frekwensi, keteraturan, kekuatan dan lama kontraksi
Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai pembukaan dan
penipisan servik, posisi terbawah janin
b. Sosial
Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga, apakah
keluarga mendukung kehamilannya.
c. Spiritual
Agama dan kepercaayan yang dianut oleh ibu.
A. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
c.Auskultasi
Dada : sonor
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160x/menit
Bising usus (+)
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : jam :
VT : : ….cm
Efficement : …%
Ketuban : +/-
Bagian terdahulu :
Bagian lain disamping bagian terdahulu :
Bagian terendah :
Hodge :
Molase :
TBJ : Hodge I (TFU-13) x 155
Hodge II(TFU-12) x 155
Hodge III( TFU-11) x 155
V. Intervensi
Tanggal ........... jam ........... WIB
Dx : Ny”…” usia ….GI P0000 Ab000 usia kehamilan < 37 minggu,
preterm, janin tunggal, hidup , letak kepala , intrauterine, dengan
inpartu kala I fase aktif
Tujuan : Kala I fase aktif berjalan lancar tanpa ada penyulit
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam :
Dx : Ny”…” usia ….GI P0000 Ab000 usia kehamilan < 37 minggu,
preterm, janin tunggal, hidup , letak kepala , intrauterine, dengan
inpartu kala I fase aktif
VII. EVALUASI
Tanggal : Jam :
S : ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya
O : - Bayi lahir spontan B, ♂/♀ pada jam ... WIB, BB/ PB : < 2500/ <
50 cm
- Plasenta lahir lengkap pada jam ... WIB
- Observasi kala IV
Bayi
Jam ke
Kandu
Wakt T TF U perdarah
N S ng BA
u D U C an R Tali
kemih T N B/B
R pusat
AK
1 jam
pertam
a
( tiap
15
menit)
1 jam
kedua
(tiap 30
menit)
I. Pengkajian Data
Tanggal pengkajian : 10 Agustus 2009
Jam pengkajian : 11.30 WIB
Tempat pengkajian : BPS Ny. Veronika Martina
1. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. ”I” Nama suami : Tn. ”T”
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Segenggeng RT 13/ RW 03 Wonokerso
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak jam 08.00 WIB.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular,
menahun, dan menurun seperti hepatitis, hipertensi, diabetes,
asma, jantung.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun, dan menahun seperti hepatitis, hipertensi, diabetes,
asma, jantung, dan PMS.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit hipertensi yaitu orang tua ibu dan ada keturunan
kembar.
6. Riwayat haid
HPHT : 26-11-2008
TP : 03-09-2009
7. Riwayat perkawinan
Nikah : 1 kali
Lama nikah : 1 tahun
Umur pertama kali nikah : ibu 27 th, suami 29 th
8. Riwayat kehamilan, pesalinan, nifas dan KB yang lalu
N Hamil Persalinan Nifas Ket
o UK Penyulit Jenis Penyulit Penolong Tmp Sex BB Lama Penyakit
1 Hamil
Ini
b. Pola eliminasi
Di rumah : BAB ± 1 x/hari, BAK ± 4 - 5 x/hari
Di BPS : BAB 1x dan BAK 2x
c. Pola aktivitas
Di rumah : ibu bekerja sebagai karyawan swasta dan
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak dan menyapu rumah.
Di BPS : ibu berjalan-jalan, berbaring miring ke kiri
d. Pola istirahat
Di rumah : tidur siang + 1 jam, tidur malam 7-8 jam, tidak
mengalami gangguan
Di BPS : ibu hanya tiduran di tempat tidur.
e. Pola kebiasaan lain
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah minum jamu-
jamuan, dan tidak pernah melakukan pijat.
f. Pola seksualitas
Ibu mengatakan selama hamil jarang melakukan hubungan
seksual karena takut dengan kehamilannya.
11. Riwayat psikologis budaya dan spiritual
a. Psikologi
Ibu mengatakan khawatir akan kelahiran bayinya karena
umur kehamilannya tidak cukup umur
b. Budaya
Ibu mengatakan tidak mempunyai adat istiadat maupun
pantang makan makanan.
c. Spiritual
Ibu menganut agama Kristen dan setiap hari minggu ibu pergi
ke gereja.
2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Ekspresi wajah : Meringis
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 84 kali / menit
Pernafasan : 24 kali / menit
Suhu : 365 oC
Berat badan : Sebelum hamil 45 Kg selama hamil 51 kg
Tinggi badan : 150 cm
Lila : 23 cm
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
kelenjar mastoid dan getah bening maupun
bendungan vena jugularis.
Dada & Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan, ada colostrum..
Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat (29 cm)
teraba bokong
Leopold II : PUKI
Leopold III : teraba kepala, kepala sudah masuk PAP U
Leopold IV : kepala masuk PAP 3/5 bagian
Ekstremitas : tidak oedema
c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi/ wheezing
Abdomen : DJJ (+) 136 x/ menit
Bising usus (+)
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 10-8-09 jam : 11.30 WIB
VT : : 4 cm
Efficement : 50%
Ketuban : (+)
Bagian terdahulu : kepala
Disamping bagian terdahulu : (-)
Bagian terendah : UUK
Hodge : II
Molase :0
V. Intervensi
Dx : Ny ”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu,
preterm/ janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan
Inpartu kala I aktif.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan dalam
waktu 1 jam ibu masuk pada kala II persalinan.
Kriteri Hasil : - Keadaan umum dan TTV dalam batas normal
- Djj dalam keadaan baik (120-160 kali / menit)
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- CHPB dalam keadaan normal.
Intervensi
1. Lakukan informed consent pada ibu dan keluarga
R/ Ibu mengerti tentang kondisinya dan lebih kooperatif
2. Anjurkan pada ibu untuk mobilisasi
R/ Mempercepat proses penurunan kepala
3. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK
R/ Kandung kemih yang penuh dapat memperlambat penurunan kepala
4. Anjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup
R/ Memberi kekuatan meneran dan mencegah dehidrasi
5. Evaluasi CHPB : penurunan kepala setiap 4 jam dan kontraksi
uterus setiap 30 menit.
R / memantau kemajuan persalinan
6. Lakukan Observasi TTV dan KU Ibu tiap 4 jam.
R /Mendeteksi dini adanya kelainan.
7. Observasi ketat terhadap DJJ tiap 30 menit dan gerakan janin
R/menilai kesejahteraan janin
8. Persiapkan semua keperluan persalinan
R/ Proses persalinan bisa berlangsung lebih cepat dari perhitungan
9. Persiapkan alat-alat untuk resusitasi
R/ Mengantisipasi terjadinya asfiksi pada bayi
10. Lakukan pertolongan persalinan secara APN bila ada tanda dan gejala
kala II
R/ Standart pertolongan persalinan normal
11. Persiapkan rujukan
R/ untuk penanganan lebih lanjut
VI. Implementasi
Tanggal : 10-8-09
Jam : 11.30 WIB
Dx : Ny ”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu,
preterm/ janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan
Inpartu kala I aktif.
1. Menjelaskan pada Ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin baik, saat ini ibu sudah ada pembukaan 4-10 cm,
sehingga ibu dianjurkan untuk tidak pulang karena persalinan bisa
terjadi sewaktu-waktu ( pembukaan normalnya pada primi 1 cm tiap 2
jam, sehingga persalinan diperkirakan terjadi sekitar 6 jam).
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi atau berjalan-jalan disekitar kamar
bersalin, untuk mempercepat proses penurunan kepala dan jika ibu
merasa nyeri yang semakin sering dan merasa tidak kuat, ibu dianjurkan
berbaring dengan posisi miring kiri.
3. Menganjurkan ibu untuk BAK tiap2 jam sekali dan tidak menahan
kencing karena kandung kemih yang penuh bisa memperlambat
penurunan kepala
4. Mengajurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup untuk menambah
kekuatan meneran dan mencegah dehidrasi.
5. Melakukan observasi His tiap 30 menit, Penurunan setiap 4 jam atau
jika ada indikasi.
6. Melakukan observasi TTV ( TD setiap 4 jam, suhu tiap 2 jam, nadi
setiap 30 menit) dan KU ibu tiap 4 jam
KU : baik
Kesadaran : composmetis
TD :110/70 mmHg
Nadi : 80x/ menit
RR : 24 x/ menit
Suhu : 36,7o C
7. Mengobservasi ketat terhadap keadaan janin tiap 30 menit normal
DJJ : 120-160 x / menit
Tgl Jam His Djj TD Nadi Suhu VT Ket
10-8- 11.30 10’3x 136 110/70 80x/ 36,7 4 cm,eff 50%, Makan
o
09 35” mmhg mnt C ket (+), bag ½ porsi,
terdahulu kepala, minum 1
(-) bag kecil gls teh
disamping bag
terdahulu, bag
terendah UUK, H
II, M 0
12.00 10’3x 136 82
35”
12.30 10’3x 140 80 Minum
40” 1 gls teh
13.00 10’3x 140 82
45”
13.30 10’3x 144 84 36,5 8 cm,eff Ketuban
45” 75%,ket (-), bag pecah
terdahulu kepala, spontan
(-) bag kecil
disamping bag
terdahulu, bag
terendah UUK jam
1, H III, M 0
14.00 10’3x 144 84
45”
14.30 10’4x 144 84
45”
15.00 10’4x 144 84 10 cm,eff Doran,
50” 100%,ket (-), bag teknus,
terdahulu kepala, perjol,
(-) bag kecil vulka
disamping bag
terdahulu, bag
terendah UUK jam
12, H IV, M 0
BAB 4
PEMBAHASAN
6. Implementasi
Dalam proses persalinan kala I, TTV dan CHPB serta kemajuan persalinan
selalu diobservasi sehingga tidak terdapat kelainan atau kesenjangan Ny
”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu, preterm/
janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan Inpartu kala I
aktif.
7. Evaluasi
Setelah melakukan intervensi dan implementasi pada evaluasi dapat
terlihat bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan siap melanjutkan
intervensi seperti observasi 2 jam PP ibu dan bayi. Sehingga tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengkajian
Pada pengkajian data tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus. Penulis menyimpulkan data subyektif dan obyektif yang di dapat
sesuai dengan teori.
2. Identifikasi diagnosa dan masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data yang ada penulis menyimpulkan
diagnosa dan masalah pada Asuhan Kebidanan ini adalah Ny ”I” usia 28
tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu, preterm/ janin tunggal /
hidup / letak kepala / intra uterine dengan Inpartu kala I aktif.
dan tidak ada masalah yang menyertai persalinan.
3. Antisipasi masalah potensial
Pada asuhan kebidanan ini, terdapat masalah potensial yaitu bayi
mengalami BBLR, dan asfiksia. Sedangkan pada ibu mengalami atonia
uteri. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Kebutuhan segera tidak diperlukan karena ibu tidak bermasalah dan dalam
kondisi normal cukup dengan perawatan dan tindakan sesuai standart dan
protap yang ada.
5. Intervensi
Pada kasus ini intervensi yang diberikan sesuai dengan teori.
6. Implementasi
Dalam proses persalinan kala I, TTV dan CHPB serta kemajuan persalinan
selalu diobservasi sehingga tidak terdapat kelainan atau kesenjangan Ny
”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu, preterm/
janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan Inpartu kala I
aktif.
7. Evaluasi
Setelah melakukan intervensi dan implementasi pada evaluasi dapat
terlihat bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan siap melanjutkan
intervensi seperti observasi 2 jam PP ibu dan bayi. Sehingga tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus.
5.2 Saran
Dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin, bagi tempat
praktek disarankan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung
dalam pelayanan. Serta dalam melaksanakan asuhan kebidanan diharapkan sesuai
dengan standart pelayanan atau sesuai dengan prosedur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Prof. Dr. Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I edisi 2. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta.
Gde Manuaba, Prof. Dr. Dr. Ida Bagus, SPOG. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. YBP-SP. Jakarta.
Marg Hamilton, Persis. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
Buku Kedokteran EGC.