Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny “I” Usia 28 tahun G1 P0000 Ab000 UK 32-34 Minggu


Preterm / Tunggal / Hidup / Letkep Intrauterine Inpartu kala I Fase Aktif
BPS Ny. Tinuk Sunarto
Kendalpayak Malang

Disusun Oleh :

VERONICA MARTINA
0701.15401.088

POGRAM STUDY DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Sekalipun sebagian
besar persalinan dapat berjalan lancar tetapi bukanlah berarti tanpa bahaya
karena perubahan keadaan dapat terjadi setiap saat yang membahayakan ibu
dan janin. Dengan demikian setiap persalinan selalu memerlukan pengawasan
sehingga pertolongan yang tepat dapat diberikan. Perasaan takut dapat
menimbulkan ketegangan sehingga dapat menyebabkan gangguan his. Untuk
dapat meredakan rasa takut, suasana kamar bersalin dilengkapi persiapan alat
yang cukup dan suasana tenang. Bidan keluarga harus selalu mendampingi
sehingga rasa aman dapat terjamin.

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dan ibu
bersalin sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan
keterampilan mengenai asuhan kebidanan pada pasien dengan
kegawatdaruratan obstetrik.
2. Tujuan Khusus
Dengan disusunnya laporan, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengumpulkan sampai menganalisis data
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
3. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Merencanakan asuhan kebidanan
6. Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
7. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
C. Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan pustaka
A. Konsep Persalinan
B. Konsep Persalinan Pretem
C. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
Bab 3 Tinjauan kasus
Pengakajian data, identifikasi diagnosa dan masalah, identifikasi
diagnosa dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
Bab 4 Pembahasan
Bab 5 Penutup
Kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUTAKA

A. Konsep Persalinan
1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar.
(Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 80).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.
(Sinopsis Obstetri, 1998).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
(Manuaba, 1998 : 157).
2. Macam-macam Persalinan
a. Menurut definisi / cara persalinan
1) Persalinan spontan
Proses lahirnya bayi dengan kekuatan / tenaga ibu sendiri tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi umumnya
berlangsung  24 jam.
2) Persalinan buatan
Proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
3) Persalinan anjuran
b. Menurut umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan
1) Abortus
Adalah terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum
mampu hidup di luar kandungan. Umur kehamilan sebelum 29
minggu dan dengan berat janin kurang dari 1000 gram.
2) Persalinan Prematuritas
Adalah persalinan pada kehamilan sebelum umur 28 sampai 36
minggu. Janin dapat hidup tetapi prematur dengan berat lahir
janin antara 1000 gram sampai 2500 gram.
3) Persalinan Aterm / Maturus
Adalah persalinan yang terjadi pada umur kehamilan antara 37
minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir janin diatas 2500
gram.
4) Persalinan Serotinus
Adalah persalinan yang terjadi pada umur kehamilan lebih dari 42
minggu.
5) Persalinan Presipitatus
Adalah persalinan yang berlangsung lebih cepat kurang dari 3 jam
yang dapat terjadi di kamar mandi, di atas becak, dll.
3. Proses Terjadinya Persalinan
1) Teori keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu
sehingga timbullah kontraksi yang dapat menyebabkan dimulainya
persalinan.
2) Teori penurunan progesteron
 Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 29
minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh
darah mengalami penyempitan.
 Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim
lebih sensitif terhadap oksitosin sehingga timbullah kontraksi
setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.
3) Teori oksitosin internal
 Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis porst posterior.
 Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat
mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi
kontraksi Braxton-hicks.
 Menurunnya konsistensi progesteron akibat tuanya kehamilan
maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitasnya sehingga
dimulainya persalinan.
4) Teori prostaglandin
Konsistensi prostaglandin meningkat sejak umur kahamilan 15
minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin
saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil
konsepsi dikeluarkan dan dapat memicu terjadinya persalinan.
5) Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis
4. Permulaan Terjadinya Persalinan
Dengan penurunan hormon progeteron menjelang persalinan dapat terjadi
kontraksi yang menyebabkan :
1) Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul terutama pada
primigravida minggu ke-36 dapat menimbulkan sesak di bagian
bawah, diatas simfisis pubis dan sering ingin kencing / susah kencing
karena kandung kencing tertekan kepala.
2) Perut lebih melebar, karena fundus uteri turun.
3) Terjadi perasaan sakit didaerah pinggang karena kontraksi ringan
otot rahim dan tertekannya pleksus frankenhauser yang terletak
disekitar serviks (tanda persalinan palsu).
4) Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim.
5) Terjadinya pengeluaran lendir dimana lendir penutup serviks
dilepaskan.
5. Tanda Persalinan
a. Gejala-gejala persalinan
1) Kekuatan his main sering terjadi dan teratur dengan jarak
kontraksi yang semakin pendek.
2) Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
 Pengeluaran lendir.
 Lendir bercampur darah.
3) Dapat disertai pecahnya ketuban
4) Peda pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks :
 Perlukaan serviks.
 Pendataran serviks.
 Pembukaan serviks.
b. Faktor-faktor penting dalam persalinan
1) Power (kekuatan yang mendorong janin keluar)
 His (kontraksi otot rahim)
 Kontraksi otot dinding perut
 Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
 Ketegangan dan kontraksi ligamentum rutundum.
2) Passage (faktor jalan lahir)
 Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.
3) Passanger (faktor janin)
 Janin dan placenta.
6. Gambaran Perjalanan Persalinan Secara Klinis
1. Tanda-tanda persalinan sudah dekat
a. Terjadi lightening
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
yang mulai dirasakan oleh ibu hamil seperti :
 Terasa ringn di bagian atas, rasa sesaknya berkurang.
 Terasa sesak dibagian bawah.
 Terjadi kesulitan berjalan dan sering kencing.
b. Terjadi his permulaan (his palsu)
* Rasa nyeri ringan di bagian bawah.
* Datangnya tidak teratur.
* Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda.
* Tidak bertambah bila beraktivitas.
2. Tanda persalinan
a. Terjadinya his persalinan
- Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
- Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatannya
makin besar
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
- Makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
b. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda)
- Pendataran dan pembukaan
- Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada
kanalis servikalis terlepas.
- Terjadinya perdarahan karena kapiler pembuluh darah
pecah.
c. Pengeluaran cairan
Terjadi pecahnya ketuban yang menimbulkan pengeluaran cairan.
3. Pembagian tahap persalinan
a. Kala I perasalinan (pembukaan)
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
Lama kala I untuk primigravida berlangsung selama 8 jam dengan
pembukaan 2 cm/jam.
Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena servik
mendatar dan membuka.
Pembagian kala I persalinan :
1. Fase laten : Berlangsung 8 jam pembukaan sangat lamban
sampai pembukaan 3 cm.
2. Fase aktif : Berlangsung selama 6 jam dan dibagian atas :
 Fase akselerasi, berlangsung 2 jam pembukaan 4 cm
 Fase dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam
pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
 Fase deselerasi, berlangsung lambat dalam 2 jam
pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
Perbedaan primigravida dan multigravida
Primigravida Multigravida
 Servik mendatar, effecement  Mendatar dan membuka bisa
dulu baru dilatasi bersamaan
 Berlangsung 13 -14 jam  Berlangsung 6 -7 jam
b. Kala II persalinan
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir,
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
Gejala utama kala II adalah :
 His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit durasi 50
sampai 100 detik.
 Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak pada pembukaan
mendekati langkap dan diikuti dengan keinginan untuk
meneran.
 His dan meneran lebih mendorong kepala bayi sehingga
terjadi :
- Kapala membuka pintu
- Sub occiput bertindak sebagai hipomaglion berturut-turut
lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka dan kepala
seluruhnya.
 Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar
kemudian setelah itu tolong persalinan bayi dengan jalan :
- Kepala dipegang pada os occiput dan di bawah dagu ditarik
curam kebawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik
curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang. Kemudian
kulit ketiak untuk melahirkan sisa badan bayi.
c. Kala III persalinan
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai akhirnya placenta lahir
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Lepasnya placenta sudah dapat diperkirakan dengan
memperhatikan tanda-tanda : - uterus menjadi bundar
- uterus terdorong keatas karena
placenta dilepas ke segmen
bawah rahim
- tali pusat bertambah panjang

d. Kala IV persalinan
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena
perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama
setelah persalinan.
Observasi yang dilakukan antara lain :
 Tingkat kesadaran
 Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan
 Kontraksi uterus
 Perdarahan (normal 400-500 cc)
Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum
Primigravida Multigravida
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam ½ jam
Kala III ½ jam ¼ jam
Lama persalinan 14 ½ jam 7 ¾ jam

4 Pertolongan persalinan
Ibu dikatakan inpartu bila telah timbul his yaitu kontraksi yang teratur,
makin sering, makin lama dan makin kuat disertai lendir bercampur darah. Bila
ketuban pecah ibu harus berbaring
Ibu merasakan dirinya dalam persalinan harus diperiksa secara cermat
untuk mengetahui ibu memang benar dalam persalinan dan nilai adanya kelainan
misalnya pada gangguan his beberapa prosedur yang dilakukan :
 Gali riwayat kesehatan saat pemeriksaan terakhir
 Catat tanda fital, keadaan umum, segala kelainan fisik yang
ditemukan
 Lakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan
 Bila terdapat fasilitas lakukan peiksa protein dan glukosa urin
 Periksa abdomen, inspeksi adanya jaringan parut, palpasi cara
leopold untuk menentukan presentasi janin, turunnya bagian terbawah janin
dan posisi janin hitung frekwensi detak jantung janin (dengan dopler)
 Perhatikan frekwensi, keteraturan, kekuatan dan lama kontraksi
 Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai pembukaan dan
penipisan servik, posisi terbawah janin

B. KONSEP PERSALINAN PRETEM


1. Definisi
 Kehamilan 28 – 37 minggu, berat janin 1000 – 2500 gram
 Persalinan 20 – 37 minggu
 Menurut holmer dan de snoo : bayi prematur adalah bayi yang
lahir dengan kehamilan antara 28 – 39 minggu
 Menurut eastman : bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan
BB 1000 – 2499 gram
2. Etiologi
Sering tidak diketahui, ada beberapa keadaan yang menimbulkan persalinan
pretem adalah :
- Perkembangan janin terhambat - Hipertensi
- Kelainan rhesus - Solusio placenta
- Kelainan bawaan uterus - Placenta previa
- Ketuban pecah dini - Diabetes melitus
- Kehamilan ganda - Servik incompeten
3. Patofiologis
Faktor resiko mayor atau minor :
Mayor : Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam pada
kehamilan lebih dari 12 minggu, riwayat pielonifritis, merokok
lebih dari 10 batang / hari, riwayat abortus pada trimester II
Minor : Kehamilan multipel, hidramnion, anomali uterus, servik terbuka
lebih dari 1 cm pada umur kehamilan 32 minggu, riwayat operasi
konisasi, iritabilita uterus
Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor mayor atau
bila ada 2 atau lebih faktor resiko minor atau ditemukan keduanya
(FKUI , 1998 : 274 )

4. Faktor – faktor mempengaruhi prematuritas


 Umur ibu , suku bangsa . sosial ekonomi
 Bakteriuira
 BB sebelum hamil dan selama hamil
 Kawin dan tidak kawin : tidak sah 15% prematur, sah 13% prematur
 Antenatal care
 Anemia, penyakit jantung
 Jarak antara persalinan yang lalu terlalu dekat
 Pekerjaan berat sewaktu hamil
 Placenta previa, toksemia gravidarum, sosusio placenta, gemeli
5. Manifestasi klinis
 Kontraksi teratur 3 - 5 menit sekali selama 45 detik dalam waktu min 2
jam
 Pada fase aktif, intensitas dan frekwensi kontraksi meningkat saat
aktifitas
 Tanya dan cari gejala yang termasuk faktor resiko mayor dan minor
 Usia kehamilan 20 – 37 minggu
 Taksiran berat janin sesuai dengan UK 20 – 37 minggu
 Presentasi janin abnormal lebih sering ditemukan pada persalinan
preterm
6. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis
 Urinalis
 Ultrasonografi untuk taksiran berat janin, posisi janin, dan letak
placenta
 Amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin, seperti
rasio lesitinsfingomielin, surfaktan dll
7. Penatalaksanaan
Setiap persalinan preterm harus dirujuk ke rumah sakit, cari apakah ada
faktor penyulit. Dinilai apakah termasuk resiko tinggi dan rendah
 Sebelum dirujuk, berikan air minum 1.000 ml dalam waktu 30
menit dan nilai apakah kontraksi berhenti atau tidak
 Bila kontraksi masih barlanjut, berikan tokolitik seperti
fenoterol 5 mg peroral dosis tunggal sebagai pilihan pertama atau ritodrin 10
mg peroral dosis tunggal sebagai pilihan kedua atau ibuprofen 400 mg peroral
dosis tunggal sebagai pilihan ketiga
 Bila pasien menolak dirujuk, pasien harus istirahat baring dan
banyak minum tidak diperbolehkan bersenggama. Pasien diberi tokolitik
seperti fenoterol 5 mg peroral tiap 6 jam atau ritodrin 10 mg peroral tiap 4 jam
atau ibuprofen 400 mg tiap 8 jam sampai 2 hari bebas kontraksi
 Persalinan tidak boleh ditunda bila ada kontraksi mutlak (gawat
janin, korioamnionitis, perdarahan antepartum yang banyak) dan kontraksi
relatif (gestosis, diabetes melitus, pertumbuhan janin terhambat, dan
pembukaan servik 4 cm)
Observasi dilakuakan di Rumah Sakit
 Observasi pasien selama 30 – 60 menit. Penatalaksanaannya tergantung
kontraksi uterus serta dilatasi dan pembukaan servik
a. Hidrasi dan sedasi yaitu hidrasi dengan NaCL 0.9% : dektrosa 5%
atau ringer laktat : dektose 5% sebanyak 1:1 dan sedasi dengan morfin
sulfat 8 – 12 mg intramuskuler selama 1 jam sambil mengobservasi ibu
dan janin
b. Pasien kemudian dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
Kelompok I : pembukkan servik terus berlangsung maka diberikan
tokolitik
Kelompok II : tidak ada perubahan pembukaan dan kontraksi uterus
masih terjadi maka diberikan tokolitik
Kelompok III : tidak ada perubahan pembukaan dan kontraksi uterus
berkurang maka pasien hanya diobservasi
c. Beriksan tokolitik bila janin dalam keadaan baik, kehamilan 20 –
37 minggu, pembukaan servik < 4 cm dan selaput ketuban masih ada, jenis
tokolitik adalah beta mimetik adrenergik, magenesium sulfat 4 gram (200
ml MgSO4 10% dalam 800 ml dektrosa 5% dengan tetesan 100 ml/jam)
etil alkohol, dan glukokortikoid (contoh deksametason 12 mg per hari
selam 3 hari)
Lakukan persalinan pervaginam bila janin presentasi kepala atau dilakukan
episiotomi lebar dan ada perlindungan forseps terutama pada kehamilan 35
minggu. Lakukan persalinan dengan seksio sesarea bila janin letak sungsang,
gawat janin dengan syarat partus pervagunam tidak terpenuhi. Infeksi
intrapartum dengan syarat partus pervaginam tidak terpenuhi, janin letak
lintang, plasenta previa dan taksiran berat janin 1500 gram
8. Pimpinan Persalinan / Partus
 Sewaktu partus jangan berikan narkosa morfin dan sedativa kalau tidak
perlu atau tidak ada indikasi
 Ketuban pecah dini berikan antibiotik yang cukup, ibu dirawat inap, dan
tunggu sampai anak cukup besar, jangan kiotus terlebih dahulu
 Jangan banyak terlalu banyak trauma pada anak sewaktu menolong partus.
Kalau perlu segera lakukan episiotomi sewaktu kepala nampak di vulva.
Tali pusat baru diklem setelah pulasasi negatif
 Bisa pula dipakai obat – obatan: relaxin, releasin, dactil, dibulin dan infus
alkohol 10% yang gunanya memberikan relaksasi servik, kemasan
progesteron (gestanon, duphason) dan obat – obatan yang lain
 Cairan yang keluar dari jalan lahir dapat berupa:
a. Hidrorea amniotika : keluarnya atau pecahnya selaput ketuban dan
keluarnya air ketuban
b. Hidrorea palsu : keluar air ketuban palsu, ketuban belum pecah
c. Hidrorea hemoragika : keluar air ketuban dan darah, misalnya pada
solusio plasenta dan plasenta previa
d. Hidrorea alba : fluar albus atau keputihan

B. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


I. Penkajian Data
Tanggal pengkajian : Jam :
Tempat pengkajian :
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Nama suami:
Umur : terlalu muda ( < 20 tahun ) Umur :
Agama : Agama :
Pendidikan : pekerja berat, sosek rendah Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :
Riwayat Pernikahan
Nikah :
Lama nikah :
Umur pertama kali nikah :
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan kehamilan pertama usia kehamilan 8 bulan,
merasa kenceng-kenceng dalam 10 menit >2x, keluar lendir
bercampur darah
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam, riwayat
pielonefritis, bakteriuria, perokok berat, riwayat abortus pada
TM II
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengidap asma,
diabetes melitus, riwayat hipertensi
5. Riwayat Haid
HPHT : untuk mengetahui usia kehamilan
TP : untuk mengetahui tafsiran persalinan

6. Riwayat kehamilan sekarang


Trimester I : ibu periksa hamil minimal 1x , dengan keluhan
mual, muntah dan pusing mendapatkan , kalk, vit
B6, asam folat 600-800 mg, AA, DHA dan
imunisasi TT.
Trimester II : ibu periksa hamil minimal 1x di , tidak ada
keluhan, mendapatkan Fe, kalk, asam folat 600-
800 mg, AA, dan DHA
Trimester III : ibu periksa kehamilan minimal 2x, dengan
keluhan sakit pinggang, sering kencing, sesak
nafas, mendapatkan Fe, asam folat 600-800 mg,
AA, DHA.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Asupan makanan lebih banyak karena ibu membutuhkan
tenaga untuk meneran. Antara lain mengandung karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral.
b. Pola eliminasi
Kandung kemih harus dalam keadaan kosong, apabila
kandung kemih penuh dan tidak BAB maka proses
penurunan kepala akan terhambat.
c. Pola aktivitas
Ibu bisa jalan-jalan disekitar tempat tidur atau tidur miring
kiri atau ke kanan.
d. Pola istirahat
Pola istirahat terganggu karena adanya kontraksi
8. Keadaan psikososial spiritual
a. Psikologis
Apa yang dirasakan ibu saat ini dan apakah ibu dan keluarga
senang dengan kelahiran bayinya..

b. Sosial
Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga, apakah
keluarga mendukung kehamilannya.
c. Spiritual
Agama dan kepercaayan yang dianut oleh ibu.
A. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis

TD : normal 110/70-120/80 mmHg


Nadi : normal70-90x/ menit
RR : normal 16-24 x/ menit
S : normal 36-37o C
TB : normal > 145 cm
BB : ... Kg
Lila : normal > 23 1/2 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a.Inspeksi
Muka : simetris, kemerahan, terdapat cloasma gravidarum.
Mata : simetris, konjungtiva kemerahan, sclera putih.
Mulut : simetris, warna merah muda, bersih.
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
maupun kelenjar getah bening.
Dada dan Payudara : tidak ada retraksi dinding dada,
hyperpigmentasi areola mamae, puting susu
menonjol, tidak ada jaringan parut.
Abdomen : terdapat pembesaran perut sesuai UK, linea
nigra/alba, dan striae gravidarum.
Genetalia : ada lendir bercampur darah, tidak ada
varices vagina, tidak oedema, anus tidak
haemoroid.
Ekstremitas : simetris, kuku bersih kemerahan, tidak
oedema, tidak ada varices.
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
kelenjar getah bening maupun bendungan
vena jugularis.
Payudara : teraba keras, tidak ada benjolan abnormal,
tidak ada nyeri tekan, ada colostrum.
Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan px dan
pusat (29 cm), teraba
bokong
Leopold II :Menentukan bagian
disamping kanan/kiri perut
ibu
Leopold III : Bagian terendah, sudah
masuk PAP U
Leopold IV : Teraba 3/5 bagian kepala
diatas simpisis (divergen)
Ekstremitas : tidak oedema

c.Auskultasi
Dada : sonor
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160x/menit
Bising usus (+)

d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : jam :
VT :  : ….cm
Efficement : …%
Ketuban : +/-
Bagian terdahulu :
Bagian lain disamping bagian terdahulu :
Bagian terendah :
Hodge :
Molase :
TBJ : Hodge I (TFU-13) x 155
Hodge II(TFU-12) x 155
Hodge III( TFU-11) x 155

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Dx : Ny”…” usia ….GI P0000 Ab000 usia kehamilan < 37 minggu,
preterm, janin tunggal, hidup , letak kepala , intrauterine, dengan
inpartu kala I fase aktif
Ds : Ibu mengatakan kehamilan pertama usia kehamilan 8 bulan,
merasa kenceng-kenceng dalam 10 menit >2x, keluar lendir
bercampur darah
Do : Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : Normal(110/70– 120/80 mmHg)
Nadi : Normal (70 – 90 kali/menit)
Pernafasan : Normal (16 – 24 kali/menit
Suhu : Normal ( 36 – 37 C)
HPHT : untuk menentukan usia kehamilan
TP : untuk menentukan tafsiran persalinan
Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat (29 cm), teraba
bokong
Leopold II : Menentukan bagian disamping kanan/kiri perut
ibu

Leopold III : Bagian terendah, sudah masuk PAP U


Leopold IV : Teraba 3/5 bagian kepala diatas simpisis
(divergen)
DJJ : normal 120-160x/menit
Gerakan janin : Normal dalam 2 jam 10 kali gerakan
Genetalia : pengeluaran lendir bercampur darah
VT
 : .... cm
Efficement : …%
Ketuban :
Bagian terdahulu :
Bagian lain disamping bagian terdahulu :
Bagian terendah :
Hodge :
Moulase :
Ekstremitas : bersih, tidak oedema, ada varices, reflek
petella +/+

III. Antisipasi Masalah Potensial


Untuk bayi untuk ibu
 BBLR - Atonia uteri
 Asfiksia
 RDS

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


Observasi kemajuan persalinan dengan partograf

V. Intervensi
Tanggal ........... jam ........... WIB
Dx : Ny”…” usia ….GI P0000 Ab000 usia kehamilan < 37 minggu,
preterm, janin tunggal, hidup , letak kepala , intrauterine, dengan
inpartu kala I fase aktif
Tujuan : Kala I fase aktif berjalan lancar tanpa ada penyulit

Kriteri Hasil : - KU Dan TTV normal


- Djj baik
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- persalinan berjalan lancar
Intervensi
1. Lakukan informed consent pada ibu dan keluarga
R/ Ibu mengerti tentang kondisinya dan lebih kooperatif
2. Anjurkan pada ibu untuk mobilisasi
R/ Mempercepat proses penurunan kepala
3. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK
R/ Kandung kemih yang penuh dapat memperlambat penurunan
kepala
4. Anjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup
R/ Memberi kekuatan meneran dan mencegah dehidrasi
5. Evaluasi CHPB : penurunan kepala setiap 4 jam dan kontraksi
uterus setiap 30 menit.
R / memantau kemajuan persalinan
6. Lakukan Observasi TTV dan KU Ibu tiap 4 jam.
R /Mendeteksi dini adanya kelainan.
7. Observasi ketat terhadap DJJ tiap 30 menit dan gerakan janin
R/menilai kesejahteraan janin
8. Persiapkan semua peralatan persalinan
R/ Proses persalinan bisa berlangsung lebih cepat dari
perhitungan
9. Persiapkan alat-alat untuk resusitasi
R/ Mengantisipasi terjadinya asfiksi pada bayi
10. Lakukan pertolongan persalinan secara APN bila ada tanda dan
gejala kala
R/ Standart pertolongan persalinan normal
11. Persiapkan rujukan
R/ untuk penanganan lebih lanjut

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam :
Dx : Ny”…” usia ….GI P0000 Ab000 usia kehamilan < 37 minggu,
preterm, janin tunggal, hidup , letak kepala , intrauterine, dengan
inpartu kala I fase aktif

1. Menjelaskan pada Ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa


keadaan ibu dan janin baik, saat ini ibu sudah ada pembukaan 4-10
cm, sehingga ibu dianjurkan untuk tidak pulang karena persalinan
bisa terjadi sewaktu-waktu ( pembukaan normalnya pada primi 1 cm
tiap 2 jam, sehingga persalinan diperkirakan terjadi sekitar 6 jam).
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi atau berjalan-jalan disekitar
kamar bersalin, untuk mempercepat proses penurunan kepala dan
jika ibu merasa nyeri yang semakin sering dan merasa tidak kuat, ibu
dianjurkan berbaring dengan posisi miring kiri.
3. Menganjurkan ibu untuk BAK tiap2 jam sekali dan tidak menahan
kencing karena kandung kemih yang penuh bisa memperlambat
penurunan kepala
4. Mengajurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup untuk
menambah kekuatan meneran dan mencegah dehidrasi.
5. Melakukan observasi His tiap 30 menit, Penurunan setiap 4 jam atau
jika ada indikasi.
6. Melakukan observasi TTV ( TD setiap 4 jam, suhu tiap 2 jam, nadi
setiap 30 menit) dan KU ibu tiap 4 jam
KU : baik
Kesadaran : composmetis
TD : normal 110/70-120/80 mmHg
Nadi : normal70-90x/ menit
RR : normal 16-24 x/ menit
Suhu : normal 36-37o C

7. Mengobservasi ketat terhadap keadaan janin tiap 30 menit normal


DJJ : 120-160 x / menit
Tgl Jam His DJJ TD Nadi Suhu VT Ket

8. Mempersiapkan alat, obat dan bahan persalinan


a. Partus set
- 2 klem kelly atau klem kocher
- Gunting tali pusat
- Benang tali pusat
- Kateter nelaton
- Gunting episiotomi
- Klem ½ kocher
- Sarung tangan steril
- Kasa
- Spuit 2,5/3 cc dengan jarum sekali pakai
- Penghisap lendir
- Kain bersih dan handuk untuk mengeringkan dan
menyelimuti bayi
- Celemek
- Sepatu boat
- Penutup kepala
- Kaca mata pelindung
b. Heachting set
- 1 buah spuit
- 1 ampul lidocain 1 %
- Nalfoder
- Pinset
- Jarum jahit
- Benang cutgat
c. Bahan-bahan :
- partograf
- thermometer
- methline
- funandoscope
- jam
- stetoscope
- tensimeter
- larutan DTT
- sabun dan detergen
- kantong plastik
9. Mempersiapkan alat-alat resusitasi a.l :
a. Menyediakan 3 helai kain (handuk, selimut, ganjal)
b. Menyiapkan alat penghisap lendir De Lee dalam kontak alat steril
c. Menyiapkan alat resusitasi tabung
d. Menyiapkan jam
e. Sempasang sarung tangan
10. Melakukan pertolongan persalinan secara APN
I. Mengenali gejala dan tanda kala II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II
- Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
- Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada
rektum dan vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka
II. Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan essensial.
3. Pakai celemek plastik
4. Cuci tangan
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk VT
6. Masukkan oksitosin dalam spuit
III. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
7. Membersihkan vulva dan perineum
8. Pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9. Dekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin
10. Periksa DJJ setelah kontraksi atau saat relaksasi uterus
IV. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan
meneran
11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik
12. Minta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran
13. Laksanakan bimbingan meneran pada ibu pada saat ibu ada
dorongan kuat untuk meneran ( His ada : pimpin, puji ; His tak
ada: istirahat, minum, DJJ)
14. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman.
V. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
15. Letakkan handuk bersih di perut ibu
16. Letakkan kain bersih dibawah bokong ibu
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
18. Pakai sarung tangan DTT
VI. Pertolongan kelahiran bayi
19. Setelah kepala tampak 5-6 cm depan vulva, lindungi perineum
dan tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi
defleksi
20. Periksa kemungkinan lilitan tali pusat
21. Tunggu kepala bayi putar paksi luar secara spontan
22. Pegang secara biparietal, tarik curam ke bawah hingga bahu
depan lahir. Tarik curam atas hingga bahu belakang lahir
23. Sangga bahu
24. Susur lengan, punggung, bokong, tungkai dan kaki
VII. Penanganan bayi baru lahir
25. Lakukan penilaian awal BBL
26. Keringkan tubuh bayi, kecuali tangan
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan kehamilan tunggal
28. Beritahu ibu akan disuntik oksitosin
29. Suntikkan oksitosin 10 IU secara IM
30. Jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi
VIII. Penatalaksaan aktif persalinan kala III
34. Pindah klem pada tali pusat hingga 5-10 cm dari vulva
35. Lakukan PTT
36. Lakukkan Dorso Kranial dan PTT saat ada kontraksi
37. Melahirkan plasenta
38. Saat plasenta di introitus vagina lahirkan dengan kedua tangan
39. Lakukan masase uterus
IX. Menilai perdarahan
40. Periksa kedua sisi plasenta
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
X. Melakukan prosedur pasca persalinan
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan
43. Biarkan bayi tetap di dada ibu paling sedikit 1 jam
44. Lakukan penimbangan, pengukuran bayi, tetes mata, vitamin K1
setelah 1 jam
45. Suntikkan imunisasi Hepatitis B
46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
47. Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukkan masase uterus dan
menilai kontraksi
48. Evaluasi perdarahan
49. Periksa TTV, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua
50. Periksa keadaan bayi
51. Dekontaminasi alat
52. Buang bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
53. Bersihkan ibu dengan air DTT ganti pakaian ibu dengan pakaian
bersih dan kering
54. Pastikan ibu merasa nyaman dan bantu ibu memberikan ASI
55. Dekontaminasi tempat bersalin
56. Celupkan sarung tangan dalam larutan klorin
57. Cuci tangan
58. Lengkapi partograf dan TTV dan asuhan kala IV
11. Mempersiapkan rujukan pada saat terjadi ketidaknormalan pada ibu
dengan membawa BAKSOKU
B : Bidan
A : Alat-alat
K : Keluarga
S : Surat rujukan
O : Obat
K : Kendaraan
U : uang

VII. EVALUASI
Tanggal : Jam :
S : ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya
O : - Bayi lahir spontan B, ♂/♀ pada jam ... WIB, BB/ PB : < 2500/ <
50 cm
- Plasenta lahir lengkap pada jam ... WIB
- Observasi kala IV

Bayi
Jam ke
Kandu
Wakt T TF U perdarah
N S ng BA
u D U C an R Tali
kemih T N B/B
R pusat
AK
1 jam                        
pertam  
a                        
( tiap  
15                        
menit)  
                         
 
   
1 jam                        
 
kedua
 
(tiap 30
menit)                        
   

A : Ny …usia ..tahun P...Ab...dengan 2 jam PP


P : - Observasi 2 jam post partum
- Beri KIE tentang :
 Mobilisasi dini
 Pemberian ASI Eksklusif
 Nutrisi ibu
 Cara meneteki yang benar
BAB 3
TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian Data
Tanggal pengkajian : 10 Agustus 2009
Jam pengkajian : 11.30 WIB
Tempat pengkajian : BPS Ny. Veronika Martina

1. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. ”I” Nama suami : Tn. ”T”
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Segenggeng RT 13/ RW 03 Wonokerso
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak jam 08.00 WIB.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular,
menahun, dan menurun seperti hepatitis, hipertensi, diabetes,
asma, jantung.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun, dan menahun seperti hepatitis, hipertensi, diabetes,
asma, jantung, dan PMS.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit hipertensi yaitu orang tua ibu dan ada keturunan
kembar.
6. Riwayat haid
HPHT : 26-11-2008
TP : 03-09-2009
7. Riwayat perkawinan
Nikah : 1 kali
Lama nikah : 1 tahun
Umur pertama kali nikah : ibu 27 th, suami 29 th
8. Riwayat kehamilan, pesalinan, nifas dan KB yang lalu
N Hamil Persalinan Nifas Ket
o UK Penyulit Jenis Penyulit Penolong Tmp Sex BB Lama Penyakit
1 Hamil
Ini

9. Riwayat kehamilan sekarang


Trimester I : Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya
ke bidan sebanyak 2 kali karena mempunyai
keluhan mual dan muntah. Ibu mendapat obat
Fe, B6 dan Bc.
Trimester II : Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya
ke bidan sebanyak 2 kali untuk melihat kondisi
diri dan janin yang dikandungnya. Ibu tidak
mempunyai keluhan, mendapat Fe, B6, vitamin
C serta suntik TT.
Trimester III : Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya
ke bidan 2 kali, tidak ada keluhan, mendapat
obat panambah darah dan vitamin.

10. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Di rumah : makan 3x sehari porsi sedang, menu : nasi, lauk,
sayur, rninum air putih ± 6-7 gelas/hari
Di BPS : makan ½ porsi, minum 2 gelas teh manis

b. Pola eliminasi
Di rumah : BAB ± 1 x/hari, BAK ± 4 - 5 x/hari
Di BPS : BAB 1x dan BAK 2x
c. Pola aktivitas
Di rumah : ibu bekerja sebagai karyawan swasta dan
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak dan menyapu rumah.
Di BPS : ibu berjalan-jalan, berbaring miring ke kiri
d. Pola istirahat
Di rumah : tidur siang + 1 jam, tidur malam 7-8 jam, tidak
mengalami gangguan
Di BPS : ibu hanya tiduran di tempat tidur.
e. Pola kebiasaan lain
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah minum jamu-
jamuan, dan tidak pernah melakukan pijat.
f. Pola seksualitas
Ibu mengatakan selama hamil jarang melakukan hubungan
seksual karena takut dengan kehamilannya.
11. Riwayat psikologis budaya dan spiritual
a. Psikologi
Ibu mengatakan khawatir akan kelahiran bayinya karena
umur kehamilannya tidak cukup umur
b. Budaya
Ibu mengatakan tidak mempunyai adat istiadat maupun
pantang makan makanan.
c. Spiritual
Ibu menganut agama Kristen dan setiap hari minggu ibu pergi
ke gereja.

2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Ekspresi wajah : Meringis
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 84 kali / menit
Pernafasan : 24 kali / menit
Suhu : 365 oC
Berat badan : Sebelum hamil 45 Kg selama hamil 51 kg
Tinggi badan : 150 cm
Lila : 23 cm

2. Pemeriksaan Fisik Khusus


a. Inspeksi
Muka : simetris, kemerahan, bulat.
Mata : simetris, konjungtiva kemerahan , sclera
putih.
Mulut : warna merah muda, bersih.
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid maupun kelenjar mastoid dan getah
bening.
Dada dan Payudara : tidak ada retraksi dinding dada, pernafasan
reguler, terdapat hyperpigmentasi areola
mammae, puting susu menonjol.
Abdomen : terdapat pembesaran perut sesuai UK,
terdapat linea nigra.
Genetalia : ada lendir bercampur darah, tidak ada
varices vagina, tidak oedema, anus tidak
haemoroid.
Ekstremitas : simetris, kuku bersih kemerahan, tidak
oedema, tidak ada varices.

b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
kelenjar mastoid dan getah bening maupun
bendungan vena jugularis.
Dada & Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan, ada colostrum..
Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat (29 cm)
teraba bokong
Leopold II : PUKI
Leopold III : teraba kepala, kepala sudah masuk PAP U
Leopold IV : kepala masuk PAP 3/5 bagian
Ekstremitas : tidak oedema

c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi/ wheezing
Abdomen : DJJ (+) 136 x/ menit
Bising usus (+)
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 10-8-09 jam : 11.30 WIB
VT :  : 4 cm
Efficement : 50%
Ketuban : (+)
Bagian terdahulu : kepala
Disamping bagian terdahulu : (-)
Bagian terendah : UUK
Hodge : II
Molase :0

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Dx : Ny ”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu,
preterm/ janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan
Inpartu kala I aktif.
Ds : ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng, mengeluarkan lendir.
Do : KU : baik
TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
RR : 24 x/ menit
S : 36,5°C
HPHT : 26-11-2008
TP : 3-9-2009
Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat (29 cm) teraba
bokong.
Leopold II : PUKA
Leopold III : teraba kepala, kepala sudah masuk PAP U
Leopold IV : kepala masuk PAP 3/5 bagian
DJJ : 11-12-11 = 136 x/menit
Gerakan janin : 10 kali dalam 2 jam
TBJ : Hodge II (TFU-12) x 155
: (29-12) x 155 = 2635 gram
Genetalia : pengeluaran lendir bercampur darah
VT : : 4 cm
Efficement : 50 %
Ketuban : (-)
Bagian terdahulu : kepala
Disamping bagian terdahulu: (-)
Bagian terendah : UUK
Hodge : II
Moulase :0
Ekstremitas : tidak oedema, ada varices, reflek petella +/+

III. Antisipasi Masalah Potensial


 Untuk bayi Untuk Ibu
 Asfiksia - ruptur serviks
 BBLR
 RDS

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


Observasi kemajuan persalinan dengan partograf

V. Intervensi
Dx : Ny ”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu,
preterm/ janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan
Inpartu kala I aktif.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan dalam
waktu 1 jam ibu masuk pada kala II persalinan.
Kriteri Hasil : - Keadaan umum dan TTV dalam batas normal
- Djj dalam keadaan baik (120-160 kali / menit)
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- CHPB dalam keadaan normal.
Intervensi
1. Lakukan informed consent pada ibu dan keluarga
R/ Ibu mengerti tentang kondisinya dan lebih kooperatif
2. Anjurkan pada ibu untuk mobilisasi
R/ Mempercepat proses penurunan kepala
3. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK
R/ Kandung kemih yang penuh dapat memperlambat penurunan kepala
4. Anjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup
R/ Memberi kekuatan meneran dan mencegah dehidrasi
5. Evaluasi CHPB : penurunan kepala setiap 4 jam dan kontraksi
uterus setiap 30 menit.
R / memantau kemajuan persalinan
6. Lakukan Observasi TTV dan KU Ibu tiap 4 jam.
R /Mendeteksi dini adanya kelainan.
7. Observasi ketat terhadap DJJ tiap 30 menit dan gerakan janin
R/menilai kesejahteraan janin
8. Persiapkan semua keperluan persalinan
R/ Proses persalinan bisa berlangsung lebih cepat dari perhitungan
9. Persiapkan alat-alat untuk resusitasi
R/ Mengantisipasi terjadinya asfiksi pada bayi
10. Lakukan pertolongan persalinan secara APN bila ada tanda dan gejala
kala II
R/ Standart pertolongan persalinan normal
11. Persiapkan rujukan
R/ untuk penanganan lebih lanjut

VI. Implementasi
Tanggal : 10-8-09
Jam : 11.30 WIB
Dx : Ny ”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu,
preterm/ janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan
Inpartu kala I aktif.
1. Menjelaskan pada Ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin baik, saat ini ibu sudah ada pembukaan 4-10 cm,
sehingga ibu dianjurkan untuk tidak pulang karena persalinan bisa
terjadi sewaktu-waktu ( pembukaan normalnya pada primi 1 cm tiap 2
jam, sehingga persalinan diperkirakan terjadi sekitar 6 jam).
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi atau berjalan-jalan disekitar kamar
bersalin, untuk mempercepat proses penurunan kepala dan jika ibu
merasa nyeri yang semakin sering dan merasa tidak kuat, ibu dianjurkan
berbaring dengan posisi miring kiri.
3. Menganjurkan ibu untuk BAK tiap2 jam sekali dan tidak menahan
kencing karena kandung kemih yang penuh bisa memperlambat
penurunan kepala
4. Mengajurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup untuk menambah
kekuatan meneran dan mencegah dehidrasi.
5. Melakukan observasi His tiap 30 menit, Penurunan setiap 4 jam atau
jika ada indikasi.
6. Melakukan observasi TTV ( TD setiap 4 jam, suhu tiap 2 jam, nadi
setiap 30 menit) dan KU ibu tiap 4 jam
KU : baik
Kesadaran : composmetis
TD :110/70 mmHg
Nadi : 80x/ menit
RR : 24 x/ menit
Suhu : 36,7o C
7. Mengobservasi ketat terhadap keadaan janin tiap 30 menit normal
DJJ : 120-160 x / menit
Tgl Jam His Djj TD Nadi Suhu VT Ket
10-8- 11.30 10’3x 136 110/70 80x/ 36,7  4 cm,eff 50%, Makan
o
09 35” mmhg mnt C ket (+), bag ½ porsi,
terdahulu kepala, minum 1
(-) bag kecil gls teh
disamping bag
terdahulu, bag
terendah UUK, H
II, M 0
12.00 10’3x 136 82
35”
12.30 10’3x 140 80 Minum
40” 1 gls teh
13.00 10’3x 140 82
45”
13.30 10’3x 144 84 36,5  8 cm,eff Ketuban
45” 75%,ket (-), bag pecah
terdahulu kepala, spontan
(-) bag kecil
disamping bag
terdahulu, bag
terendah UUK jam
1, H III, M 0
14.00 10’3x 144 84
45”
14.30 10’4x 144 84
45”
15.00 10’4x 144 84  10 cm,eff Doran,
50” 100%,ket (-), bag teknus,
terdahulu kepala, perjol,
(-) bag kecil vulka
disamping bag
terdahulu, bag
terendah UUK jam
12, H IV, M 0

8. Mempersiapkan semua peralatan persalinan:


a. Partus set
- 2 klem kelly atau klem kocher
- Gunting tali pusat
- Benang tali pusat
- Kateter nelaton
- Gunting episiotomi
- Klem ½ kocher
- Sarung tangan steril
- Kasa
- Spuit 2,5/3 cc dengan jarum sekali pakai
b. Heachting set
- 1 buah spuit
- 1 ampul lidocain 1 %
- Nalfoder
- Pinset
- Jarum jahit
- Benang cutgat
c. Bahan-bahan :
- partograf
- thermometer
- methline
- funandoscope
- jam
- stetoscope
- tensimeter
- larutan DTT
- sabun dan detergen
- kantong plastik
- Penghisap lendir
- Kain bersih dan handuk untuk mengeringkan dan menyelimuti
bayi
- Celemek
- Sepatu boat
- Penutup kepala
- Kaca mata pelindung
9. Mempersiapkan alat-alat resusitasi a.l :
a. Menyediakan 3 helai kain (handuk, selimut, ganjal)
b. Menyiapkan alat penghisap lendir De Lee dalam kontak alat steril
c. Menyiapkan alat resusitasi tabung
d. Menyiapkan jam
e. Sepasang sarung tangan
10. Ada tanda gejala kala II dan melakukan pertolongan persalinan dengan
menggunakan APN 58 langkah.
I. Mengenali gejala dan tanda kala II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II
- Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
- Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan
vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka
XI. Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan essensial.
3. Memakai celemek plastik
4. Mencuci tangan
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk VT
6. Masukkan oksitosin dalam spuit
XII. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
7. Membersihkan vulva dan perineum
8. Memeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9. Mendekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi atau saat relaksasi uterus
XIII. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan
meneran
11. Memeritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik
12. Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran
13. Melaksanakan bimbingan meneran pada ibu pada saat ibu ada
dorongan kuat untuk meneran ( His ada : pimpin, puji ; His tak ada:
istirahat, minum, DJJ)
14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman.
XIV. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
15. Metakkan handuk bersih di perut ibu
16. Metakkan kain bersih dibawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT
XV. Pertolongan kelahiran bayi
19. Setelah kepala tampak 5-6 cm depan vulva, lindungi perineum dan
tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi
20. Memeriksa kemungkinan lilitan tali pusat
21. Meunggu kepala bayi putar paksi luar secara spontan
22. Memegang secara biparietal, tarik curam ke bawah hingga bahu
depan lahir. Tarik curam atas hingga bahu belakang lahir
23. Menyangga bahu
24. Menyusur lengan, punggung, bokong, tungkai dan kaki
XVI. Penanganan bayi baru lahir
25. Melakukan penilaian awal BBL
26. Mengeringkan tubuh bayi, kecuali tangan
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan kehamilan tunggal
28. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin
29. menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
30. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi
31. Memotong dan pengikatan tali pusat
32. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi
XVII. Penatalaksaan aktif persalinan kala III
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga 5-10 cm dari vulva
35. Melakukan PTT
36. Melakukan Dorso Kranial dan PTT saat ada kontraksi
37. Melahirkan plasenta
38. Saat plasenta di introitus vagina lahirkan dengan kedua tangan
39. Melakukan masase uterus
XVIII. Menilai perdarahan
40. Memeriksa kedua sisi plasenta
41. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
XIX. Melakukan prosedur pasca persalinan
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan
43. Membiarkan bayi tetap di dada ibu paling sedikit 1 jam
44. Melakukan penimbangan, pengukuran bayi, tetes mata, vitamin K1
setelah 1 jam
45. menyuntikkan imunisasi Hepatitis B
46. melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
47. mengajarkan ibu atau keluarga cara melakukkan masase uterus dan
menilai kontraksi
48. Mengevaluasi perdarahan
49. Memeriksa TTV, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua
50. Memeriksa keadaan bayi
51. Mandekontaminasi alat
52. Membuang bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai
53. memersihkan ibu dengan air DTT ganti pakaian ibu dengan pakaian
bersih dan kering
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan bantu ibu memberikan ASI
55. Mandekontaminasi tempat bersalin
56. Mencelupkan sarung tangan dalam larutan klorin
57. Mancuci tangan
58. Mengkapi partograf dan TTV dan asuhan kala IV
11. Mempersiapkan rujukan pada saat terjadi ketidaknormalan pada ibu dengan
membawa BAKSOKU
B : Bidan
A : Alat-alat
K : Keluarga
S : Surat rujukan
O : Obat
K : Kendaraan
U : uang
VII. EVALUASI
Tanggal : 10– 8– 2009 Jam : 16.30 WIB
S : ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya.
O :
- Kondisi bayi :
Bayi lahir spontan tanggal 10-8-09 jam 16.00 WIB, langsung
menangis keadaan lemah, kulit kebiruan, AS : 6-7, jenis kelamin :
laki-laki, BB 2200 gram, PB 48 cm, anus (+), kelainan (-), placenta
lahir lengkap jam 16.15 WIB.
- Observasi 2 jam PP
Ja
Bayi
m Kandung perdaraha
Waktu TD N S TFU UC
ke kemih n R BAB/
T N Tali pusat
R BAK
   16.30 110/7 80 36 1 jari baik kosong 36,5  44  140  -/-
  0 bawa
1 h tidak ada
jam pusat perdarahan
ke-  16.45 110/7 80   1 jari baik kosong 36,5   44  140  -/-
1 0 bawa
  h ± 100 cc  tidak ada
pusat perdarahan
 17.00 110/7 80   1 jari baik kosong 36,6  46  140  +/+
0 bawa
h  tidak ada
pusat perdarahan
17.15 110/7 80   1 jari baik kosong 36,3   46  140  -/-
0 bawa
h  tidak ada
pusat perdarahan
1 17.45 110/7 82 37 1 jari baik kosong 36,3  46  140  -/-
jam 0 bawa
ke- h
2 pusat  tidak ada
± 50 cc perdarahan
18.15 110/7 82   1 jari baik kosong 36,5  48  140  -/+
0 bawa
h  tidak ada
pusat perdarahan

A : Ny”I” usia 28 tahun P1001 Ab000 dengan 2 jam post partum


P : - Observasi 2 jam post partum ibu dan bayi
- Ajari ibu cara massase fundus uteri
- Merujuk bayi ke RS terdekat

BAB 4
PEMBAHASAN

Pada asuhan kebidanan pada Ny ”I” usia 28 tahun G 1P0000Ab000 usia


kehamilan 32-34 minggu, preterm/ janin tunggal / hidup / letak kepala / intra
uterine dengan Inpartu kala I aktif tidak jauh
berbeda dengan apa yang ada diteori.
1. Pengkajian
Pada pengkajian data tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus. Penulis menyimpulkan data subyektif dan obyektif yang di dapat
sesuai dengan teori.
2. Identifikasi diagnosa dan masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data yang ada penulis menyimpulkan
diagnosa dan masalah pada Asuhan Kebidanan ini adalah Ny ”I” usia 28
tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu, preterm/ janin tunggal /
hidup / letak kepala / intra uterine dengan Inpartu kala I aktif.
dan tidak ada masalah yang menyertai persalinan.
3. Antisipasi masalah potensial
Pada asuhan kebidanan ini, terdapat masalah potensial yaitu bayi
mengalami BBLR, dan asfiksia. Sedangkan pada ibu mengalami atonia
uteri. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Kebutuhan segera tidak diperlukan karena ibu tidak bermasalah dan dalam
kondisi normal cukup dengan perawatan dan tindakan sesuai standart dan
protap yang ada.
5. Intervensi
Pada kasus ini intervensi yang diberikan sesuai dengan teori.

6. Implementasi
Dalam proses persalinan kala I, TTV dan CHPB serta kemajuan persalinan
selalu diobservasi sehingga tidak terdapat kelainan atau kesenjangan Ny
”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu, preterm/
janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan Inpartu kala I
aktif.
7. Evaluasi
Setelah melakukan intervensi dan implementasi pada evaluasi dapat
terlihat bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan siap melanjutkan
intervensi seperti observasi 2 jam PP ibu dan bayi. Sehingga tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Pengkajian
Pada pengkajian data tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus. Penulis menyimpulkan data subyektif dan obyektif yang di dapat
sesuai dengan teori.
2. Identifikasi diagnosa dan masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data yang ada penulis menyimpulkan
diagnosa dan masalah pada Asuhan Kebidanan ini adalah Ny ”I” usia 28
tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu, preterm/ janin tunggal /
hidup / letak kepala / intra uterine dengan Inpartu kala I aktif.
dan tidak ada masalah yang menyertai persalinan.
3. Antisipasi masalah potensial
Pada asuhan kebidanan ini, terdapat masalah potensial yaitu bayi
mengalami BBLR, dan asfiksia. Sedangkan pada ibu mengalami atonia
uteri. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Kebutuhan segera tidak diperlukan karena ibu tidak bermasalah dan dalam
kondisi normal cukup dengan perawatan dan tindakan sesuai standart dan
protap yang ada.
5. Intervensi
Pada kasus ini intervensi yang diberikan sesuai dengan teori.
6. Implementasi
Dalam proses persalinan kala I, TTV dan CHPB serta kemajuan persalinan
selalu diobservasi sehingga tidak terdapat kelainan atau kesenjangan Ny
”I” usia 28 tahun G1P0000Ab000 usia kehamilan 32-34 minggu, preterm/
janin tunggal / hidup / letak kepala / intra uterine dengan Inpartu kala I
aktif.

7. Evaluasi
Setelah melakukan intervensi dan implementasi pada evaluasi dapat
terlihat bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan siap melanjutkan
intervensi seperti observasi 2 jam PP ibu dan bayi. Sehingga tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus.

5.2 Saran
Dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin, bagi tempat
praktek disarankan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung
dalam pelayanan. Serta dalam melaksanakan asuhan kebidanan diharapkan sesuai
dengan standart pelayanan atau sesuai dengan prosedur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Prof. Dr. Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I edisi 2. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta.
Gde Manuaba, Prof. Dr. Dr. Ida Bagus, SPOG. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. YBP-SP. Jakarta.
Marg Hamilton, Persis. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai