Dosen Pendamping :
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah yang berjudul Laporan Penangung Jawab Pratik Klinik 2 Anak
Dalam penyusunan laporan pratik klinik 2 Anak , penulis menyadari dari bahwa
masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
Oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan
tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak yang telah membaca, sangat kami harapkan
untuk menghasilkan makalah yang lebih baik untuk masa mendatang. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini mulai dari awal sampai akhir. Semoga laporan ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
1.4. Manfaat.................................................................................................... 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
Anak dengan pneumonia akan mengalami gangguan pernapasan yang
disebabkan karena adanya inflamasi di alveoli paru-paru. Infeksi ini akan
menimbulkan peningkatan produksi sputum yang akan menyebabkan gangguan
bersihan jalan napas, pernapasan cuping hidung, dyspneu dan suara krekels saat
diauskultasi. Apabila keberhasilan jalan napas ini terganggu maka menghambat
pemenuhan suplai oksigen ke otak dan sel-sel di seluruh tubuh, jika dibiarkan
dalam waktu yang lama keadaan ini akan menyebabkan hiposekmia kemudian
terus berkembang menjadi hipoksia berat, dan penurunan kesadaran serta
kematian dari tanda klinis yang muncul pada pasien dengan pneumonia
(Maidarti, 2014).
Menurut data yang ada di Dinkes Kota Dumai jumlah kasus pneumonia
pada anak di RSUD Kota Dumai pada tahun 2019 sebanyak 157 kasus dan
tidak ditemukan adanya angka kematian. Dari jumlah kasus yang didapatkan
dibedakan menurut usia anak, yaitu pada usia < 1 tahun sebanyak 62 kasus
yang terdiri dari 33 laki-laki dan 29 perempuan sedangkan pada usia 1 - > 5
tahun sebanyak 95 kasus yang terdiri dari 47 laki-laki dan 48 perempuan.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam memecahkan masalah
Asuhan Keperawatan Gangguan Reproduksi dengan Kasus Kanker Serviks
antara lain :
1. Apa Definisi Pneumonia ?
2. Apa Etiologi Pneumonia ?
3. Apa Klasifikasi Pneumonia ?
4. Bagaimana Manifestasi Pneumonia ?
5. Bagaimana Patofisiologi Pneumonia ?
6. Bagaimana Komplikasi Pneumonia ?
7. Bagaimana Penatalaksanaan Pneumonia ?
1.3.Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :
3
1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi mahasiswa
Sebagai acuan maupun sebagai penambah ilmu pengetahuan khususnya
dalam mempelajarai Konsep Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan
Pada Anak Dengan Masalah Kasus Pneumonia Bagi pembaca
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peruginosa dan enterobacter, dan masa kini terjadi karena perubahan keadaan
pasien seperti kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan dan
5
penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Setelah masuk keparu-paru organisme
1. Bakteri
Bacillus Fre
2. Virus
3. Mycoplasma Pneumonia
4. Jamur
Albicans.
5. Aspirasi
Asing.
6. Pneumonia Hipostatik.
7. Sindrom Loeffer.
6
2.3. Klasifikasi Pneumonia
Klasifikasi pneumonia menurut (Wahid, 2013) adalah sebagai berikut:
- Streptococcus pneumonia
- Hemofilus influenza dan staphylococcus aureus
b. Pneumonia atipikal nosokomial
Disebabkan oleh :
- Micoplasma pneumonia dan virus
c. Pneumonia aspirasi
Disebabkan oleh :
- Makanan atau cairan
d. Pneumonia Jamur
a. Pneumonia Lobaris
Pneumonia yang terjadi pada satu lobus baik kanan maupun kiri.
b. Bronkopneumonia
paru. Bisa kanan maupu kiri yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan
7
Klasifikasi pneumonia berdasarkan rentang usianya menurut Depkes RI
(2012) diantaranya :
1. Pneumonia untuk golongan umur < 2 bulan
a. Pneumonia berat
b. Bukan Pneumonia
Tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah
ke dalam.
a. Pneumonia berat
c. Bukan Pneumonia
Batuk pilek biasa tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
8
2.4. Manifestasi Klinis Pneumonia
Menurut Amin dan Hardhi (2015), tanda dan gejala pneumonia adalah
sebagai berikut:
1. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling sering
terjadi pada usia 6 bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5°C – 40,5°C
bahkan dengan infeksi ringan. Mungkin malas dan peka rangsang atau
terkadang euforia dan lebih aktif dari normal, beberapa anak bicara dengan
dengan awaitan demam tiba- tiba dengan disertai sakit kepala, nyeri dan
kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda kernig dan brudzinski,
3. Anoreksia merupakan hal yang umum yang disertai dengan penyakit masa
kanak- kanak. Sering kali merupakan bukti awal dari penyakit. Menetap
sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit melalui tahap demam dari
5. Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat. Sering
9
7. Sumbatan nasal, lubang hidung dari bayi mudah tersumbat oleh
sedikit lendir kental dan purulen, bergantung pada tipe dan tahap infeksi.
11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak yang
lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum dan makan
peroral.
12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusui atau makan/minum, atau
3. Pada individu yang sakit atau hygiene giginya buruk, flora normal orofaring
Pada individu yang sehat, pathogen yang mencapai paru dikeluarkan atau
tertahan dalam pipi melalui mekanisme pertahanan diri seperti reflek batuk,
klirens mukosiliaris, dan fagositosis oleh makrofag alveolar. Pada individu yang
toksin yang bersifat merusak dan menstimulasi respon inflamasi dan respon
dan edema menyebabkan sel-sel acini dan brokhioventilasi perfusi (Asih &
Effendy, 2014).
3. Efusi Pleura.
Kondisi di mana cairan memenuhi ruang yang menyelimuti paru-paru.
11
2.7. Penatalaksanaan Pneumonia
antibiotik per oral dan tetap tinggal dirumah. Penderita yang lebih tua dan
penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau penyakit paru
diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik.
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
3. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap
4. Jika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal
PEMBAHASAN
3.1.Narasi Kasus
An. H. laki2. 5 th, MRS: 2 hari, keluhan sesak sejak 2 hr yang lalu, batuk berdahak
dan pilek. ibu taku dengan kondisi anaknya yang mengalami sesak dan batuk. imuniasai
yang didapatkan anak sudah lengkap. BB saat ini 18 kg, TB: 110cm, anak tampak selalu
menangis, rewel setiap bertemu dengan orang baru diruang rawat inap, dan sulit untuk
diajak komunikasi setiap melakukan terapi. ibu tampak cemas akan kondisi sang anak.
Denyut nadi : 104x/mnt 3. Suhu : 39° C , Pernafasan : 46x/menit, SpO2 : 80%, px
terpasang 02 nasal :2ltr/m, ronchi:+/+. Pemeriksaan Hb : 12,8 g/dl (10-14 g/dl) , Lekosit :
14.900 ul (4-11 rb/ul) , Hematokrit : 36,2 % (37-48 %) , Eritrosit : 4.900.000 ul (4,5-5,6
jt/ul) , Trombosit : 250.000 ul (150-350 rb/ul) B. Rontgen dada : Hasil bacaan
Pneumonia.Terapi : IUFD RL 24 tetes/menit. Injeksi Amikacin 125 mg/8 jam/IV,
Inhalasi Ventolin 1 respule/8 jam. Paracetamol sirup 4 x 5 ml.
13
3.2.Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Masalah Kasus Pneumonia
I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama : An. H.
2. Tempat Tgl / Usia : Semarang, 18 April 2017
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. A l a m a t : Pedurungan lor 3 / 1 Semarang
7. Tanggal masuk : 16 agustus 2021
8. Tanggal pengkajian : 16 agustus 2021
9. Diagnosa Medik : Pneumonia.
:
10. Rencana therapy
B. Identitas Orang Tua
Ayah Ibu
14
C. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hubungan Ket
Pasien datang ke RS pada tanggal 16 Agustus 2021 Pukul 06.00 WIB diantar oleh
orang tuanya karena pasien mengeluh sesak sejak 2 hr yang lalu, batuk berdahak
dan pilek. ibu takut dengan kondisi anaknya yang mengalami sesak dan batuk.
3. Riwayat Penyakit pada keluarga yang diturunkan (sebutkan penyakitnya
terutama yang ada hubungan dengan penyakit sekarang)
Ibu klien mengatakan di dalam keluarga klien tidak pernah mengalami keluhan
yang sama dengan yang klien rasakan. Keluarga klien tidak punya riwayat penyakit
keturunan dan tidak pernah memiliki riwayat penyakit menular.
4. Riwayat keluarga diberikan oleh : Ayah/Ibu/Kakek/Nenek/Saudara/Tetangga *)
Ikhtisar Keturunan : (Gambar skema Keluarga dan beri tanda keluarga yang
menderita penyakit sejenis. Untuk kelainan congenital usahakan skema yang lebih
lengkap termasuk saudara sepupu dan sebagainya jika memungkinkan)
Ibu klien mengatakan di dalam keluarga klien tidak pernah mengalami keluhan
yang sama dengan yang klien rasakan. Keluarga klien tidak punya riwayat penyakit
keturunan dan tidak pernah memiliki riwayat penyakit menular.
15
c) Kebutuhan nutrisi saat hamil : Cukup
B. Natal
C. Post natal
a) Kondisi kesehatan : Baik
b) BB lahir : 2,6 kg
c) PB lahir : 48 Cm
16
3. Perkembangan dan Kepandaian (uraikan kronologis sejak lahir sampai sekarang) :
(Lampirkan Denver/DDST)
4. Riwayat Vaksinasi :
No Jenis Usia Frekuensi Selang Reaksi
1. BCG 1 bln 1x - -
17
b. Tanda Vital Utama :
Nadi : 104 x/menit, isi dan tegangan : ............... Teratur /tidak *)
Suhu : 390C Tekanan Darah : ........ mmHg
Pernafa
: 46 x/menit Tipe : ........................
san
c. Status
Gizi:
Berat Badan
Lingkar Dada : ........ cm
Tinggi : 18 kg
Badan : 110 cm Lingkar Lengan Atas : ........ cm
Lingkar Kepala: 49 cm
Kesimpulan Status Gizi : Gizi lebih, Gizi baik, Gizi kurang, Gizi buruk *)
e. Otot :
f. Tulang :
g. Sendi :
h. Jantung :
1. Ictus cordis : Tidak teraba
2. Pembesaran jantung : Tidak ada
3. BJ I : Negatif
4. BJ II : Negatif
18
Depan
Belakang
k. Anogenital :
l. Ekstremitas :
Refleks +2 +2 +2 +2
Fisiologis
1. Odema : Tidak
2. Kontraktur : Tidak
19
4. Kekuatan otot :
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
1) Mata :
1. Penglihatan : Normal
: Isokor
4. Pupil
5. Konjungtiva : Merah muda
6. Peradangan : Tidak ada
2) Hidung :
1. Struktur : Simetris
2. Fungsi penciuman : Normal
3. Keluhan : Hidung tersumbat
3) Telinga :
1. Struktur : Simetris
20
2. Fungsi : Normal
3. Serumen : Tidak ada
4. Keluhan : Tidak ada
5. Pemakaian alat bantu : Tidak pakai
4) Mulut (dan Gigi):
1. Gigi : Belum lengkap
2. Gusi : Merah
3. Lidah : Bersih
4. Bibir : Merah kering
5) Pharynx, leher :
1. Kelenjar thyroid : Tidak membesar
2. Kelenjar limfe : Tidak membesar
3. Kaku kuduk : Tidak ada
2. Eliminasi
21
V. DATA DASAR LABORATORIUM (Darah/Kemih/Tinja) :
A. Hasil laboratorium meliputi :
22
ANALISA DATA
2 DS :
3 DS :
23
- Ibu klien mengatakan Kurangnya Pengetahuan Ansietas
Orang Tua
takut dengan kondisi
Tentang Perawatan Anak
anaknya
DO :
- Ibu klien terlihat
gelisah dan cemas
- Sering bertanya soal
penyakit anaknya
DS:
24
DIAGNOSA KEPERAWATAN
25
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Ketidakefektifan Setelah diberikan asuhan Pantau tanda-tanda vital
bersihan jalan
keperawatan selama 3x24
nafas (suhu, RR, HR)
berhubungan jam diharapkan bersihan jalan
dengan
nafas efektif yang dirasakan Pantau status pernafasan:
penumpukan
sekret pasien berkurang, dengan irama, frekuensi, suara, dan
Kriteria :
retraksi dada
RR 20-30 x/menit
Atur posisi yang nyaman
Bunyi nafas vasikuler
semifowler
Tidak ada sekret
Lakukan suction sesuai
Irama nafas teratur
indikasi
Jalan nafas paten
Kolaborasi dengan dokter
Sekresi yang efektif
pemberian inhalasi ventolin
Ronki (-)
1 respule per 8 jam
Pernafasan 24-40 x/menit
Pemberian 02 nasal :2ltr/m
Terapi : IUFD RL 24
tetes/menit
26
Gangguan terpenuhi dengan kreteria : kedalaman dan kemudahan
Pertukaran Gas bernafas
RR 20-30 x/menit
Di Alveoli Pemberian Injeksi
SpO2 95-100%
Amikacin
Pernafasan 24-40
x/menit Kolaborasi dengan dokter
Sekresi yang efektif pemberian inhalasi ventolin
27
TINDAKAN KEPERAWATAN
tetes/menit
28
prongs
• Memberikan Terapi : IUFD RL 24
tetes/menit
29
EVALUASI KEPERAWATAN
S : 37°C
RR: 30x/menit
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. 17 Agustus 2021 Ketidakefektifan S : Ibu klien mengatakan
TTV:
N : 85x/menit
S : 37°C
RR: 30x/menit
30
SpO2 : 98%
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
31
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
32
DAFTAR PUSTAKA
Efenddy, C. & Niluh, G.Y. 2010. Keperawatan medical bedah klien dengan
gangguan system pernapasan. Jakarta:buku kedokteran EGC.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
33
Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Jakarta:Salemba Medika
Oktiawati, A. & Julianti, E. 2019. Buku Ajar Konsep dan Aplikasi Keperawatan
Anak. Jakarta:Trans Info Media.
34